SEJARAH PERKEMBANGAN POLONIA SEBAGAI BANDAR UDARA DI KOTA MEDAN.

(1)

SEJARAH PERKEMBANGAN POLONIA SEBAGAI

BANDAR UDARA DI KOTA MEDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEVIKA RIZKI

N I M. 308121044

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Devika Rizki, NIM : 308121044, Sejarah Perkembangan Polonia Sebagai Bandar Udara Di Kota Medan. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, perkembangan sejarah Bandara Polonia sebagai bandaR udara di kota Medan. Untuk memperoleh data – data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan ( field research ) dengan sejarah lisan (oral history) dan metode kepustakaan ( library research ) dengan menelaah buku – buku. Kemudian teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi ke lapangan atau observasi ke lokasi penelitian, wawancara dengan Humas Bandara Polonia di Jalan Imam Bonjol No 32 Medan.

Rencana penelitian tentang Sejarah Bandara Polonia ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang berdirinya, perkembangannya yang dilihat dari periodesisasi sejarah yaitu di massa kolonial, kemerdekaan, orde lama dan orde baru. Sejarah Perkembangan Polonia di Kota Medan memiliki catatan sejarah yang penting yang di awali massa kolonial Belanda, dengan mendaratnya pesawat terbang pertama di atas tanah bekas konsesi perkebunan Polonia tahun 1924, yang menjadikan Medan harus memiliki lapangan terbang karena merupakan infrastruktur yang penting bagi kota Medan yang mulai sibuk dengan kegiatan perdagangan dan ditandai banyaknya investor asing yang membuka perusahaan di Medan. Kota Medan yang terus berkembang dengan membangun kelengkapan infrastruktur pendukung kota dan juga lapangan terbang Polonia saat itu, merupakan bukti bahwa Medan merupakan kota yang maju saat itu di Sumatera dan terus berkembang dengan sejarah bangsa Indonesia.

Sehingga hasil dari penelitian ini akan diketahui perkembangan Bandara Polonia, di massa kolonial, kemerdekaan, orde lama dan orde baru. Dalam perkembangan bandara Polonia ini dapat diketahui kondisi bandara Polonia, latar belakang berdirinya dan perkembangan sebagai Bandar udara di Kota Medan.


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT atas segala anugerah dan kasih sayangnya yang penulis rasakan sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul “ Sejarah Perkembangan Polonia Sebagai Bandar Udara Di Kota Medan”

dan tak lupa pula orang tua penulis (alm) Hasan Basri dan (alm) Nurul Fahimah yang membantu moril dan materil sehingga skripsi ini siap untuk menyelesaikan pendidikan serta melengkapi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala masukan, baik berupa kritik maupun saran.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat banyak sekali dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada : 1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Restu, M.S, selaku Dekan FIS beserta Stafnya

3. Ibu Dra. Hafnita S. D. Lubis, M.Si, selaku Dosen Pembimbing dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran serta perhatian sehingga penulisan ini dapat berjalan dengan baik.

4. Ibu Dra. Flores Tanjung M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran sehingga penulisan Skripsi ini dapat selesai.

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen penguji ahli dan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed yang telah memberikan saran, dan masukan terhadap penulisan Skripsi ini.

6. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, sebagai dosen pembanding serta seluruh staf pengajar/Dosen Jurusan Pendidikan sejarah yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan.

7. Teristimewa kepada orang tua penulis, (Alm) Hasan Basri dan (Alm) Nurul Fahima yang telah bersusah payah membimbing penulis sejak kecil hingga


(6)

menamatkan studi sarjana ini. Kiranya kepada ayahanda dan bundalah, skripsi ini kupersembahkan sebagai pertanggungjawaban studi yang kujalani selama + 4 tahun ini. Tanpa ayahanda dan bunda, niscaya studi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik serta suami ku Aryanto.

