PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(1)

22 III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil bulan November Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMAN 8 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMAN 8 Bandar Lampung. Sedangkan sampelnya adalah siswa di kelas XI IPA2. Kelas ini dipilih sebagai sampel

karena merupakan kelas dengan siswa yang memiliki prestasi akademik yang terendah dibandingkan kelas lainnya.

Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalahpurposive sampling. Purposive samplingmerupakan tekhnik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiono, 2010: 122). Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain : siswa

mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama; siswa diampu oleh guru yang sama; siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama dan pembagian kelas berdasarkan ranking disekolah.


(2)

23 desain pretes postes kelompok pembanding(one group pretest posttest design). Sampel penelitian ini adalah siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda (visual, auditori, dan kinestetik). Seluruh sampel terlebih dahulu diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Pretes dilakukan sebelum ketiga macam kelompok diberi perlakuan. Setelah pembelajaran menggunakan model penemuan(discovery),siswa diberi posttest. Desain tersebut digambarkan seperti dibawah ini :

I O1 X1 O2

II O1 X1 O2

III O1 X1 O2

Gambar2: Desain pretes postes kelompok pembanding Keterangan :I,II,III = kelompok siswa

O = Observasi (1: pretes, 2 : postes)

X = Gaya belajar (1: visual, 2: auditorial, 3: kinestetik).

(dimodifikasi dari Sugiyono, 2010:110).

D. Prosedur Penlitian

Penelitia ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut :


(3)

24 1. Prapenellitian

Kegiatan yang dilakukan saat prapenelitian adalah :

a. Membuat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian. c. Menetapkan sampel penelitian.

d. Memodifikasi angket gaya belajar. Angket dimodifikasi dari De Porter (2005:166) dengan menggunakan skalaLikert. Dari pengisian angket tersebut, akan diperoleh tiga kelompok sesuai gaya belajar yang dominan, yaitu kelompok visual, kelompok auditorial, dan kelompok kinestetik.

e. Dari pengisian angket tersebut oleh siswa akan diketahui 3 kelompok siswa sesuai gaya belajar yang dominan , yaitu visual, auditori, dan kinestetik.

f. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lembar Kerja Kelompok (LKK). Dan instrumen tes yaitu soal pretes, postes serta lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa.

g. Melakukan uji ahli instrument tes dan uji ahli angket gaya belajar kepada seorang konselor.

h. Membagikan angket gaya belajar siswa untuk mengetahui gaya belajar yang paling dominan pada setiap siswa. Angket gaya belajar ini telah diuji validitas dan reabilitasnya pada siswa dengan tingkat akademik yang sama.


(4)

25 2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :

a. Pendahuluan

1) Siswa mengerjakan soal pretes sebagai penilaian kemampuan awal siswa.

2) Siswa mendengarkan pembacaan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pembelajaran.

3) Siswa memperhatikan dan menjawab apersepsidari guru, “Apa yang terjadi bila seluruh rangka pada tubuh kitahilang?”

(pertemuan I). “Apa yang akanterjadi bila antara tulang tengkorak kita dihubungkan dengan sendi yang memungkinkan adanya pergerakantulang?” (pertemuan II). “Kita dapatmelakukan gerakan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang menyebabkan terjadinya gerakan padamanusia?” (pertemuan III).

4) Siswa mendengarkanmotivasidari guru, “Dengan adanya rangka, kita bisa bergerak, berjalan, berlari, memasak, dan kegiatan lainnya.Tuhan menciptakan sesuatu di dunia ini tak ada yang sia-sia.”(pertemuan I). Guru mengatakan kepada siswa, “Tuhan telah


(5)

26 lutut kita terdapat sendi yang seharusnya ada diantara tulang

tengkorak kita, maka kaki kita tidakdapat bergerak leluasa.” (pertemuan II). Guru mengatakan kepada siswa, “Sebagiantulang yang terdapat pada tubuh kita dapat bergerak, karena ada otot yang menggerakkannya. Kita dapat mengangkat beban, jantung kita dapat memompa darah dan aktivitas tubuh lainnya.”(pertemuan III).

5) Siswa mendengarkan penjelasan proses pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.

2. Siswa menerima dan membaca pertanyaan tentang fakta pada LKK lalu memberikan hipotesis.

3. Siswa mulai mengamati media untuk menjawab pertanyaan pada LKK yang telah dibagikan secara kelompok.

4. Siswa melakukan pengamatan dalam kelompoknya.

5. Siswa mengerjakan LKK berdasarkan hasil pengamatan pada media.

6. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.

7. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang masalah-masalah yang ada di dalam LKK yang belum dapat dipecahkan.


(6)

27 3. Siswa mendengarkan informasi tentang materi untuk pertemuan

yang akan datang (Pertemuan II: Hubungan antar tulang dan macam-macam persendian, pertemuan III: Otot).

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah : 1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu berupa data penguasaan materi siswa pada materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia yang diperoleh dari nilai pretes dan posttes.Kemudian dihitung selisihnya dalam bentuk N-Gain.N-Gaindiperoleh dengan menggunakan rumus Meltzer (dalam Coletta dan Phillips, 2005: 1172) sebagai berikut :

Keterangan : N-Gain: selisih nilai posttest dan pretes yang dinormalisasi; X: nilai postes; Y: nilai pretes; Z: nilai maksimum

b. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data gaya belajar siswa yang diperoleh melalui pengisian angket oleh siswa, serta data aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang diisi oleh observer. Adapun aspek yang diamati adalah mengemukakan pendapat/ide, melakukan kegiatan


(7)

28 diskusi, mempresentasikan hasil diskusi kelompok, menerapkan konsep, dan bertanya.

