Pengaruh Ihsg, Harga Emas, Biaya Promosi, Dan Fdr Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus Pada Bus Dan Uus Di Indonesia Periode 2011-2015)

(1)

PENGARUH IHSG, HARGA EMAS, BIAYA PROMOSI, DAN FDR TERHADAP JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH

(Studi Kasus pada BUS dan UUS di Indonesia Periode 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

RABIAHTUL ADDAWIYAH NIM: 1112046100103

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2016M/1437


(2)

(3)

(4)

(5)

v

ABSTRAK

RABIAHTUL ADDAWIYAH, NIM:1112046100103, Pengaruh IHSG, Harga Emas, Biaya Promosi, dan FDR terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus pada BUS dan UUS di Indonesia Periode 2011-2015). Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H/ 2016 M.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh IHSG, harga emas, biaya promosi, dan FDR terhadap jumlah Deposito Mudharabah pada BUS di Indonesia. Sampel yang digunakan adalah seluruh BUS dan UUS di Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda data time series dengan menggunakan Eviews. Data penelitian terdiri dari indeks harga saham gabungan (IHSG), harga emas, biaya promosi, financing to deposit ratio (FDR), dan jumlah Deposito Mudharabah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa IHSG berpengaruh positif signifikan terhadap Deposito Mudharabah, harga emas berpengaruh positif signifikan terhadap Deposito Mudharabah, biaya promosi berpengaruh positif signifikan terhadap Deposito Mudharabah, dan FDR tidak berpengaruh terhadap Deposito Mudharabah.

Kata kunci : IHSG, harga emas, biaya promosi, FDR, Deposito Mudharabah dan Regresi Linear Berganda.


(6)

vi

kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan anugerah dan nikmatnya sehingga dalam menjalankan aktivitas dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kelak, diakhirat kita termasuk golongan umat yang mendapat syafa’atnya.

Penulis menyadari sepenuhnya penyusunan skripsi ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada yang telah memberikan masukan yang berarti dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. Untuk itu ucapan terimakasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Asep Sepudin, M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.A. selaku Wakil Dekan bidang Akademik Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum.

3. Bapak AM Hasan Ali, M.A. selaku Ketua Program Studi Muamalat.

4. Bapak Dr. Abdur Rouf, Lc, M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat. 5. Bapak Dr.Dede Abdul Fatah, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing penulis dengan sabar dan memberikan ilmu dan arahan hingga penelitian ini selesai dengan baik.


(7)

vii

7. Kedua orang tua tercinta, Abi H. Sa’aman (Alm) dan Umi Hj.Rohmah yang selalu memberi dukungan moril dan materiil serta doa yang selalu dipanjatkan untuk penulis di tiap waktunya demi lancarnya penulisan dan penyusunan skripsi ini. 8. Kak Eti Sumiati, A Toha Rudin, Kak Nurkomala, A Adi Rosadi, A Fuad

Muhidin, A Ahmad Sunanjar, A Mukhlis Zarkasih, A Sukma Wijaya, Teh Khoerunnisa, dan A Zulfikar yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta doa kepada penulis.

9. Bapak/Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum serta guru-guru yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat selama masa pembelajaran. 10.Sahabat hahahahihihi (Ani Nurmuliyani, Ayu Dwi Adani, Elly Nurdiana, dan Rt

Shifni Mafazatal Hayat) serta seluruh teman Perbankan Syariah khususnya Perbankan Syariah C/2012 dan KKN Gemmar yang selalu kompak dan memberi dukungan, bantuan, dan doa untuk penulis menyelesaikan skripsi ini.

11.Teman dan sahabat, Iyut, Mbayaz, Mpo Oneng, Lia, Miuz, Tantroy, Atus, Cihul, keluarga SMP Master Indonesia, Gempala dan Keluarga MTAB khususnya kelas II putri yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

12.Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis.

Jakarta, 13 September 2016 Penulis


(8)

viii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pokok Permasalahan ... 6

1. Identifikasi Masalah... 6

2. Batasan Masalah ... 7

3. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 8

D. Kerangka Konseptual ... 10


(9)

ix

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Bank Syariah ... 13

1. Pengertian Bank Syariah ... 13

2. Fungsi Bank Syariah ... 14

B. Deposito Mudharabah ... 15

1. Pengertian ... 15

2. Tujuan dan Manfaat Deposito Mudharabah ... 18

C. Variabel yang Mempengaruhi Deposito Mudharabah ... 18

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 18

2. Harga Emas ... 20

3. Biaya Promosi ... 22

4. Financing to Deposit Ratio (FDR) ... 24

D. Reviews Studi Terdahulu ... 25

E. Kerangka Pemikiran ... 32

F. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 35

1. Ruang Lingkup Penelitian ... 35

2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 35

3. Populasi dan Sampel ... 36

B. Variabel Penelitian ... 37


(10)

x

2. Analisis Regresi Berganda ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 46

1. Variabel Dependen ... 46

2. Variabel Independen ... 48

B. Hasil dan Pembahasan ... 52

1. Uji Asumsi Klasik ... 52

2. Analisis Regresi Berganda ... 56

C. Interpretasi Hasil ... 63

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 66

B. Saran... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Reviews Studi Terdahulu ... 26

Tabel 4.1 Laju IHSG Lima Tahun Terakhir... 49

Tabel 4.2 Hasil uji heteroskedastisitas terhadap Deposito Mudharabah ... 54

Tabel 4.3 Hasil uji multikolinearitas terhadap Deposito Mudharabah ... 55

Tabel 4.4 Hasil uji autokorelasi terhadap Deposito Mudharabah ... 56

Tabel 4.5 Hasil uji autokorelasi dengan diferensi tingkat satu ... 56

Tabel 4.6 Hasil analisis regresi berganda terhadap Deposito Mudharabah... 58

Tabel 4.7 Hasil uji F pada Deposito Mudharabah ... 60

Tabel 4.8 Hasil uji T pada Deposito Mudharabah ... 61


(12)

xii

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 10

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 33

Gambar 4.1 Perkembangan Deposito Mudharabah ... 48

Gambar 4.2 Laju Harga Emas Dunia 2011-2015 ... 50

Gambar 4.3 Perkembangan Biaya Promosi ... 51

Gambar 4.4 Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah ... 52


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia sudah mengenal istilah investasi sudah sejak dulu. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara berinvestasi dengan baik dan benar juga apa saja resiko dari investasi yang dipilih. Investasi sebagai penanaman modal merupakan passiva yang dapat berubah dengan atau tanpa seseorang melakukan sesuatu. Investasi sendiri adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Banyak sekali cara untuk masyarakat dalam berinvestasi. Namun, masyarakat Indonesia cenderung lebih mengenal produk-produk perbankan seperti tabungan daripada investasi lainnya. Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan disini melihat kesempatan dan melakukan salah satu perannya yaitu menghimpun dana.

Di bank syariah, masyarakat dapat menginvestasikan dananya pada produk yang telah ditawarkan tanpa adanya bunga. Salah satunya adalah Deposito Mudharabah. Produk ini menggunakan akad mudharabah. Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan


(14)

nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).1 Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk deposito dengan deposan bertindak sebagai shahibul maal dan bank selaku mudharib, dimana keuntungan dari dana yang digunakan harus dibagi antara shahibul mal (nasabah) dan

mudharib (bank) dan mensyaratkan adanya tenggat waktu antara penyetoran

dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan.2

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.3

Selain menginvestasikan dana pada perbankan syariah, masyarakat Indonesia kini juga mulai mengenal berinvestasi di pasar modal. Salah satunya yang paling dikenal oleh masyarakat adalah saham yang banyak diperjualbelikan di pasar modal untuk digunakan sebagai alat berinvestasi. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau

1 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004), h.359.

2Muhammad Syafi’I Antonio,

Bank Syariah dari Teori dan Praktik (Jakarta: Gema Insani Press,2001), h.156-157.

3

Bank Sentral Republik Indonesia, “Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia” artikel diakses pada tanggal 2 Februari 2016 pukul 12.00 dari http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/Contents/Default.aspx.


