KONTRIBUSI AGEN DEBET TERHADAP PENDAPATAN PREMI DI AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH CABANG BANDARLAMPUNG

ABSTRAK

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN DAN PENGAWASAN
KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PT PANIN BANK, TBK KCU
LAMPUNG
Oleh
Lia Irawati

Salah satu peran dari bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan dana tersebut kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Dalam
menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit, diperlukan prosedur
pengajuan kredit yang baik agar calon debitur dapat dengan mudah mengerti dan
memahami tata cara untuk pengajuan kredit. Dalam memberikan kredit ke
masayarakat diperlukan juga pengawasan kredit agar kredit yang disalurkan ke
masyarakat dapat digunakan dengan baik dan dapat dikembalikan dengan tepat
waktu. Pengawasan kredit juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kredit
macet.
Tujuan penulisan Laporan Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur
pengajuan dan pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Panin pada PT Panin
Bank, Tbk KCU Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa prosedur pengajuan Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) Panin pada PT Panin Bank, Tbk Cabang Lampung dapat
memberikan kemudahan kepada masyaraakat untuk mengajukan permohonan
kredit dan masayarakat dapat menikmati kredit dalam waktu yang relatif cepat
hanya dalam waktu 3 hari kerja. Dalam melakukan pengawasan kredit, pihak bank
melakukan pengawasan kredit secara langsung dan tidak langsung. Pengawasan
dilakukan dengan tujuan debitur dapat mengembalikan kredit dengan tepat waktu
dan untuk mencegah terjadinya kredit macet.
Kata Kunci: Kredit, Prosedur Pemberian Kredit, dan Pengawasan Kredit.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan tepatnya pada tanggal 5 Juni 1993 di Bandar Lampung. Anak
pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Sutrisno dengan Ibu Sumiyati.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh penuli sebagai berikut:
1. TK Islam Alina yang diselesaikan pada tahun 1999.
2. SD Negeri 1 Langkapura yang diselesaikan pada tahun 2005.
3. SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008.
4. SMA Perintis 1 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2011.
5. Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Diploma III
Keuangan dan Perbankan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung.

Penulis pun telah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada PT Panin Bank,
Tbk KCU Lampung dari tanggal 04 Februari 2014 sampai dengan tanggal 03
April 2014.

MOTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles).

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan dan jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran (James
Thurber).

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain.” (Q.S. Al Insyirah : 6-7).

PERSEMBAHAN


Dengan kerendahan hati kupersembahkan laporan akhir ini kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu mendukung, menjaga, memberikan
doa yang terbaik. terima kasih untuk semua hal yang luar biasa yang tidak
pernah dapat terbalaskan oleh penulis.
2. Untuk adikku tercinta Dinda Dwi Novita yang selalu mendukung penulis
dalam menyelesaikan laporan akhir ini.
3. Teman-teman yang memberikan kenangan terindah.
4. Kupersembahkan untuk Almamater yang penulis banggakan.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN MENYETUJUI
HALAMAN MENGESAHKAN
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
MOTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................

1
4
5
5

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Bank ...............................................................................
2.2 Jenis Bank Ditinjau dari Segi Fungsi ..............................................
2.3 Kredit ...............................................................................................
2.4 Unsur-unsur Kredit ..........................................................................
2.5 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ....................................................
2.6 Jenis-jenis Kredit .............................................................................

2.7 Tujuan Pemberian Kredit .................................................................
2.8 Fungsi Kredit ...................................................................................
2.9 Pengertian Kredit .............................................................................
2.10 Prosedur Umum Perkreditan ..................................................
2.11 Pengawasan Kredit .................................................................
2.12 Tujuan Pengawasan Kredit .....................................................

7
8
8
9
10
12
14
15
15
16
18
19


BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Design Penelitian .............................................................................
3.2 Objek Penelitian...............................................................................
3.3 Jenis Data .........................................................................................
3.4 Sumber Data ....................................................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................

20
20
20
21
21

3.6 Gambaran Umum Perusahaan .........................................................
3.6.1 Sejarah Panin Bank................................................................
3.6.2 Visi Panin Bank .....................................................................
3.6.3 Misi Panin Bank ....................................................................
3.6.4 Nilai Perusahaan ....................................................................
3.6.5 Ruang Lingkup Kegiatan PT Panin Bank, Tbk .....................
3.6.5.1 Produk Simpanan .....................................................

3.6.5.2 Produk Pinjaman ......................................................
3.6.6 Struktur Organisasi PT Panin Bank, Tbk ..............................

22
22
24
24
24
25
25
28
29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Sekilas Tentang KPR Panin.............................................................
1.2 Prosedur Pengajuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Panin ......
1.2.1 Permohonan Kredit Pemilihan Rumah (KPR) Panin .............
1.2.2 BI Checking ............................................................................
1.2.3 Analisis Kredit .......................................................................
1.2.4 Pemeriksaan Data ...................................................................

1.2.5 Tahap Keputusan Kredit ........................................................
1.2.6 Tahap Pengikatan Jaminan .....................................................
1.2.7 Tahap Pencairan Kredit ..........................................................
1.3 Pengawasan Kredit ..........................................................................

37
38
38
41
41
43
44
45
45
46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan ...................................................................................... 50
1.2 Saran ................................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel
1.