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut : a. Pretes dan Postes

Nilai pretes diambil pada pertemuan pertama di awal pembelajaran. Sedangkan nilai postes diambil di akhir pembelajaran pada pertemuan ketiga di akhir pembelajaran. Bentuk soal yang diberikan berupa soal uraian.

Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu : S= R x 100

N

Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008:112).

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Poin kegiatan yang dilakukan siswa diamati dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.


(8)

29 puluh enam pernyataan yang mencerminkan gaya belajar. Pernyataan nomor 1, 4, 8, 10, 13, 17, 18, 22, 25, 28, 30, dan 32 merupakan pernyataan yang mengidentifikasikan gaya belajar visual. Pernyataan nomor 2, 5, 9, 14, 15, 20, 23, 27, 31, 33, dan 35 mengidentifikasikan gaya belajar auditori. Sedangkan pernyataan nomor 3, 6, 11, 12, 16, 19, 21, 24, 26, 29, 34, dan 36 mengidentifikasikan gaya belajar kinestetik. Tiap-tiap pernyataan memiliki lima pilihan jawaban, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidakpernah. Kategori pilihan jawaban tersebut memiliki bobot : selalu = 5, sering = 4, kadang-kadang = 3, jarang = 2, dantidakpernah = 1. Angket gaya belajar ini telah diuji validitas dan reabilitasnya pada siswa dengan tingkat akademik yang sama. Setelah siswa mengisi angket

gayabelajar, kemudian dilakukan analisis angket gaya belajar. Skor tertinggi diantara ketiga gaya belajar pada angket gaya belajar masing-masing siswa menunjukkan gaya belajar yang paling tinggi pada siswa tersebut. Gaya belajar siswa diketahui dariskor terbanyak yang

diperoleh, dengan kategori sebagai berikut :

a. Visual : Jika skor total pernyataan aspek visual lebih tinggi dibandingkan skor total pernyataan aspek auditori dan kinestetik. b. Auditori : Jika skor total pernyataan aspek auditori lebih tinggi


(9)

30 c. Kinestetik : Jika skor total pernyataan aspek kinestetik lebih tinggi

dibandingkan skor total pernyataan aspek visual dan auditori. Dimodifikasi dari DePorter (2003: 166-167).

F. Teknik Analisis Data Gaya Belajar 1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat terhadap nilai pretes, postes danN-Gaindianalisis menggunakan program SPSS 17. Uji prasyarat yang dilakukan berupa: a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data (ujiLiliefors) menggunakan program SPSS 17. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data pretes dan postes

berdistribusi normal atau tidak. • Hipotesis

Ho: Sampel berdistribusi normal

H1: Sampel tidak berdistribusi normal

• KriteriaPengujian

Terima Ho jika Lhitung<Ltabel atau p-value > 0,05; tolak Ho untuk

harga yang lainnya (Nurgiantoro dkk, 2002: 118). b. Uji Homogenitas

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka uji prasyarat dilanjutkan dengan uji homogenitas (uji F) menggunakan program SPSS 17. Tujuan uji homogenitas adalah untuk mengetahui bahwa setiap kelompok yang dibandingkan memiliki varians yang sama atau tidak.


(10)

31 • KriteriaUji

Jika Fhitung<Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Hoditerima

Jika Fhitung>Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Hoditolak

(Pratisto, 2004: 13).

2. Pengujian Hipotesis

Apabila masing masing data berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji anova menggunakan SPSS 17. Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel.

a. Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata pada ketiga sampel. H1 :Ada perbedaan rata-rata antara ketiga sampel.

b. Kriteria Uji

- Jika Fhitung< Ftabel atau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima

- Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

(Priyatno, 2010: 46).

Jika Ho ditolak, maka dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui sampel mana yang terdapat perbedaan secara signifikan dengan ujiTukey menggunakan SPSS 17.


(11)

32 a. Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata pada sampel. H1 :Ada perbedaan rata-rata pada sampel.

b. Kriteria Uji

- Jika signifikansinya> 0,05 maka Ho diterima - Jika signifikansinya< 0,05 maka Ho ditolak (Sugiyono, 2010:280).

3. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data kualitatif berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi yang diisi oleh observer. Data tersebut dianalisis dalam bentuk persentase dengan langkah sebagai berikut:

Mengisi tabel hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.

Tabel 1.Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Nama

Aspek yang diamati

A B C

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. 2. 3. 4. 5. 6. dst. Jumlah

Poin Maksimal Tiap Aspek Presentase


(12)

33 3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan pembahasan.

B. Kemampuan bertanya

1. Tidak mengemukakan pendapat.

2. Mengajukan pertanyaan tetapi tidak mengarah pada permasalahan. 3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan

permasalahan.

C. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan.

2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan cara yang kurang sistematis, menjawab

pertanyaan dengan benar.

3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan cara sistematis, menjawab pertanyaan dengan benar dan ilmiah.

