PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA PENJUALAN BUBUK TEH PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV TOBASARI SIDAMANIK DENGANMETODE LINEAR REGRESI BERGANDA.

PENGARUHBIAYAPRODUKSITERHADAPHARGAPENJUALAN
BUBUK TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV
TOBASARI SIDAMANIK DENGAN METODE
REGRESI LINEAR BERGANDA

Oleh :
Uni Fiana Silalahi
NIM. 4111230010
Program Studi Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


iii

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA PENJUALAN
BUBUK TEH PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV
TOBASARI SIDAMANIK DENGAN METODE
LINEAR REGRESI BERGANDA
Uni Fiana Silalahi (4111230010)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari
Sidamanik yang bertujuan mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap harga
penjualan bubuk teh pada PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari. Hipotesis dalam
, biaya tenaga kerja langsung
dan
penelitian ini adalah biaya bahan baku
biaya overhead pabrik
berpengaruh kuat.
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis regresi
berganda. Alat bantu yang digunakan dalam mengelolah data sekunder ini adalah
perangkat lunak SPSS Statistic 17.0. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan
bahwa Biaya Produksi secara simultal berpengaruh signifikan terhadap Harga

Penjualan Bubuk Teh Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik.
Sedangkan hasil uji parsil (Uji-t) juga menunjukkan bahwa Biaya Produksi
berpengaruh signifikan terhadap Harga Penjualan Bubuk Teh Pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik.
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan uji t dan uji F
dengan tingkat kepercayaan 95%
. Hasil penelitian menunjukkan
persamaan regresi bergandanya adalah:

Dimana besar pengaruh biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik tergolong kuat yaitu sebesar 44,1%,
sedangkan 55,9% dijelaskan variabel lain tidak diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian dengan hasil analisis data dengan metode
statistik, didapat bahwa perkembangan harga penjualan bubuh teh selama lima
tahun mulai dari tahun 2011-2015 adalah meningkat.
Kata kunci : metode kuadrat terkecil, metode regresi linear berganda

.

iv


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya yang memberikan kesehatan, kesempatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul
“Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Harga Penjualan Bubuk Teh Pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik Dengan Metode Regresi
Linear Berganda”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah syarat memperoleh
gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi
ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian sampai kepada penyusunan skripsi
antara lain kepada:
1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si., selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak
Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Matemati, Bapak
Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Matematika.
4. Ibu Arnah Ritonga, S.Si, M.Si., selaku Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Ibu
Fais Ahyaningsih, M.Si sebagai pembimbing akademik yang telah
banyak membantu penulis dalam perkuliahan.
5. Kepada Bapak Dr.Mulyono, S.Si, M.Si, Bapak Drs. Zul Amri, M.Si,
Ph.D, Ibu Dr.Yulita Molliq Rangkuti, M.Sc selaku dosen penguji yang
telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Saya ucapakan terima kasih kepada pimpinan PT. Perkebunan
Nusantara IV Tobasari Sidamanik yang telah memberikan izin untuk
mengadakan penelitian, serta seluruh staf pengajar Jurusan Matematika
FMIPA yang telah memberikan bimbingan kepada penulis semenjak
mengikuti perkuliahan.
7. Teristimewa dan terkhusus penulis mengucapkan terima kasih dan
hormat kepada Ayahanda terkasih R. Silalahi dan Ibunda tercinta M.
Napitu untuk semua kasih sayang, doa, motivasi dan jerih payah
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.Serta adik-adik tercinta
Bento Sori Pinagar Silalahi, Weni Syafitri Silalahi, Cici Zulvani
Anastasia Silalahi, dan Jay Hotton Tappar Api Silalahi yang

memberikan dukungan, doa, dan motivasi kepada penulis.
8. Kepada sahabat-sahabat terkasih Mahyurani, Dian Utami, Julianti,
Libertina Panjaitan, Sri Rejeki Tambunan, Fredelina Hutabarat, Melisa
Siregar, Kristiani Pasaribu, Khoria Lubis, Wira Sanjaya, Romiana
Banjarnahor, Desi Ratna Sari Lubis, Syakban Hayrian, Yusi sagala,

v

Ferianta Ginting, Joni Manullang, Lydia Sinaga, Valdo Exsaudi
Pasaribu dan semua kawan-kawan Nondik 2011 yang telah banyak
membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya hasil penelitian
saya ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV.