8. Bapak informan H.Rusdi dan Bayu yang telah memberikan informasi dalam penyelesaian penelitian dan data yang telah penulis peroleh sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk saudara - saudaraku yang tercinta, abang Wahyu Areza, adik - adikku Ganda Pratama, Tia Aulia, Muhammad Fajar, dan Azmi Syah. Terima kasih dukungan selama ini buat kakak.

10.Teman-teman PPLT 2011 SMA N 2 Perbaungan, Smanduper. Terimah kasih atas persahabatan dan dukungan kepada penulis.

11.Teman-teman sekelas A Reguler Pendidikan Sejarah Angkatan 2008 terutama M.Alfin, Rika, Dian, Riza, Agus, SERA FC, terima kasih atas pengalaman bersama yang dilalui bersama penulis baik yang menjadi kenangan buruk dan indah, terima kasih.

12.Sahabat seperjuangan Bang Arbi, Nuvung, Rian, Andres, Ipul, Ahmad, Fahri, Taufik, Kak Ani, Irma, Putri adik-adik Rida, Liza, Pidia, Dika, Risa, Utari, Nur,Nurul,Aldi, Adam, Rika, Risa, HMJ Pend Sejarah 2010-2011, Abdul Haris, dan seluruh sahabat - sahabatku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas dukungan kalian dan kebersamaannya selama ini.

JASMERAH………Jangan Sekali Sekali Melupakan sejarah.

Penulis, 10 Agustus 2012


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel. I. Data Peningkatan Penumpang Tahun 1997-2000 ... 38 Tabel. II. Jadwal Penerbangan Komersial Domestik Tahun 2000 ... 39 Tabel. III. Jadwal Penerbangan Komersial InternasionalTahun 2000 ... 39


(8)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR TABEL………. iv

DAFTAR ISI………. v

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi Masalah ……….. 3

C. Rumusan Masalah………... 3

D. Tujuan Penelitian……… 4

E. Manfaat Penelitian……….……. 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka……… 6

1. Konsep Perkembangan………. 6

2. Konsep Transportas.……….... 8

3. Konsep Bandar Udara..……….…….. 9

B. Kerangka Berpikir……….. 13

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian……… 15

B. Sumber Data……….... 16

1. Data Primer……… 17

2. Data Sekunder……… 17

C. Teknik Pengumpul Data……….17

D. Tehnik Analisa Data………... 19

BAB IV. PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian……….………... 20


(9)

vi

B. Latar Belakang Berdirinya Bandar Udara Polonia Di

Medan……...……….………….. 21 C. Perkembangan Bandara Polonia Di Kota Medan………. 27

(1) Identitas Bandar Udara

Polonia………...…………. 34

(2) Kondisi Bandar Udara Polonia………... 37

(3) PT (Persero) Angkasa Pura

II………...………. 44

(4) Struktur Organisasi PT (Persero) Angkasa Pura II……….. 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….. 69

B. Saran………. 70

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ketika John Anderson ke Kota Medan pada tahun 1823, daerah ini masih terdiri dari beberapa kampung-kampung kecil. Namun sejak di bukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur oleh Nienhuys menyebabkan kampung Medan yang sebelumnya sepi berubah ramai dengan begitu cepat dan menjadi sebuah kota. Hal ini karena di pindahkannya Residen Sumatera Timur dari Bengkalis ke Kota Medan, dan banyaknya berdiri kantor bisnis penting lainya membuat medan menjadi status kota yang di akui.

Medan sendiri mendapat pengakuan resmi sebagai Gemente ( Kotapraja) pada 1 April 1909 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, J.B. Van Heutz di Buikenzorg. Saat itu Medan telah memiliki kelengkapan infrastuktur yang memadai sebagai sebuah Kotapraja, yaitu jalan-jalan yang telah di aspal, fasilitas air bersih, tersedianya jaringan telepon, kolam berenang, klab pacuan kuda, dan klab sepakbola. Sebagai sebuah keresidenan, dari segi infrastuktur kota. Medan sudah lebih cukup layak di banding kota lain pada masanya. Namun sejak di tetapkan sebagai Kota Praja, kota Medan belum memiliki Walikota yang mampu menangani administrasi kota Medan. Pada tahun 1915 keresidenan Sumatera Timur ditingkatkan statusnya menjadi Gouvernemen (Pemerintahan). Tiga tahun kemudian gemente Medan baru memiliki Walikota, orang itu adalah Baron Daniel Mackay. (Avan, 2010:93).