Setelah mengisi lembar observasi, data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa. Langkah–langkah yang dilakukan untuk menganalisisnya yaitu :

1). Menghitung rata–rata persentase aktivitas menggunakan rumus: ∑Xi

X = x 100%

n

Keterangan: X = Rata-rata persentase aktivitas siswa ∑Xi= Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum (15) (Sudjana, 2002 : 69). 2). Menafsirkan atau menentukan persentase aktivitas siswa sesuai


(13)

34 Tabel 2.Klasifikasi persentase aktivitas siswa

Interval Kategori

0,00–29,99 Sangat Rendah

30,00–54,99 Rendah

55,00–74,99 Sedang

75,00–89,99 Tinggi

90,00–100,00 Sangat Tinggi


(14)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Gaya belajar siswa (visual, auditorial, dan kinestetik) berpengaruh terhadap penguasaan materi pokok sistem gerak manusia melalui model penemuan(discovery).

2. Gaya belajar kinestetik menghasilkan penguasaan materi paling tinggi pada materi pokok sistem gerak manusia melalui model penemuan (discovery).

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyampaikan saran yaitu sebaiknya :

1. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti pengaruh gaya belajar siswa, sebaiknya tidak hanya menggunakan angket gaya belajar untuk menentukan gaya belajar masing-masing siswa. Tetapi juga dengan menggunakan berbagai cara lain misalnya wawancara dan pengamatan secara langsung.


(15)

2. Peneliti sebaiknya memotivasi siswa yang aktivitasnya masih rendah selama pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Pengaturan tempat pada masing-masing gaya belajar saat pembelajaran, perlu dikondisikan semaksimal mungkin.


(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Gaya Belajar Siswa

Gaya belajar didefinisikan sebagai cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam melakukan stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama. Masing-masing menunjukan perbedaan, namun para peneliti dapat

menggolong-golongkannya. Gaya belajar ini berkaitan erat dengan pribadi seseorang, yang tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat

perkembangannya (Nasution, 2008: 94).

Gaya belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan,2004 : 31). Setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam belajar, sesuai dengan karakter yang terdapat dalam diri individu tersebut. Misalnya, ada orang yang pada dasarnya baru bisa mempelajari sesuatu kalau ia memiliki kesempatan untuk bertanya atau menjawab pertanyaan. Setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam belajar, sesuai dengan karakter yang terdapat dalam diri individu tersebut.

Barbe dan Swassing (Suparlan, 2004 : 31) membedakan gaya belajar dan karakteristiknya menjadi 3 macam (Tabel 1).


(17)

Tabel 1. Jenis gaya belajar dan karakteristiknya

Gaya belajar Karakteristik belajar

Auditory (Pendengaran) Mendengarkan informasi, suara diskusi, membaca buku teks.

Visual (Penglihatan) Melihat gerakan tubuh atau ekspersi wajah, menggunakan gambar, diagram, diagram peta, video, film, mambuat catatan.

Kinestetic (gerakan) Menggunakan tangan, gerakan tubuh, mengerjakan dengan tangan, menyentuh benda secara langsung.

Menurut De Porter dan Hernacki (1999: 116-120), berdasarkan karakteristiknya, ada 3 macam gaya belajar, yaitu :

1. Auditori

Orang yang memiliki gaya belajar auditori, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini

umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

Beberapa ciri seorang Auditori antara lain : Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok; mengenal banyak sekali lagu / iklan TV; suka berbicara; pada umumnya bukanlah pembaca yang


(18)

2. Visual

Orang yang memiliki gaya belajar visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna,

disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

Beberapa karakteristik visual adalah :

a. Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir seseorang yang berbicara kepadanya

b. Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu c. Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai

untuk mendengarkan orang lain.


(19)

e. Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan

f. Biasanya orang yang Visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu.

3. Kinestetik

Orang yang memiliki gaya belajar, kinesthetik mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar siswa bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa

melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta.

Orang yang memiliki gaya belajar Kinesthetik biasanya memiliki karakteristik :


(20)

 Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik

 Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar  Mempelajari hal-hal yang abstrak merupakan hal yang sangat sulit Dalam artikel Adrian ( 2004 : 5 ) mengungkapakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi gaya belajar siswa, yaitu :

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yaitu kondisi keadaan jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan sekitar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran meteri-meteri pelajaran.

Faktor internal dan eksternal siswa meliputi beberapa aspek, yaitu : 1. Aspek Fisiologis : tonus jasmani : mata dan telinga

2. Aspek Psikologi : intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi. 3. Lingkungan sosial, antara lain meliputi : keluarga, guru dan staf,

masyarakat dan teman. Lingkungan Non-sosial meliputi : rumah, sekolah, peralatan, dan alam. (Adrian, 2004 : 5).

Siswa-siswi mungkin juga berbeda-beda pilihan menyangkut lingkungan atau kondisi belajar yang berbeda. Misalnya, siswa-siswi berbeda pilihan


(21)

tentang hal-hal seperti jumlah cahaya, tempat duduk yang keras atau lembut, lingkungan sekitar yang tenang atau ribut, dan bekerja sendirian atau

bersama teman. Perbedaan-perbedaan ini dapat memeperkirakan hingga batas tertentu lingkungan belajar mana yang paling efektif bagi masing-masing siswa (Slavin, 2008:168).

B. Model Penemuan (Discovery)

Model penemuan (discovery)merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,

berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Model penemuan (discovery)diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi (Suryosubroto, 2002:192).

Model penemuan menurut Roestiyah (2008: 20) adalah proses mental siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan,

menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model penemuan adalah suatu model dalam proses pembelajaran guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diarahkan.