(15)

3

pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).4

Untuk mengetahui pergerakan harga dan kinerja saham atau sekumpulan saham maka digunakanlah indeks saham. Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan perumusan dari harga saham pada waktu tertentu dibagi harga pada waktu dasar dikalikan dengan seratus. Dengan demikian, IHSG sangat mempengaruhi masyarakat yang akan membeli saham.

Masyarakat juga memilih berinvestasi pada emas, karena emas termasuk ke dalam investasi yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Berinvestasi emas dianggap sangat aman dan jika dijual kembali dapat menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Anwar, dkk (2010) menyatakan bahwa besarnya pengaruh harga emas terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah sebesar 0,19%. Karena besarnya pengaruh harga emas dunia tidak lebih dari 1%, maka dikatakan harga emas dunia tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah. Sedangkan

4 Indonesia Stoke Exchange, “Saham”, artikel

diakses pada tanggal 6 Februari 2016 pukul 19.11 dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/saham.aspx.


(16)

menurut Iman Eko Ardianto dan Harjum Muharam (2012) terdapat hubungan antara harga emas dan tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah.

Tantangan utama bank syariah saat ini diantaranya adalah bagaimana mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder. Sudah menjadi rahasia umum bahwa, hanya bank-bank yang sanggup membangkitkan kepercayaan

stakeholder mereka saja yang akan bisa tumbuh, berkembang, dan mengukir

sejarah baru. Bank tersebut akan bisa memobilisasi simpanan, menarik investasi, menyalurkan pembiayaan, menanamkan investasi, sekaligus memperluas kesempatan kerja, membantu pemerintah membiayai defisit anggaran untuk pembangunan, dan mengakselerasi pembangunan ekonomi dengan baik. Hal ini terjadi karena semua institusi keuangan harus merespon realitas bahwa penyedia dana ( shareholder dan deposan) serta stakeholder yang lain memiliki harapan, dan mereka tidak akan menanamkan dana atau berkontribusi dengan baik apabila ekspektasi mereka tidak diproyeksikan penuh.5

Tingginya persaingan di dunia perbankan membuat perbankan syariah menyiapkan strategi, salah satunya strategi dalam berpromosi. Promosi merupakan salah satu kegiatan mix marketing yang paling sering diidentikkan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Dalam dunia perbankan syariah, promosi menjadi salah satu faktor pendukung

5Nur Anisah,dkk, “Faktor

-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah”,


(17)

5

kesuksesan perbankan syari’ah. Dalam marketing, efektivitas sebuah iklan

seringkali digunakan untuk menanamkan “brand image” atau agar lebih

dikenal keberadaannya. Ketika “brand image” sudah tertanam dibenak

masyarakat umum, maka menjual sebuah produk, baik itu dalam bentuk barang maupun jasa akan terasa menjadi jauh lebih mudah.6 Dengan adanya promosi, maka sudah pasti bank akan menganggarkan dananya untuk kegiatan promosi tersebut atau bisa disebut sebagai biaya promosi. Semakin tinggi biaya promosi yang dikeluarkan bank seharusnya akan lebih banyak menarik nasabah untuk menginvestasikan danaya pada tabungan maupun Deposito Mudharabah.

Selain dengan promosi, rasio FDR yang terdapat pada bank syariah sangat berpengaruh untuk menarik nasabah. Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.7 Menurut Riyanto, Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin (BSB), Rasio pembiayaan terhadap pendanaan (finance to

deposit ratio/FDR) perbankan syariah dinilai akan efektif untuk mendukung

perolehan imbal hasil tinggi jika berada pada kisaran 95%-98%. Sebab, margin yang dihasilkan dari pembiayaan kepada nasabah cenderung lebih

6

Nurul Aprilia Fransiska, “Strategi Promosi Bank Syariah”, artikel diakses pada tanggal 6 Februari 2016 pukul 23.39 dari http://nurulapriliafransiska.blogspot.co.id.

7

Siti Nurulhidayat, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Lampung, 2014), h.12.


(18)

tinggi dibandingkan jika dana ditempatkan pada instrumen lain seperti fasilitas simpanan Bank Indonesia dan sukuk.

Semakin tinggi FDR, maka mengindikasikan semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank. Menurut Andriyanti dan Wasilah (2010), tingkat likuiditas bank syariah diproksikan dengan Financing to Deposit Ratio (FDR). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Teguh Dwi Muktiyo (2014) FDR berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah Deposito Mudharabah. Namun, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Koyimah (2015) FDR tidak berpengaruh terhadap jumlah Deposito Mudharabah.

Berdasarkan latar belakang di atas, karena adanya research gap pada penelitian sebelumnya maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh IHSG, Harga Emas, Biaya Promosi, dan FDR terhadap Jumlah Deposito Mudharabah ( Studi Kasus pada BUS dan UUS di Indonesia Periode 2011-2015).”

B. Pokok Permasalahan 1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a. Tingginya minat investor untuk berinvestasi tanpa didasari pengetahuan tentang investasi yang cukup baik dan benar.


(19)

7

b. Rasa takut investor untuk menyimpan dananya pada perbankan syariah.

c. Tantangan bank syariah menarik nasabah untuk menyimpan dananya. d. Banyaknya investor yang tidak mengetahui faktor apa saja yang

mempengaruhi Deposito Mudharabah pada perbankan syariah.

e. Keingintahuan risiko apa saja yang akan dihadapi dari menginvestasikan dana pada Deposito Mudharabah.

f. Adanya perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh studi-studi terdahulu.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan terfokus pada berpengaruh atau tidaknya IHSG, harga emas, biaya promosi, dan rasio FDR pada periode Januari 2011- Juni 2015 terhadap Deposito

Mudharabah yang merupakan produk penghimpunan dana dari bank

syariah di Indonesia dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).

3. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah IHSG, Harga Emas, biaya promosi, dan FDR secara individu (parsial) berpengaruh terhadap jumlah Deposito


(20)

b. Apakah IHSG, Harga Emas, biaya promosi, dan FDR secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap jumlah Deposito

Mudharabah?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh IHSG, Harga emas, biaya promosi, dan rasio FDR secara individu (parsial) terhadap Deposito

Mudharabah tahun 2011-2015.

b. Menganalisis pengaruh IHSG, Harga emas, biaya promosi, dan rasio FDR secara bersama-sama (simultan) terhadap Deposito

Mudharabah tahun 2011-2015.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi khazanah keilmuan yang berkaitan dengan Deposito

Mudharabah. Serta hasil dari penelitian ini diharapkan dapat


(21)

9

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran yang bermanfaat serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan terkait dengan kebijakan penghimpunan dana oleh Bank Syariah. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman maupun wawasan mengenai perbankan syariah khususnya Deposito Mudharabah pada Bank Syariah.


(22)

D. Kerangka Konseptual

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Pengaruh IHSG, Harga Emas, Biaya Promosi, dan FDR terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus pada

BUS dan UUS di Indonesia Periode 2011-2015)

Pendahuluan

Variabel yang diteliti:

1. Deposito Mudharabah (Y) 2. IHSG (X1)

3. Harga Emas (X2) 4. Biaya Promosi (X3) 5. FDR(X4)

Landasan Teori

X1 X2 X3 X4

Y Analisis Statistik

Hasil Penelitian:

Dapat diketahui pengaruh Harga Emas, Biaya Promosi, dan FDR Terhadap Jumlah Deposito

Mudharabah Kesimpulan


(23)

11

Berdasarkan kerangka konsep diatas, penelitian yang akan dilakukan

berjudul “Pengaruh IHSG, Harga Emas, Biaya Promosi, dan FDR terhadap

Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus pada BUS dan UUS di Indonesia Periode 2011-2015)”. Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah IHSG, harga emas, biaya promosi, dan FDR. Keempat variabel independen tersebut akan dilakukan analisis statistik berupa: regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan uji statistik. Sehingga, ditemukan apakah terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap jumlah Deposito

Mudharabah baik secara parsial, maupun simultan.

E. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini terdiri dari beberapa bab yang tersusun dan terdiri dari lima bab dengan sub bab berikut ini:

BAB I Pendahuluan, berisi Latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka konseptual dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Kepustakaan, menyajikan kajian pustaka meliputi teori tentang IHSG, harga emas, biaya promosi, rasio FDR, dan


(24)

Deposito Mudharabah. Dalam bab ini juga terdapat reviews studi terdahulu, kerangka teori dan konsep.