Medan, Juli 2016

Penulis

Uni Fiana Silalahi
NIM 4111230010

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengasahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Halaman
i

ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Masalah
1.5 Manfaat Masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Produksi
2.2
Manajemen Produksi dan Operasi
2.3

Biaya
2.3.1 Pengertian Biaya
2.3.2 Perilaku Biaya
2.4
Biaya Produksi
2.4.1 Biaya Bahan Baku
2.4.1.1 Pengertian Bahan Baku
2.4.1.2 Pengertian Biaya Bahan Baku
2.4.1.3 Masalah-masalah yang Berhubungan dengan Bahan Baku
2.4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
2.4.2.1 Pengertian Pengolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung
2.4.2.2 Pengertian Pengolongan kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung
2.4.3 Biaya Overhead Pabrik
2.4.3.1 Pengolongan Biaya Over Head Pabrik
2.5
Faktor Biaya Produksi Terhadap Harga
2.5.1 Faktor Biaya Produksi
2.6

Uji Hipotesis
2.6.1 Analisis Regresi
2.6.2 Regresi Berganda (Multiple Regresi)
2.6.3 Regresi Populasi dan Sampel
2.6.4 Uji Keberartian
2.6.5 Uji Linearitas
2.6.6 Uji Asumsi Klasik

1
5
5
6
6

7
7
8
8
8
9

9
9
10
10
10
10
11
12
12
14
14
15
15
16
17
18
21
22

vii


2.6.7
2.7
2.7.1
2.7.2
2.8
2.9

Koefisien Derminasi
Pengujian Hipotesis
Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji Signifikan Ganda (Uji-F)
Kerangka Konseptual
Perumusan Hipotesis

24
25
25
26
28
29

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2
Jenis Penelitian
3.3
Prosedur Penelitian

30
30
30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data
4.2
Pembahasan
4.2.1
Menentukan Persamaan Regresi Berganda
4.2.2
Pengujian Hipotesis
4.2.2.1 Uji Parsial (Uji-t)
4.2.2.1.1 Pengaruh Biaya Bahan Baku Terhadap
Harga Penjualan Bubuk Teh
4.2.2.1.2 Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap
Harga Penjualan Bubuk Teh
4.2.2.1.3 Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap
Harga Penjualan Bubuk Teh
4.2.2.2 Uji Simultan (Uji F)
4.2.3
Uji Asumsi Klasik
4.2.3.1 Uji Normalitas
4.2.3.2 Uji Multikolineritas
4.2.4
Perkembangan Harga Penjualan Bubuk Teh

34
36
36
38
38
39
40
40
41
42
42
44
46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

48
49

DAFTAR PUSTAKA

50

LAMPIRAN

52

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Biaya Produksi dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
Tabel 2.1 Daftar Analisis Varians (ANAVA)
Tabel 4.1 Harga Penjualan Bubuk Teh
Tabel 4.2 Biaya Bahan Baku
Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tabel 4.4 Biaya Overhead Pabrik
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif dan Penelitian
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial (Uji-t)
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji-F)
Tabel 4.9 Hasil Determinasi
Tabel 4.10 Hasil One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

3
20
34
34
35
35
35
36
38
41
41
42
44

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Kegiatan Produksi
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
Gambar 4.1 Kurva Normal
Gambar 4.2 Grafik P-P Plots
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Harga Penjualan Bubuk Teh