(22)

b. seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian, konsep dan generalisasi yang akan dipelajari,

c. seleksi bahan dan problema serta tugas-tugas,

d. membantu memperjelas problema yang akan dipelajari dan peranan masing-masing siswa,

e. mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan,

f. mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas siswa,

g. memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan,

h. membantu siswa dengan informasi dan data, jika diperlukan oleh siswa, i. memimpin analisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan

mengidentifikasi proses,

j. merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa,

k. memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses penemuan, dan

l. membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuannya.


(23)

Sedangkan langkah-langkah pembelajaran yang berorientasidiscovery menurut Hamalik (2001:220) adalah:

1. mengidentifikasi dan merumuskan topik, 2. mengajukan suatu pertanyaan tentang fakta,

3. memformulasikan hipotesis atau beberapa hipotesis untuk menjawab pertanyaan pada langkah 2,

4. mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji setiap hipotesis dengan data yang terkumpul,

5. merumuskan jawaban atas pertanyaan sesungguhnya dan menyatakan jawaban sebagai preposisi tentang fakta. Jawaban itu mungkin

merupakan sintesis antara hipotesis yang diajukan dan hasil-hasil dari hipotesis yang diuji dengan informasi yang terkumpul.

Model penemuan (discovery), menurut Gilstrap (dalam Moedjiono dan Dimyati, 2006: 87), memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain. Beberapa keunggulan dalam model

penemuan adalah sebagai berikut :

a. memperbaiki atau memperluas penguasaan keterampilan proses kognitif siswa.

b. pengetahuan yang melekat erat pada diri siswa. c. dapat menimbulkan gairah pada diri siswa

d. siswa mampu untuk maju berkelanjutan sesusai dengan kemampuannya sendiri.


(24)

penemuan.

h. Membantu perkembangan siswa menuju ke skeptisme (perasaan meragukan) yang sehat untuk mencapai kebenaran akhir dan mutlak.

Selain memiliki kelebihan, model penemuan (Discovery) juga memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan model penemuan (Discovery) adalah sebagai berikut :

a. mempersyaratkan suatu persiapan kemampuan berpikir yang dapat dipercaya.

b. kurang berhasil untuk mengajar kelas yang jumlahnya besar.

c. harapan yang ditimbulkan oleh model ini, kurang bisa diterapkan oleh guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran yang tradisional.

d. sejak awal konsep yang akan ditemukan telah dipilih guru dan proses penemuannya juga dibawah bimbingan guru.

C. Pengusaan Materi

Penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat

mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2001:25).


(25)

Penguasaan materi merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan pembelajaran. Ranah kognitif meliputi berbagai tingkah laku dari tingkatan terendah sampai tertinggi yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (Dimyati,2002:10)

Menurut Anderson, dkk (2000: 67-68), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut: (1)Remembermencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode, (2)Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari, (3)Applymencakup kemampuan menerapkam metode dan kaidah untuk meghadapi masalah yang nyata dan baru, (4)Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil. (5)Evaluatemencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu. (6)Createmencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor dari aktivitas belajar siswa itu sendiri, aktivitas yang tinggi dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap pelajaran yang diterimanya.mkeberhasilan proses pembelajaran diukur dari hasil belajar yang diperoleh siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa dengan pengusaan materi saling berkaitan (Kalsum, 2007:34).


(26)

tes formatif. Tes formatif dipandang sebagai tes diagnostic pada akhir pembelajaran, sehingga dapat diketahui tingkat pengusaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah guru berikan. Dengan mengetahui nilai tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit. Tes ini merupakan posttes akhir proses (Arikunto, 2001:36).


(27)

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Seperti di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Dikti, 2003: 2). Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai siswa.

Sekarang ini, perhatian pemerintah terhadap masalah pendidikan masih terasa rendah. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi. Misalnya, hasil belajar siswa masih rendah, pengajar kurang


(28)

proses pembelajaran. Guru dituntut mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama mengenai penguasaan materi pembelajaran siswa sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas (Djamarah dan Zain, 2006:1).

Mata Pelajaran Biologi termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak

perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (BSNP, 2006: iv). Pada kurikulum biologi SMA materi Sistem Gerak yang dipelajari di kelas XI merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran biologi. Setiap materi pokok dalam pelajaran biologi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Materi pokok Sistem Gerak pada Manusia memiliki beberapa karakteristik diantaranya: membahas tentang mekanisme yang rumit yang sulit untuk dipahami; melibatkan beberapa organ lain dalam menjalankan fungsinya; serta struktur organ menggunakan bahasa Latin yang sulit untuk diingat. Kemungkinan karakteristik inilah yang menyebabkan siswa kurang mampu untuk memahami pengusaan materi pokok tersebut.


(29)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari guru yang mengajar di kelas IPA SMAN 8 Bandar Lampung menunjukkan bahwa penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia oleh siswa masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa kelas IX IPA2yang diperoleh melalui

uji blok adalah 50,9 (TP.2010/2011) berdasarkan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di kelas IPA adalah 68,0 ; maka rata-rata nilai hasil belajar pada uji blok belum mencapai ketuntasan.

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya penguasaan materi tersebut diantaranya adalah tidak sesuainya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dengan variasi gaya belajar siswa, selain itu sering kali guru hanya mengakomodasi satu jenis gaya belajar saja misalnya

ceramah. Padahal, metode ceramah hanya sesuai dengan siswa yang

mempunyai gaya belajar auditori saja. Hal ini menyebabkan kurangnya minat dan motivasi siswa yang mempunyai gaya belajar lain. Media yang digunakan oleh gurupun kurang mendukung proses pembelajaran. Guru hanya monoton menggunakan buku paket yang disediakan oleh sekolah.

