42
B. Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan uji hipotesis perlu dilakukan analisis diskriptif terhadap data yang yang sudah terkumpul yang meliputi nilai maksimum,
minimum, rata-rata dan standar deviasi. Demikian juga perlu dilakukan uji asumsi klasik sebelum dilakukan uji analisis regresi dan path analisis yang
meliputi uji normalis sebaran data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
Setelah syarat-syarat uji tersebut dipenuhi selanjutnya dilakukan uji regresi linear berganda dan path analisis untuk membuktikanmenguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Berikut ini hasil uji-uji analisis tersebut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data dilihat dari rata rata mean standar deviasi, minimum, maksimum Ghozali, 2013. Alat yang
digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian ini yaitu rata-rata mean, minimum, maksimum, dan standar deviasi.
Penelitian ini menggunakan variabel dependen PRD
Product Responsibility Disclosure
sedangkan variabel independen terdiri dari
Board Independence, Country, Board Size, Board Meeting,
dan
Age Perusahaan.
43
Tabel 4. 2 Statistik Diskriptif Sampel Penelitian
Variabel N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Variabel Dependen
PRD 201
0,23 0,86
0,5796 0,12488
Variabel Indepenen
BI 201
1 0,5038
0,21474 KN
201 1
0,5373 0,49985
BZ 201
9 3,1136
2,1725 BM
201 1
32 5,1791
4,01594 AGE
201 5
103 37,3483
18,41896
Variabel Kontrol
ROA 201
-2,57 1,29
-0,0943 0,368
SIZE 201
5,45 33,1
20,2183 5,15455
LV 201
-12,71 36,04
1,3592 3,53223
Keterangan:
1. PRD
Product Responsibility Disclosure
2. BI
Board Independence
3. KN
Country
4. BZ
Board Size
5. BM
Board Meeting
6. AGE
Age
7. ROA
Return On Aset
8. SIZE Total aset perusahaan
9. LAV
Laverage
Sumber: data yang diolah
Dari hasil satistik dapat dilihat bahwa statistik variabel independen
Board Independence, Board Size, Board Meeting
, dan
Age
maksimum berturut-turut adalah 1,00; 9,00; 32,00; 103,00. Sedangkan minimum berturut-turut 0,00; 0,00;
1,00; 5,00. Sedangkan mean rata-rata berturut-turut 0,5038; 3,1136; 5,1791;
44
37,3483. Pada variabel dependen penelitian nilai maximum, minimum, mean berturut-turut 0,23; 0,86; 0,5796. Artinya
product disclosure
paling tinggi di negara Singapura dan Indonesia paling tinggi berada di level 86, sudah termasuk tinggi
untuk ukuran pengungkapan. Perusahaan yang tertinggi mengungkapkan
product disclosure
adalah perusahaan Singapura yaitu China Power. Singapura sudah sudah menerapkan aturan yang ketat terkait dengan perusahaan mereka yang listing di
Bursa Efek mereka, sehingga wajar ketika pengungkapan
product
di negara Singapura lebih tinggi.
Untuk variabel kontrol penelitian ini menggunakan tiga variabel kontrol yaitu
ROA, Laverage
dan
juga size
total aset. Variabel age memiliki nilai minimum, maximum, mean dan standar deviasi berturut-turut -2,57; 1,29; -0,0943;
dan 0,368. Variabel laverage memiliki nilai minimum, maximum, mean dan standar deviasi berturut-turut -12,71; 36,04; 1,3592; dan 3,53223. Kemudian variabel size
memiliki nilai minimum, maximum, mean dan standar deviasi 5,45; 33,1; 20,2183; dan 5,15455.
45
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Indeks Product Disclosure
Item Index dicslosure 2013
2014 2015
Data Pooled Customer Health and Safety
47,06 37,50
51,47 45,34
Health and Safety Impact 39,706
39,706 35,294
38,24 Regulasi Incident
54,412 35,294
67,647 52,45
Product and service labeling 50,294
61,912 56,765
56,32
Information and labeling 17,647
70,588 35,294
41,18 Percentage of significant product
13,235 54,412
29,412 32,35
Service category 4,412
26,471 16,176
15,69 Report product and service information
8,824 42,647
17,647 23,04
Voluntary product codes 85,294
39,706 92,647
72,55 No product reject as fines and pinalty
38,235 95,588
44,118 59,31
Customer satisfaction 94,118
48,529 85,294
75,98 Information of organitation
69,118 69,118
77,941 72,06
Product information 88,235
88,235 85,294
87,25 Information of oprational location
83,824 83,824
83,824 83,82
Marketing Communication 85,784
85,784 32,353
67,97
Sale of banned Produk yang berhenti 85,294
85,294 88,235
86,27 banned product report
83,824 83,824
7,353 58,33
Advertising, promotion, sponsorship 88,235
88,235 1,471
59,31
Customer privacy 58,824
58,824 75,735
64,46
Breaches of customer privacy 95,588
95,588 97,059
96,08 Losses of customer data
32,353 32,353
14,706 26,47
Complaints received from outside parties 73,529
73,529 98,529
81,86 Complain from regolatory bodies
33,824 33,824
92,647 53,43
Compliance 33,333
33,333 74,020
46,90
Report of identified leaks, Thefts, and losses customer data
47,059 47,059
89,706 61,27
Report the total monetary value of significant fines releted to illegal product
26,471 26,471
38,235 30,39
Complaince with laws and rregulation relating product
26,471 26,471
94,118 49,02
Sumber: data variabel dependen yang diolah
46
Tabel 4. 4 Diskriptif
product disclosure Subcategory
Item Disclosure
2013 2014
2015 Data Pooled
Customer Health and Safety
47,059 37,500 51,471 45,343
Product and service labeling
50,294 61,912 56,765 56,324
Marketing Communication
85,784 85,784 32,353 67,974
Customer privacy
58,824 58,824 75,735 64,461
Compliance
33,333 33,333 74,020 46,895
Sumber: data variabel dependen yang diolah
Dari tabel diatas dapat diketahaui bawha item-item discosure setiap tahun mengalami perbedaan. Hal tersebut dapat diketahui dari
Customer Health and Safety, Product and service labeling, Marketing Communication, Customer
privacy, Compliance
berturut-turut 45,34; 56,32; 67,97; 64,46; 46,90. Secara keseluruhan pengungkapan terkait dengan produk adalah 56,2. Hal
tersebut menandakan bahwa pengungkapan produk di negara Indonesia dan Singapura termasuk tinggi. Akan tetapi apabila dilihat pertahun penggungkapan
produk di dua negara Indonesia dan Singapura mengalami naik turun dan tidak dapat diprediksi. Naik turunnya level pengungkapan ini lebih kepada kondisi
ekonomi dunia yang tidak jelas pasca
recovery
dari krisis. Banyak investor- investor dari luar negeri maupun dalam negeri yang datang dalam perusahaan untuk
memiliki perusahaan. Investor luar negeri cenderung membawa tatakelola perusahaan dari negara asal mereka yang lebih baik dari tatakelola perusahaan yang
ada di Singapuran dan Indonesia sehingga perusahaan cenderung mengungkapkan produk lebih banyak. Konsidi yang berbeda ketika perusahaan dimiliki oleh
47
investor-investor dalam negeri, investor dalam negeri kebanyakan hanya mengharapkan tata kelola perusahaan “seadanya” saja.
2. Analisis Uji Asumsi Klasik