Tinjauan Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG
(KPKB)
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh jenjang Strata Satu
Program Studi Manajemen Ekonomi
Oleh :
NAMA
: LUQMAN NURHAKIM
NIM
: 21210022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
iv
LEMBAR PENGESAHAN ... .i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... .viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ……….……..1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ……….3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ………...3
(3)
v
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………...7
2.2 Struktur Organisasi ………9
2.3 Deskripsi Jabatan ………...11
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ……….…...20
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ……….…....22
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ………..23
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ……….24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ………..33
4.2 Saran ……….34 Lampiran – Lampiran
(4)
(5)
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)”. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah
yang benar dan jalan yang lurus.
Tugas Laporan kerja praktek ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeny Dwisanty SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
(6)
iii Laporan Kerja Praktek ini.
5. Lita Wulantika,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,terima kasih atas kritik dan saran dalam penyusunan laporan ini. 6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna serta memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidaktelitian dan kesalahan dalam
penulisan laporan kerja praktek. Untuk itu Penulis mengharapkan koreksi, masukan atau
saran serta tanggapan dari semua pihak. Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.
Bandung, Januari 2014 Penulis
Luqman NurHakim (21210022)
(7)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Koperasi dalam aktivitasnya merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama. Kumpulan orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan.
Segala kegiatan usaha koperasi didasarkan atas persamaan kebutuhan yang perlu dirasakan.Persamaan kebutuhan ini menimbulkan kesadaran untuk mempersatukan diri dalam koperasi.Bersama koperasi mereka bergabung secara sukarela karena adanya kesadaran terhadap kebutuhan bersama.Koperasi bertujuan untuk mencapai kepentingan dan kebutuhan bersama dari para anggotanya.Tujuan ini dicapai melalui hasil karya dan jasa yang dipersatukan dari anggotanya, dalam rangka usaha untuk memajukan kebutuhan rakyat yang kemampuan ekonominya terbatas.Oleh karena itu pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan koperasi, bahkan pemerintah secara langsung membantu, memberikan, memelihara, mendorong, dan membina koperasi yang dibangun atas prakarsa rakyat sendiri diberbagai daerah di Indonesia.
(8)
Semakin berkembangnya perekonomian sekarang ini, peranan koperasi dalam memberikan pinjaman kepada anggotanya sangat penting, dimana dengan adanya kredit atau pinjaman akan sangat berguna bagi kelancaran kegiatan ekonomi sehari-hari.
Kredit yang diberikan oleh koperasi harus memberikan manfaat bagi koperasinya sendiri dan bagi para anggotanya. Maka, koperasi harus melakukan analisis terhadap anggota yang akan melakukan kredit. Jumlah pemberian kredit selain dapat memberikan keuntungan bagi koperasi juga dapat memberikan resiko apabila pihak koperasi tidak melakukan pengelolaan dengan baik dan resiko yang timbul akan mengganggu kelancaran usaha koperasi. Agar dapat mengantisipasi resiko tersebut diperlukan suatu sistem akuntansi dan pengendalian yang baik agar tidak menjadi kredit macet.
Dalam memberikan kredit kepada para anggotanya di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, diperlukan suatu sistem akuntansi pemberian kredit. Dalam memberikan kredit tentunya saling menguntungkan kedua belah pihak, baik pihak debitur maupun bagi pihak koperasi itu sendiri, dan untuk meyakinkan bahwa kredit itu benar - benar memberikan keuntungan maka pihak koperasi harus melakukan beberapa analisis kepada calon peminjam, karena pemberian kredit tersebut menyangkut data yang cukup besar serta di lain pihak dana tersebut berasal dari anggota koperasi itu sendiri. Sehingga koperasi harus selektif dalam memilih calon debitur untuk memberikan kredit agar kredit tersebut dapat berguna..
(9)
3
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat laparan kerja praktikdengan judul :
“TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)”.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian kredit pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung
2. Untuk mengetahui hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
3. Untuk mengetahui upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1. Bagi Penulis
Laporan kerja praktek ini dapat menjadi masukan dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dengan adanya informasi mengenai bagaimana tinjauan prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
(10)
2. Bagi Instansi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi bagaimana tinjauan prosedur pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
Bagi Pihak Lainnya.
Sebagai referensi atau pertimbangan untuk pembaca dan penulis selanjutnya yang nantinya akan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek serta dapat menjadi acuan dalam menyususn Laporan Kerja Praktek.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek dilaksanakan di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang beralamatkan Jl. Wastukencana No.5 (belakang) Telp/Fax. (022) 4206476 Bandung.