Dalam menyampaikan pelajaran, seharusnya guru memperhatikan

karakteristik siswanya. Siswa yang satu dengan yang lainnya, mempunyai cara yang berbeda untuk memahami pelajaran yang diajarkan. Hal itu

disebabkan kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, siswa harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Fenomena tersebut menjelaskan bahwa tidak semua siswa mempunyai gaya belajar yang sama.


(30)

mengingatnya. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual belajar dengan cara menitikberatkan ketajaman penglihatan. Sedangkan untuk siswa yang memilki gaya belajar kinestetik mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu dengan cara menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi agar siswa bisa mengingatnya.

Berdasarkan perbedaan tingkatan kemampuan setiap siswa dalam memahami dan menyerap pelajaran maka metode pembelajaran yang digunakan

hendaknya bervariasi, dengan menyesuaikan gaya belajar siswa. Oleh karena itu guru harus bisa memahami perbedaan gaya belajar siswa, sehingga guru dapat menggunakan suatu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi semua gaya belajar yang dimiliki siswa demi memberikan hasil yang baik dan maksimal. Jika guru bisa memahami perbedaan gaya belajar setiap siswa dan dapat memandu siswa untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat, maka diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi siswa.

Beberapa studi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan prestasi akademik dan peningkatan sikap pebelajar terhadap lingkungan belajar ketika gaya belajar cocok atau selaras (Dunn and Dunn, 1993: 393). Para peneliti menyimpulkan bahwa kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi


(31)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Ari (2006:58) diketahui bahwa penggunaan model penemuan (discovery)dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi pokok pembelajaran sistem pernafasan kelas VIII A SMP Negeri 1 Gading Rejo Tanggamus.

Model penemuan(discovery)adalah proses mental siswa mengasimilasi suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati. Pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan

pengamatan dan berdiskusi dengan kelompoknya. Siswa yang memiliki gaya belajar visual melakukan pengamatan dengan menggunakan media video, siswa yang memiliki gaya belajar auditori menggunakan media rekaman suara, dan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik menggunakan media torso dan miniatur.

Namun, peneliti belum mengetahui gaya belajar manakah yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi siswa jika guru

menggunakan model penemuan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh gaya belajar terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model

penemuan(discovery)” (Kuasi eksperimen pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(32)

tinggi pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model penemuan(discovery)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model penemuan (discovery). 2. Gaya belajar yang menghasilkan penguasaan materi yang paling tinggi

pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model penemuan (discovery).

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :

1. Siswa, mengetahui gaya belajar mereka dan memperoleh pengalaman dengan menggunakan model penemuan (discovery) untuk meningkatkan penguasaan materi.

2. Peneliti, mendapat pengalaman dalam menggali gaya belajar pada model penemuan (discovery).

3. Guru mitra, dapat mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap penguasaan materi dengan menggunakan model penemuan (discovery).


(33)

4. Sekolah, memberikan sumbangan pemikiran atau bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang berorientasi pada gaya belajar siswa untuk meningkatkan penguasaan materi siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahan penafsiran pada permasalahan yang dibahas, maka dikemukakan beberapa batasan, yaitu :

1. Gaya belajar adalah pendekatan atau cara yang digunakan seseorang dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini gaya belajar yang digunakan adalah gaya belajar visual, auditirial, dan kinestetik.

2. Subyek penelitian adalah siswa/siswi kelas XI IPA2semester ganjil SMA

Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Gerak pada Manusia.

4. Model Penemuan(discovery)yang digunakan dalam penelitian ini memiliki langka-langkah : mengajukan suatu pertanyaan tentang fakta; mengidentifikasi dan merumuskan topic; memformulasikan hipotesis; mengumpulkan informasi yang relevan; merumuskan jawaban atas pertanyaa sesungguhnya. (Hamalik, 2001:220).

5. Penguasaan materi yang diukur meliputi aspek kognitif dengan indikator meliputi : kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalis (C4), dan mengevaluasi (C5).


(34)

dalam proses belajar.Pembelajaran biologi merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran. Sehingga, pelajaran biologi akan dipahami dengan benar bila siswa diberikan pengalaman langsung dengan bantuan media dan model pembelajaran yang tepat. Dalam proses pembelajaran setiap siswa memiliki gaya belajar tersendiri sesuai dengan karakteristik atau ciri tersendiri yang dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini guru dituntut memiliki kemampuan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien bagi kondisi siswa yang berbeda-beda agar tujuan pembelajaran dapat tercapai bagi siswa sehingga diduga variasi gaya belajar dengan model pembelajaran yang digunakan akan meningkatkan penguasaan meteri siswa. Penggunaan model penemuan (discovery)dapat meningkatkan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia. Namun belum diketahui gaya belajar manakah yang berpengaruh terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model penemuan(discovery). Dalam upaya meningkatkan kemampuan penguasaan meteri biologi di sekolah siswa perlu didorong untuk secara aktif melakukan kegiatan agar dapat menemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran sehingga siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa dengan gaya belajar yang berbeda-bda menerima pelajaran melalui model penemuan. Dengan membandingkan nilai pretest, postes danN-Gain, dapat diketahui


(35)

pengaruh gaya belajar siswa terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model penemuan(discovery).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa melalui model penemuan(discovery)terhadap penguasaan materi biologi siswa. Sebagai variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah gaya belajar siswa yang terdiri dari gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik, sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah penguasaan materi. Hubungan antara kedua variabel tersebut, dapat digambarkan model teoritisnya sebagai berikut :

Gambar 1.Interaksi gaya belajar siswa melalui model penemuan(discovery) terhadap pengusaan materi siswa.

