1
Ukuran Perusahaan 12,38
12,43 12,49
Pertumbuhan Aset 0,09
0,14 0,19
Kemampulabaan 0,06 0,04
0,06 Debt to Equity Ratio
1,74 1,67 1,80
Sumber : Data Hasil SPSS 3.4. Metode Analisis Data
Metode Analisis
data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan dalam penelitian
ini analisis yang digunakan adalah
3.4.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran umum sampel data. Hasil statistik deskriptif dari sampel data penelitian dapat dilihat melalui
jumlah data, rata-rata sampel dan standar deviasi.
3.4.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis. Dalam penelitian ini
memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji Asumsi klasik terhadap sampel data secara umum adalah.
3.4.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas simaksudkan untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari nilai uji Kolmogotof dan Sirnov apabila
variabel berdistribusi normal, maka nilai uji Kolmogorof dan Smirnov tersebut
1
0,05 Triton PB, 2006:77
3.4.2.2. Pengujian Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtut waktu time series atau antara space untuk data cross section. Keberadaan autokorelasi
yang signifikan maka penaksir dari OLS menjadi tidak konsisten, meskipun tidak bias.
Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam data yang dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-Wetson Test, dengan Kriteria
sebagai berikut : d dL
: tolak Ho d dU
: tidak menolak Ho dL
≤ d ≤ dU : penguji tidak meyakinkan
d 4 – dL : tolak Ho
d 4 – dU : tidak menolak Ho
4-u , d ≤ 4 ≤ 4-dL
: pengujian tidak meyakinkan di mana formula yang digunakan untuk menghitung statistik Durbin Watson adalah
sebagai berikut Gujarati, 1995 ; 422
d =
2 t
1 t
t 1
t 2
t
u u
u 2
u u
Keterangan simbol : d
: Statistik Durbin – Wetson
1
μ t : Nilai residual pada periode t
μ t-1 : Nilai residual pada periode t-1
3.4.2.3. Pengujian Uji Heteroskedastisitas
Homoskedastisitas varian sama merupakan fenomena di mana pada nilai variabel independen tertentu masing–masing kesalahan ei mempunyai
nilai varian yang sama sebesar σ2 , Jika model yang diperoleh ternyata tidak
memenuhi asumsi atau fenomena tersebut maka dalam model tersebut terjadi heteroskedatisitas Heteroskedastisitas ini mengakibatkan nilai estimator
koefisien regresi dari model tersebut tidak efisien meskipun estimator tersebut tidak bias dan konsisten.
Pengujian terhadap adanya fenomena heteroskedatisitas dilakukan dengan menggunakan Spearman’s Rank Correlation Test. Pengujian adanya
fenomenan multikolinearitas ini akan didasarkan pada hipotesis berikut ini : Ho : r s = 0
:tidak terjadi heteroskedatisitas Ha : rs 0
: terjadi heteroskedastisitas Kriteria pengujian : jika rs r table maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
berarti tidak terjadi fenomena heteroskedastisitas. Besarnya nilai rs dihitung dengan menggunakan formula Gujarati, 1995; 372
Sr =
1
n n
d 6
1
2 2
i
Keterangan simbol :
1
s r : Koefisien korelasi Spearman di : Selisih ranking
n : Ukuran sampel d : Pengujian Multikolinearitas
3.4.2.4. Uji Multikolinearitas