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 15 September dengan jadwal kegiatan kerja praktek sebagai berikut :
(11)
5
Tabel 1.1
Jadwal Kerja Praktek
No Keterangan Hari Waktu
1 Kerja Praktek Senin s/d Jumat 13.00-15.00 WIB
2 Libur Sabtu s/d Minggu -
Tabel 1.2
Pelaksanaan Kerja Praktek
NO KEGIATAN
BULAN JUN 2013 JUL 2013 AGUS 2013 SEP 2013 OKT 2013 NOV 2013 DES 2013 JAN 2014
1 PERSIAPAN
Permohonan Surat Kerja Praktek
Pengajuan Kerja Praktek Ke Perusahaan
Persetujuan Kerja Praktek
(12)
2 PELAKSANAAN
Melaksanakan Kerja Praktek
Pengumpulan Data Dari Perusahaan
3 PELAPORAN
Pengajuan Judul
Bimbingan Kerja Praktek Pembuatan Data
Laporan Kerja Praktek Ujian Kerja Praktek Pengumpulan Kerja Praktek
(13)
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
2.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
(KPKB)
Pada tahun 1961 dilingkungan kantor pemerintah Kotapraja Bandung telah berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran dari Pemerintah Pusat, bahwa pada setiap jabatan/instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka koperasi-koperasi simpan pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu koperasi pegawai. Pada tanggal 11 mei 1962 berdirilah koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Otonom Kota Bandung disingkat “KPOKB”. Pada tahun 1966 namanya dirubah menjadi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat “KPKB”.
2.1.2 Visi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Terwujudnya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang sehat, profesional, mandiri, dan memberikan manfaat bagi para anggotanya.
(14)
2.1.3 Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung(KPKB)
1. Mengembangkan Unit-unit usaha KPKB yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan anggota.
2. Meningkatkan kemampuan management & profesionalisme kewira koperasian Pengurus, Pengawas, Manager dan Karyawan KPKB.
3. Meningkatkan prasarana dan sarana bagi kelancaran usaha KPKB.
4. Meningkatkan peran dan fungsi KPKB sebagai lembaga ekonomi yang modern dan berwatak kerakyatan.
2.1.4 Tujuan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
1. Meningkatkan hasil usaha KPKB sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan anggota,
2. Mengembangkan peluang dan jaringan usaha serta kemitraan yang lebih luas dan kompertitif,
3. Meningkatkan kinerja Pengurus, Pengawas, Manager dan Karyawan KPKB yang Professional dan akuntabel,
4. Meningkatkan partisipasi,displin dan tanggung jawab anggota dalam nerbagai program kegiatan yang ada dalam berbagai program dan kegiatan yang ada pada KPKB.
5. Meningkatkan kerjasama koordinasi dengan berbagai instansi terkait. 6. Mengembangkan sarana dan prasasrana pada KPKB bagi kelancaran
(15)
9
7. Mewujudkan koperasi yang sehat , mandiri dan modern dan berorientasi kerakyatan.
2.2 Struktur Organisasi
Menurut Marwansyah (2001) megatakan bahwa :
“Struktur organisasi dapat berupa struktur fungsi, struktur produk/pasar atau dalam bentuk matriks”. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) termasuk ke dalam organisasi yang non profit oriented karena merupakan organisasi Pemerintah. Dalam struktur organisasinya jabatan tertinggi dipegang oleh Ketua Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang bernama Bapak Dasep Ruswana S,S.IP,M.SI beserta wakilnya. Kemudian dibawahnya lagi ada jabatan lagi yaitu Sekertaris Utama KPKB.
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri dari Bagian Umum, Bagian Keuangan, Unit Simpan Pinjam, Unit Niaga dan Unit Jasa . Berikut ini bagan srtuktur organisasi (KPKB) :
(16)
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
RAPAT ANGGOTA
PENGAWAS
Ketua : H. Adin Mukhtharudin Anggota : Drs. H. Achmad Mulyana
PENGURUS
Ketua : Dasep Ruswana S, S.IP. M.Si Wakil Ketua : Drs. Rachmat Permana, Sm.Hk Sekretaris : R. Acep Wasita, SE
Bendahara : Hj. Siti Rohani, B.Sc
MANAGER
NIAGA
Bag. Analisis Kredit Beg. Pembelian Bag. Penjualan/Promosi JASA Seksi G.S.G Seksi Usaha Seksi Proyek SIMPAN PINJAM Bag. Admiinistrasi Beg. Analisis Kredit Bag. Keuangan Bag. Kasir. Bag. Akuntansi
ANGGOTA
(17)
11
2.3 Deskripsi Jabatan
Didalam mencapai tujuan manajemen diperlukan adanya suatu organisasi, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan teratur serta efektif dan efisien. Untuk mempermudah pembagian tugas, wewenang serta tanggung jawab yang dijalankan membentuk struktur organisasi dan uraian tugasnya.
