penguataannya memory terhadap gerakan passing bawah, sehingga penguasaan terhadap gerakan passing bawah akan lebih baik.
2.1.3.4 Keuntungan dan Kerugian Latihan Passing Bawah Langsung dan
Tidak Langsung Ditinjau dari Teori Belajar
Dari uraian di bawah bahwa masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut :
a. Keuntungan latihan passing bawah langsung
1 Tingkat kesulitan lebih kecil
2 Pelaksanaan dalam latihan lebih mudah karena anak hanya
mengontrol dan mengarahkan bola kesatu sasaran. b.
Kerugian latihan passing bawah langsung 1
Tidak adanya pengulangan gerakan passing bawah. 2
Tingkat kerusakan memory lebih besar. 3
Dalam latihan anak cepat bosan. 4
Perekaman gerakan passing bawah kurang kuat. c.
Keuntungan latihan passing bawah tidak langsung. 1
Adanya pengulangan gerak. 2
Tingkat kerusakan memory lebih kecil. 3
Dalam latihan anak tidak cepat bosan. 4
Perekaman gerakan passing bawah lebih kuat d.
Kerugian latihan passing bawah tidak langsung 1
Tingkat kesulitan lebih besar.
2 Pelaksanaan dalam latihan lebih sulit kearena anak harus
mengontrol dan mengarahkan bola kedua sasaran.
2.1.3.5 Kesalahan umum dalam melakukan passing bawah
Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh seorang pemain bola voli dalam melakukan passing bawah akan mengakibatkan gerakan dasar
teknik dasar passing bawah menjadi tidak sempurna. Kesalahan-kesalan umum tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Lengan pemukul saat memukul siku ditekuk sehingga papa
pemukul menjadi sempit bidangnya, hal ini berakibat bola berputar dan menyeleweng arahnya.
b. Terlalu banyak gerakan lengan pemukul kedepan terlalu aktif
dibandingkan gerakan kebawah sehingga sudut datang bola terhadap lengan bawah pemukul tidak 90
. c.
Perkenaan bola pada kepalan tapak tangan. d.
Kurang menekuk lutut pada sikap permulaan dan sikap saat perkenaan bla, dimana sendi lutut ini bertindak sebagai pengungkit.
e. Lengan pemukul diayundigerakan dua kali yang semestinya hanya
satu gerakan pukulan. f.
Lengan pemukul diayun lebih tinggi dari bahu kecuali passing bawah kebelakang.
g. Perkenaan bla tidak tepat antara sudut datang dan sudut pantulnya,
biasanya kesalahan perkenaan bola setelah lengan hampir lurus
dengan dada, jadi perkenaannya terlalu tinggi letanya didepan dada.
h. Bidang lengan pemukul kurang lebar dan tidak rata.
i. Kedua tangan pemukul tidak sejajar dan rapat serta goyah pada
saat perkenaan. j.
Kurang cepat menghadapkan bidang pemukul terhadap bola, usaha melanhgkah agar bola dikuasai di depan dan kurang cepat
reaksinya. k.
Kurang berkonsentrasi dalam melakukan passing bawah. l.
Kurang berani jatuhberguli ng dilapangan. m.
Terlalu eksplosif gerakannya secara keseluruhan, gerakan statis, dan kaku.
n. Sebelum perkenaan bola sedi siku ditekuk terlebih dahulu.
o. Saat mengambil bola dengan pasiing bawah pandangan tidak ke
bola. Pendapat Suharno HP, 1985 :47.
2.2 HIPOTESIS