Penyebab Demam Patofisiologi Demam

terhadap stimulus sistem imun. Sedangkan pirogen adalah suatu zat yang dapat menyebabkan demam. Sitokin pirogen yang diproduksi ini berfungsi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya terhadap toksin atau zat racun bakteri, peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi sitokin pirogen secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka efeknya akan menguntungkan tubuh secara keseluruhan. Tetapi sebaliknya apabila telah melampaui batas kritis tertentu maka sitokin ini membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin pirogen sistemik tersebut sejauh ini belum diketahui Sherwood, 2001.

2.1.2 Penyebab Demam

Demam adalah respon normal tubuh terhadap adanya infeksi. Infeksi adalah keadaan masuknya mikroorganisme patogen kedalam tubuh. Mikroorganisme tersebut dapat berupa virus, bakteri, maupun parasit. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus. Demam bisa juga disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan overhating, dehidrasi atau kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan gangguan sistem imun Lubis, 2009.

2.1.3 Patofisiologi Demam

Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen. Pirogen terbagi menjadi dua yaitu pirogen eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh pasien. Contoh dari pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu contoh pirogen eksogen klasik adalah endotoksin. Endotoksin merupakan toksin pada bakteri gram negatif berupa lipopolisakarida LPS pada membran luar dari dinding sel yang pada keadaan tertentu bersifat toksik pada inang tertentu. Sedangkan pirogen endogen merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh penderita. Sumber dari pirogen endogen ini pada umumnya adalah sel darah putih yaitu monosit, neutrofil, dan limfosit Dinarello Gelfand, 2005. Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel- sel darah putih monosit, neutrofil, limfosit, eosinofil dan basofil oleh pirogen eksogen baik berupa toksin atau mediator inflamasi atau reaksi imun dari dalam tubuh. Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang lapisan sel yang melapisi pembuluh darah sebelah dalam atau endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin. Fungsi dari prostagladin adalah sebagai ketahanan alamiah tubuh dari segala bentuk perubahan yang disebabkan zat kimia, mekanik, fisiologi dan rangsangan patologis Dinarello Gelfand, 2005. Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan sebelumnya sehingga ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil, vasokonstriksi kulit pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tidak banyak keluar ke lingkungan sekitar dan mekanisme volunter gerakan yang terbentuk oleh kemauan dan kesadaran penuh seperti memakai selimut, sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru Sherwood, 2001. Hasil-hasil tersebut mengalami proses terdahulu yang terbagi menjadi tiga fase. Fase tersebut yaitu: fase kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan yang merupakan fase peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah dan peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah meningkat. Fase ketiga yaitu fase kemerahan, merupakan fase penurunan suhu yang ditandai dengan vasodilatasi atau pelebaran diameter pembuluh darah dan pengeluaran keringat. Hal ini merupakan bentuk usaha tubuh untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna kemerahan Dalal Zhukovsky, 2006.

2.2 Resiko Demam Pada Anak