Medan terus menunjukan kemajuan dan keterbukaan memberi citra yang cukup positif khususnya di luar Hindia Belanda, sehingga memancing bangsawan-bangsawan Belanda untuk membuka usaha mereka di kota Medan. Salah satunya adalah Van der Hoop, Ia tertarik untuk menerbangkan Pesawat fokker miliknya dari Eropa ke kota Medan. Padahal


(11)

2 kota Medan pada saat itu belum memiliki lapangan terbang, sehingga di bukalah landasan darurat di dekat konsesi perkebunan Polonia, dan itu menjadi pembuka lembaran pertama sejarah Medan dalam dunia penerbangan. ( Sinar, 1995:97).

Sebelum menjadi bandar udara kota Medan, kawasan ini merupakan lahan perkebunan milik orang Polandia bernama Baron Mishalsky. Pada tahun 1872 membuka

konsesi perkebunan tembakau dan memberi nama tanah konsesinya itu “ Polonia” yaitu nama

latin dari tanah kelahiranya yang berasal dari Polandia. Namun pada tahun 1879 karena satu hal, konsesi tersebut berpindah tangan kepada Deli Maatshappij. Dan pada tahun yang sama terdengar kabar bahwa pionir penerbangan bangsa Belanda Van der Hoop akan menerbangkan fokker dari Eropa ke wilayah Hindia Belanda dalam waktu 20 jam terbang. Maka Deli Mij yang memegang konsesi atas tanah itu menyediakan sebidang tanah sebagai tempat landasan udara darurat. (Sinar, 1995:97).

Pada tahun 1928 di bukalah dengan resmi lapangan terbang Polonia dengan singgahnya 6 buah pesawat pos udara KLM dari negeri Belanda dan sekarang lapangan terbang polonia menjadi lapangan terbang internasional karena menjadi pintu gerbang masuk nya wisatawan lokal maupun interlokal. KLM adalah Koninklijke Luchtvaart Maatschappij yang berarti perusahaan penerbangan kerajaan (sekarang merupakan maskapai penerbangan dari Belanda), yang didirikan pada 7 oktober 1919. (http://id.wikipedia.org/wiki/KLM)

Dihitung dari arus penumpang, Polonia adalah Bandar Udara terbesar keempat di Indonesia setelah Bandar Udara Soekarno-Hatta ( Jakarta), Bandar Udara Juanda ( Surabaya), dan Bandar Udara Ngurah Rai ( Bali).

Maka berdasarkan kajian-kajian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti atau mengungkap bagaimana sejarah pembangunan lapangan terbang Polonia dengan judul penelitian ” Sejarah Perkembangan Polonia Sebagai Bandar Udara Di Kota Medan”.


(12)

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sejarah berdirinya Bandar Udara Polonia.

2. Perkembangan Bandar Udara Polonia era kolonial, awal kemerdekaan hingga Orde Baru.

C. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana latar belakang di bangunnya Bandar Udara Polonia di Kota Medan.

2) Bagaimana perkembangan Bandar Polonia dari tahun pada era kolonial, awal kemerdekaan hingga Orde Baru.

D. Tujuan Penelitian

Secara garis besar penelitian ini bertujuan:

1) Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Bandar Udara Polonia di kota Medan.

2) Untuk mengetahui perkembangan Bandar Udara Polonia di kota Medan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini jika tujuan diatas tercapai adalah untuk:

1. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang Sejarah Bandar Udara Polonia di Kota Medan.


(13)

4 2. Sebagai bahan pembanding untuk peneliti lain yang ingin menjadikan Bandar

Udara Polonia sebagai objek penelitian dari berbagai bidang.