8
25
31
43
44
46

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengolahan Data
Lampiran 2 Tabel Distribusi t
Lampiran 3 Tabel Distribusi F
Lampiran 4 Tabel Kosmogrov-Smirnov
Lampiran 5 Hasil Output Data SPSS
Lampiran 6 Data-Data Penelitian
Lampiran 7 Surat Izin Penugasan Dosen PS
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Dari Fakultas
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian Dari Jurusan
Lampiran 10 Surat Balasan Izin Penelitian Dari PT.PN IV Tobasari

51
52
54
56
58
62
69
70
71
72

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai
ekonomis yang sangat tinggi. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan
devisa Negara. Telah banyak upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi
subsektor perkebunan misalnya dengan cara intesifikasi, diversifikasi dan
rehabilitasi. Salah satu tanaman perkebunan yang diharapkan memberi sumbangan
devisa Negara sebagai komoditi ekspor adalah komoditi Teh.
Teh adalah sejenis minuman yang dihasilkan dari pengelolahan daun
tanaman teh (camellia senensis). Daun yang digunakan biasanya adalah daun
pucuk 2-3 helai ditambah daun dibawahnya. Daun tersebut diolah dengan cara
fermentasi

sebelum

dapat

dikonsumsi.

Meskipun

pengolahan

daun

difermentasikan namun tidak mengandung ragi dan juga tidak menghasilkan
alkohol seperti proses oksidasi karena pemecahan komponen-komponen yang
terkandung dalam teh dibantu dengan oksigen yang ada di udara (Wikipedia,
2012).
Dalam era perdagangan bebas prosedur komoditas pertanian akan
menghadapi persaingan ketat dengan produsen lain dari seluruh dunia.
Meningkatnya intesitasi persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen
memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang lebih memuaskan daripada
yang dilakukan oleh para

pesaing sehingga dalam perdagangan global ini

diperlukan suatu persamaan persepsi dalam mendefinisikan suatu produk. Oleh
karena itu, mutu merupakan faktor penting bagi produsen. Namun perhatian
produsen tidak terbatas pada mutu produk yang dihasilkan saja tetapi juga pada
aspek proses, sumberdaya manusia dan lingkungan. Sedangkan lingkungan yang
dihadapi produsen semakin kompleks dan hanya produsen yang benar-benar
berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar global.
Teh sebagai komoditas andalan masih memiliki peluang yang besar untuk
dikembangkan. Peranan ekspor teh terhadap ekspor hasil pertanian masih rendah

2

sementara peningkatan ekspor non migas merupakan alat penting dalam
pengembangan perekonomian di Indonesia.
Teh Sumatera Utara yang dikenal dengan teh hitam masih belum
menguntungkan. Satu-satunya produsen teh Sumatera Utara PT. Nusantara IV
selama ini masih disubsidi oleh komoditas sawit. Padahal, kualitas teh Sumatera
Utara sangat diminati Amerika Serikat dan Eropa.
Pada tahun 2002 separuh lahan tanaman teh telah dikonversikan menjadi
tanaman sawit yaitu sekitar 8000 ha tanaman teh diciutkan menjadi 4000 ha.
Alasan penciutan areal teh tersebut salah satunya mengenai untung rugi
pembudidayaan tanaman teh. Kondisi ini juga diperjelas oleh perusahaan pada
laporan tahunan PTPN IV 2008 yang menerangkan bahwa komoditi teh yang
dimiliki PTPN IV masih mengalami kerugian Rp 50 milyar (Anonimous, 2008).
Kerugian tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Salah satu faktor yang
mempengaruhi tingginya kerugian tersebut adalah tingginya biaya produksi
perusahaan.
Selama ini, komoditas teh masih dibantu dengan sawit. Kerugian
budidaya teh bisa tertutupi dengan sawit. Di Sumatera Utara hanya tinggal tiga
kebun teh yang tersisa kebun Sidamanik, Tobasari, dan Bah Butong. Lahan yang
tercatat itu berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan air laut (dpl).
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, ekspor
teh pada Januari 2007 mencapai 404.390 kg dengan nilai 475.862 dollar AS.
Ekspor pada Februari menurun menjadi 314.300 kg dengan nilai 425.720 dollar
AS. Total ekspor selama dua bulan di tahun 2007 sebesar 718.690 kg dengan nilai
90.582 dollar AS (Tindaon Ryo, 2009). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel biaya
produksi dan rencana kerja anggaran perusahan olahan tanaman teh di PTPN IV.