BAB III Metode Penelitian yang menyajikan data penelitian,teknik pengumpulan data, ruang lingkup penelitian, jenis penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV Analisis dan Pembahasan, menyajikan analisis data-data penelitian, sehingga didapatkan hasil yang dijadikan pembahasan sehingga bisa ditarik kesimpulannya.

BAB V Penutup, berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian juga saran yang diberikan terkait penelitian yang akan dilakukan berikutnya.


(25)

13

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.1Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbankan.

Berdasarkan Pasal 1 angka 13 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hokum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prindip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang

1

Ismail, Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, cetakan ke-2 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h.12.


(26)

dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).2

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syariah Indonesia No. 21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). BUS adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.3

2. Fungsi Bank Syariah

Berdasarkan Pasal 4 UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, disebutkan bahwa Bank Syariah wajib menjalankan fungsi penghimpunan dana dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah setidaknya memiliki empat fungsi, yaitu:4

a) Fungsi manajer investasi: dengan fungsi ini, bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari pemilik dana (shahibul maal) dalam hal dana tersebut harus dapat disalurkan pada penyaluran yang produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat menghasilkan keuntungan yang akan dibagihasilkan antara bank sayriah dan pemilik dana.

2

Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: Penerbit Sinar Grafika, 2012), h.116.

3

Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2013), h.22.

4


(27)

15

b) Fungsi investor: Penananman dana yang dilakukan oleh bank syariah harus dilakukan pada sektor-sektor yang produktif dengan risiko yang minim dan tidaak melanggar ketentuan syariah.

c) Fungsi sosial: Ada dua instrumen yang digunakan bank syariah, yaitu instrumen Zakat, Infak, Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) dan instrumen Qardhul Hasan.

d) Fungsi jasa keuangan: Memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, letter of guarantee, letter of credit, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam hal mekanisme mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut, bank syariah tetap harus menggunakan skema yang sesuai dengan prinsip syariah.

B. Deposito Mudharabah 1. Pengertian

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Deposito adalah simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank.penarikan deposito sesuai dengan perjanjian antara bank dan pemegang deposito berdasarkan jangka waktu yang disepakati.5

Mudharabah berasal dari kata dharb artinya memukul atau lebih

tepatnya proses seseorang memukulkan kakinya dalam perjalanan usaha.

5


(28)

Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (sahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara

mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si pengelola, tetapi seandainya kerugian diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian.6

Dari pengertian deposito dan mudharabah diatas, maka disimpulkan bahwa Deposito Mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemilik dana (shahibul maal) memercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan hasil yang diperoleh dibagi antara pemilik dana dan bank dengan nisbah yang disepakati sejak awal. Dalam transaksi penyimpanan deposito

mudharabah, bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai

nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan/atau perhitungan distribusi keuntungan serta risiko yang dapat timbul dari deposito tersebut.

Ditinjau dari segi biaya sumber dana yang berasal dari jenis simpanan ini pada umumnya memiliki biaya tertinggi disbanding dengan sumber dana lainnya dan bersifat lebih stabil disbanding dengan sumber dana lainnya

6

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan (Jakarta: Tazkia Institute,1999), h.171.


(29)

17

seperti Giro dan Tabungan. Jangka waktu Deposito Berjangka terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.7

Dalam mudharabah, pemilik dana tidak boleh mensyaratkan sejumlah tertentu untuk bagiannya karena dapat dipersamakan dengan riba yaitu meminta kelebihan atau imbalan tanpa ada faktor penyeimbang (iwad) yang diperbolehkan syariah. Keuntungan yang dibagikan pun tidak boleh menggunakan nilai proyeksi (predictive value) akan tetapi harus menggunakan nilai realisasi keuntungan, yang mengacu pada laporan hasil usaha yang secara periodic disusun oleh pengelola dana dan diserahkan pada pemilik dana.8

Berdasarkan fatwa DSN No.2 Tahun 2002 tentang deposito, disebutkan ketentuan tentang Deposito Mudharabah adalah sebagai berikut:

a) Dalam transaksi ini, nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. b) Dalam kapasitatsnya sebagi mudharib, bank dapat melakukan berbagai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk melakukan mudharabah dengan pihak lain.

c) Modal harus dinyatakan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

7

Selamet Riyadi, Banking Assets and Liability Management, edisi ketiga, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h.80.

8

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, edisi 2 , (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2014), h. 129.


(30)

d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

e) Bank sebgai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

f) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.

2. Tujuan dan Manfaat Deposito Mudharabah Tujuan dari deposito mudharabah adalah:9

1. Bagi bank sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun valuta asing dengan jangka waktu tertentu yang lebih lama dan fluktuasi dana yang relatif rendah.

2. Bagi nasabah alternatif investasi yang memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil.

C. Variabel yang Mempengaruhi Deposito Mudharabah 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

a. Pengertian

Saham merupakan bukti penyertaan atau kepemilikan dalam suatu perusahaan yang memberikan hasil investasi bersifat variabel tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya.10

9


(31)

19

Indeks harga saham adalah indicator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks harga saham menggambarkan kinerja saham baik individual maupun kumulatif (kinerja pasar), sehingga dapat diketahui konteks yang terjadi, bagaimana sesungguhnya perilaku investor dan saluran dana secara makro lewat mekanisme pasar modal.11

Untuk mengukur kinerja saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perkembangan harga pasar secara menyeluruh, digunakan tolok ukur yang disebut dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham. Dengan adanya indeks, tren pergerakan harga saham dapat diketahui, sedang naik, stabil, atau turun. Pergerakan indeks juga menjadi indikator penting bagi investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan, atau membeli suatu atau beberapa saham. Harga saham dan nilai indeks bergerak turun-naik dalam hitungan detik dan menit.12

Indeks harga saham gabungan (IHSG) adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Indeks ini berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks

11

Nor Hadi, Pasar Modal Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.184.

12


(32)

menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah keadaan pasar sedang aktif atau sedang lesu.13

b. Pengaruh IHSG terhadap Deposito Mudharabah

Apabila kondisi pasar saham sedang aktif, suatu bank akan cenderung mempertahankan kondisi tingkat bagi hasil yang ada, kecuali apabila kondisi pasar saham sedang lesu, suatu bank perlu menaikkan tingkat bagi hasil agar investor tertarik untuk menanamkan dananya di bank.14 Dengan kata lain IHSG berpengaruh negatif terhadap Deposito Mudharabah, apabila IHSG menurun maka Deposito Mudharabah cenderung akan naik.

2. Harga Emas a. Pengertian

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter

13

Imam Eko Ardianto dan Harjum Muharam, “Model Estimasi Neural Network, Aplikasi Peramalan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah dengan Variabel Makroekonomi Sebagai Penentu”, Jurnal Diponegoro Business Review, Volume 1, Nomor 1 (2012): h.4-5.

14


(33)

21

lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis. Dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa harga emas adalah nilai jual atau beli dari emas yang merupakan logam mulia.

Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pasar valuta asing internasional, harga bahan logam lainnya, dan pasar finansial secara global. Namun, yang sangat mempengaruhi harga emas adalah biaya eksplorasi emas itu sendiri. Pertambangan emas itu sangat mahal. Ketika harga material dan biaya untuk karyawan naik, harga emas naik pula.15

b. Pengaruh Harga Emas terhadap Deposito Mudharabah

Apabila harga emas dunia mengalami kenaikan, tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah akan cenderung mengalami kenaikan. Sedangkan penurunan harga emas dunia akan cenderung menurunkan tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah. Maka terdapat hubungan positif antara harga emas dengan tingkat bagi hasil mudharabah.16

15

Zainal Abidin dan Sofia, Brilian Berinvestasi Valesa & Properti, h. 53.

16

Imam Eko Ardianto dan Harjum Muharam, Model Estimasi Neural Network, Aplikasi Peramalan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah dengan Variabel Makroekonomi Sebagai Penentu, h.4.