3. Sebagai cakrawala pengetahuan bagi pembaca tentang Perkembangan dan Peranan Bandar Udara Polonia di Kota Medan.

4. Sebagai penambah perbendaharana kepustakaan perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah FIS Unimed.

5. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dalam menuangkan pikiran ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.

6. Memberi sumbangan ilmiah tentang sejarah lokal, khususnya bagi masyarakat Medan.


(14)

59 BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Medan yang telah memiliki kelengkapan infrastruktur sebagai kotapraja terus

menunjukkan kemajuan dan keterbukaan memberi citra yang cukup positif khususnya di luar Hindia - Belanda. Citra ini mempengaruhi Van der Hoop, Van den Broeken, dan V.W. Poelman tertarik untuk menerbangkan pesawat Fokker mereka dari Eropa ke Medan. Padahal waktu itu Medan sendiri belum memiliki lapangan terbang. Untuk itu dibuat sebuah landasan pacu darurat di atas lapangan pacuan kuda di dekat tanah konsesi perkebunan Polonia. Pesawat Fokker tersebut berhasil mendarat di landasan pacu darurat itu dan menjadi pembuka lembaran pertama sejarah Medan dalam dunia penerbangan.

2. Setelah pesawat yang pertama kali datang dim kota Medan tersebut mendarat, maka

Aisten Residen Sumatera Timur yakni Mr. C.S. Van Kepen mendesak pemerintah Hindia Belanda yang selalu menunda - nunda apalagi setelah adanya nesehat dari pucuk pimpinan Bala Tentara Hindia Belanda (KNIL) untuk membangun satu lapangan terbang guna keperluan sipil maupun militer yang biayanya paling sedikit F1.70.000 (Gulden).

3. Pada tahun 1928 lapangan terbang Polonia itu dibuka dengan resmi dengan singahnya

enam (6) buah pesawat pos udara KLM dari negeri Belanda. Dalam tahun 1930 baik KLM maupun KNILM telah membuka jaringan penerbangan ke Medan secara berkala. Tahun 1930 maskapai penerbangan milik Holandia KLM dan anak perusahaannya di Hindia - Belanda KNILM membuka penerbangan regular Batavia – Singapura - Medan, sehingga kota ini sudah menjadi gerbang masuk utama ke daratan Soematra.

4. Perkembangan Bandar udara Polonia mengalami catatan sejarah Pada Desember

tahun 1941 Bandara Polonia dan Belawan di bom pesawat Jepang, tahun 1946, sehubungan dengan proklamasi kemerdekaan republik indonesia pada tanggal 17


(15)

60

Agustus 1945, secara otomatis seluruh tanah air kembali menjadi pemerintah RI dan dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah RI.

5. Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar di wilayah

Indonesia bagian Barat, memegang peran yang penting dalam pembangunan Daerah dan Nasional. Bandar Udara Polonia yang menjadi kebanggaan masyarakat Medan, saat ini lokasi praktis berada di dekat pusat kota. Pada dasarnya keberadaan bandar udara sangat dibutuhkan melihat posisi bandara Polonia yang dekat sekali dengan pemukiman padat penduduk, sehingga pemindahan bandara Polonia ke bandara Kuala Namu harus dipercepat demi keamanan, kenyamanan pesawat terbang.

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sedikit pandangan kepada perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat dan mahasiswa menuju hal yang lebih positif, maka penulis memberi saran sebagai berikut :

1. Polonia merupakan situs sejarah yang berperan penting dalam perkembangan kota Medan di massa kolonial, sehingga bandara Polonia haruslah tetap dirawat dan dijaga karena merupakan bukti kemajuan kota Medan di abad 20 di pulau Sumatera.

2. Diharapkan kepada instansi Kementrian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II selain menjaga situs sejarah ini, juga berusaha mencari data – data tentang pembangunan Bandara Polonia ini, karena berguna bagi masyarakat Medan dan juga kalangan akademik yang berusaha mencari informasi tentang bandara yang terkenal di abad 20 itu.