3

Tabel 1.1. Biaya Produksi dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
Tahun

Biaya Produksi

RKAP

2011

9.428,05

8.576,80

2012

10.143,19

8.670,68

2013

10.435,02

8.675,29

2014

12.518,21

10.840,29

2015

12.816,05

10.845,60

(Rp/Kg)

Penentuan harga jual produksi sangat mempengaruhi keuntungan
produksi. Penentuan harga jual produksi juga dipengaruhi oleh faktor, antaranya
biaya produksi, dimana biaya produksi antara lain biaya baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya-biaya overhead pabrik. Walaupun demikian pengaruh biaya
produksi terhadap harga jual tidak dapat diabaikan. Penetapan harga jual yang
berorientasi biaya produksi adalah penetapan harga jual dengan menjadikan biaya
masa datang sebagai dasar perhitungan, dan dalam jangka panjang haraga jual
harus cukup untuk menutup biaya produksi dan non produksi. Laba adalah
kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sementara
pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih
pendapatan dan biaya.
Motif biaya menghendaki adanya balas jasa atas pengorbananpengorbanan yang telah dikeluarkan. Perusahan perlu mengetahui seberapa besar
harga jual yang ditentukan dapat memberikan imbalan jasa atau usahanya, oleh
karena itu semua biaya yang telah digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
harus diketahui agar dapat ditentukan tingkat harga minimalnya atau batas bawah
harga jual harus ditentukan. Suatu tingkat harga jual tidak dapat menutup biayabiaya akan mengakibatkan kerugian. Kerugian yang timbul akibat penetapan
harga jual dibawah produk atau jasa dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan
perusahaan akan berhenti going concern serta mengganggu pertumbuhan
perusahaan. Oleh karena itu dalam penetapan harga jual, tingkat harga minimal
hendaknya dapat menutup semua biaya yang telah dipergunakan untuk

4

memproduksi dan memasarkan barang atau jasa. Penetapan harga jual diharapkan
menghasilkan laba maksimum bagi perusahaan serta menghasilkan return atas
modal atau investasi yang ditanamkan oleh pemegang saham sehingga perusahaan
dapat terus berlanjut.
Joel Manullang (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa biaya
produksi terdiri dari biaya tenaga kerja langsung (beban gaji dan tunjangan staff)
dan biaya overhead pabrik (beban pemeliharaan tanaman, beban pemupukan,
beban panen, beban pengangkutan ke pabrik, beban umum, beban pengolahan,
beban penyusutan, beban pembelian produksi PIR, beban pengolahan PIR, beban
pembelian produksi rakyat, beban pengolahan rakyat, beban pembelian produksi
pihak ke III, beban pengolahan pihak ke III) yang dikeluarkan oleh
PT.Perkebunan Nusantara III Medan memiliki pengaruh yang kuat (positif). Hal
ini dapat ditunjukkan dalam persamaan regresi berganda yaitu
0,179

+ 0,001

, artinya harga penjualan diprediksikan akan meningkat yang

dipengaruhi oleh kenaikan biaya tenaga kerja langsung (
pabrik (

= 667,997 +

) dan biaya overhead

).
Tetty (2006) dalam penelitiannya tentang efisiensi faktor-faktor produksi

dalam usaha tani bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi lahan, bibit, pupuk buatan,
pestisida dan tenaga kerja pada usaha tani bawang merah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) penggunaan faktor produksi lahan, pestisida dan pupuk
buatan masih belum efisiensi, dan penggunaannya perlu ditambah untuk
memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, (2) pergerakan usaha tani di
daerah penelitian berada pada skala usaha tani menguntungkan dengan jumlah
koefisien regresi sebesar 1,093.
Kedede (2005) melakukan penelitian tentang usaha tani padi sawah di
Nepal. Memberikan penjelasan bahwa variabel tenaga kerja, luas lahan dan benih
berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap produksi padi sawah, sedangkan
variabel lainnya yaitu tenaga ternak dan pupuk tidak berpengaruh secara nyata dan
signifikan terhadap padi sawah tersebut pada taraf kepercayaan 5%.

