PERKEMBANGAN FOTOGRAFI DOKUMEN SEJARAH DI KOTA MEDAN DARI TAHUN 1884 – 1998.

ABSTRAK
Rizky Syamhot Lubis, NIM : 3103121075, Perkembangan Fotografi
Dokumen Sejarah Di Kota Medan dari Tahun 1884 – 1998 . Skripsi. Jurusan
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fotografi Dokumen Sejarah di kota
Medan, perkembangan serta peranannya dalam pendokumentasian dan penulisan
peristiwa-peristiwa bersejarah di kota Medan. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif dengan menggunakan Liblary
Research dan Field Research untuk mengumpulkan data berupa litelatur, arsip,
hasil wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian di Kota Medan. Penelitian
ini menggunakan purposive sampling foto – foto bersejarah kota Medan.
Fotografi dokumen sejarah menyajikan visualisasi jejak sejarah peristiwaperistiwa penting yang terjadi di Kota Medan. Foto sebagai hasil dari proses
fotografi memberikan penggambaran yang jelas dan lebih nyata atas interpretasi
peristiwa sejarah. Foto dapat merekam peristiwa atau kejadian untuk pemberitaan,
bahan bukti dan pelengkap pemberitaan.Kumpulan daripadanya yang disusun
selektif dan kronologis dapat merupakan penggambaran fakta dan dokumentasi
dalam sejarah. Perkembangan fotografi dokumen sejarah di Kota Medan
mengikuti alur kronologi dan historiografi peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi
di kota Medan. Pada era perang kemerdekaan foto juga berperan penting dalam
proses Indonesia mencapai kemerdekaannya. Pada masa itu khususnya di Kota
Medan, foto- foto sebuah peristiwa telah banyak bercerita dan dinikmati

masyarakat yang diperoleh melalui pemberitaan oleh para jurnalis.

Kata Kunci : Fotografi Dokumen Sejarah, Foto, Kota Medan,

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik, skripsi
berjudul. “Perkembangan Fotografi Dokumen Sejarah di Kota Medan Dari Tahun 1884 –
1998” disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Sejarah,

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Ayahanda penulis Syaiful Leo dan ibunda penulis Hotna Lubis yang telah
banyak memberikan doa, kasih sayang tiada henti serta dukungan baik materil
maupun imateril kepada penulis demi penyelesaian studi penulis, yang telah

memotivasi penulis dari kecil unruk selalu semangat belajar mengejar citacita dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya di
UNIMED.

2.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan

3.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Si sebagai dekan FIS UNIMED beserta staffnya.

4.

Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
FIS UNIMED.

5.

Ibu Lister Eva M.Pd, MA selaku sekretaris Jurusan Pendidikan SejarahFIS

UNIMED.

6.

Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis
sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

7.

Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku dosen pembimbing akademik penulis
yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.

6.

Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.Si sebagai dosen penguji

yang telah

memberikan masukan dan saran yang membangun mulai dari rencana

penelitian sampai selesai dalam penelitian ini.

ii

7.

Ibu Dr. Rosmaida Sinaga, M.Hum sebagai dosen penguji

yang telah

memberikan masukan dan saran yang membangun mulai dari rencana
penelitian sampai selesai dalam penelitian ini.
8.

Kepada sahabat seperjuangan Tegar Gigih, Rasyid Habibi, Ayi Yosefi Dayma
dan Johanda Sianga yang bersama-sama dalam menjalani perkuliahan dalam
suka maupuna duka sejak awal hingga saat ini dan kepada seluruh rekan B
Reg 2010. Dan yang teristimewa kepada Dewi Rahayu yang telah
memberikan semangat dan dorongan kepada saya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak

sempat disebutkan namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu
pendidikan kita.

