Predominan Sistem Energi dan Karakteristik Pencak silat

18 berkualitas tinggi serta ideal menurut pandangan masyarakat dan ajaran agama 3. Manusia sebagai makhluk sosial wajib memiliki pemikiran, orientasi, wawasan, pandangan, motivasi, sikap, tingkah laku, dan perbuatan sosial yang luhur, dalam arti bernilai dan berkualitas tinggi serta ideal menurut pandangan masyarakat 4. Manusia sebagai makhluk alam semesta berkewajiban untuk melestarikan kondisi dan keseimbangan alam semesta yang memberikan kemajuan, kesejahteraan, dan kebahagiaan kepada manusia sebagai karunia Tuhan. Agung Nugroho juga menjelaskan dalam Joko Susilo 2012: 15 bahwa, pencak silat adalah sistem beladiri yang mempunyai empat nilai sebagai satu kesatuan, yakni nilai etis, teknik, estetis, dan atletis. Dari beberapa pendapat dan penjelasan tentang nilai-nilai dan pengertian pencak silat, dapat disimpulkan bahwa selain menjadi nilai-nilai hidup sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk alam, pencak silat juga merupakan corak khas dan keistimewaan pencak silat yang bersumber dari budaya masyarakat Indonesia dan masyarakat rumpun melayu.

G. Predominan Sistem Energi dan Karakteristik Pencak silat

Pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang membutuhkan fisik dan konsentrasi yang baik, sehingga kebutuhan energi akan semakin meningkat untuk mencukupi dua komponen tersebut yang akibatnya akan ada banyak energi yang dipakai dalam satu pertandingan. Namun perlu dipahami bahwa dalam pertandingan pencak silat seorang atlit yang cerdas akan memanajemen energinya sesuai dengan predominan sistem energi dalam pertandingan itu sendiri dengan menggunakan rujukan dari Awan Hariono 2006: 30 bahwa rata-rata waktu kerja pada saat melakukan fight dalam pertandingan pencak silat diperlukan waktu kira-kira selama 3-5 detik. Bila 19 pada serangan terakhir masing-masing pesilat melakukan 4 jenis serangan kaki dapat ditangkap oleh lawan dan tidak terjadi jatuhan, maka akumulasi waktu yang diperlukan selama proses tersebut menjadi 10 detik dengan demikian sistem energi yang diperlukan adalah sistem energi anaerobik alaktik ATP-PC, sebab waktu kerja hanya memerlukan waktu maksimal 10 detik. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri sistem energi anaerobik alaktik yaitu: 1 intensitas kerja maksimal, 2 lama kerja 10 detik 3 irama kerja eksplosif 4 aktivitas menghasilkn Adenosin Diposphat ADP+energi. Seorang atlet Pencak Silat harus mempunyai komponen-komponen kondisi fisik yang baik agar dapat meningkatkan kemampuannya. Terdapat 10 sepuluh karakteristik komponen kondisi fisik yang diperlukan agar seorang pesilat dapat meningkatkan prestasinya, yaitu: 1 Daya tahan jantung, 2 Kekuatan dan daya tahan otot, 3 Kecepatan, 4 Kelentukan, 5 Power otot, 6 Kecepatan, 7 Koordinasi, 8 Keseimbangan, 9 Ketepatan, 10 Daya tahan terhadap penyakit Johansyah Lubis 2012: 62-63. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu komponen yang harus dimiliki oleh pesilat adalah komponen kemampuan power otot tungkai.

H. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN STRETCHING STATIS TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT PADA ATLET PUTRA PENCAK SILAT PERSINAS ASAD LAMPUNG SELATAN

0 16 76

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET BOLAVOLI KLUB TUGUMUDA KOTA SEMARANG

3 22 87

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 6 15

PPENGARU Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 4

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC HURDLE HOPPING DAN SIDE DOUBLE FRONT JUMP COMBINATION TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA PESILAT PUTRA UKM TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

10 68 65

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

1 2 21

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sep

1 2 25

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC HEXAGON DAN HOP SCOTCH TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PESILAT TAPAKSUCI REMAJA KABUPATEN KLATEN.

1 9 132

PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMPNEE TUCK JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP POWER TUNGKAI PADA ATLET BOLAVOLI KLUB PUTRA MUSTIKA BLORA

1 18 56