(34)

Maka, hubungan antara harga emas dengan Deposito Mudharabah adalah semakin tingginya harga emas maka akan menaikkan jumlah deposito mudharabah. Sedangkan menurunya harga emas juga akan menurunkan jumlah Deposito Mudharabah.

3. Biaya Promosi a. Pengertian

Biaya Promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak dalam rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk baik langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan penjualan.17

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama penting dengan produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.

Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi

17

Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta , “Peraturan Pajak”, artikel diakses pada 24 Agustus 2016 pukul 23.38 dari http://kanwiljogja.pajak.go.id/ppajak.php?id=14440.


(35)

23

mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut memengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.18

Empat metode promosi sebagai berikut:19

a) Periklanan: Penyajian penjualan non-personal yang dikomunikasikan melalui bentuk media atau non-media untuk mempengaruhi sejumlah besar konsumen.

b) Promosi penjualan: Insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dengan pembelian diharapkan terjadi sekarang juga.

c) Hubungan masyarakat: Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik melalui publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan citra perusahaan yang baik menangani atau melenyapkan desas-desus, cerita, dan peristiwa yang tidak menyenangakan.

d) Penjualan perorangan: Manajemen armada penjualan adalah analisis , perencanaan, implementasi, dan pengendalian atas kegiatan para wiraniaga. Di dalamnya termasuk menetapkan sasaran, strategi armada penjualan; merekrut, menyeleksi, melatih, mensupervisi serta mengevaluasi armada penjualan perusahaan.

18

Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 155-156.

19

Zainul Arifin Yusuf, Kewirausahaan (Tinjauan Teoritis & Praktis) (Jakarta: Miranti Kencana Press,2010), h.173-179.


(36)

b. Pengaruh Biaya Promosi terhadap Deposito Mudharabah

Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah. Tujuan dari promosi bank sendiri adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Dengan kata lain dengan semakin besarnya biaya promosi maka jumlah Deposito Mudharabah pun akan menaik. Sehingga dapat dikatakan bahwa biaya promosi memiliki hubungan positif terhadap jumlah Deposito Mudharabah.

4. Financing to Deposit Ratio (FDR) a. Pengertian

Financing to Deposit Ratio adalah perbandingan antara pembiayaan

yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank.20

Secara sistematis FDR dirumuskan sebagai berikut:21

FDR= Total pembiayaan yang diberikan bank X 100% Dana pihak ketiga

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah kemampuan likuiditas bank tersebut. Namun Bank Indonesia menetapkan besarnya Financing to

Deposite Ratio tidak boleh melebihi 110%. Yang berarti bank boleh

20

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi (Jakarta : Bumi Aksara , 2010), h.784.

21 Siti Nugraha, “

Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO, dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2013), h.30.


(37)

25

memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 110%.

b. Pengaruh FDR terhadap Deposito Mudharabah

Likuiditas bank syariah diproksikan dengan Financing to Deposit

Ratio (FDR). Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan bank

dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank tersebut jika ada deposan menarik dananya sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.22

Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan negatif antara FDR dengan Deposito Mudharabah. Namun, berdasarkan penelitian Nur Anisah dkk (2013) tidak menunjukkan pengaruh antara FDR terhadap pertumbuhan Deposito Mudharabah.

D. Reviews Studi Terdahulu

Penulisan skripsi ini berpedoman pada penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian tersebut digunakan sebagai acuan maupun

22

Nur Anisah,dkk, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank


(38)

landasan serta pembanding dalam menganalisa variabel independen yang digunakan. Beberapa tinjauan studi terdahulu yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1:

Reviews Studi Terdahulu

No Judul Penelitian Penulis Substansi Perbedaan 1 Faktor-faktor

yang mempengaruhi Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah (BUS) (Periode 2009-2012) Cesaria Yomi Edy Nelwani (2013) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Skripsi ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Deposito Mudharabah.

Variabel penelitian : Y=Deposito

Mudharabah

X = Jumlah jaringan kantor, biaya promosi, jumlah karyawan, nilai tukar, inflasi, tingkat suku bunga, dan jumlah uang kartal.

Perbedaan dengan skripsi penulis yaitu waktu penelitian yang berbeda . Variabel yang digunakan juga berbeda, adapun variabel yang sama yaitu biaya promosi.


(39)

27

Hasil penelitian ini : Hasil dari penelitian ini adalah semua variabel secara simultan berpengaruh secara signifikan. Secara parsial, nilai tukar, biaya

promosi, dan jumlah pekerja berpengaruh positif. Suku Bunga dan inflasi berpengaruh negative. Dan jumlah uang kartal, jumlah jaringan kantor dan tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan tidak berpengaruh terhadap Deposito

Mudharabah. .


(40)

yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah (2015), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Deposito Mudharabah.

Variabel penelitian : Y=Deposito

Mudharabah

X = Tingkat suku bunga, bagi hasil deposito, likuiditas, inflasi, dan ukuran perusahaan.

Hasil penelitian ini : Secara parsial, bagi hasil dan ukuran perusahaan berpengaruh positif. Suku bunga berpengaruh negatif. Sedangkan likuiditas dan inflasi tidak memberikan

dengan skripsi penulis yaitu waktu penelitian yang berbeda . Variabel yang digunakan juga berbeda, adapun variabel yang sama yaitu likuiditas (FDR).


(41)

29

pengaruh terhadap Deposito Mudharabah. 3 Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Siti Nurul Hidayat (2014), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Lampung

Skripsi ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah Deposito

Mudharabah.

Variabel penelitian : Y=Deposito

Mudharabah

X = Inflasi, tingkat suku bunga, FDR, dan tingkat bagi hasil

Hasil penelitian ini : Secara parsial, tingkat suku Bungan dan tingkat bagi hasil berpengaruh signifikan. Sedangkan inflasi dan FDR tidak

Perbedaan dengan skripsi penulis yaitu obyek penelitian, dan waktu penelitiannya. Variabel yang digunakan juga berbeda, adapun variabel yang sama yaitu likuiditas (FDR).


(42)

berpengaruh terhadap Deposito Mudharabah. 4 Model Estimasi

Neural Network, Aplikasi Peramalan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah dengan Variabel Makroekonomi sebagai Penentu Iman Eko Ardianto dan Harjum Muharam (2012) Diponegoro Bussiness Review Vol.1, Nomor 1

Jurnal ini menjelaskan tentang faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Variabel penelitian : Y = Tingkat bagi hasil Deposito mudharabah X = Nilai dolar Amerika, IHSG, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Suku bunga deposito bank umum, suku Bunga bank sentral, harga emas dunia, dan harga minyak dunia Hasil penelitian: Perbedaan dengan penelitian ini adalah metode yang digunakan. Kemudian variabel yang digunakan pun berbeda, adapun variabel yang sama adalah IHSG, dan harga emas.


(43)

31

Jumlah uang beredar paling berpengaruh (100%), suku bunga bank sentral (82,2%), IHSG (71,5%), Inflasi (55%), harga minyak (53,3%), suku bunga deposito bank umum (45%), nilai tukar (32,4%), dan harga emas (24%).

5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah Nur Anisah, Akhmad Riduwan, dan Lailatul Amanah (2013) STIESIA Surabaya

Jurnal ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Deposito Mudharabah.

Variabel penelitian : Y=Deposito

Mudharabah

X = Tingkat suku bunga, bagi hasil deposito mudharabah, likuiditas

Perbedaan dengan skripsi penulis yaitu waktu penelitian yang berbeda . Variabel yang digunakan juga berbeda, adapun variabel yang sama yaitu FDR.


(44)

(FDR), inflasi, dan ukuran perusahaan.

Hasil penelitian: Tingkat bagi hasil dan ukuran perusahaan berpengaruh positif, suku bunga berpengaruh negative, dan likuiditas dan inflasi tidak

menunjukkan pengaruh apapun.

