28
2.6 Macromedia Dreamweaver 8
Macromedia Dreamweaver 8 adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.
Bilamana anda menyukai untuk berurusan dengan kode – kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam
melakukan editing, Macromedia Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediaakan tool – tool yang sangat berguna dalam meningkatkan
kemampuan anda dalam mendesain web. Macromedia Dreamweaver mengikutsertakan banyak tool untuk kode –
kode dalam halaman web beserta fasilitas – fasilitas antara lain : 1.
Referensi, HTML, CSS, Java Script, java script debugger dan editor kode yang mengijinkan kita mengedit kode java
script, XML, dan dokumen teks lain secara langsung Dreamweaver 8 secara keseluruhan mudah untuk dirubah dan kita dapat
membuat obyek dengan perintah kita sendiri, selain itu juga dilengkapi kemampuan
29 manajemen situs yang memudahkan kita mengelola seluruh elemen yang ada
dalam situs.
2.7 Power Desainer Versi 6.0
Bentuk notasi Elmasri adalah bentuk Entity Relationship Diagram ERD yang sederhana, yang menerjemahkan konsep persepsi manusia tentang suatu
sistem kedalam bentuk tertulis yang mudah dipahami. Power Designer memiliki notasi tersendiri yang berbeda dengan notasi Elmasri, sehingga untuk dapat
membuat ERD dalam atau menggunakan Power Designer diperlukan suatu konversi notasi.
Berikut ini merupakan beberapa contoh perbedaan notasi antara Elmasri dengan power designer:
Gambar 2.6 Perbedaan Notasi ERD dengan Power Designer
30
2.7.1 CDM Conceptual Data Model
CDM menghadirkan keseluruhan struktur dari suatu sistem informasi. CDM menguraikan hubungan yang konseptual dari jenis informasi yang berbeda
dibandingkan struktur secara fisik dari CDM. Suatu CDM tidak terikat pada database sistem manajemen DBMS tertentu.
CDM memodelkan struktur logis dari aplikasi data, tanpa tergantung pada software DBMS atau model struktur data. CDM mirip dengan konsep ERD yang
diajukan oleh Elmasri, hanya ada beberapa perbedaan sintaks. Dan CDM yang valid dapat dikonversikan ke PDM atau OOM. Cara mengenerate CDM dari
Process analyst adalah klik table data store, centang is entity, kemudian buka aplikasi data architect pilih file
import pilih PA yang telah dibuat Ok. Maka dengan sendirinya entitas yang mempunyai data store akan membentuk
sebuah table, user hanya perlu melakukan tambahan relasi pada masing-masing table.
Gambar 2.7 Contoh CDM
m enerbi tkan
m enem pati m el etakkan
m engarang kol eksi
barcode j eni s
sum ber tgl _m asuk
j udul j m l _copy
pi N10
T XT T XT
DT T XT 100
N2 M
Identi fi er_1 pi
penerbi t pen_code
nam a pi
VA5 A25
M Identi fi er_1
pi
l okasi l antai
nam a_l t pi
N2 A25
M Identi fi er_1
pi rak
no_rak keterangan
pi N5
T XT M
Identi fi er_1 pi
pengarang_kol no_i d
nam a pi
N10 T XT 75
M Identi fi er_1
pi
31
2.7.2 PDM Physical Data Model
Physical Data Model merupakan representasi fisik dari database yang akan dibuat dengan mempertimbangkan DBMS yang akan digunakan. PDM dapat
dihasilkan dengan di generate dari cdm yang valid.