Adapun fungsi dan uraian tugas yang ada pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1. Pembina
Membina, membimbing, mengawasi, dan memberikan kebijaksanaanterhadap organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
2. Pengawas
a. Memeriksa tata kehidupan organisasi, usaha pelaksana dan kewajiban pengurus.
b. Hasil pemeriksaan dirahasiakan kepada pihak ketiga.
c. Memeriksa laporan hasil pengurus selama 1 (satu) tahun tutup buku dan melaporkan kepada rapat anggota tahunan (RAT)
d. Menerima pengaduan / usulan dan saran serta pendapat dari seluruh anggota baik secara perorangan maupun kelompok, yang menyangkut masalah tingkah laku pengurus, pengelola koperasi, sisitem pengendalian koperasi atau hal yang dianggap perlu demi kemajuan koperasi yang kemudian diolah dan disalurkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
(18)
e. Dalam hal pemeriksaan rutin, pengawas memeriksa / pembukuan laporan bulanan, surat berharga, persediaan barang, inventaris serta yang berupa harga koperasi lainnya, sekurang-kurangnya 3 (Tiga) bulan sekali.
3. Pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung terdiri dari: a. Ketua Pengurus Koperasi
1. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan organisasi.
2. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan. 3. Mengkordinir penyusunan rencana kerja.
4. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan objek-objek lainnya yang menjadi usaha koperasi.
5. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris. 6. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,
pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.
7. Melakukan hubungan kerja dengan Badan, Lembaga tertentu dalam usaha mencari atau penambahan modal kerja.
8. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi, baik dipengadilan maupun diluar pengadilan.
(19)
13
b. WakilKetua Pengurus Koperasi
1. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan.
2. Mengawasi urusan penelitian dan mengembangkan pelaksanaan organisasi.
3. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan pada karyawan dan anggota.
4. Melakukan penilaian dan peninjauan kembali AD/ART dalam rangka menyempurnakan apabila dipandang penting.
5. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang pada anggota.
6. Mengkoordinir, menganalisa, mengawasi Unit Simpan Pinjam secara profesional dan proporsional.
7. SekretarisKoperasi
8. Bertanggung jawab didalam penyelenggaraan administrasi atau ketatausahaan organisasi, baik keluar maupun kedalam.
9. Membantu dan mendampingi ketua, wakil ketua dalam bidang tugasnya.
10.Melakukan penilaian, penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan kegiatan karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil guna dan berdaya guna.
11.Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil, meteril dan keuangan intern.
(20)
12.Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan organisasi.
13.Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat organisasi bersama-sama ketua.
14.Mencatat, menyimpan Buku Daftar Pengurus, Buku Daftar Badan Pengawas, Buku Daftar Anggota, dan Buku Daftar Tamu.
15.Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil dari rapat-rapat pengurus maupun rapat-rapat-rapat-rapat lainnya menyusun persiapan Rapat Anggota Tahunan(RAT).
c. Bendahara Koperasi
1. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata dalam penyelenggaraan administrasi keuangan.
2. Menerima dan menyusun semua pendapatan pada bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus.
3. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau bulan.
4. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan bukti-bukti keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti-bukti pembayaran ditandatangani oleh ketua.
5. Melakukan kas opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan, atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh. 6. Melaporkan setiap minggu/bulan mengenai keuangan/kas posisi
(21)
15
7. Menyusun Cash Flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus, setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.
8. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan ketua/pengurus.
9. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai Kota Bandung.
10.Mengkoordinir dan mengawasi secara insentif bagian keuangan, agar selalu terjaga.
11.Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT).
4. Manager
d. Bertanggung jawab kepada keseluruh aktivitas koperasi
e. Melakukan pembinaan kepada staf demi perkembangan koperasi f. Mengkoordinir tugas-tugas dari pada semua unit yang ada di koperasi g. Mengontrol untit-unit baik dibidang teknis maupun administrasi
h. Memberikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada pengurus
i. Manager mendapat imbalan / gaji yang diatur dalam surat perjanjian / kontrak kerja sama atau dalam peraturan khusus.
5. Unit Niaga, terdiri dari: a. Bagian Analisis Kredit
1. Menerima permohonan kredit barang dan mengecek hutang barang. 2. Menganalisis, merekomendasikan, dan memproses pemberian kredit
(22)
3. Melaksanakan input data komputer sesuai dengan bukti b. Begian Pembelian
1. Menerima dan menginventarisir kebutuhan barang dari gudang / toko. 2. Merencanakan pengadaan barang sesuai kebutuhan konsumen.
