Masalah Penjualan Gula Batok Masalah Penerangan dan Penataan Dapur

7 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga I Wayan Tariasa diantaranya:

3.1.1 Masalah Penjualan Gula Batok

Sistem barter pada penjualan gula batok yang selama ini dilaksanakan oleh keluarga bapak Tariasa pada tengkulak yang menyebabkan tidak adanya pendapatan yang pasti sehingga tidak bisa ditabung. Saran dan motivasi yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya bapak tariasa mulai memproduksi gula batok dengan langsung menjualnya ke pasar tanpa harus ke tengkulak terlebih dahulu agar rantai pasar tidak panjang dan harga gula menjadi tidak tinggi dan pendapatan bapak Tariasa pun akan lebih tetap dan terjamin. Penyaluran gula dengan menggunakan jasa tengkulak juga sering diberikan barang terutama sembako bukan uang hal ini tentu akan menyebabkan tidak bisa memutar uang untuk keperluan lain selain keperluan akan pangan. Akibatnya penulis memberiki saran untuk melunasi terlebih dahulu hutang kepada tengkulak setelah lunas mencoba untuk mengurangi sedikit demi sedikit penyetoran kepada tengkulak sampai tidak sama sekali dengan mencari pasar sendiri. Motivasi yang diberikan adalah menjelaskan bahwa apabila dijual langsung ke pasar atau konsumen tanpa melalui jasa tengkulak akan menambah pendapatan yang selama ini didapat dan pendapatan tersebut bisa ditabung dan bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Saran lain yang bisa diberikan selain masalah penjualan penulis juga mengundang bapak Tariasa untuk mengikuti sosialisasi gula semut yang dilakukan oleh mahasiswa KKN untuk menambah pengetahuan dan memotivasi beliau untuk memproduksi gula semut karena melihat dipasaran harga gula semut cukup tinggi. Memproduksi gula semut dapat meningkatkan pendapatan sehingga tidak mengandalkan pendapatan gula batok yang masih tergantung tengkulak. Walaupun saat itu bapak Tariasa tidak bisa hadir dan mengikuti sosialisasi tersebut karena kesibukan lain.

3.1.2 Masalah Penerangan dan Penataan Dapur

8 Melihat penerangan dan penataan dapur yang kurang, penulis menyarankan untuk mengganti besar watt lampu dengan yang lebih besar serta menambahkan penerangan lagi di titik- titik yang memungkinkan adanya aktivitas di malam hari. Masalah penataan dapur penulis menyarankan untuk menata dengan lebih rapi posisi kayu bakar dan menambah penerangan karena gelap sekali walaupun pada siang hari sehingga dibutuhkan penerangan. Penataan dapur yang rapi tentu akan mempermudah pekerjaan, selain itu yang awalnya memasak diluar dapur bisa dilakukan didalam dapur karena penataan dapur yang tersusun rapid an terstruktur.

3.1.3 Pemberian Bantuan Pangan Sembako