Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas

12

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas

Menurut Riyanto 2001:28 dalam mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan jalan sebagai berikut : 1. Dengan utang lancar current liabilities tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar current assets. 2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar. 3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar. Sedangkan menurut Munawir 2007:73, current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang atau tingkat likuiditas yang rendah dari pada aktiva lancar dan sebaliknya. Maka dari itu, dalam menganalisa likuiditas atau current ratio harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Distribusi atau proporsi dari pada aktiva lancar; 2. Data trend dari pada aktiva lancar dan hutang lancar, untuk jangka waktu 5 tahun atau lebih dari waktu yang lalu; 3. Syarat yang diberikan oleh kreditur kepada perusahaan dalam mengadakan pembelian maupun syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dalam menjual barangnya; 13 4. Present value nilai sesungguhnya dari aktiva lancar, sebab ada kemungkinan perusahaan mempunyai saldo piutang yang cukup besar tetapi piutang tersebut sudah lama terjadi dan sulit ditagih sehingga nilai realisasinya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan yang dilaporkan; 5. Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar misalnya kalau nilai persediaan nilai semakin turun deflasi maka aktiva lancar yang besar terutama ditunjukkan dalam persediaan maka tidak menjamin likuiditas perusahaan; 6. Perubahan persediaan dalam hubungannya dengan volume penjualan sekarang atau di masa yang akan datang, yang mungkin adanya over investment dalam persediaan; 7. Kebutuhan jumlah modal kerja di masa mendatang, makin besar kebutuhan modal kerja di masa yang akan datang maka dibutuhkan adanya ratio yang besar pula; 8. Tipe atau jenis perusahaan perusahaan yang memproduksi sendiri barang yang dijual, perusahaan perdagangan atau perusahaan jasa. Selain faktor-faktor diatas, likuiditas juga dapat dipengaruhi oleh pengendalian intern kas. Menurut Muslich 2000:99, persoalan pokok dalam manajemen arus kas adalah bagaimana perusahaan mempunyai cukup uang kas likuid untuk memenuhi kebutuhan pembayaran yang timbul. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan dua hal yaitu: 14 1. Perusahaan harus dapat memprediksi sacara tepat jumlah saldo kas untuk suatu periode tertentu. 2. Melakukan sinkronisasi secara tepat penerimaan dan pengeluaran kas. Dari pendapat Muslich tersebut dapat dipahami bahwa dalam manajemen kas perlu dilakukan sinkronisasi secara tepat antara penerimaan dan pengeluaran kas. Sinkronisasi yang tepat dapat dilakukan dalam bentuk pengendalian intern penerimaan kas dan pengendalian intern pengeluaran kas agar tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan uang kas. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern kas juga dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Pengalaman menunjukkan bahwa semakin lama piutang belum dilunasi malampaui tanggal jatuh temponya, semakin kecil kemungkinan piutang dapat ditagih. Tingkat perputaran merupakan indikator umur piutang. Indikator ini terutama berguna saat membandingkan dengan taksiran tingkat perputaran yang dihitung menggunakan perjanjian kredit yang telah ditentukan. Likuiditas mengacu pada kecepatan konversi piutang menjadi kas. Tingkat perputaran piutang adalah ukuran kecepatan ini Wild, Subramanyam dan Robert, 2005:197. Dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas seperti yang dijelaskan di atas. Peneliti hanya akan mengambil dua 15 faktor sebagai variabel yang akan diteliti tingkat pengaruhnya terhadap likuiditas. Dua faktor tersebut yaitu pengendalian intern kas dan perputaran piutang.

2.1.3 Pengukuran dan Penilaian Likuiditas

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS JEMBER

0 3 50

Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern Kas dan Perputaran Piutang terhadap Likuiditas pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kabupaten Temanggung Tahun 2007

0 11 1

Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan terhadap Rentabilitas Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia ( KPRI ) di Kabupaten Jepara Tahun 2002 2004

2 33 78

PENGARUH EFEKTIVITAS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN MAGELANG

0 10 70

PENGARUH PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI DI KOTA SEMARANG.

5 10 101

(ABSTRAK) PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS TERHADAP LIKUIDITAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS.

0 0 3

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS TERHADAP LIKUIDITAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS.

1 12 114

Pengaruh Perputaran Kas Dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Di Kabupaten Jepara Tahun 2004- 2005.

0 2 95

Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan terhadap Rentabilitas Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia ( KPRI ) di Kabupaten Jepara Tahun 2002-2004.

1 5 2

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN SUKABUMI

0 3 12