3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan berguna bagi instansi yang terkait, masyarakat kota Medan yang ingin mencari tahu sejarah bandara Polonia.


(16)

61 DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi., (1991), Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta

Avan, Alexander., (2010), Paris van Sumatera, Rainmaker Publishing, Medan.

Fakultas Ilmu Sosial., (2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Fis Unimed, Medan.

Kamisa, (1997), Pengantar Sosiologi, Yayasan Obor, Jakarta.

Kuntowijoyo., (2007), Pengantar ilmu Sejarah, Bentang, Yogyakarta.

Munawar., (2005), Psikologi Perkembangan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Moleong, J., (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif Revisi, Rosda, Bandung.

Poerwadarminta,W.J.S., (1993), Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Medan.

Soesilo, Nining., (1999), Ekonomi Perencanaan dan Manajemen Kota, Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik UI, Jakarta.

Sinar, Lukman., (1995), Sejarah Medan Tempo Dulu, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu, Medan.

Sinar, Lukman., (2006), Bangun dan Runtuhnya Kerajaan-Kerajaan Di Sumatera Timur, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu, Medan.

Sjamsuddin, Helius., (2007), Metodologi Sejarah, Ombak, Yogyakarta.

Sujanto., (1985), Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, Jakarta.

Tamin, Ofyar, Z., (1997), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung.


(17)

62

Tim Tealaga Bakti dan AKPA., (1997), Sejarah Kereta Api Indonesia Jilid I Bandung : Angkasa, Bandung.

Yalius, dkk., (1984), Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Usaha Nasional, Surabaya.

Sumber Internet:

(http://apustpicurug.wordpress.com/2010/02/04/pengertian-bandara.)

(http://kitlv.pictura-dp.nl)

(http://id.wikipedia.org/wiki/KLM)


(1)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sejarah berdirinya Bandar Udara Polonia.

2. Perkembangan Bandar Udara Polonia era kolonial, awal kemerdekaan hingga Orde Baru.

C. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana latar belakang di bangunnya Bandar Udara Polonia di Kota Medan.

2) Bagaimana perkembangan Bandar Polonia dari tahun pada era kolonial, awal kemerdekaan hingga Orde Baru.

D. Tujuan Penelitian

Secara garis besar penelitian ini bertujuan:

1) Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Bandar Udara Polonia di kota Medan.

2) Untuk mengetahui perkembangan Bandar Udara Polonia di kota Medan.


(2)

2. Sebagai bahan pembanding untuk peneliti lain yang ingin menjadikan Bandar Udara Polonia sebagai objek penelitian dari berbagai bidang.

3. Sebagai cakrawala pengetahuan bagi pembaca tentang Perkembangan dan Peranan Bandar Udara Polonia di Kota Medan.

4. Sebagai penambah perbendaharana kepustakaan perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah FIS Unimed.

5. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dalam menuangkan pikiran ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah.

6. Memberi sumbangan ilmiah tentang sejarah lokal, khususnya bagi masyarakat Medan.


(3)

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

1. Medan yang telah memiliki kelengkapan infrastruktur sebagai kotapraja terus menunjukkan kemajuan dan keterbukaan memberi citra yang cukup positif khususnya di luar Hindia - Belanda. Citra ini mempengaruhi Van der Hoop, Van den Broeken, dan V.W. Poelman tertarik untuk menerbangkan pesawat Fokker mereka dari Eropa ke Medan. Padahal waktu itu Medan sendiri belum memiliki lapangan terbang. Untuk itu dibuat sebuah landasan pacu darurat di atas lapangan pacuan kuda di dekat tanah konsesi perkebunan Polonia. Pesawat Fokker tersebut berhasil mendarat di landasan pacu darurat itu dan menjadi pembuka lembaran pertama sejarah Medan dalam dunia penerbangan.