5

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor produksi yang
akan mempengaruhi kinerja perusahaan kita dapat menggunakan sebuah metode
yaitu Metode Regresi Linear Berganda dengan beberapa pengujian hipotesis yaitu
uji signifikan parsial (uji t-test), uji signifikan berganda (uji-F) dan beberapa
penguji asumsi klasik yang digunakan untuk permasalahan statistik tanpa adanya
kesalahan dan lebih cepat segera mendapatkan hasilnya kita juga dapat
menggukan softaware SPSS yaitu program khusus pengolahan untuk analisis
statistik dengan berbagai versi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH BIAYA PRODUKSI
TERHADAP HARGA PENJUALAN BUBUK TEH DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA

IV

TOBASARI

SIDAMANIK

DENGAN

METODE

REGRESI LINEAR BERGANDA”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh biaya produksi terhadap harga penjualan bubuk teh
pada

PT.

Perkebunan

Nusantara

IV

Tobasari

Sidamanik

Kab.

Simalungun?
2. Bagaimana perkembangan harga penjualan bubuk teh pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik, apakah meningkat atau
menurun?
1.3 Batasan Masalah
-

Data yang diperoleh adalah selama lima tahun terakhir produksi dari tahun
2011-2015.

-

Data biaya produksi yang diambil adalah biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

1.4 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hubungan antara faktor yang mempengaruhi biaya
produksi terhadap harga penjualan bubuk teh di PT. Perkebunan Nusantara
IV Tobasari Sidamanik dengan menggunakan metode regresi linear
berganda.

6

2. Untuk mengetahui perkembangan harga penjualan bubuk teh di
PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik apakah meningkat atau
menurun.
1.5 Manfaat Masalah
Manfaat masalah yang diharapkan dapat diberikan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah informasi bagi PT. Perkebunan Nusantara IV dalam
bagian kajian yang berkaitan dengan peningkatan harga penjualan bubuk
teh.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dibidang manajemen
produksi dan operasi.
3. Untuk menambah informasi bagi masyarakat tentang perkembangan harga
penjualan bubuk teh.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diketemukan dalam bab
empat, maka diambil kesimpulan dari penelitian sebagai berikut:
1. Nilai signifikan F adalah 0,081 hal ini menunjukkan bahwa nilai
adalah 0,081 sedangkan nilai

( ; )

adalah 216, sehingga dapat disimpulkan

dengan taraf signifikan 0,05
<

. Maka dalam hal

ini hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Hipitesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa ada pengaruh secara
simultan antara Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan
Biaya Over Head Pabrik terhadap Harga Penjualn Bubuk Teh diterima.
Nilai adjust

diperoleh sebesar 0,195 yang mengindikasikan bahwa

harga penjualan bubuk teh pada PT. Perkebunan Nusantara IV dapat
dijelaskan oleh tiga variabel yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung dan Biaya Overhead Pabrik sebesar 19,5% dan selabihnya yaitu
80,5% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.
2. Berdasarkan analisis data dengan metode statistik dapat disimpulkan
bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Produksi terhadap
harga Penjualan Bubuk Teh dari hasil pengujian hipotesis secara parsial
(uji-t). Hal ini ditunjukkan oleh nilai taraf signifikan yang dihasilkan
sebesar 0,998 lebih besar dari nilai taraf yang ditentukan yaitu sebesar
0,05.Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Produksi terhadap
harga Penjualan Bubuk Teh dari hasil pengujian hipotesis secara parsial
(uji-t). Hal ini ditunjukkan oleh nilai taraf signifikan yang dihasilkan
sebesar 0,787 lebih besar dari nilai taraf yang ditentukan yaitu sebesar
0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Produksi terhadap
harga Penjualan Bubuk Teh dari hasil pengujian hipotesis secara parsial
(uji-t). Hal ini ditunjukkan oleh nilai taraf signifikan yang dihasilkan

