perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.1.3. Prinsip Kerja Power Steering
Prinsip kerja
P ower Steering
dari sistem kemudi yang menggunakan peralatan hidrolis adalah bekerja untuk meringankan pengemudian, adapun
sumber tenaganya dari
pompa
yang menggunakan putaran mesin.
P ompa
pada
power steering
yang digerakkan mesin bertujuan membangkitkan tekanan fluida. Fluida yang bertekanan, menekan piston dalam
power silinder
yang membantu tenaga gerak pada
pinion
dan batang
ra ck
. Besarnya tenaga bantu yang dihasilkan, tergantung pada tekanan hidrolis yang
bekerja pada piston. Oleh karena itu diperlukan tenaga pengemudian yang besar, maka tekanan harus ditingkatkan. Tekanan fluida ini diatur oleh katup pengontrol
contr ol va lve
yang dihubungkan dengan
steering ma in sha ft
. Katup pengontrol menurut cara kerjanya dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Posisi Netral Lurus Minyak dari pompa dialirkan ke katup pengontrol
contr ol va lave
. Bila katup pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui
katup pengontrol keseluruh
relief port
dan kembali ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan tekanan pada kedua sisi torak sama, torak tidak akan
bergerak kemanapun.
Gambar 2.16. Posisi lurus http.m-edukasi. Net sistem kemudi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Pada Saat Membelok Pada saat poros utama kemudi
steer ing ma in shaft
diputar kesalah satu arah, maka katup pengontrol juga akan bergerak menutup kesalah satu saluran
minyak. Saluran yang lain akan terbuka danterjadi perubahan volume aliran minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan bergerak ke
sisi yang bertekanan lebih rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut dialirkan ke pompa melalui katup pengontrol.
Gambar 2.17. Posisi belok. http.m-edukasi. Net sistem kemudi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
3.1 Perencanaan Pelaksanaan Proyek Akhir
Sebelum melaksanakan proyek akhir, perencanaan pelaksanaan merupakan hal yang sangat penting guna kelancaran proses pengerjaan proyek akhir tersebut.
Oleh karena itu sebelum memulai proyek akhir dibuat perencanaan pengerjaan modifikasi sistem kemudi dengan power steering sebagai berikut :
3.1.1 Penentuan tipe sistem kemudi dengan
power steer ing
Pada modifikasi sistem kemudi ini memilih tipe kemudi rack and pinion. Penentuan didasarkan pada :
1. Mobil Toyota Kijang generasi selanjutnya memakai sistem kemudi dengan power steering tipe rack and pinion, contohnya: Toyota Kijang
Grand Extra. 2.
Steering linkage
tipe
ra ck a nd pinion
lebih sederhana dibandingkan dengan tipe
recir cula ting ba ll
. 3. Komponen
power steering
lebih mudah didapatkan dan harganya lebih murah dibandingan dengan tipe
recir cula ting ba ll
. 3.1.2
Pembuatan Desain dan Penempatan Sistem kemudi dengan
power steering
1. Membuat dudukan
cylinder
Pembuatan dudukan
cylinder mengguna ka n
plat dengan ketebalan 1 mm. Dudukan akan ditempatkan pada As mobil. Sebelum proses pembuatan
dilakukan pembuatan desain dudukan untuk
cylinder power steering.
Berikut adalah desain dari dudukan dari
cylinder power steering :
Gambar 3.1 Desain dudukan