Keterangan : X (1,2,3) = Gaya belajar melalui model penemuan (1= visual, 2= auditory, 3= kinestetik); Y= penguasaan materi Sistem Gerak Manusia oleh siswa.

G. Hipotesis

Hipotesis umum dari penelitian ini adalah :

1. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan gaya belajar siswa terhadap penguasaan materi siswa melalui model penemuan(discovery) H1: Ada pengaruh yang signifikan gaya belajar siswa terhadap

penguasaan materi siswa melalui model penemuan(discovery)

Y

X2 X1


(36)

H1: Salah satu gaya belajar menghasilkan penguasaan materi yang paling

tinggi pada materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia melalui model penemuan(discovery).


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Adrian. 2004.Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa.[Online]. http://re-searchengines.com/art05-65.html. Download: 16 September 2010. Anderson, dkk. Revisi Taksonomi Bloom Ranah Kognitif. http://kamriantiramli.

worpress.com/tag/ranah-kognitif/ diakses (13 Maret 2011; 13.00 WIB) Arikunto, S. 2001.DasarDasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara Coletta, V. P dan Phillips. J. A. 2005. Interpreting FCI Scores Normalized Gain.

Preinstruction Scores and Scientific Reason Ability. Department 07 Physics, Loyola. Marymount University. California.

Daryanto, H. 1999.Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999.Quantum Learning. Bandung : Kaifa DePorter, Bobbi and Hernacki, Mike.2003.Quantum Learning:Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan. PT Mizan Pustaka. Bandung. ______. 2005.Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan. Terjemahan AlwiyahAbdurrahman. Kaifa. Bandung. Dikti 2003.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

http;//www.inherentdikti.net/files/sisdiknas.pdf. diakses 12 Maret 2011 [11.11 WIB]

Dimyati dan Mujiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B dan A. Zain. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Jakarta.

Dunn, Rita and Kenneth Dunn. 1993. TeachingSecondary Student Through Their Individual Learn Styl: Practical Approaches for Grade 7-12.

Massachussets: Allyn and Bacon.

http://docs.google.com/www.akademik.unsri.ac.id/ diakses 27 April 20011 [1932]


(38)

Lampung. Bandar Lampung.

Latuheru, JD. 1998. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa Kini. Depdikbud. Jakarta.

Muliani. 2009.Masalah Pendidikan di Indonesia.Bangka Belitung. http//:www.ubb.ac.id. 16 Februari 2011 (08.05 wib)

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.223. hlm

Priyatno, D. 2010.PahamAnalisaStatistik Data dengan SPSS.MediaKom.Yogyakarta.

Purwanto, N. 2008.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta : Bumi Aksara

Slavin, R. E. 2008.Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media Sudjana. 2002.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Roestiyah, N. K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Bina Aksara. Jakarta Rustaman, N. 2005.Strategi Belajar Mengajar Biologi.UM Press. Malang. Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan. Bandung : Alfabeta Sukarsih, Rahmawati.Perbedaan Pengaruh Antara Pembelajaran Inkuiri dan

Pembelajaran Ekspositori Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar.29 april 2011 http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/169150709201001131.pdf Suparlan. 2004. Fasilitator : Guru Sekolah Dasar Mengenal Tipe Kecerdasan

dan gaya belajar pada siswanya. Jakarta.

Suryabrata, Sumadi. 2002.Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Susilo, Joko. 2009.Sukses Dengan Gaya Belajar. Yogyakarta : Pinus Thabrany, H. 1994.RahasiaKunciSuksesBelajar. PT Raja GrafindoPersada.


(39)

Yusuf,M.2005.PendidikanbagiAnakdenganProblemaBelajar.TigaSerangkaiPusta kaMandiri. Solo.


(40)

FATRIKA LENSIH

Gaya belajar adalah cara yang dilakukan seseorang dalam menangkap stimulus atau informasi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi yang dilakukan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung, menunjukkan bahwa pembelajaran biologi di kelas XI IPA menghadapi masalah rendahnya penguasaan materi oleh siswa yaitu 50,9 % pada materi pokok Sistem Gerak Manusia.

Kemunkinan ini terjadi karena kurang tepatnya model pembelajaran yang

digunakan guru dengan adanya variasi gaya belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan penguasaan materi yaitu dengan cara melihat gaya belajar siswa melalui model penemuan(discovery).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan pengusaan materi pokok Sistem Gerak Manusia melalui model penemuan

(discovery).

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desainpretesdanposttes kelompok pembanding(one group pretes posttes).Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2berjumlah 36 orang dipilih dengan tekhnikpurposive

sampling. Data penelitian ini terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa data nilai penguasaan materi pokok Sistem Gerak Manusia yang diperoleh dari nilaipretes, postesdan N-gain. Sedangkan data kualitatif berupa data aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi. Data kuantitatif dianalisis secara statistik. Menggunakan uji anova pada taraf kepercayaan 5% melalui program SPSS 17, sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif dalam bentuk presentase.

