25
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Pedagogik A
dengan cermat keberagaman dari karakteristik peserta didik agar proses dan hasil belajar dari peserta didik menjadi maksimal.
G. Umpan Balik
Periksalah pekerjaan Anda, beri skor masing-masing sesuai pedoman penilaian sebagai berikut ini.
No Soal
Skor Nilai
1 Skor maksimal 30
2 Skor Maksimal 35
3 Skor Maksimal 35
Skor Maksimal 100 Cocokan jawaban di atas dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir
modul ini. Ukurlah tingkat penguasaan materi kegiatan belajar 1 dengan menjumlahkan jumlah skor.
Arti tingkat penguasaan yang diperoleh adalah :
Baik sekali = 90 – 100
Baik = 80 – 89 Cukup = 70 – 79
Kurang = 0 – 69
Bila tingkat penguasan mencapai 80 ke atas, silahkan melanjutkan ke Kegiatan Pembelajaran berikutnya. Namun bila tingkat penguasaan masih
di bawah 80 harus mengulangi belajar terutama pada bagian yang belum dikuasai.
H. Kunci Jawaban
1. Faktor- faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik Faktor Internal :
- Faktor Fisik - Faktor Psikologis motivasi intrinsik dan ekstrisik
26
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Pedagogik A
Faktor Eksternal: - Lingkungan Sosial Masyarakat
- Lingkungan Sosial Keluarga - Lingkungan Sekolah
- Perbedaan ras, suku, budaya, kelas sosial peserta didik
2. Faktor – faktor internal yang dapat mempengaruhi potensi peserta didik adalah: Faktor Fisik dan Psikologis
3. Menurut Arden N. F Hayinah, 1992 motivasi Intrinsik meliputi: a. Dorongan ingin tahu
b. Sifat positif dan kreatif c. Keinginan mencapai prestasi
d. Kebutuhan untuk menguasai ilmu dan pengetahuan yang
berguna bagi dirinya.
27
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Pedagogik A
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 BEKAL AJAR AWAL PESERTA DIDIK
A. Tujuan
Guru Pembelajar dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik dalam pembelajaran bahasa Inggris
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep bekal ajar awal peserta didik 2. Mengidentifikasi teknik-teknik mengaktifkan bekal ajar awal peserta didik
C. Uraian Materi
1. Konsep Bekal Ajar Awal Peserta Didik
Setiap peserta didik dapat dipastikan memiliki perilaku dan karakteristik yang cenderung berbeda. Dalam pembelajaran, kondisi ini penting untuk
diperhatikan karena dengan mengidentifikasi kondisi awal peserta didik saat akan mengikuti pembelajaran dapat memberikan informasi penting
untuk guru dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pembelajaran, khususnya komponen-
komponen strategi pengajaran yang efektif dan sesuai dengan karakteristik perseorangan peserta didik sehingga pembelajaran akan
lebih bermakna. Kegiatan menganalisis peserta didik dalam pengembangan
pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima peserta didik apa adanya dan untuk menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan
peserta didik tersebut. Dengan demikian, mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik adalah bertujuan untuk menentukan apa yang harus
diajarkan tidak perlu diajarkan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Karena itu, kegiatan ini sama sekali bukan untuk
menentukan pra syarat dalam menyeleksi peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran.
28
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Pedagogik A
1.1 Pengertian Bekal Ajar Awal Peserta Didik Menurut Sudarwan Danim, peserta didik merupakan sumber daya
utama dan terpenting dalam proses pendidikan. Peserta didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa
peserta didik. Karenanya kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang
dilambangkan dengan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik Sudarwan Danim, 2010
Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal entry behavior adalah kemampuan yang yang telah diperoleh
peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status
pengetahuan dan keterampilan peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar
tercapai oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.
Esensinya tidak ada peserta didik di muka bumi ini benar-benar sama. Hal ini bermakna bahwa masing-masing peserta didik
memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik peserta didik adalah totalitas kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi mereka
sebagai hasil dari interaksi antara pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya dalam
mewujudkan harapan dan meraih cita-cita.