3. Melakukan negosiasi harga, syarat-syarat dan perjanjian setelah mendapat petunjuk / persetujuan pengurus.
4. Melaksanakan pembelian barang.
5. Melaksanakan pencatatan pembukuan pembelian dan megevaluasi pembayaran, pembelian (non cash).
6. Membuat laporan pembelian barang baik mingguan, bulanan maupun tahunan kepada manager.
7. Melakukan penerimaan barang yang dikirim atas dasar pesanan dengan mencatat surat pesanan dengan copy surat pesanan, faktur dan fisik barang.
8. Melakukan penelitian / pemeriksaan keadaan stok barang baik harian, mingguan, maupun bulanan.
9. Melakukan pemeriksaan mutu barang dan penandatanganan faktur. c. Bag. Penjualan/Promosi
1. Menyusun perencanaan penjualan baik nilai maupun kredit kepada anggota dan umum.
2. Melakukan penyetoran hasil penjualan tunai dan berkas penjualan barang yang dijual secara kredit.
(23)
17
3. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap penerimaan, pengeluaran dan persediaan barang serta membuat laporan mingguan, bulanan, dan tahunan.
6. Unit Jasa, terdiri dari
a. Seksi Gedung Serbaguna
1. Menyusun perencanaan pengembangan dan pengelolaan usaha gedung serba guna.
2. Mempromosikan usaha gedung serbaguna terhadap pihak ketiga atau terhadap anggota.
b. Seksi Usaha
1. Melaksanakan dan mengembangkan usaha bidang Umroh, Biro jasa STNK / SIM, Optik, Tralis Besi, perbengkelan Agro Bisnis dan Biro jasa Hukum serta usaha lainnya.
2. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus. c. Seksi Proyek
1. Menyusun perencanaan dan pencairan proyek baik dengan Pemerintah Kota maupun pihak lainnya.
2. Melaksanakan pekerjaan dibidang pengadaan pakaian, catering, ATK, cetakan, kontruksi dan pekerjaan lainnya.
3. Mengawasi, menganalisa dan membuat laporan mingguan, bulanan dan tahunan seluruh pelaksanaan pekerjaan proyek.
(24)
7. Unit Simpan Pinjam
a. Bagian Administrasi Kredit
1. Memberikan layanan kepada anggota koperasi yang mengajukan permohonan pinjaman.
2. Menerima, menganalisa, menghimpun, dan menginventarisir anggota baru.
3. Mengadakan koordinasi dengan pimpinan unit kerja / bendaharawan gaji.
4. Melayani setiap anggota yang keluar karena pensiun, meninggal dunia, atau mutasi.
5. Melakukan dan koordinasi dalam pembuatan kartu anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
8. Begian Analisis Kredit
1. Menerima dan menghimpun kelengkapan permohonan yang diajukan anggota.
2. Menganalisa dan rekomendasikan besarnya pinjaman kepada manager. 3. Melakukan proses input data computer sesuai jenis dan sumber, serta
untuk diajukan proses kredit.
4. Membuat Nota Perhitungan Kredit Uang dan menyerahkan kepada bagian keuangan.
5. Menyusun rekapitulasi realisasi pinjaman anggota (harian, bulanan, dan tahunan).
(25)
19
9. Bagian Keuangan
1. Menerima dan menampung uang, setoran dari bagiankasir.
2. Mengeluarkan uang sesuai dengan perintah otorisasi serta mengeluarkan bukti pengeluaran.
3. Bertanggung jawab atas ketetapan saldo kas. 10.Bagian Kasir
1. Memeriksa dokumen usulan pinjaman yang telah direkomendasikan oleh manager.
2. Memberikan uang kepada anggota koperasi yang permohonan pinjamannya disetujui.
3. Memberikan bukti kas keluar atas pemberian kredit kepada bagian akuntansi.
11.Bagian Akuntansi
a. Menerima bukti transaksi.
b. Mencatat jurnal sesuai dengan bukti transaksi. c. Membuat laporan RAT.
12.Anggota
a. Melaksanakan undang-undang perkoperasian No.25 Tahun 1992 b. Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta
peraturan-peraturan khusus lainnya serta keputusan-keputusan rapat anggota
c. Melunasi Simpanan Pokok, Wajib, serta simpanan lainnya yang telah diputuskan oleh rapat anggota
(26)
d. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang dilaksanakan usaha koperasi e. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan azas kekeluargaan f. Menghadiri Rapat Anggota
g. Melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi koperasi h. Menanggung kerugian koperasi sesuai ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga ini
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
Bidang usaha yang dijalankan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Adapun kegiatan usaha yang dijalankan meliputi:
1. Usaha Simpan Pinjam
Usaha simpan pinjam memberikan plapond pinjaman sebesar Rp. 1.000.000,00 sampai dengan Rp.25.000.000,00 dengan perhitungan jasa 1,5% per bulan flat dengan jangka waktu pengembalian 12 bulan (1 tahun) sampai dengan 60 bulan (5 tahun).Pinjaman ini diberikan hanya untuk anggota koperasi saja. Jika besarnya pinjaman diatas Rp.20.000.000,00 maka pinjaman diwajibkan menyerahkan jaminan berupa Sertifikat Rumah / Tanah, BPKB atau jaminan/agunan berupa SK 80% CPNS.