E. Kerangka Pemikiran

Setelah menentukan judul, peneliti menggunakan metode analisis pengujian model Ordinary Least Square (OLS) untuk melihat hubungan dan pengaruh masing-masing variabel. Setelah itu, peneliti mencari data-data yang akan diteliti dengan objek penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), harga emas, biaya promosi, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen. Sedangkan variabel dependennya adalah Deposito


(45)

33

Mudharabah. Berikut adalah gambaran mengenai kerangka teori yang peneliti

bentuk secara sederhana untuk menjelaskan alur proses penelitian. Gambar 2.1:

Kerangka Pemikiran

F. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka, reviews studi terdahulu dan kerangka pemikiran diatas dapat ditarik hipotesis penelitian ini yaitu sebaagai berikut: 1. Hipotesis 1 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara IHSG, harga emas, biaya promosi, dan FDR terhadap Deposito Mudharabah pada BUS secara simultan.

H1 : Terdapat pengaruh antara IHSG, harga emas, biaya promosi, dan FDR terhadap Deposito Mudharabah pada BUS secara simultan.

X1 : IHSG

X2 : Harga Emas

X3 : Biaya Promosi

X4 : FDR


(46)

2. Hipotesis 2 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara IHSG terhadap Deposito Mudharabah pada BUS secara parsial.

H1 : Terdapat pengaruh antara IHSG terhadap Deposito Mudharabah pada BUS secara parsial.

3. Hipotesis 3 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara harga emas terhadap Deposito

Mudharabah pada BUS secara parsial.

H1 : Terdapat pengaruh antara harga emas terhadap Deposito Mudharabah pada BUS secara parsial.

4. Hipotesis 4 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara biaya promosi terhadap Deposito

Mudharabah pada BUS secara parsial.

H1 : Terdapat pengaruh antara biaya promosi terhadap Deposito

Mudharabah pada BUS secara parsial.

5. Hipotesis 5 :

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara FDR terhadap Deposito Mudharabah pada BUS secara parsial.

H1 : Terdapat pengaruh antara FDR terhadap Deposito Mudharabah pada BUS secara parsial.


(47)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini di fokuskan pada variabel harga emas, IHSG, biaya promosi, dan rasio FDR yang mempengaruhi jumlah Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode ekonometrika dengan data sekunder bersifat kuantitatif dan runtun waktu (time series) dari bulan Januari tahun 2011 hingga bulan Juni tahun 2015.

2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, tabel, grafik, atau tampilan lainnya.1

1 Afif Burhanuddin, “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, artikel diakses pada tangg

al 11 Juni 2016 pukul 20.47 dari https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/.


(48)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik studi pustaka. Yaitu dengan menggunakan berbagai literature seperti buku, jurnal ilmiah, skripsi, maupun website terkait data yang akan digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul dan telah dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan adalah data runtut waktu (time series) dari bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Juni 2015 diambil dari www.bi.go.id,

research.stlouisfed.org, finance.yahoo.com, internet library dan sumber

pendukung lainnya. Jenis data yang akan digunakan adalah Deposito Mudharabah, IHSG, harga emas, biaya promosi, dan Financing to Deposit

Ratio (FDR).

3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia yang laporan keuanganya telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive


(49)

37

beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representif (Sugiyono:2010)2 dengan kriteria:

a. Bank yang termasuk dalam Bank Umum Syariah di Indonesia. b. Bank beroperasi dan terdapat laporan keuangan selama periode

penelitian di www.bi.go.id.

c. Data tersedia berturut-turut dari bulan Januari tahun 2011 hingga bulan Juni tahun 2015.

B. Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen

Variabel terikat atau variabel dependen pada penelitian ini yaitu: Y = Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemilik dana (shahibul maal) memercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan hasil yang diperoleh dibagi antara pemilik dana dan bank dengan nisbah yang disepakati sejak awal. Dalam transaksi penyimpanan deposito mudharabah, bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan/atau perhitungan distribusi keuntungan serta risiko yang dapat timbul dari deposito tersebut.

2Pengertian Menurut Para Ahli, “Pengertian Teknik Purposive Sampling”, artikel diakses pad

a tanggal 04 Agustus 2016 pukul 02.25 dari http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-teknik-purposive-sampling-menurut-para-ahli/.


(50)

2. Variabel Independen

Variabel bebas atau variabel independen pada kedua variabel dependen diatas adalah:

X1 = IHSG

Indeks harga saham gabungan (IHSG) adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham dalm suatu periode. Indeks ini berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah keadaan pasar sedang aktif atau sedang lesu.

X2 = Harga emas

Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis. Harga emas adalah harga jual atau beli dari emas itu sendiri. Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pasar valuta asing internasional, harga bahan logam lainnya, dan pasar finansial secara global.

X3 = Biaya promosi

Biaya Promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak dalam rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk baik langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan penjualan


(51)

39

X4 = Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah dengan dana pihak ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. FDR dapat menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan DPK yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

C. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dimaksud dalam asumsi klasik pendekatan OLS adalah (data) residual yang dibentuk model regresi linier terdistribusi normal, bukan variabel bebas ataupun variabel terikatnya. Pengujian terhadap residual terdistribusi normal atau tidak dapat menggunakan Jarque-Bera Test.3

Uji normalitas hanya digunakan jika jumlah observasi adalah kurang dari 30, untuk mengetahui apakah error term mendekati distribusi normal. Jika jumlah observasi lebih dari 30, maka tidak perlu dilakukan uji normalitas. Sebab, distribusi sampling error term

3

Muhammad Iqbal, Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan Eviews), (T.t., t.p., t.th.,), h.17.


(52)

telah mendekati normal.4 Untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak dapat melihat dari nilai probability pada uji Jarque-Bera.

Jika nilai probability > nilai α (0.05) maka dapat dikatakan bahwa data

terdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan keadaan di mana semua gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi tidak memiliki varians yang sama.5 Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti metode grafik, uji Park, uji Glejser, uji Korelasi Spearman, uji Goldfeld-Quandt, uji Bruesch-Pagan-Godfrey, dan uji White.6 Namun, dalam penelitian ini menggunakan uji White Heteroscedasticity. Hasil yang diperhatikan dalam uji ini adalah nilai F dan Obs* R-Squared.

4

Shochrul R. Ajija, dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2011), h.42.

5

Ibid., h.36.

6

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2007), h.5.8.


(53)

41

Jika nilai Obs* R-Squared > α (0.05) maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen).7

Uji multikolinearitas menggunakan VIF (Variance Inflation

Factors). Hasil uji multikolinearitas, dapat dilihat pada tabel Centered

VIF. Jika nilai VIF tidak melebihi dari 5, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada kedua variabel bebas tersebut.8

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi (autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu,

7

Ibid., h. 5.1.

8


(54)

Karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya.9

Untuk memeriksa ada tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson dan uji Breusch-Godfrey (uji Langrange-Multiplier). Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji Breusch-Godfrey (uji Langrange-Multiplier). Dalam uji ini, yang diperhatikan adalah nilai probability dari Obs*R-squarednya. Bila nilai

probability > α (0.05), maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi.

Namun, apabila data mengandung autokorelasi, data harus segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk mengatasinya, harus diestimasi dengan diferensi tingkat satu, dengan memasukkan persamaan d(y) c d(x).10

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Model regresi berganda atau model regresi majemuk merupakan suatu model regresi yang terdiri atas lebih dari satu variabel independen. Bentuk persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = β0 β1x1 + β2x2 +β3x3 +β4x4 + e

9

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, h. 5.24-5.25.

10


(55)

43

Keterangan :

Y = Deposito Mudharabah

β0 = Konstanta

β1 = Koefisien IHSG x1 = IHSG

β2 = Koefisien harga emas x2 = harga emas

β3 = Koefisien biaya promosi x3 = Biaya promosi

β4 = Koefisien rasio FDR X4 = FDR

e = Error

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan untuk model penelitian mempunyai pengaruh atau tidak secara simultan terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji (F-statistik) pada hasil regresi dengan F-tabel. Jika nilai F-statistik > F-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Sebaliknya, jika


(56)

nilai F-statistik < F-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.11

b. Uji Parsial (Uji T)

Uji T dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji (t-statistik) pada hasil regresi dengan t-tabel. Jika nilai t-statistik > t-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Sebaliknya, jika nilai t-statistik < t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.12

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi R2 atau (R2 adjusted) ini menunjukkan kemampuan garis regresi menerangkan variasi variabel terikat [proporsi (persen)] variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan

11

Shochrul R. Ajija,dkk. Cara Cerdas Menguasai Eviews, h.34.