2.1 Tujuan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
Identifikasi bekal ajar awal peserta didik bertujuan: a. Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan
dengan kemampuan awal peserta didik sebelum mengikuti program pembelajaran tertentu
b. Menyeleksi tuntutan, bakat, minat, kemampuan serta kecenderungan peserrta didik berkaitan dengan pemilihan
program program pembelajaran tertentu yang akan diikuti mereka.
29
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Pedagogik A
c. Menentukan desain program pembelajaran dan atau pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan
awal peserta didik.
2. Teknik mengaktifkan bekal ajar awal peserta didik
Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan tes awal pre-test
. Tes yang diberikan dapat berkaitan
dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Selain itu pendidik dapat melakukan wawancara, observasi dan memberikan kuisioner
kepada peserta didik atau calon peserta didik, serta guru yang biasa mengampu pelajaran tersebut. Hal tersebut sebagaimana pendapat yang
dikemukakan oleh Yatim Riyanto Jakarta, 2009
2.1 Instrumen identifikasi bekal ajar awal peserta didik
Teknik yang paling tepat untuk mengetahui bekal ajar awal peserta didik yaitu tes. Teknik tes ini menggunakan tes prasyarat dan tes
awal pre requisite dan pretes. Sebelum memasuki pelajaran sebaiknya guru membuat tes prasyarat dan tes awal. Tes prasyarat
adalah tes untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki pengetahuan keterampilan yang diperlukan atau di syaratkan untuk
mengikuti suatu pelajaran. Sedangkan tes awal pre test adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan
atau keterampilan mengenai pelajaran yang hendak diikuti. Benjamin S. Bloom melalui beberapa eksperimen membuktikan bahwa “untuk
belajar yang bersifat kognitif apabila pengetahuan atau kecakapan pra syarat ini tidak dipenuhi, maka betapa pun kualitas pembelajaran
tinggi, maka tidak akan menolong untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi”. Hasil pre tes juga sangat berguna untuk mengetahui
seberapa jauh pengetahuan yang dimiliki dan sebagai perbandingan dengan hasil yang dicapai setelah mengikuti pelajaran. Jadi
kemampuan awal sangat diperlukan untuk menunjang pemahaman siswa sebelum diberi pengetahuan baru karena kedua hal tersebut
saling berhubungan.
30
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris Kelompok Kompetensi Pedagogik A
2.2 Angket untuk mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
Contoh angket sederhana untuk mengetahui bekal ajar awal peserta didik dapat dilihat sebagai berikut:
Seberapa luas pengetahuanmu tentang native speaker:
a. Saya belum pernah mendengar istilah itu b. Saya pernah mendengar tapi belum tahu tentang native
speaker c. Saya hanya tahu sedikit tentang native speaker
d. Saya belum tahu pengertian native speaker secara luas
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab Anda diminta untuk menjelaskan pengertian bekal ajar awal peserta didik dan latar belakang pentingnya bekal ajar awal
peserta didik. 2. Melalui kelompok, peserta diklat mendiskusikan mengenai jenis-jenis
bekal ajar awal peserta didik .
E. LatihanKasusTugas
Latihan 1. Sebutkan teknik mengaktifkan bekal ajar awal peserta didik
2. Sebutkan tujuan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
Kasus Pak Arman sedang mengajar listening kepada siswa kelas X semester 2
dengan materi song lagu. Pada kegiatan inti tahap observasi, Pak Arman memperdengarkan lagu pada jamannya karena lagu itu merupakan lagu
favorit Pak Arman yang berusia 50 tahun. Setelah lagu diperdengarkan, Pak Arman melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai lagu tersebut.
Ternyata kegiatan tersebut tidak berlangsung sesuai dengan harapan Pak Arman, anak-anak Nampak tidak antusias bertanya maupu menjawab
pertanyaan. Menurut pendapat Anda, apa yang terjadi terhadap proses pembelajaran tersebut dan apa penyebabnya? Jelaskan.
F. Rangkuman