59

sebesar 0,938 lebih besar dari nilai taraf yang ditentukan yaitu sebesar
0,05.
3. Berdasarkan hasil analisis data dengan metode statistik dapat disimpulkan
bahwa perkembangan harga penjualan bubuk selama lima tahun mulai dari
tahun 2011-2015 adalah meningkat.
2. SARAN
1. Bagi pihak PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik agar
berkenan untuk mempertimbangkan dan menggunakan metode regresi
berganda untuk dijadikan sebagai salah satu cara untuk melihat seberapa
besar pengaruh biaya produksi terhadap harga penjualan bubuk teh
sehingga dapat digunakan untuk mempertimbangkan harga penjualan
bubuk teh untuk tahun berikutnya.
2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat
penting dalam mempengaruhi Harga Penjualan Bubuk Teh, diharapkan
dapat

dipakai

sebagai

acuan

bagi

peneliti

selanjutnya

untuk

mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabelvariabel lain yang merupakan variabel lain yang sudah masuk dalam
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Nurlela., 2009. Akutansi Biaya. Edisi ke-1, Penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Hamang, Abdul., 2009. Metode Statistika. Edisi ke-1, Cetakan Pertama, Penerbit
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Handoko, Hani T., 2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi
ke-2, Cetakan ke-18, Penerbit Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Halim,

Abdul.,

1999.

Akuntasi

Biaya.

Edisi

ke-4,

Penerbit

BPFE_YOGYAKARTA, Yogyakatra.
Muliady, 2009., Akuntasi Biaya. Edisi ke-9, Penerbit STIM YLPN, Yogyakarta.
Nawari, 2010., Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17. Penerbit
PT.Gramedi, Jakarta.
Riduwan., 2004. Statistik Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintahan. Penerbit
Alfabeta, Jakarta.
Ryan, Richard., 2006. Aplikasi Statistika dan Hitungan Peluang. Penerbit Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Sayyida., 2014. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Perusahaan.
http://id.sayyida_unija@yahoo.com. [Mei 2015].
Sudarmanto, Gunawan., 2005. Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sukirno, Sadono., 2013. Mikro Ekonomi. Penerbit PT. Raja Grafindo Perads,
Jakarta.
Tindaon, Ryo., 2009. Identifikasi Sistem Produksi Teh di PT. Perkebunan
Nusantara VI Kebun Bah Butong. Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

51

Tumanggor, Dody., 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Cokelat di Kabupaten Dairi. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Usman, Husaini. Sehady Akbar, Purnomo., 2008. Pengantar Statistika. Edisi ke2, Cetakan kedua, Penerbit Aksara, Jakarta.
Wikipeda., 2012. Camellia Sinensis-Ensiklopeda Bebas Berbahasa Indonesia.
http://id.wikipeda.Org/wiki/Camellia Sinensis. [Juni 2015].

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pansur Onom Pematang Siantar pada tanggal 23
Maret 1993. Ayah bernama Robet Silalahi dan Ibu bernama Molide Napitu, dan
merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada tahun 1999, penulis nasuk
SD Impres Huta Urung dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis
melanjutkan sekolah SMP Negeri 5 Pematang Siantar dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah di SMA Bukit Cahaya Sidikalang
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi
Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal Agustus 2016.
Selama kuliah, penulis juga ikut organisasi dalam ruang lingkup
Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti diantranya Unit Kegiatan Kristen
Mahasiswa Katolik (UK-KMK), Gelora Tari UK-KMK dan Ikatan Keluarga
Besar Matematika (IKBKM).