2. Usaha Niaga
Usaha niaga menjual barang dalam bentuk sembako (Sembilan bahan pokok).Penjualan dilakukan secaratunai untuk anggota koperasi dan non
(27)
21
anggota koperasi, sedangkan pemberian kredit barang hanya untuk anggota koperasi dengan jasa 1,5% flat per bulan.
3. Unit Usaha Jasa dan Lainnya
Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung untuk pengadaan kebutuhan seperti: pakaian Dinas, ATK, dll
Adapun kebijakan yang diterapkan dalam pemberian kredit di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:
a. Status pemohon sudah menjadi anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung minimal 3 (tiga) bulan.
b. Pemohon telah memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi yaitu tiap bulan memenuhi simpanan wajib dan telah membayar simpanan pokok.
c. Besar pinjaman dari KPKB diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di KPKB yaitu sebesar Rp.1.000.000,00 sampai dengan Rp.25.000.000,00 dengan masa pengembalian 12 sampai dengan 60 bulan dan diberikan jasa 1,5% flat perbulan. Penentu besarnya pinjaman dilihat dari jumlah gaji anggota, serta dilihat dari golongannya.
d. Apabila besar pinjaman melebihi yang ditentukan KPKB, pinjaman diwajibkan menyerahkan jaminan berupa SK Capeg PNS 80% ditambah SK PNS 100% / kartu TASPEN / Sertifikat Rumah / Tanah atau BPKB.
(28)
22
3.1 BidangPelaksanaanKerjaPraktek
Penulis telah melaksanakan kegiatan Kerja Praktek pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang beralamatkan Jl. Wastukencana No.5 (belakang) Telp/Fax. (022) 4206476 Bandung, terhitung 1 (satu) bulan atau berkisar antara tanggal 15 Agustus sampai dengan 15 September 2013 mulai daripukul 13:00 sampai dengan pukul 15:00 Selama melaksanakan kerja praktek di KPKB, penulis ditempatkan pada bagian Keuangan
Fungsi dari bagian keuangan dari koperasia dalah :
1. Membantu pengurus dalam membuat dan meyusun laporan 2. Memeriksa ulang saldo fisik uang dan barang
3. Membuat laporan bulanan dan tahunan
4. Mengkoordinasikan saldo-saldo ( simpanan , uang dan barang ) 5. Untuk mengetahui laporan harian kas
6. Menanyakan gaji karyawan dan , 7. Menanyakan sisa anggaran.
(29)
23
3.2TeknisPelaksanaanKerjaPraktek
Dalam melaksanakan Kerja Praktek Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) di pada Bagian Keuangan Penulis melakukan berbagai kegiatan dibantu oleh pembimbing pada instansi yang bersangkutan.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama kerja praktek adalah : 1. Menghitung saldo simpanan yaitu mencatatat atau mengitung dari laporan
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan 12 Juli Simpanan wajib khusus (SWK) dan simpanan sukarela ke komputer yang ada di Koperasi pegawai pemerintah kota Bandung (KPKB) dari masing-masing Dinas-dinas yang berada di kota Bandung.
2. Menghitung saldo Pinjaman yaitu menghitung atau menyalin setiap anggota koperasi yang meminjam uang mulai dari 1juta-25juta yang pembayaran nya di potong di setiap honor pada dua bulan setelah peminjaman.
3. Mengisi buku anggota yaitu mengisi simpanan pokok simpanan wajib simpanan sukarela yang dibayar dari setiap anggota di masing-masing dinas serta untuk mengetahui apakah salah satu anggota mempunyai pinjaman atau tidak, kemudian buku anggota untuk mengetahui anggota yang aktif dan yang tidak aktif.
4. Membuat laporan saldo bulanan yaitu menyalin semua simpanan setelah mengetahui sebagian dana nya untuk digunakan keperluan koperasi
(30)
(pengeluaran kas) kadang ada juga masukan dana (penerimaan kas) tiap bulan selama satu tahun harus dirincikan.