2. Setelah pesawat yang pertama kali datang dim kota Medan tersebut mendarat, maka Aisten Residen Sumatera Timur yakni Mr. C.S. Van Kepen mendesak pemerintah Hindia Belanda yang selalu menunda - nunda apalagi setelah adanya nesehat dari pucuk pimpinan Bala Tentara Hindia Belanda (KNIL) untuk membangun satu lapangan terbang guna keperluan sipil maupun militer yang biayanya paling sedikit F1.70.000 (Gulden).

3. Pada tahun 1928 lapangan terbang Polonia itu dibuka dengan resmi dengan singahnya enam (6) buah pesawat pos udara KLM dari negeri Belanda. Dalam tahun 1930 baik KLM maupun KNILM telah membuka jaringan penerbangan ke Medan secara berkala. Tahun 1930 maskapai penerbangan milik Holandia KLM dan anak perusahaannya di Hindia - Belanda KNILM membuka penerbangan regular Batavia – Singapura - Medan, sehingga kota ini sudah menjadi gerbang masuk utama ke daratan Soematra.


(4)

Agustus 1945, secara otomatis seluruh tanah air kembali menjadi pemerintah RI dan dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah RI.

5. Medan sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar di wilayah Indonesia bagian Barat, memegang peran yang penting dalam pembangunan Daerah dan Nasional. Bandar Udara Polonia yang menjadi kebanggaan masyarakat Medan, saat ini lokasi praktis berada di dekat pusat kota. Pada dasarnya keberadaan bandar udara sangat dibutuhkan melihat posisi bandara Polonia yang dekat sekali dengan pemukiman padat penduduk, sehingga pemindahan bandara Polonia ke bandara Kuala Namu harus dipercepat demi keamanan, kenyamanan pesawat terbang.

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sedikit pandangan kepada perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat dan mahasiswa menuju hal yang lebih positif, maka penulis memberi saran sebagai berikut :

1. Polonia merupakan situs sejarah yang berperan penting dalam perkembangan kota Medan di massa kolonial, sehingga bandara Polonia haruslah tetap dirawat dan dijaga karena merupakan bukti kemajuan kota Medan di abad 20 di pulau Sumatera.

2. Diharapkan kepada instansi Kementrian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II selain menjaga situs sejarah ini, juga berusaha mencari data – data tentang pembangunan Bandara Polonia ini, karena berguna bagi masyarakat Medan dan juga kalangan akademik yang berusaha mencari informasi tentang bandara yang terkenal di abad 20 itu.

3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan berguna bagi instansi yang terkait, masyarakat kota Medan yang ingin mencari tahu sejarah bandara Polonia.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi., (1991), Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta, Jakarta

Avan, Alexander., (2010), Paris van Sumatera, Rainmaker Publishing, Medan.

Fakultas Ilmu Sosial., (2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Fis Unimed, Medan.

Kamisa, (1997), Pengantar Sosiologi, Yayasan Obor, Jakarta.

Kuntowijoyo., (2007), Pengantar ilmu Sejarah, Bentang, Yogyakarta. Munawar., (2005), Psikologi Perkembangan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Moleong, J., (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif Revisi, Rosda, Bandung.

Poerwadarminta,W.J.S., (1993), Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Medan.

Soesilo, Nining., (1999), Ekonomi Perencanaan dan Manajemen Kota, Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik UI, Jakarta.

Sinar, Lukman., (1995), Sejarah Medan Tempo Dulu, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu, Medan.

Sinar, Lukman., (2006), Bangun dan Runtuhnya Kerajaan-Kerajaan Di Sumatera Timur, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu, Medan.

Sjamsuddin, Helius., (2007), Metodologi Sejarah, Ombak, Yogyakarta. Sujanto., (1985), Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, Jakarta.


(6)

Tim Tealaga Bakti dan AKPA., (1997), Sejarah Kereta Api Indonesia Jilid I Bandung : Angkasa, Bandung.

Yalius, dkk., (1984), Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Usaha Nasional, Surabaya. Sumber Internet:

(http://apustpicurug.wordpress.com/2010/02/04/pengertian-bandara.) (http://kitlv.pictura-dp.nl)

(http://id.wikipedia.org/wiki/KLM) (http://karosiadi.blogspot.com)