12


(57)

45

oleh variabel bebas. Nilai R2 atau (R2 adjusted) berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik.13

13


(58)

46

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Semua data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) bulanan dari bulan Januari tahun 2011 sampai dengaan bulan Juni 2015. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen yaitu variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), harga emas, biaya promosi dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Model yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini adalah metode Regresi Linear Berganda (OLS).Model ini adalah model persamaan regresi yang menggunakan data time series (runtut waktu). Alat analisis yang digunakan adalah software Eviews 8. Pembahasan dilakukan dengan analisis secara ekonometrik.

1. Variabel Dependen a. Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah merupakan produk penghimpunan dana yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Deposito Mudharabah sendiri adalah simpanan dana dengan nasabah sebagai sahibul maal (pemilik dana)


(59)

47

dan bank sebagai mudharibnya atau pengelola dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati dan dapat diambil di waktu yang telah ditentukan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jumlah Deposito

Mudharabah yang diperoleh dari laporan yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Gambar 4.1:

Perkembangan Deposito Mudharabah BUS yang menjadi sampel penelitian (miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Bank Indonesia (data diolah)

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah deposito terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Meskipun terdapat penurunan jumlah Deposito Mudharabah pada bulan Juli 2012 yang awalnya pada bulan Januari 2012 sebesar 71547 menjadi 69721. Namun ini tetap menunjukkan bahwa

Deposito Mudharabah, 130352 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 P e rke m ba ng a n D e posi to M ud ha ra ba h


(60)

masyarakat Indonesia semakin mempercayakan dananya untuk dikelola oleh bank syariah pada produk Deposito Mudharabah.

2. Variabel Independen

a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Indeks ini berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah keadaan pasar sedang aktif atau sedang lesu.

Tabel 4.1:

Laju IHSG Lima Tahun Terakhir

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015

Januari 3409.167 3941.693 4453.7 4418.76 5289.4 Februari 3470.348 3903.557 4795.79 4620.22 5450.29 Maret 3678.674 4121.551 4940.99 4768.28 5518.67 April 3819.618 4180.732 5034.07 4840.15 5086.42 Mei 3836.967 3832.824 5068.63 4893.91 5216.38 Juni 3888.569 3955.577 4818.9 4878.58 4910.66 Juli 4130.800 4142.34 4610.38 5088.8 4802.53 Agustus 3841.731 4060.33 4195.09 5136.86 4509.61 September 3549.032 4262.56 4316.18 5137.58 4223.91 Oktober 3790.847 4350.29 4510.63 5089.55 4455.18 November 3715.080 4276.14 4256.44 5149.89 4446.46 Desember 3821.992 4316.69 4274.18 5226.95 4593.01 Sumber: finance.yahoo.com (data diolah)


(61)

49

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi naik turunnya nilai IHSG. Nilai IHSG tertinggi lima tahun terakhir ini berada di bulan Maret tahun 2015 sebesar 5518.67. Secara tahunan, khususnya di tahun 2015 kinerja IHSG tercatat minus 12.4%, ini disebabkan oleh ekonomi Tionghoa yang melambat, ekspektasi berlebih investor untuk kinerja ekonomi Indonesia sejak terpilihnya presiden baru, dan ketidakpastian kenaikan suku Bungan The Fed (www.seputarforex.com).

b. Harga Emas

Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pasar valuta asing internasional, harga bahan logam lainnya, dan pasar finansial secara global. Namun, yang sangat mempengaruhi harga emas adalah biaya eksplorasi emas itu sendiri. Pertambangan emas itu sangat mahal. Ketika harga material dan biaya untuk karyawan naik, harga emas naik pula.

Gambar 4.2:

Laju Harga Emas Dunia 2011-2015

Sumber: research.stlouisfed.org (data diolah) 0 500 1000 1500 2000 H a rg a E m a s ( U S D )

Harga emas

Harga emas


(62)

Dari data tersebut terlihat bahwa harga emas tertinggi pada Desember 2012 sebesar 1664 USD, harga emas terendah sebesar 1175 USD pada Juni 2015.

c. Biaya Promosi

Biaya Promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak dalam rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk baik langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan penjualan

Gambar 4.3:

Perkembangan Biaya Promosi (miliar Rupiah)

Sumber: Laporan Bank Indonesia (data diolah)

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa biaya promosi paling besar yang dikeluarkan oleh bank syariah pada bulan Juni tahun 2014 sebesar 200 miliar. Justru biaya promosi mengalami penurunan pada bulan Juni 2015.

0 50 100 150 200 250

Juni 2011

Juni 2012

Juni 2013

Juni 2014

Juni 2015

Biaya Promosi


(63)

51

d. Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR (Financing to Deposit Ratio) adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah dengan dana pihak ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. FDR dapat menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan DPK yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Gambar 4.4:

Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah

Sumber: Laporan Bank Indonesia (data diolah)

Dari data tersebut terlihat bahwa FDR tertinggi pada Desember 2013 sebesar 100.32%, nilai FDR terendah sebesar 88.94% pada Desember 2011.

82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00% 92.00% 94.00% 96.00% 98.00% 100.00% 102.00%

FDR


(64)

B. Hasil dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal.

Gambar 4.5:

Hasil uji normalitas terhadap Deposito Mudharabah

0 1 2 3 4 5 6 7

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3

Series: Residuals

Sample 2011M01 2015M06 Observations 54

Mean -2.15e-15 Median -0.000420 Maximum 0.287183 Minimum -0.243003 Std. Dev. 0.118822 Skewness 0.163942 Kurtosis 2.350755 Jarque-Bera 1.190310 Probability 0.551477

Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Pengujian hipotesis normalitas:  H0: error term terdistribusi normal

H1 : error term tidak terdistribusi normal  Jika p-value < α, maka Ho ditolak.


(65)

53

 Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 95%, dapat dikatakan bahwa error term terdistribusi normal.

b.Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan apabila variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut heteroskedastisitas.

Tabel 4.2:

Hasil uji heteroskedastisitas terhadap Deposito Mudharabah Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.052122 Prob. F(14,39) 0.0389 Obs*R-squared 22.90581 Prob. Chi-Square(14) 0.0618 Scaled explained SS 12.73787 Prob. Chi-Square(14) 0.5473 Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Pengujian hipotesis heteroskedastisitas:  H0: tidak ada heteroskedastisitas

H1 : ada heteroskedastisitas

 Jika p-value Obs*R-square < α, maka H0 ditolak.

 Oleh karena p-value Obs*R-square = 0.0618 > 0.05, maka H0 diterima.


(66)

 Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 95%, tidak ada heteroskedastisitas.

c.Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (variabel independen).

Tabel 4.3:

Hasil uji multikolinearitas terhadap Deposito Mudharabah Variance Inflation Factors

Date: 09/30/16 Time: 16:50 Sample: 2011M01 2015M06 Included observations: 54

Coefficient Uncentered Centered Variable Variance VIF VIF

IHSG 1.14E-09 81.26698 1.275764 EMAS 4.81E-13 397.0002 1.370063 PROMOSI 3.31E-08 3.606783 1.099453 FDR 0.181594 613.8074 1.223669 Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada kolom Centered VIF. Nilai VIF dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika tidak melebihi 5. Dari hasil diatas, dapat dilihat nilai VIF IHSG sebesar 1.275764, nilai VIF emas sebesar 1.370063, nilai VIF Promosi sebesar 1.099453, dan nilai VIF FDR sebesar 1.223669. Karena nilai VIF semua variabel diatas tidak ada yang lebih besar dari 5, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada variabel diatas.


(67)

55

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi pada model bertujuan untuk mengetahui korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu saling berkorelasi atau tidak.

Tabel 4.4:

Hasil uji autokorelasi terhadap Deposito Mudharabah

Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Karena data mengandung autokorelasi, yaitu p-value Obs*R-square = 0.0000 > 0.05 maka data harus segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk mengatasinya,peneliti mengestimasi dengan diferensi tingkat satu, dengan memasukkan persamaan d(y) c d(x).