3.3Hasil Kerja Praktek
3.3.1 Pelaksanaan pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung
3.3.1.1Prosedur pemberian kredit
Bagi setiap anggota koperasi diperkenankan untuk memberikan setiap prosedur kepada pihak cabang koperasi yang berada ditempat kerjanya ,untuk catatan para anggota koperasi tidak boleh memberikan atau datang langsung ke Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
Prosedur pemberian kredit yang diajukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung:
1. Calon peminjam datang ke bagian administrasi kredit Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung untuk mengajukan kredit
2. Setelah itu, calon peminjam mengisi Aplikasi Permohonan Kredit Uang yang harus ditandatangani oleh bagian bendahara gaji, dan juga ditandatangani istri/suami yang bersangkutan dan menyertakan fotocopy KTP, fotocopy Kartu Anggota, Slip Potongan Terakhir, Daftar Rincian Sisa Gaji sebanyak satu lembar, dan diserahkan oleh calon peminjam ke bagian administrasi kredit.
(31)
25
3. Bagian Administrasi kredit kemudian memeriksa kelengkapan persyaratan pinjaman, jika pengajuan kredit disetujui maka bagian administrasi akan memberikan Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU) ke bagian Analisis Kredit.
4. Bagian Analisis Kredit, menerima Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU) kemudian bagian analisis kreditmemberikan rekomendasi terhadap pengajuan kredit. Setelah itu bagian analisis kredit membuat Nota Perhitungan Kredit Uang (NPKU) dan diserahkan ke bagian keuangan koperasi.
5. Bagian keuangan memeriksa dan menandatangani NPKU, kemudian NPKU diserahkan kembali ke bagian administrasi kredit.
6. Bagian administrasi kredit memeriksa dan menyerahkan NPKU kepada manager koperasi, kemudian manager koperasi memberikan rekomendasi atas pengajuan pinjaman dan menyerahkan kembali kepada bagian administrasi kredit
7. Bagian administrasi kredit membuat form informasi keputusan atas pengajuan pinjaman
8. Jika pinjaman disetujui maka calon peminjam akan menghadap kasir koperasi untuk menerima uang pinjaman
9. Kasir koperasi menyerahkan sejumlah uang beserta bukti pembayaran
10.Berdasarkan bukti pembayaran, bagian akuntansi menjurnal transaksi pemberian kredit dan menghasilkan Rekap Jurnal Umum
11.Bagian akuntansi Neraca Unit Simpan Pinjam setiap satu bulan sekali untuk dilaporkan kepada manager.
(32)
3.3.1.2Dokumen Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi Permohonan Kredit Uang(APKU)
Lembar APKU ini berisikan:
a. Identitas Anggota 1. Nama
2. NIP 3. Unit Kerja
4. Tempat/Tangal Lahir 5. Jenis kelamin
6. No. KTP
7. Pangkat/Golongan 8. Tgl. Masuk Unit Kerja 9. Jabatan
b. Informasi Anggota 1. Alamat Sekarang 2. Status Tempat Tinggal 3. Status Kawin
(33)
27
4. Nama Istri/Suami 5. Jumlah Tanggungan c. Data Pengeluaran
1. Kartu Kredit
2. Pengeluaran / Bulan d. Data Asset dan Penghasilan
1. Asset yang dimiliki 2. Penghasilan Bersih 3. Penghasilan Istri/Suami 4. Total Penghasilan
e. Pengajuan Permohonan Kredit 1. Jumlah
2. Alokasi/Keperluan
Lembar ini berwarna hijau dan bertandatangan pemohon, suami/istri pemohon, dan anggota KPKB.
2. Surat Permohonan Pinjaman Uang (SPPU)
SPPU ini berisikan no, nama pemohon, pangkat dan golongan, NIP, unit kerja, besarnya permohonan pinjaman, dan tanda tangan petugas.
(34)
NPKU berisikan nama, NIP, unit kerja, besarnya pokok kredit, potongan, jumlah yang diterima, perhitungan angsuran, dan tanda tangan ketua, manager, bagian keuangan, anggota. NPKU ini diberikan jika kredit sudah disetujui.
4. Form Informasi Keputusan
Form informasi keputusan ini untuk menginformasikan keputusan apakah permohonan pinjaman disetujui atau tidak kepada pemohon.
5. Bukti Pembayaran
Bukti pembayaran bermanfaat untuk bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan atas transaksi pemberian kredit. Bukti pembayaran berisikan nama, alamat, No. Bukti, keuangan, accounting, serta uang yang diterima pemohon terbilang berapa.
6. Kartu Pinjaman
Kartu Pinjaman ini bermanfaat untuk melihat sisa piutang yang ada di peminjam.
3.3.1.3Pencatatan Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung
Pencatatan yang digunakan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dilakukan setiap transaksi pemberian kredit kepada anggota adalah dengan jurnal sebagai berikut:
(35)
29
Dr Piutang Kredit Uang xxx
Kr Kas xxx
Jurnal diatas dilakukan setiap transaksi terjadi dan dicatat di Rekap Jurnal Umum Unit Simpan Pinjam atas piutang kredit uang.