Rata-rata N-gainpenguasaan materi siswa pada ketiga kelompok gaya belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik berturut-turut adalah 73,24; 73,61; 78,20. Dengan demikian dapat dilihat bahwa gaya belajar siswa (visual, auditori, dan kinestetik) berpengaruh terhadap peningkatan pengusaan materi pokok Sistem Gerak Manusia melalui model penemuan(discovery).Selain itu ada perbedaan rata-rata penguasaan materi antara siswa yang memiliki gaya belajar auditori maupun visual dengan kinestetik. Sedangkan antara siswa yang memiliki gaya belajar auditori dengan visual tidak berbeda.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa gaya belajar kinestetik

menghasilkan pengusaan materi yang paling tinggi pada materi pokok Sitem Gerak Manusia melalui model penemuan(discovery).

Kata kunci : Gaya belajar siswa,(discovery),penguasaan materi, Sistem Gerak Manusia.


(41)

(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 8 Bandar Lampung T.P 2011/2012)

Oleh

FATRIKA LENSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(42)

B. Rumusan Masalah.. ... ... 6

C. Tujuan Penelitian ... .. 6

D. Manfaat Penelitian ... .. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... .. 7

F. Kerangka Pemikiran ... .. 8

G. Hipotesis ... .. 10

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar... .. 11

B. Model penemuan(discovery)... 16

C. Penguasan Materi ... 20

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... ... 22

B. Populasi dan Sampel ... ... 22

C. Desain penelitian ... ... 23

D. Prosedur penelitian... ... 24

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis data.. ... ... 27

2. Teknik Pengambilan Data ... ... 28

F. Teknik Analisis data 1. Uji Prasyarat... ... 30

2. Pengujian Hipotesis... ... 31

3. Pengolahan Data AktivitasSiswa ... ... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... ... 35


(43)

B. Saran ... ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... ... 49

LAMPIRAN 1. Silabus Pembelajaran ... ... 52

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 55

3. Lembar Kerja Siswa... 64

4. Soal Evaluasi... 98

5. Data Hasil Penelitian………. 125 6. Analisis Statistik……… 131


(44)

4. Nilai pretes, postes, danN-GainPenguasaanMateriSiswa... 36

5. Hasil uji anova satu faktor terhadap nilai pretes, postes, dan N-gain penguasaan materi siswa pada tiga gaya belajar ... 37

6. Hasil uji Tukey terhadap N-gainpenguasaan materi pada tiga kelompok Gaya belajar ... 38

7. Data aktivitas siswa selama pembelajaran... 38

8. Penilaian hasil angket gaya belajar siswa... 125

9. Data nilai pretes, postes, dan N-gainpenguasaan materi siswa... 127

10.Data Aktivitas Siswa Kelompok Gaya Belajar Visual ... 129

11.Data Aktivitas Siswa Kelompok Gaya Belajar Auditori ... 129

12.Data Aktivitas Siswa Kelompok Gaya Belajar Kinestetik ... 130

13.Hasil uji normalitas nilai pretes pada setiap gaya belajar... 131

14.Hasil uji normalitas nilai postes pada setiap gaya belajar ... 131

15.Hasil uji normalitas nilai N-gainpada setiap gaya belajar ... 132

16.Hasil uji homogenitas nilai pretes, postes, dan N-gain ... 132

17.Hasil uji anova satu faktor ... 133


(45)

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir... .. .. 9

2. Desain penelitian ... ... 23

3. Siswa sedang melakukan pretes ...…. 135

4. Guru membacakan standar kompetensi... 135

5. Guru membagi siswa ke dalam kelompok... 135

6. Guru membagikan LKK... 135

7. Siswa kelompok visual melaksanakan proses pembelajaran pada saat melakukan pengamatan dalam kelompoknya.. ... .... . 136

8. Siswa kelompok auditorial melaksanakan proses pembelajaran pada saat melakukan pengamatan dalam kelompok………136

9. Siswa kelompok kinestetik melaksanakan proses pembelajaran pada saat melakukan pengamatan dalam kelompoknya..... ... 136

10. Siswa mengerjakan LKK dalam kelompoknya... 137

11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi... 137


(46)

Oleh Fatrika Lensih

0613024005

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(47)

Penulis dilahirkan di Muara Pinang pada tanggal 1 Maret 1988 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Katardin, S.sos dan Ibu Indra Susanti.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Dharma Wanita Masat (Bengkulu Selatan) yang diselesaikan pada tahun 1994. Kemudian melanjutkan pendidikan di SD Negeri 1 Ulak Lebar, pada saat kelas 3 pindah ke SD 21 Manna (Bengkulu selatan) yang diselaikan pada tahun 2000. Tahun 2000 diterima di SMP N 2 Kota Manna yang diselesaikan pada tahun 2003. Tahun 2003 masuk SMA N 5 Kota Manna yang diselesaikan pada tahun 2006.

Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB). Dan pada tahun 2010, penulis melakukan Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 8 Bandar Lampung.


(48)

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang selalu memberikan limpahan rahmat dan

karunia-Nya. Dengan kerendahan hati kupersembahkan lembaran-lembaran

sederhana ini kepada:

Teristimewa untuk ayah, Ibuku, dan abangku tercinta yang telah

membesarkanku, mendidikku, mendoakanku, memberiku semangat, cinta dan

kasih sayang, serta mengajariku tentang arti hidup.