Tabel 4.5:

Hasil uji autokorelasi dengan diferensi tingkat satu terhadap Deposito Mudharabah

Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 18.00209 Prob. F(2,47) 0.0000 Obs*R-squared 23.42323 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.239945 Prob. F(2,46) 0.1180 Obs*R-squared 4.703540 Prob. Chi-Square(2) 0.0952


(68)

Pengujian hipotesis autokorelasi:  H0: tidak ada autokorelasi

H1 : ada autokorelasi

 Jika p-value Obs*R-square < α, maka H0 ditolak.

 Oleh karena p-value Obs*R-square = 0.0952 > 0.05, maka H0 diterima.

Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 95%, tidak ada autokorelasi.

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Model regresi berganda atau model regresi majemuk merupakan suatu model regresi yang terdiri atas lebih dari satu variabel independen. Bentuk persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = β0 β1x1 + β2x2 +β3x3 +β4x4 + e Keterangan :

Y = Deposito Mudharabah

β0 = Konstanta

β1 = Koefisien IHSG x1 = IHSG


(69)

57

x2 = Harga emas

β3 = Koefisien biaya promosi x3 = Biaya promosi

β4 = Koefisien rasio FDR X4 = FDR

e = Error

Tabel 4.6:

Hasil analisis regresi berganda terhadap Deposito Mudharabah Dependent Variable: DEPOSIT

Method: Least Squares Date: 09/30/16 Time: 16:25 Sample: 2011M01 2015M06 Included observations: 54

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. IHSG 0.000503 3.38E-05 14.86718 0.0000 EMAS 1.68E-06 6.94E-07 2.419106 0.0193 PROMOSI 0.000638 0.000182 3.507809 0.0010 FDR -0.036020 0.426138 -0.084526 0.9330 C 8.271427 0.420804 19.65625 0.0000 R-squared 0.875426 Mean dependent var 11.37491 Adjusted R-squared 0.865257 S.D. dependent var 0.336653 S.E. of regression 0.123576 Akaike info criterion -1.255892 Sum squared resid 0.748286 Schwarz criterion -1.071727 Log likelihood 38.90908 Hannan-Quinn criter. -1.184867 F-statistic 86.08544 Durbin-Watson stat 0.707797 Prob(F-statistic) 0.000000


(70)

Dari hasil regresi diatas, diperoleh persamaan sebagai berikut:

Deposito = 8.271427 + 0.000503 IHSG + 1.68E-06 EMAS + 0.000638 PROMOSI -0.036020 FDR

Persamaan diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

 Konstanta sebesar 8.271427 yang artinya jika FDR, Promosi, Emas, dan IHSG konstan, maka nilai deposito masih sebesar 8.271427.

 Koefisien regresi IHSG adalah 0.000503 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 rupiah IHSG akan meningkatkan Deposito Mudharabah sebesar 0.000503 dengan asumsi harga emas, biaya promosi dan FDR konstan.

 Koefisien regresi emas adalah 1.68E-06 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 rupiah harga emas akan meningkatkan Deposito

Mudharabah sebesar 1.68E-06 dengan asumsi IHSG, biaya promosi dan

FDR konstan.

 Koefisien regresi promosi adalah 0.000638 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 rupiah promosi akan meningkatkan Deposito Mudharabah sebesar 0.000638 dengan asumsi IHSG, harga emas, dan FDR konstan.  Koefisien regresi FDR adalah -0.036020 yang berarti bahwa setiap

penambahan 1 persen FDR akan menurunkan Deposito Mudharabah sebesar -0.036020 dengan asumsi IHSG, harga emas, dan biaya promosi konstan.


(71)

59

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan untuk model penelitian mempunyai pengaruh atau tidak secara simultan terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji (F-statistik) pada hasil regresi dengan F -tabel. Jika nilai F-statistik > F-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Sebaliknya, jika nilai F-statistik < F-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen

Tabel 4.7:

Hasil uji F pada Deposito Mudharabah R-squared 0.875426 Mean dependent var 11.37491 Adjusted R-squared 0.865257 S.D. dependent var 0.336653 S.E. of regression 0.123576 Akaike info criterion -1.255892 Sum squared resid 0.748286 Schwarz criterion -1.071727 Log likelihood 38.90908 Hannan-Quinn criter. -1.184867 F-statistic 86.08544 Durbin-Watson stat 0.707797 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Dari tabel diatas diketahui nilai F-statistic yaitu 86.08544, sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 49 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 4 sebagai df pembilang dengan taraf siginifikan 0.05,


(72)

sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 2.56. Karena F-statistik > F-tabel, yaitu 86.08544 > 2.56 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan kata lain, terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. b. Uji Parsial (Uji T)

Uji T dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini membandingkan nilai hasil uji statistik dengan tabel. Jika statistik> t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dan membandingkan nilai α dengan nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas< α, maka variabel

independen signifikan mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Tabel 4.8:

Hasil uji T pada Deposito Mudharabah

Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Dari hasil uji t diatas, dapat diuraikan sebagai berikut:  IHSG

Hasil uji t diatas, diperoleh nilai t-statistic sebesar 14.86718 dan nilai signifikansi 0.0000, dengan nilai tersebut maka signifikansi Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

IHSG 0.000503 3.38E-05 14.86718 0.0000 EMAS 1.68E-06 6.94E-07 2.419106 0.0193 PROMOSI 0.000638 0.000182 3.507809 0.0010 FDR -0.036020 0.426138 -0.084526 0.9330 C 8.271427 0.420804 19.65625 0.0000


(73)

61

0.0000 < 0.05 dan t hitung > t-tabel sebesar 14.86718 > 1.67655, maka secara parsial IHSG berpengaruh positif signifikan terhadap Deposito Mudharabah artinya H0 ditolak dan H1 diterima.

 Harga emas

Hasil uji t diatas, diperoleh nilai t-statistic sebesar 2.419106 dan nilai signifikansi 0.0000. dengan nilai tersebut maka signifikansi 0.0193 < 0.05 dan t hitung > t-tabel sebesar 2.419106 > 1.67655, maka secara parsial harga emas berpengaruh positif signifikan terhadap Deposito Mudharabah artinya H0 diterima dan H1 ditolak.

 Promosi

Hasil uji t diatas, diperoleh nilai t-statistic sebesar 3.507809 dan nilai signifikansi 0.0002, dengan nilai tersebut maka signifikansi 0.0010 < 0.05 dan t hitung > t-tabel sebesar 3.507809 > 1.67655, maka secara parsial Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap Deposito Mudharabah artinya H0 ditolak dan H1 diterima.

 FDR

Hasil uji t diatas, diperoleh nilai t-statistic sebesar 0.084526dan nilai signifikansi 0.0683, dengan nilai tersebut maka signifikansi 0.9330 > 0.05 dan t hitung < t-tabel sebesar 0.084526 < 1.67655,


(74)

maka secara parsial FDR tidak berpengaruh terhadap Deposito

Mudharabah, artinya H0 diterima dan H1 ditolak.

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi R2 atau (R2 adjusted) ini menunjukkan kemampuan garis regresi menerangkan variasi variabel terikat [proporsi (persen)] variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai R2atau (R2 adjusted) berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik

Tabel 4.9:

Hasil uji koefisien determinasi Deposito Mudharabah

R-squared 0.875426 Mean dependent var 11.37491 Adjusted R-squared 0.865257 S.D. dependent var 0.336653 S.E. of regression 0.123576 Akaike info criterion -1.255892 Sum squared resid 0.748286 Schwarz criterion -1.071727 Log likelihood 38.90908 Hannan-Quinn criter. -1.184867 F-statistic 86.08544 Durbin-Watson stat 0.707797 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olah data Eviews 8

Dari uji koefisien determinasi di atas diperoleh nilai adjusted R square 0.865257. hal ini berarti 87% variabel Deposito Mudharabah dapat dijelaskan oleh variabel independen IHSG, harga emas, biaya promosi, dan rasio FDR. Sedangkan 13% sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model.


