commit to user
Gamelan tersebut berjumlah dua perangkat yang diberi nama Kyai Guntur Sari dan Kyai Guntur Madu. Keduanya diletakkan di dalam
bangsal Pradonggo di halaman Masjid Agung. Kyai Guntur Madu diletakkan di selatan, Kyai Guntur Sari diletakkan di utara.
Kyai Guntur Madu memainkan gendhing Rambu yang berasal dari kata Robbuna yang berarti Allah Tuhanku, sehingga gamelan ini
disimbolkan sebagai syahadat tauhid. Sedangkan, Kyai Guntur Sari memainkan gendhing Rangkung yang berasal dari kata Roukhun yang
berarti jiwa besar atau jiwa yang agung. Rangkung menurut etimologi atau lebih tepatnya kerata basa atau jarwa dhasaknya berasal dari kata
‘barang kakung’ yang menginterpretasikan pada seorang Nabi, Khalifah, dan Raja-Raja Mataram yang kesemuanya laki-laki. Dan
kemudian gamelan Kyai Guntur Sari disimbolkan sebagai syahadat rasul.
Kedua perangkat gamelan dibunyikan secara bergantian dari pukul 9 pagi hingga pukul 12 malam. Namun ketika waktu sholat lima waktu tiba,
gamelan akan berhenti agar masyarakat dapat bersama-sama menunaikan ibadah sholat. Selain pada waktu sholat lima waktu, gamelan
juga diistirahatkan pada hari Jum’at, karena hari Jum’at adalah hari
agung bagi umat Islam.
3. Kinang
Dalam prosesi sekaten, terdapat tradisi mengunyah kinang. Tradisi ini diyakini oleh masyarakat dapat membuat awet muda.
commit to user
Mengunyah kinang atau dalam Bahasa Jawa nginang, dilakukan ketika gamelan mulai dibunyikan, yaitu pada tanggal 5 Rabiul Awal atau pada
prosesi miyos gongso. Kinang terdiri dari lima unsur, yang juga menyimbolkan rukun
Islam yang jumlahnya juga lima. Kelima unsur itu adalah daun sirih, injet, gambir, tembakau, dan bunga kantil. Orang yang mengunyah
kinang menggunakan tiga unsur yang terdiri atas suruh, gambir dan injet itu sudah enak, artinya orang yang sudah melaksanakan tiga rukun Islam
yakni syahadat, sholat, puasa itu sudah baik, apalagi melakukan zakat dan haji, maka lebih sempurna.
53
Dalam dunia medis, masing-masing kandungannya berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Kandungan inilah yang sebenarnya membuat awet
muda. Banyak orang-orang tua kita yang masih berwajah cerah dan memiliki gigi yang utuh meskipun telah berusia lanjut. Tradisi ini
dilakukan sebagai ajakan kepada masyarakat agar senantiasa hidup sehat.
4. Gunungan
Pada puncak acara sekaten yang dalam bahasa Jawa disebut Garebeg Maulud, terdapat upacara membawa gunungan dari keraton ke
halaman Masjid Agung untuk dibagikan kepada masyarakat. Namun pada kenyataannya, masyarakat tidak bisa tertib dan saling berebut untuk
mendapatkan gunungan.
53
Ibid, hal 141
commit to user
Gunungan ialah wujud syukur kepada Allah SWT atas limpahan rejeki yang diberikan kepada manusia. Oleh karenanya, gunungan
dibentuk dari hasil bumi, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Disebut gunungan karena dibentuk seperti gunung yang semakin ke atas
semakin kecil. Di atas gunungan juga tertancap bendera merah putih. Bendera merah putih merupakan bendera kerajaan Majapahit yang juga
disebut gulo klopo, kemudian bendera ini juga digunakan kerajaan Mataram dan hingga saat ini digunakan sebagai bendera Republik
Indonesia. Dahulu gunungan berjumlah dua belas pasang, namun karena
keraton sudah tidak memiliki daerah kekuasaan, jumlah yang dikeluarkan adalah dua pasang gunungan. Sepasang gunungan terdiri dari gunungan
kakung dan gunungan putri. Ada pula gunungan anakan yang mengikuti di tiap pasang gunungan serta ancak antaka .
Gunungan kakung dan putri melambangkan lingga-yoni atau organ vital lelaki dan perempuan. Dalam kehidupan, manusia terlahir
dari ayah dan ibu. Dan apabila diurutkan ke urutan teratas, manusia juga dimulai dari laki-laki dan perempuan, yaitu Nabi Adam AS dan Hawa.
