3
2. Halamanhalaman Batang Tubuh Buku
a. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan halaman-halaman tersendiri, tidak diberi nomor bab. Bagian ini ditulis dalam bentuk paragraf-paragraf, tidak dalam bentuk butir-butir, dan berisi
hal-hal sebagai berikut. 1
Tujuan yang hendak dicapai oleh pengajar dan pelajar dari buku ajar secara keseluruhan. Persisnya, perilaku apa yang diharapkan dari pelajar setelah membaca
buku tersebut? 2
Gambaran isi buku atau mata pelajaran secara umum. 3
Susunanurutan materi atau sistematika isi buku; keterkaitan bab dengan bab berikutnya, dan keterkaitan suatu bab dengan media audio-visual lainnya jika ada.
4 Petunjuk untuk pelajar mempelajari materi yang terdapat dalam setiap bab jika ada
perbedaan.
b. Halaman-halaman Bab bab I dan seterusnya
Setiap bab terdiri atas pengantar atau pendahuluan, pengembangan materi dan penutup yang terdiri lagi atas ringkasan atau rangkuman, evaluasi atau perlatihan, dan daftar
acuan. Pengantar atau pendahuluan kata “pengantar” atau “pendahuluan” ini sendiri tidak harus dituliskan.Bagian awal setiap bab berisi, antara lain, hal-hal sebagai berikut.
1 Tujuan bab, yaitu tujuan umum yang diharapkan dicapai oleh pelajar setelah
mempelajari bab tersebut. Tujuan bab lebih konkret daripada tujuan buku secara umum karena berhubungan langsung dengn bahan yang dibahas dalam bab
bersangkutan.
2 Sasaran, yaitu tujuan-tujuan yang lebih khusus yang merupakan kegiatan yang dapat
diperbuat pelajar setelah membaca bab tersebut yang sebelumnya tidak dapat diperbuatnya. Sasaran biasanya diungkapkan dengan kata-kata operasional sehingga
dapat diukur, misalnya, menyusun, membuat, memperkaya, memperkirakan, menulis, dll.
3 Gambaran profil tampang pembacapelajar terhadap penguasaan awal materi pada
bab yang bersangkutan bekal awal yang sudah harus dipunyai. 4
Hal-hal lain yang tidak dimuat di dalam bab itu sehubungan dengan materi bab secara umum jika diperlukan.
5 Beberapa ungkapan motivasi untuk mempelajari materi dan beberapa kata peringatan
menghadapi kemungkinan terjadinya kebosanan mempelajarimembaca materi yang terlalu panjang jika diperlukan.
c. Penyajian dan Pengembangan Materi
1 Penyajian bahan ajar hendaknya mencerminkan karakteristik sistem instruksional
yang telah disusun dalam silabus mata pelajaran yang bersangkutan, baik yang berhubungan dengan urutan penyajian, metode dan strategi penyajian, maupun
keterkaiatan materi dengan perlatihan dan evaluasi. Artinya, penyajian bahan ajar tersebut akhirnya berorientasi pada kebutuhan pelajar, baik dari segi pengetahuan
yang harus dimilikinya, keterampilan yang harus dikuasainya, bimbingan yang harus didapatkannya, perlatihan yang harus dilakukannya, maupun umpan balik yang harus
diterimanya. Dengan demikian, materi yang disajikan dalam buku ajar merupakan pokok-pokok bahasan dan subpokok-subpokok bahasan yang tercantum dalam proses
belajar mengajar yang meliputi seluruh pembelajaran yang telah dituangkan dalam silabus mata pelajaran yang bersangkutan.
4 2
Materi ajar yang akan disajikan menurut Pannen dan Purwanto 1994: 13 - 11 dapat dikembangkan melalui tiga cara, yaitu 1 menulis sendiri, 2 pengemasan kembali
informasi, dan 3 penataan informasi. Secara individu sebagai pakar bidang ilmu yang bersangkutan, pengajar dapat
menulis sendiri bahan ajar mata pelajaran nya atau berkelompok dengan teman sejawat yang seprofesi dalam mata pelajaran yang bersangkutan. Semua materi yang akan dituangkan
dalam buku ajar bertolak dari pemikiran, pendapat, dan pengetahuan pengajar atau kelompok tersebut. Kalaupun ada sumber lain yang dikutip atau dirujuk, itu hanya untuk
penguat pendapatgagasan mereka atau untuk pembandingan. Penulisan buku ajar dengan pengemasan kembali informasi merupakan pemanfaatan buku-buku teks dan sumber
informasi lainnya yang sudah ada di pasaran untuk dikemas kembali sehingga berbentuk bahan ajar. Pengemasan kembali bahan-bahan yang telah ada tersebut membutuhkan gaya
bahasa dan stategi tersendiri oleh pengajar untuk menulis ulang atau menggubah dan melengkapi sehingga menjadi sebuah bahan ajar yang memenuhi prinsip-prinsip
instruksional. Berbeda dengan penulisan buku ajar dengan pengemasan informasi, pada penulisan buku ajar dengan penataan informasi hampir tidak ada perubahan yang dilakukan
terhadap buku-buku teks yang telah ada. Yang ditambahkan hanyalah pedoman mempelajari materi, perlatihan, dan umpan balik untuk pelajar.
Ketiga bentuk pengembangan materi ajar tersebut membutuhkan penguraian dan penjelasan secara terinci dan disertai contoh-contoh dan alat bantu belajar lainnya, antara lain
sarana 1 untuk menyederhanakan informasi ; misalnya tabel, grafik, panah, kotak, ilustrasi, gambar, dll; 2 untuk membantu ingatan; misalnya daftar cek, label, diagram, kode, dll.; 3
untuk membantu kecepatan mempelajari informasi; misalnya tanda-tanda, warna, dan 4 untuk membantu pemahaman; misalnya pertanyaan yang analitis dan umpan balik.
d. Penutup