FK_KOLEKSI_MENERBITK_PENERBIT
FK_RAK_MENEMPATI_LOKASI FK_KOLEKSI_MELETAKKA_LOKASI
FK_PENGARAN_MENGARANG_KOLEKSI koleksi
barcode pen_code
lantai jenis
sumber tgl_masuk
judul jml_copy
numeric10 varchar5
numeric2 long varchar
long varchar timestamp
long varchar numeric2
pk fk1
fk2 penerbit
pen_code nama
varchar5 char25
pk
lokasi lantai
nama_lt numeric2
char25 pk
rak no_rak
lantai keterangan
numeric5 numeric2
long varchar pk
fk pengarang_kol
no_id barcode
nama numeric10
numeric10 long varchar
pk fk
Gambar 2.8 Contoh PDM
2.7.2 DFD Data Flow Diagram
Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Ada 4
komponen dalam model ini yaitu: 1.
Proses: Menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam
hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses di representasikan dalam bentuk lingkaran oval.
32 2.
Aliran: komponen ini menggunakan panah yang menuju ke atau dari
proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan
mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran tersebut dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran tersebut.
Ujung panah menunjukkan kemana data bergerak ke atau dari proses. 3.
Penyimpanan: komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data
atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung,
4. Terminator: komponen model ini direpresentasikan menggunakan persegi
panjang yang mewakili entity luar dimana sistem berkomunikasi. Notasi ini melambangkan orang atau kelompok orang.
33
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3. 1 Analisa Sistem
Untuk saat ini Dinas Kebersihan Pertamanan DKP Kota Surabaya telah memiliki kendaraan pengangkut jenis truk Arm Roll sebanyak 12 unit dan
kontainer sebanyak 30 buah di 26 titik lokasi. Setiap harinya truk yang diberangkatkan sejumlah 10 unit ke 26 titik lokasi kontainer, volume sampah yang
tertampung bervariasi setiap harinya, artinya ada beberapa truk yang berkapasitas 6m3 itu hanya mengangkut sedikit volume timbunan sampah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan sopir truk, untuk masalah jalur perjalanan pengangkutan, biasanya sopir hanya memperkirakan sendiri rute yang
ditempuh yang menurutnya terdekat, sehingga mereka tidak mengetahui secara pasti jumlah biaya perjalanan yang dikeluarkan selama perjalanan. Artinya, secara
tidak langsung akan terjadi pembengkakan anggaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan DKP Kota Surabaya.
Sistem yang dikembangkan ini nantinya diharapkan dapat membantu pemerintah dinas kebersihan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran
pengangkutan sampah terutama yang menggunakan kendaraan pengangkut sampah jenis Arm Roll. Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap komponen anggaran
pengangkutan sampah, mulai dari penentuan jumlah kendaraan operasional, penjadwalan pengangkutan sampah, pemilihan rute perjalanan yang efisien, serta
pembagian jumlah ritasi yang dibebankan kepada setiap kendaraan pengangkut
34 sampah, dianalisis dan dikembangkan dengan mengaplikasikan model optimasi
biaya pengangkutan sampah.
3.2 Langkah-Langkah Sistem
a. Penentuan jumlah kendaraan pengangkut sampah Dalam menentukan jumlah kendaraan operasional pengangkut sampah
perlu dilakukan survey untuk mendapatkan informasi frekwensi pengambilan sampah. Informasi tersebut sangat dibutuhkan dalam membuat tabel distribusi
pengambilan sampah untuk guna mengetahui jumlah kontainer per hari yang harus diangkut ke TPA, dari rata – rata jumlah kontainer yang diangkut perhari kemudian
di bagi dengan jumlah beban ritasi yang sama untuk setiap kendaraan. Dari perhitungan ini didapatkan jumlah kendaraan operasional pengangkutan sampah
yang akan terpakai. b. Registrasi pemilihan rute pengangkutan sampah
Untuk registrasi pemilihan rute pengangkutan sampah, perlu di catat dahulu waktu keberangkatan, nomor polisi kendaraan, dan data supir. Baik perjalanan dari
pool ke kontainer, kontainer ke TPA, TPA ke kontainer, dan terakhir dari kontainer ke pool. Proses pemberian ongkos dilakukan secara manual oleh bagian keuangan
yang terkait,
3.3 Jadwal Kegiatan