Gunungan kakung dibentuk dari bahan-bahan mentah, gunungan putri dibentuk dari makanan olahan. Ini melambangkan bahwa laki-laki yang
berkewajiban mencari nafkah dan perempuan yang mengolahnya. Sedangkan gunungan anakan berisi makanan berwarna-warni yang
melambangkan anak-anak.
commit to user
a. Gunungan kakung
Gunungan kakung berbentuk kerucut dan bagian puncaknya disebut mustaka atau kepala yang disusun dari entho-entho yang
terbuat dari tepung beras dan dipasang melingkar berrangkai dengan telur asin. Kemudian di atasnya ditancapkan bendera merah putih
dan cakra yang merupakan senjata ampuh milik Bathara Kresna. Seluruh badan dari gunungan kakung ditutup dengan kacang panjang
yang disusun secara vertikal dan diikat melingkar rapat. Di tiap pucuk atas kacang panjang diberi kue-kue kecil dan cabai merah, ini
juga berfungsi untuk mengunci posisi kacang panjang agar tidak jatuh. Gunungan kakung diletakkan di atas kotak yang disebut
jodhang. Kotak ini berisi nasi uduk dan lauk pauk. Kemudian kotak ini ditutup kain berwarna merah putih. Untuk gunungan kakung alas
kain yang berwarna merah di atas dan putih di bawah. Bahan-bahan maupun simbol yang tersusun dalam gunungan
kakung adalah: 1
Cakra 2
Bendera merah putih 3
Entho-entho 4
Telur asin 5
Kacang panjang 6
Cabai merah 7
Terong
commit to user
8 Wapen
9 Kampuh
10 Bahan lain, seperti daun pisang sebagai dasar gunungan, tebu
yang ditancap bersama cabai, timun, wortel, nasi uduk, sayuran, lauk pauk, kerupuk, dsb.
b. Gunungan putri
Gunungan putri berbentuk mirip payung yang terbuka. Bagian puncaknya dilapisi kue besar bertumpuk lempengan
berwarna hitam dengan sekelilingnya ditancapi sejumlah kue berbentuk daun. Sedangkan di bagian batang tubuhnya ditutupi
sejumlah kue ketan yang berbentuk bintang dan lingkaran yang dinamakan rengginan, di tengahnya diberi kue kecil-kecil serta di
sekelilingnya diberi kue dan hiasan yang bermacam-macam bentuk. Gunungan putri juga diberi kue yang berbentuk lingkaran-lingkaran
besar terbuat dari ketan yang disebut wajik. Gunungan putri diletakkan di atas kotak atau jodang seperti gunungan kakung. Kotak
ini berisi makanan-makanan ringan seperti biskuit. Kemudian kotak ini ditutup kain berwarna merah putih. Untuk gunungan putri alas
kain yang berwarna putih di atas dan merah di bawah. Bahan-bahan maupun simbol yang tersusun dalam gunungan
kakung adalah: 1
Bendera merah putih, sama seperti pada gunungan kakung.
commit to user
2 Eter yang terbuat dari seng berbentuk jantung manusia atau
bunga pisang tuntut 3
Kampuh penutup jodang yang terbuat dari kain mori atau lawe yang bermakna sebagai pakaian jasmani dan rohani manusia
kesusilaan dan sandang 4
Rengginan terbuat dari beras ketan yang besar 5
Jajan yang terdiri dari jadah, wajik, dan jenang, sebagai isi dari jodang
6 Bahan lain, seperti kacu, terbuat dari ketan yang dibentuk
bulatan kecil dan diberi warna, giwangan bima berjumlah 8 biji, samir jene 4 biji, sujen, daun pisang, tali, dan jodang
c. Gunungan anakan
Gunungan anakan selalu berada di antara gunungan kakung dan gunungan putri. Gunungan ini melambangkan bahwa kehidupan
manusia yang turun-menurun. Adapun isinya ialah: 1
Uang logam, banyaknya sesuai dengan Sri Susuhunan Paku Buwana yang ke berapa, misalnya yang bertahta Paku
Buwana XIII, jumlah uang logam juga tiga belas. 2
Rengginan kecil yang berwarna merah, hitam, putih, dan jene sebanyak untuk gunungan kakung yaitu empat biji dan
untuk putri sebanyak 8 biji. 3
Bunga sebagai hiasan dalam gunungan 4
Tuntut atau eter kecil
commit to user
5. Makanan dan Mainan Khas Sekaten