Role Conflict Role Ambiguity

Peran berlebih, terjadi jika individu menerima banyak peran Keliat, 1992. Mondy, et al. 1990:490 menyatakan bahwa role overload merupakan tipe konflik peran yang lebih kompleks, terjadi ketika harapan yang dikirimkan pada pemegang peran dapat digabungkan akan tetapi kinerja mereka melampaui jumlah waktu yang tersedia bagi orang yang melaksanakan aktivitas yang diharapkan. Kahn 1964 menyatakan bahwa sebuah lingkungan organisasi dapat mempengaruhi harapan setiap individu mengenai perilaku peran mereka. Jika sering terjadi perubahan terhadap lingkungan organisasi akan memunculkan rasa yang tidak aman. Pada akhirnya, jika hal ini dibiarkan berlangsung lama, karyawan dapat menjadi stress akibat adanya rasa tidak aman dan pasti akan pekerjaannnya Greenhalgh dan Rosenblatt, 1984. Westman, et al. 2001 menyatakan job insecurity yang berasal dari kebijakan penting suatu organsinasi, seperti keputusan untuk berhemat, yang memunculkan rumor tentang PHK dan lainnya pada akhirnya menjadi sumber stres kronis dan mengarah ke burnout.

2.1.2 Role Conflict

Role conflict dipandang sebagai ketidaksesuaian dalam harapan-harapan yang dikomunikasikan yang berdampak pada kinerja peran yang dijalankan Rizzo, et al. 1970 dalam Yousef, 2002. Rizzo, et al. 1970 mendefinisikan role conflict dalam kaitannya dengan dimensi-dimensi kesesuaian–ketidaksesuaian atau kecocokkan– ketidakcocokkan terhadap persyaratan suatu peran, dimana kesesuaian atau kecocokkan tersebut dinilai relatif terhadap standar atau kondisi yang dialami selama menjalankan peran. Sedangkan menurut Kopelman, et al. 1983 dalam Coverman 1989 role conflict merujuk pada tingkat tekanan yang dialami oleh seseorang dalam suatu peran berbeda dengan tingkat tekanan yang dialaminya dalam peran yang lain. Menurut Robbins dan Judge 2009, role conflict menciptakan pengharapan- pengharapan yang mungkin sulit untuk dipenuhi atau dipuaskan. Robbins dan Judge 2009 juga menyatakan bahwa ketika seseorang dihadapkan pada pengharapan peran yang berlainan, maka akan menghasilkan role conflict konflik peran. Konflik peran merupakan suatu keadaan dimana seseorang patuh pada persyaratan satu peran dapat menyebabkan kesulitan untuk memenuhi persyaratan dari suatu peran lainnya. Pada keadaan ekstrem, itu akan mencakup situasi dimana dua atau lebih pengharapan peran saling berlawanan kontradiksi. Jadi dengan kata lain, konflik peran menurut Robbins dan Judge 2009 adalah suatu situasi dimana seorang individu dihadapkan pada pengharapan peran yang berlainan.

2.1.3 Role Ambiguity

Role ambiguity adalah ketidakpastian tentang tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu peran Peterson, et al. 1995. Rizzo, et al. 1970 mendefinisikan role ambiguity sebagai suatu keadaan dimana suatu pekerjaan memiliki kekurangan dalam prediksi suatu respon terhadap perilaku pihak lain dan kejelasan mengenai persyaratan perilaku yang diharapkan. Menurut Robbins dan Judge 2009, role ambiguity terjadi ketika ekspektasi dari suatu peran tidak bisa dipahami dengan jelas dan pekerja tidak yakin dengan apa yang harus dikerjakannya. Berdasarkan teori klasik, setiap posisi di struktur suatu organisasi formal harus memiliki serangkaian tugas atau tanggungjawab posisi yang jelas Rizzo et al., 1970. Rizzo, et al. 1970 juga menjelaskan bahwa dengan adanya kewajiban yang terspesifikasi dengan jelas, atau definisi formal dari persyaratan peran, maka akan memberikan kemudahan bagi pihak manajemen dalam mengendalikan kinerja tertentu dari subordinatnya dan kemudahan dalam memberikan petunjuk serta arahan kepada subordinatnya. Seorang pekerja akan ragu-ragu dalam membuat keputusan karena tidak mengetahui wewenangnya untuk mengambil suatu keputusan, tidak mengetahui apa yang diharapkan darinya, dan tidak mengetahui bagaimana dia akan dinilai, sehingga dia akan menggunakan pendekatan coba-coba trial and error dalam memenuhi ekspektasi atasannya.

2.1.4 Role Overload

Dokumen yang terkait

Pengaruh Role Ambiguity dan Role Conflict Terhadap Perilaku Cyberloafing pada Karyawan

51 166 112

Pengaruh role stress terhadap kinerja auditor dengan emotional quotient sebagai variabel moderating

4 14 180

PENGARRUH RELIANCE ON MULTIPLE PERFORMANCE MEASURE, ROLE CONFLICT, ROLE AMBIGUITY, BURNOUT, TERHADAP JOB PERFORMANCE (Studi Kasus pada Rumah Sakit Se-Bandar Lampung)

0 7 62

Pengaruh Healthy Lifestyle, Role Ambiguity dan Role Conflict terhadap Job Satisfaction Dimediasi oleh Job Burnout dan Psychological Well-Being (Studi Empiris pada Auditor Internal di Kementrian RI)

4 22 207

PENGARUH ROLE AMBIGUITY. ROLE OVERLOAD TERHADAP BURNOUT DOSEN TETAP DAN DPK DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MAJALENGKA

0 3 9

Pengaruh Role Ambiguity dan Role Conflict Terhadap Perilaku Cyberloafing pada Karyawan

0 3 31

PENGARUH ROLE AMBIGUITY, ROLE CONFLICT, DAN ROLE OVERLOAD TERHADAP BURNOUT (Studi Empiris pada Auditor di KAP Kota Bandung) Ferdiansyah Ira Rachmawati Purnima ABSTRAK - 1 Pengaruh Role Ambi..>

0 0 17

PENGARUH ROLE AMBIQUITY, ROLE CONFLICT, ROLE OVERLOAD DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT (STUDI EMPIRIS PADA AUDITOR DI KAP SEMARANG) - Unika Repository

0 0 8

PENGARUH ROLE AMBIQUITY, ROLE CONFLICT, ROLE OVERLOAD DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP BURNOUT (STUDI EMPIRIS PADA AUDITOR DI KAP SEMARANG) - Unika Repository

0 0 17

Pengaruh Role Ambiguity, Role Conflict, Role Overload dan Tipe Kepribadian Terhadap Burnout (Studi Empiris Pada Auditor Di KAP Semarang) - Unika Repository

0 0 21