Calon pendamping hidupku kelak, semoga Allah Swt. mempertemukan kita

dalam kondisi yang lebih baik.

Para pendidik dan dosen yang terhormat.

Almamaterku Tercinta.


(49)

Barang siapa yang menempuh perjalanan dengan tujuan untuk menuntut ilmu, niscaya Alloh akan memudahkan

jalan ke surga baginya (HR Muslim)

jangan takut menghadapi penderitaan karena semakin dekat cita-cita yang kita capai maka semakin berat

penderitaan yang kita hadapi (Jr. Sudirman)

Yang memalukan bukan orang yang memiliki kekurangan tapi yang memalukan adalah orang yang tidak menyadari


(50)

(discovery).(Studi Eksperimen di SMA N 8Bandar Lampung)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi di Universitas

Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Unila beserta para Pembantu Dekan yang telah memberi izin penelitian.

2. Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA,

3. Dr. Tri Jalmo, M.Si. selaku dosen pengujidan sekaligus Pembimbing Akademik serta dosen uji ahli materi dan angket, terima kasih atas kritik dan saran serta bimbingan yang diberikan.

4. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan sekaligus Pembimbing I, terima kasih atas nasehat, kesabaran dan kesediaannya untuk memberikan bimbingan dan saran selama proses


(51)

kepada penulis selama studi.

6. Bapak dan ibu dosen pengajar, atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan serta staf di Jurusan PMIPA FKIP Unila.

7. Keluarga besar SMA N 8 Bandar Lampung yang telah memberi izin dan saran untuk keberhasilan penelitian penulis.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua, Ayah, Ibu tercinta yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa. Tentunya iringan doa mereka menjadi jalan kelancaran pendidikan penulis di Unila ini.

9. Terimah kasih ku ucapkan abang ku yang tersayang Refi Arioen. S.T.P., M.T.A., ayuk ipar ku Riska Meiyanti S.Pd., dan keluarga besar yang ada di Bengkulu serta pada Ns. Oneal Dahyan Zon S.Kep yang telah mengajariku arti kesabaran dan selalu memberikan doa, dukungan, semangat, cinta, kasih sayang, canda serta tawa.

10. Sahabat-sahabatku Fitri yani, Binti, Talenta, serta anak-anak Asrama Atika Cici dan Nuy, serta Team gaya Belajar terimakasih atas persaudaraan, persahabatan kerjasama, semangat, rasa kekeluargaan yang indah dan sahabat-sahabatku di PendidikanBiologi ’06, semoga kesuksesan menjadi bagian dari hidup kita semua serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat dituliskan satu persatu.

Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis,


(52)

Ketua : Neni Hasnunidah, S.Pd.,M.Si. ……….………

Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd. ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(53)

1. Tim Penguji

Ketua : Neni Hasnunidah, S.Pd.,M.Si. ……….………

Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd. ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(54)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini adalah :

Nama : Fatrika Lensih

NPM : 0613024005

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah hasil pekerjaan saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali dosen pembimbing dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang menyatakan

Fatrika Lensih NPM 0613024005


(55)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini adalah :

Nama : Fatrika Lensih

NPM : 0613024005

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah hasil pekerjaan saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali dosen pembimbing dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang menyatakan

Fatrika Lensih NPM 0613024005


(56)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini adalah :

Nama : Fatrika Lensih

NPM : 0613024005

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah hasil pekerjaan saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali dosen pembimbing dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang menyatakan

Fatrika Lensih NPM 0613024005


(57)

PENEMUAN(DISCOVERY)

(Kuasi Eksperimen pada Kelas XI Semester Ganjil SMA N 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Fatrika Lensih Nomor Pokok Mahasiswa : 0613024005 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Neni Hasnunidah S.Pd.,M.Si. Rini Rita T.Marpaung, S.Pd, M.Pd. NIP. 197003271994032001 NIP. 19770715 200801 2 020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si NIP 196710041993031004


(1)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Neni Hasnunidah, S.Pd.,M.Si. ……….………

Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd. ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(2)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Neni Hasnunidah, S.Pd.,M.Si. ……….………

Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd. ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(3)

1

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini adalah : Nama : Fatrika Lensih

NPM : 0613024005

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah hasil pekerjaan saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali dosen pembimbing dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang menyatakan

Fatrika Lensih NPM 0613024005


(4)

1

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini adalah : Nama : Fatrika Lensih

NPM : 0613024005

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah hasil pekerjaan saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali dosen pembimbing dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang menyatakan

Fatrika Lensih NPM 0613024005


(5)

1

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini adalah : Nama : Fatrika Lensih

NPM : 0613024005

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah hasil pekerjaan saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali dosen pembimbing dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang menyatakan

Fatrika Lensih NPM 0613024005


(6)

Judul Skripsi :PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUSAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PENEMUAN(DISCOVERY)

(Kuasi Eksperimen pada Kelas XI Semester Ganjil SMA N 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Fatrika Lensih Nomor Pokok Mahasiswa : 0613024005 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Neni Hasnunidah S.Pd.,M.Si. Rini Rita T.Marpaung, S.Pd, M.Pd.

NIP. 197003271994032001 NIP. 19770715 200801 2 020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si


Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 4 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 6 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 55

PERBANDINGAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN STAD

0 11 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

0 4 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 15 MEDAN T.P. 2013/2014.

0 2 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PAB 2 HELVETIA T.P. 2014/2015.

0 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17