(1)

73

Bulan Tahun Deposito IHSG Emas Promosi FDR

Januari 2011 44191 3409.167 405000 14 0.92

Februari 2011 44496 3470.348 413000 28 0.95

Maret 2011 47435 3678.674 410000 39 0.93

April 2011 47824 3819.618 436000 60 0.95

Mei 2011 49851 3836.967 433000 79 0.95

Juni 2011 52121 3888.569 410000 102 0.95

Juli 2011 53896 4130.800 446500 118 0.94

Agustus 2011 55768 3841.731 500000 142 0.98

September 2011 59350 3549.032 465000 167 0.95

Oktober 2011 62184 3790.847 480000 231 0.95

November 2011 65338 3715.080 505000 262 0.94

Desember 2011 70806 3821.992 465000 339 0.89

Januari 2012 71547 3941.693 490000 18 0.87

Februari 2012 70653 3903.557 489000 44 0.90

Maret 2012 72081 4121.551 494000 68 0.87

April 2012 67919 4180.732 489000 90 0.95

Mei 2012 67712 3832.824 481000 110 0.98

Juni 2012 68888 3955.577 473000 134 0.99

Juli 2012 69721 4142.336 490000 166 1.00

Agustus 2012 71757 4060.331 491000 197 1.01

September 2012 73505 4262.561 515000 224 1.02

Oktober 2012 78504 4350.291 507000 261 1.01

November 2012 82819 4276.141 512000 296 1.01

Desember 2012 84732 4316.687 515000 372 1.00

Januari 2013 87283 4453.703 517000 16 1.00

Februari 2013 90568 4795.789 511000 39 1.02

Maret 2013 96442 4940.985 499000 62 1.03

April 2013 95351 5034.07 494500 89 1.03

Mei 2013 100746 5068.627 480500 108 1.02


(2)

Juli 2013 99638 4610.376 503000 169 1.05

Agustus 2013 102395 4195.088 510731 196 1.03

September 2013 103799 4316.175 497251 234 1.03

Oktober 2013 105100 4510.63 478500 270 1.03

November 2013 106503 4256.436 483706 305 1.03

Desember 2013 107812 4274.176 475284 370 1.00

Januari 2014 106973 4418.756 488713 27 1.00

Februari 2014 107544 4620.215 496849 57 1.02

Maret 2014 111643 4768.276 472112 84 1.02

April 2014 115729 4840.145 480590 119 0.96

Mei 2014 119136 4893.908 466671 167 0.99

Juni 2014 119043 4878.582 504603 200 1.01

Juli 2014 119357 5088.801 477248 145 0.99

Agustus 2014 122106 5136.862 485241 173 0.99

September 2014 122105 5137.579 474409 196 1.00

Oktober 2014 132043 5089.546 453937 218 0.99

November 2014 133448 5149.888 458181 246 0.95

Desember 2014 135629 5226.946 474827 300 0.92

Januari 2015 130352 5289.403 521058 17 0.94

Februari 2015 130716 5450.293 502014 32 0.94

Maret 2015 131522 5518.674 499114 56 0.94

April 2015 131784 5086.424 500951 77 0.94

Mei 2015 129890 5216.378 505615 118 0.95


(3)

Lampiran 2: Hasil Uji Normalitas

0 1 2 3 4 5 6 7

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3

Series: Residuals

Sample 2011M01 2015M06 Observations 54

Mean -2.15e-15 Median -0.000420 Maximum 0.287183 Minimum -0.243003 Std. Dev. 0.118822 Skewness 0.163942 Kurtosis 2.350755 Jarque-Bera 1.190310 Probability 0.551477

Lampiran 3: Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.052122 Prob. F(14,39) 0.0389

Obs*R-squared 22.90581 Prob. Chi-Square(14) 0.0618

Scaled explained SS 12.73787 Prob. Chi-Square(14) 0.5473

Lampiran 4: Hasil Uji Multikolinearitas Variance Inflation Factors Date: 09/30/16 Time: 16:50 Sample: 2011M01 2015M06 Included observations: 54

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

IHSG 1.14E-09 81.26698 1.275764

EMAS 4.81E-13 397.0002 1.370063

PROMOSI 3.31E-08 3.606783 1.099453


(4)

Lampiran 5: Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 6: Hasil Uji Autokorelasi dengan diferensi tingkat satu

Lampiran 7: Hasil Analisi Regresi Berganda Dependent Variable: DEPOSIT Method: Least Squares

Date: 09/30/16 Time: 16:25 Sample: 2011M01 2015M06 Included observations: 54

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

IHSG 0.000503 3.38E-05 14.86718 0.0000

EMAS 1.68E-06 6.94E-07 2.419106 0.0193

PROMOSI 0.000638 0.000182 3.507809 0.0010

FDR -0.036020 0.426138 -0.084526 0.9330

C 8.271427 0.420804 19.65625 0.0000

R-squared 0.875426 Mean dependent var 11.37491

Adjusted R-squared 0.865257 S.D. dependent var 0.336653

S.E. of regression 0.123576 Akaike info criterion -1.255892

Sum squared resid 0.748286 Schwarz criterion -1.071727

Log likelihood 38.90908 Hannan-Quinn criter. -1.184867

F-statistic 86.08544 Durbin-Watson stat 0.707797

Prob(F-statistic) 0.000000

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 18.00209 Prob. F(2,47) 0.0000

Obs*R-squared 23.42323 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.239945 Prob. F(2,46) 0.1180


(5)

Lampiran 8: Hasil Uji F

R-squared 0.875426 Mean dependent var 11.37491

Adjusted R-squared 0.865257 S.D. dependent var 0.336653

S.E. of regression 0.123576 Akaike info criterion -1.255892

Sum squared resid 0.748286 Schwarz criterion -1.071727

Log likelihood 38.90908 Hannan-Quinn criter. -1.184867

F-statistic 86.08544 Durbin-Watson stat 0.707797

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 9: Hasil Uji T

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

IHSG 0.000503 3.38E-05 14.86718 0.0000

EMAS 1.68E-06 6.94E-07 2.419106 0.0193

PROMOSI 0.000638 0.000182 3.507809 0.0010

FDR -0.036020 0.426138 -0.084526 0.9330

C 8.271427 0.420804 19.65625 0.0000

Lampiran 10: Hasil Uji Koefisien Determinasi Dependent Variable: DEPOSIT

Method: Least Squares Date: 09/30/16 Time: 16:25 Sample: 2011M01 2015M06 Included observations: 54

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

IHSG 0.000503 3.38E-05 14.86718 0.0000

EMAS 1.68E-06 6.94E-07 2.419106 0.0193

PROMOSI 0.000638 0.000182 3.507809 0.0010

FDR -0.036020 0.426138 -0.084526 0.9330


(6)

R-squared 0.875426 Mean dependent var 11.37491

Adjusted R-squared 0.865257 S.D. dependent var 0.336653

S.E. of regression 0.123576 Akaike info criterion -1.255892

Sum squared resid 0.748286 Schwarz criterion -1.071727

Log likelihood 38.90908 Hannan-Quinn criter. -1.184867

F-statistic 86.08544 Durbin-Watson stat 0.707797


Dokumen yang terkait

Pengaruh Jumlah Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Tingkat Imbalan SBIS, Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan, dan Inflasi terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2007-2011)

0 16 136

Pengaruh CAR, fdr dan NPF terhadap return bagi hasil deposito mudharabah pada perbankan syariah

6 67 144

Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah: studi kasus pada BUS dan UUS di Indonesia periode 2010-2013

3 22 111

Pengaruh faktor makroekonomi terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia (periode 2011-2015)

2 32 102

Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Jumlah Kantor Layanan, Inflasi, dan PDB terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

1 9 123

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP PENGHIMPUNAN DEPOSITO MUDHARABAH DAN TABUNGAN MUDHARABAH (Studi kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2009-2012)

0 3 96

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Nilai Kurs Dollar AS, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

0 0 23

Pengaruh nilai tukar, suku bunga acuan dan tingkat bagi hasil terhadap deposito mudharabah di bprs (studi kasus pada bprs di Indonesia periode 2011-2015) - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 82

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI TUKAR, HARGA EMAS DUNIA, DAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP IHSG DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH INFLASI, KURS, DAN JUMLAH BAGI HASIL TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI (Periode 2011-2015) - Raden Intan Repository

0 0 113