Sedangkan pencatatan untuk pendapatan administrasi sebesar 1,5% dari pemberian kredit adalah sebagai berikut:
Dr Kas xxx
Cr Pendapatan administrasi xxx
3.3.1.4 Pelaporan Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung
Adapun pelaporan yang dihasilkan dari aktivitas pemberian kredit di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yaitu berupaNeraca Unit Simpan Pinjam.Laporan ini dibuat oleh bagian akuntansi dan dibuat setiap bulan. Laporan ini dibuat untuk mengetahui berapa jumlah yang dipinjamkan kepada anggota, penyisihan penghapusan pinjaman dan berapa jumlah piutang yang dibayar anggota. Laporan ini nantinya akan diserahkan kepada manager.
(36)
3.3.1.5Pengendalian yang Dilakukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung dalam Pemberian Kredit.
Pengendalian pemberian kredit yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan pemisahanfungsi yang jelas dan tegas antara bagian analisis kredit,kasir, dan bagian akuntansi.
2. Dilakukan penyusunan pencatatan dan pelaporan secara berkalaagar setiap transaksi dapat dikendalikan.
3. Dilakukan ringkasan laporan bulanan yaitu Rekap Jurnal Umum.
4. Adanya persediaan formulir yang cukup sehingga dalam membuat bukti transaksi tidak terjadi kekurangan formulir.
5. Adanya peraturan / prosedur mengenai pemberian kredit terhadap setiap pegawai. 6. Setiap dokumen dan pelaporan selalu diotorisasi oleh bagian-bagian yang terkait. 7. Setiap transaksi yang berhubungan dengan pemberian kredit selalu dijurnal. 8. Setiap dokumen dan laporan selalu diarsip sebagai bukti fisik bagi perusahaan. 9. Adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh manager koperasi setiap periode.
3.3.2 Hambatan – hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
Hambatan-Hambatan Dalam Pemberian Kredit Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Dalam menjalankan kegiatan
(37)
31
pelaksanaan pemberian kredit, pihak koperasi menghadapi hambatan yang beragam. Adapun hambatan yang dihadapi oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut :
1. Pengajuan persyaratan kredit yang masih kurang lengkap. 2. Jumlah dana yang diajukan oleh anggota terlalu besar.
3. Tidak adanya informasi sisa gaji anggota yang akan meminjam , sehingga sulit untuk menentukan di setujui atau tidaknya kredit anggota tersebut. 4. Proses pinjaman yang lamban untuk anggota.
5. Anggota yang sudah pensiun tetapimasih menyisakan hutang kreditnya. 6. Anggota yang masih memiliki hutang kepada bank.
3.3.3 Upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada
padaKoperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
Upaya Yang Telah Dilakukan Oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Dalam Mengatasi Hambatan Tersebut Upaya yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Kota Bandung dalammenyelesaikan setiap permasalahan atau hambatan yang hadapi adalah sebagai berikut:
(38)
2. Jumlah dana yang akan dipinjam oleh anggota harus sesuai dengan prosedur yang telah diberikan oleh pihak koperasi.
3. Anggota wajib mencantumkan sisa gaji nya demi memudahkan proses peminjamanya.
4. Proses peminjaman bagi para anggota agar dipercepat
5. Anggota yang sudah pensiun diwajibkan melunasi sisa hutang kreditnya. 6. Anggota tidak diijinkan meminjam apabila masih memiliki hutang kepada
(39)
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan kerja praktek yang telah dilaksanakan dan ditempatkan sebagai koordinator simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dari tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan 15 September 2013, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosedurpemberiankredit yang diterapkanpadaKoperasiPegawaiPemerintah Kota Bandung telah memadai, halinidapatmemudahkan bagi pihak koperasi dan anggota koperasi yang berbagai golongan demi mempelancar proses pemberian kredit dengan baik.
