BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan berdasarkan Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan yang meliputi kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Dalam pelaksanaan pembangunan, pendayagunaan sumber daya alam , sumber
daya manusia dan sumber daya buatan sebagai pokok - pokok kemakmuran rakyat perlu dilakukan secara terencana, terpadu, rasional, optimal bertanggung jawab dan
sesuai dengan pengelolaan lingkungan Indonesia. Tatanan lingkungan, daya dukung lingkungan, flora dan fauna, kualitas tata ruang dalam dalam proses perencanaannya
perlu diperhitungkan dalam rangka kelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup bagi pembangunan yang berkelanjutan. Di dalam sub sistem tersebut terdapat
sumber daya buatannya dan tingkat pemanfaatan ruang yang berbeda-beda, yang apabila tidak ditata secara baik dapat mendorong arah ketidak - seimbangan
pembangunan antar wilayah serta ketidak lestarian mutu dan kemampuan lingkungan hidup. Dengan peningkatan jumlah penduduk akan sangat mempengaruhi bagaimana
pemenuhan kebutuhan hidup penduduk dalam jumlah tertentu. Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup secara berkelanjutan dan melakukan kegiatan untuk
menentukan mutu hidup, memerlukan upaya pemanfaatan sumber daya alam dan
1
ruang hidup yang layak Ruang dan sumber daya alam lainnya merupakan komponen lingkungan hidup yang harus dimanfaatkan dan dikembangkan secara terencana
sehingga dapat menunjang kegiatan pembangunan yang berkelanjutan. Pelaksanaan pembangunan yang saling beragam juga menghasilkan produk sampingan seperti
limbah, sampah, dan buangan baik dalam wujud padat, cair, maupun gas. Luas wilayah kota Surakarta 44.044 km² atau 4.404.059,3 Ha, hutan kota yang
ada di Kodya Surakarta luashya hanya 26,21 Ha. Disbanding dengan luas kota, maka hanya sekitar 5 . Secara teori kawasan perkotaan yang sehat membutuhkan RTH
Ruang Terbuka Hijau seluas 40 . Jumlah penduduk 585.000 jiwa dengan kepadatan penduduknya 12.408 orang per kilometer. Wilayah Solo bagian utara
memiliki tanah grumosol lempung, jenis tanah ini memiliki bahan organik pada lapisan bawahnya. Dengan pH antara 6,0 – 8,0 yang derajat keasamannya normal
sampai tinggi, asam agak alkalis, struktur tanah remah, textur tanah liat, daya menahan air cukup baik, permeabilitas cukup lambat dan sangat peka terhadap bahaya
erosi. Secara umum tanah ini memiliki sifat fisik dan kimia yang jelek sampai sedang, sehingga produktifitasnya rendah sampai sedang. Pedoman “GERAKAN
PENANAMAN TANAMAN PENGHIJAUAN KOTA SURAKARTA” 12 Januari 2004 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP PEMKOT SURAKARTA .
Dampak yang sekarang terjadi merupakan rona linkungan yang dapat dirasakan, indikasinya adalah kawasan semakin tidak nyamanpanas, terjadi pendangkalan
saluran kota, anak sungai, sungai Bengawan Solo. Mengakibatkan banyaknya sediment yang terbawa ke sungai pada waktu curah hujan turun, dengan ditunjang
lahan yang rawan erosi pada kondisi tanah terbuka tanpa vegetasi. Fenomena terjadinya adalah degradasi sumber daya alam air, tanah dikawatirkan akan terjadi
ketidak seimbangan ekosistem yang pada akhirnya berdampak buruk pada
kelangsungan hidup manusia. Ditambah kondisi semakin berkurangnya luas tanah yang dapat ditanami. Yang menjadikan isu lingkungan saat ini adalah Solo kota yang
bukan didaerah hilir justru pernah mendapatkan bencana alam banjir banding yang banyak menelan korban dan kerugian yang besar. Dari permasalahan tersebut maka
peningkatan pengelolaan lingkungan masyarakat dengan bentuk partisipasi menjadikan tulang punggung suksesnya gerakan penanaman pohon penghijauan di
seluruh pelosok kota Surakarta. Ini merupakan wujud dari kepedulian lapisan warga masyarakat dalam upaya meningkatkan kwalitas linkungan dengan konsep
mempertahankan estetika dan keindahan taman perkotaan yang mempunyai vegetasi yang mampu meningkatkan kenyamanan dan kesegaran sekaligus dapat
menanggulangi pencemaran udara air dan tanah. Yang dimasa mendatang akan menjadikan kota harapan bagi penghuninya dan pendatang di kota Solo.
B. Penegasan Judul