Medan, April 2017
Penulis

Rizky Syamhot Lubis
NIM. 3103121075

iii

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.4. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Fotografi dokumen sejarah menyajikan visualisasi jejak sejarah peristiwaperistiwa penting yang terjadi di Kota Medan. Foto sebagai hasil dari
proses fotografi memberikan penggambaran yang jelas dan lebih nyata atas
interpretasi peristiwa sejarah. Foto dapat merekam peristiwa atau kejadian
untuk pemberitaan, bahan bukti dan pelengkap pemberitaan.Kumpulan
daripadanya yang disusun selektif dan kronologis dapat merupakan
penggambaran fakta dan dokumentasi dalam sejarah.
Para pelaku fotografi dokumen sejarah di Kota Medan antara lain para
peneliti Belanda dalam berbagai macam tujuan, mulai dari penelitian yang
bersifat

etnisitas

serta

demografi,

maskapai

perkebunan


yang

mendokumentasikan susana lingkungan perkebunan, para adminstratur kota
yang mengabadikan suasana kota sampai Pers yang berkembang dikota
Medan yang memberitakan segala infomasi peristiwa yang terjadi di kota
Medan.
2. Perkembangan fotografi dokumen sejarah di Kota Medan mengikuti alur
kronologi dan historiografi peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di kota
Medan. Kota Medan sebagai kota dengan segudang sejarah tentang
koloinialisme

Belanda,

Perkebunan

74

yang

membesarkan


Kota

ini,

Pergolakan sosial tahun 1946, Pertempuran Medan Area, datangnya tentara
Jepang, Berdirinya Negara Sumatera Timur sampai dengan Peristiwa
Reformasi tahun 1998.
3. Peranan fotografi dokumen sejarah yaitu :
a. Foto merupakan hasil dari proses Fotografi, memberikan visualisasi
yang jelas atas peristiwa sejarah. Memberikan gambaran yang akurat
dan tepat atas penulisan-penulisan tekt sejarah, khususnya sejarah kota
Medan.
b. Foto juga dapat menjadi sarana propaganda yang dapat menaikkan nilai
semangat seseorang atau bahkan menurunkan bahkan menghilangkan
semangat itu sendiri. Pada era perang kemerdekaan foto juga berperan
penting dalam proses Indonesia mencapai kemerdekaannya. Pada masa
itu khususnya di Kota Medan, foto- foto sebuah peristiwa telah banyak
bercerita dan dinikmati masyarakat yang diperoleh melalui pemberitaan
oleh para jurnalis.

c. Peran foto dalam menceritakan kejadian atau peristiwa yang
berlangsung sejak kemerdekaan tidak pernah absen dalam perjuangan.
Pers (surat kabar dan jurnalis foto) masa revolusi merupakan kekuatan
bangsa dalam memberikan sarana yang meneriakkan perjuangan
melalui berita-beritanya.

75

5.5. Saran
Penggunaan sumber-sumber visual dalam bentuk fotografi (foto) pada
zaman modern saat ini sangat besar manfaatnya.Dalam dunia pendidikan,
fotografi sebagai dokumentasi berkembang terus baik dari teknologi maupun
penerapannya. Fotografi mendapat tempat khusus sebagai pengumpulan buktibukti dan keterangan-keterangan mengenai suatu peristiwa melalui media foto.
Bagaimanakah fotografi bisa sahih sebagai rekaman sejarah. Setidaknya di
Indonesia, dalam konteks sejarah, fotografi hanya terbermaknakan sebagai
ilustrasi kata-kata yang tertulis. Pengertian catatan sejarah atau penulisan sejarah,
menjadi sangat harfiah, yakni hanya yang tertulis dengan huruf-huruf saja.Fotofoto menjadi hanya ilustrasi, hanya pelengkap data-data sejarah dan lebih sering
tidak diperlakukan sebagai sumber sejarah itu sendiri.
Ke depan penulis berharap di Ilmu Sejarah, tugas akhir mahasiswa sudah
bukan lagi skripsi, tapi bisa berupa film sejarah, dalam artian merupakan

representasi sejarah visual. Penulis kira apabila sejarah tampil seperti itu, sejarah
menjadi ilmu yang menarik untuk diteliti orang.Perlahan tapi pasti, sejarah visual
akan menjadi metode rekonstruksi sejarah baru di Indonesia.
Kepada Pemerintah Indonesia penulis berharap agar arsip-arsip sejarah
berupa foto-foto dapat perhatian khusus
pengelolahannya lebih ditingkatkan.

76

dalam hal pemeliharaan dan