2. Hambatan – hambatan dari pemberian kredit pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung ,Sering kali anggota yang telah pensiun tidak sadar atas kewajiban mereka untuk membayar kredit pinjaman yang masih menjadi kewajibannya, banyak anggota koperasi yang telah pensiun dan terlambat membayar, bahkan tidak membayar sama sekali dan mengganggu aktifitas perkoperasian, dengan alasan berpindah tempat tinggal dan alasan lainnya, akhirnya terjadi tunggakan yang akan merugikan koperasi dan anggota koperasi yang masih aktif sebagai anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dan hal tersebut bisa menghambat proses atas fungsi koperasi yang harusnya berkesinambungan, mengingat bahwa masih banyak
(40)
anggota koperasi yang juga pegawai negeri berbagai golongan yang masih aktif dan membutuhkan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada padaKoperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, . Oleh karena itu, dari pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) melakukan tindakan kepada anggota koperasi yang telah pensiun namun masih memiliki kewajiban untuk melunasi pinjaman yang menunggak
4.2 Saran
Setelah melaksanakan Kerja Praktek, penulis dapat menyampaikan sedikit saran untuk Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, diantaranya yaitu :
1. Perusahaan harus mengawasi karyawannya supaya bekerja dengan baik untuk kemajuan perusahaan.
2. Koperasi dalam melaksanakan prosedur bagi anggota agar tidak terlalu dipersulit dan bisa dimengerti oleh anggota koperasi demi menjaga keterlambatan dalam membayar sisa kreditnya.
3. Koperasi harus mengurangi penjualan secara kredit yang dilakukan oleh anggota koperasi supaya usaha yang dilakukan dapat berkembang.
(41)
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Judul : “TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG
(KPKB)”.
Nama : Luqman NurHakim
Nim : 21210022
Program studi : Strata Satu (S1)
Fakultas : Ekonomi
Bandung, Januari 2014 Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Instansi
Lita Wulantika, SE.,M.Si Muhamad Rosidi, SE
NIP. 4127.34.02.004 NIP. 881942978
Mengetahui,
Ketua Program Study Manajemen
(42)
(43)
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, Menyetujui :
“ Untuk memberikan kepada UNIKOM Hak Bebas Royalti dan Non eklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan “.
Bandung , Januari 2014 Menyetujui,
Penulis Perusahaan
Luqman NurHakim Muhamad Rosidi, SE
21210022 NIP. 881942978
Mengetahui,
Ketua Program Study Manajemen
Dr. Raeny Dwisanty SE., M.Si NIP. 4127.34.02.006
(44)
(45)
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Luqman Nurhakim
Tempat : Indonesia, Bandung
Tanggal Lahir : 15 Maret 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Purwakarta 3, No.29
Telepon : 085722835998
Email : [email protected]
SDN : Sukalaksana V Bandung
SMP : Kartika III-I Bandung
SMA : Pasundan 1 Bandung
Saya menyatakan bahwa semua informasi yang ada di atas adalah benar dan sesuai dengan pengetahuan saya.
Bandung, Januari 2014
(1)
34
anggota koperasi yang juga pegawai negeri berbagai golongan yang masih aktif dan membutuhkan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberian kredit pada padaKoperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, . Oleh karena itu, dari pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) melakukan tindakan kepada anggota koperasi yang telah pensiun namun masih memiliki kewajiban untuk melunasi pinjaman yang menunggak
4.2 Saran
Setelah melaksanakan Kerja Praktek, penulis dapat menyampaikan sedikit saran untuk Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung, diantaranya yaitu :
1. Perusahaan harus mengawasi karyawannya supaya bekerja dengan baik untuk kemajuan perusahaan.
2. Koperasi dalam melaksanakan prosedur bagi anggota agar tidak terlalu dipersulit dan bisa dimengerti oleh anggota koperasi demi menjaga keterlambatan dalam membayar sisa kreditnya.
3. Koperasi harus mengurangi penjualan secara kredit yang dilakukan oleh anggota koperasi supaya usaha yang dilakukan dapat berkembang.
(2)
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Judul : “TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)”.
Nama : Luqman NurHakim
Nim : 21210022
Program studi : Strata Satu (S1)
Fakultas : Ekonomi
Bandung, Januari 2014 Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Instansi
Lita Wulantika, SE.,M.Si Muhamad Rosidi, SE
NIP. 4127.34.02.004 NIP. 881942978
Mengetahui,
Ketua Program Study Manajemen
(3)
i
(4)
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, Menyetujui :
“ Untuk memberikan kepada UNIKOM Hak Bebas Royalti dan Non eklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan “.
Bandung , Januari 2014 Menyetujui,
Penulis Perusahaan
Luqman NurHakim Muhamad Rosidi, SE
21210022 NIP. 881942978
Mengetahui,
Ketua Program Study Manajemen
Dr. Raeny Dwisanty SE., M.Si NIP. 4127.34.02.006
(5)
(6)
RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Luqman Nurhakim
Tempat : Indonesia, Bandung Tanggal Lahir : 15 Maret 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Purwakarta 3, No.29
Telepon : 085722835998
Email : [email protected]
SDN : Sukalaksana V Bandung
SMP : Kartika III-I Bandung
SMA : Pasundan 1 Bandung
Saya menyatakan bahwa semua informasi yang ada di atas adalah benar dan sesuai dengan pengetahuan saya.
Bandung, Januari 2014