ciii Hydrant, tim pemadam kebakaran, alarm dan identifikasi area rawan kebakaran,
alat pelindung mesin seperti :
safety cover, safety interlock, key swicth, emergency botton, safety fence, double push button,
dan
foto sensor.
Selain itu juga diadakan peningkatan kesadaran karyawan tentang sistem keselamatan kerja berupa :
safety news, safety campaign, safety message,
tanda-tanda keselamatan
safety sign, five minute talk, SHE meeting,
data hari tanpa kecelakaan dan 5 M Memilah, Membersihkan, Merapikan, Menyusun, dan Mendisiplinkan dan praktek
keselamatan kerja meliputi
Kiken Yochi Training KYT, 3S activity, 3-3 Activity,
Identifikasi Bahaya Lingkungan Kerja dan Penilaian Resiko IBLKPR,
safety check
mesin dan lain-lain. Sehingga untuk sistem keselamatan kerja yang diterapkan di PT. Denso
Indonesia telah sesuai dengan Permenaker No. 5 tahun 1996 pasal 3 tentang kewajiban penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
G. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05MEN1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 3 ayat 1
menyebutkan bahwa : “Setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak seratus
orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib
civ menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja”. Untuk
menunjang sistem manajemen K3 PT. Denso Indonesia telah menetapkan komitmen dalam bidang SMK3 yang ditandatangani oleh presiden direktur PT.
Denso Indonesia dan implemantasinya berupa penerapan
Kiken Yochi Training KYT, 3 S activity, 3-3 Activity, safety check
untuk mesin baru dan modifikasi
, safety training
dan
education,
informasi K3L
, sa fety campaign,
pemeriksaan alat pemadam, pelatihan tanggap darurat, pelaporan kecelakaan kerja,ijin kerja,
pemeriksaan kesehatan karyawan
,
identifikasi peraturan
, IBPR
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
,
sertifikasi peralatan, standar K3 dan audit SMK3. Setelah mengimplementasikan progam K3 maka PT. Denso Indonesia melakukan
evaluasi pelaksanaan progam K3 yaitu dilakukan tinjauan manajemen bulan dan tahunan.
Perusahaan telah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05MEN1996.
Efektifitas pelaksanaan SMK3 telah diaudit oleh badan audit yang ditunjuk oleh pemerintah PT. Sucofindo. Hasil audit PT. Denso Indonesia mendapatkan
sertifikat dan bendera emas karena memenuhi 92 pada tahun 2008. Audit ini dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Sehingga dalam hal komitmen manajemen keselamatan dan kesehatan kerja telah sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05MEN1996.
cv
H. Kecelakaan Kerja