Halaman

Persyaratan Dokumen Permohonan Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) Panin ............................................................................................ 39

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu bentuk lembaga keuangan adalah bank. Fungsi utama dari sebuah bank
adalah sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur dana ke
masyarakat. Oleh karena itu, bank disebut juga sebagai lembaga intermediasi.
Dalam proses intermediasi, dana yang dihimpun oleh suatu bank akan disalurkan

kepada sektor-sektor ekonomi yang produktif. Apabila proses intermediasi
tersebut berjalan dengan baik, maka semua pihak yaitu bank, pihak yang
kelebihan dana, pihak yang membutuhkan dana dan pada akhirnya perekonomian
secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan bank.

Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara
pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Melalui bank
kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan
dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Bank menerima simpanan uang dari masyarakat (dana pihak ketiga) dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Di sisi lain juga bank merupakan
lembaga yang berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran masyarakat.
Kegiatan pokok bank adalah menerima simpanan dari masyarakat yang memiliki

1

kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan bank juga
memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana.


Salah satu produk dari bank tersebut adalah kredit, di mana hingga saat ini masih
merupakan aktiva produktif yang memberikan pendapatan utama kegagalan suatu
bank karena mengandung risiko tinggi yang dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan dan kelangsungan hidup suatu bank.

Semakin besar tingkat atau proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan,
maka semakin besar pula jumlah investasi kredit yang dimiliki oleh suatu bank.
Dengan besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya, berarti perusahaan
tersebut harus menyedeiakan investasi yang lebih besar lagi.

Tingkat kelangsungan usaha bank berkaitan erat dengan aktiva produktif yang
dimilikinya, oleh karena itu manajemen bank dituntut untuk senantiasa dapat
memantau dan menganalisis kualitas aktiva produktif yang dimilikinya. Kualiitas
aktiva produktif menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan risiko kredit
yang dihadapi oleh bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank.

Hal yang dirasa penting untuk dikaji dan diteliti dalam pengelolaan lembaga
keuangan yang bergerak dalam usaha perkreditan adalah mengenai standar
prosedur pemberian kredit dan pengawasan dalam hal pengajuan kredit. Standar
prosedur pemberian kredit bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam proses
pengajuan kredit bagi para nasabah, serta memberi pedoman yang jelas atas
syarat-syarat pengajuan kredit yang harus dipenuhi oleh calon nasabah.

2

Untuk kelancaran pelaksanan perkreditan melalui bank, satu hal yang sangat
penting adalah masalah pengawasan yang terus-menerus sebagai usaha mencegah
timbulnya kredit macet. Karena fungsi pengawasan bersifat mencegah, maka
pengawasan disebut sebagai antisipasi terhadap timbulnya kredit macet yang ada
pada bank. Melalui pengawsan yang intensif diharapkan semua kredit yang
disalurkan oleh bank dapat kembali sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan.

Pengawasan kredit merupakan upaya yang ditempuh suatu lembaga kredit (bank),
dalam usahanya untuk menghindari kemungkinan terjadinya kredit macet atau
tunggakan bagi kredit yang telah sampai jatuh temponya. Pada hakekatnya
pengawasan kredit macet adalah suatu tindakan yang digunakan untuk
menghindari

terjadinya

kemacetan

kredit

yang berkelanjutan.

Sehingga

pengawasan kredit macet berguna untuk mencegah terjadinya kredit macet.

PT Panin Bank, Tbk adalah salah satu bank yang memberikan pelayanan kredit
kepada masyarakat. Salah satu produk kredit yang ada pada PT Panin Bank, Tbk
adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diperuntukan bagi pemohon atau
calon debitur perorangan yang membutuhkan dan memenuhi persyaratan bank,
dengan tujuan penggunaan untuk memenuhi keperluannya dan tidak bertentangan
dengan hukum.

KPR Panin adalah adalah fasilitas kredit yang dipergunakan untuk pembelian
rumah, villa, ruko, rukan, apartemen, kavling dari perorangan, developer hingga
agen properti dengan mudah dan aman. Bagi masayarakat yang ingin mengajukan
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Panin tentunya harus melalui prosedur yang telah

3

menjadi ketetapan Panin bank, yaitu standar pemberian kredit dan pengawasan
kredit untuk menilai layak atau tidaknya seseorang menerima KPR Panin.

Mengingat persaingan yang terjadi antara bank sangat ketat maka didalam
pelayanan pemberian kredit ini PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung, menetapkan
standar prosedur pemberian kredit yang tujuannya untuk mempermudah nasabah
melakukan peminjaman kredit, untuk menjaga agar dana kredit dapat diberikan
pada calon debitur yang tepat maka diperlukan suatu prosedur yang tepat, mulai
dari awal calon debitur mengajukan kredit sampai dengan dana kredit diterima
oleh calon debitur, kemudian dalam jangka waktu tertentu dana kredit tersebut
harus dikembalikan lagi kepada bank.

Di dasarkan pada pentingnya prosedur pemberian kredit dan pengawasan atas
kredit pada PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung maka untuk itu penulis
mengambil judul pada penulisan tugas akhir ini: “ Tinjauan atas Prosedur
Pemberian dan Pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Panin Bank, Tbk
KCU Lampung ”

1.2 Rumusan Masalah
Dalam rangka menganalisis prosedur pemberian kredit dan system pengawasan
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan dengan ini dapat dirumuskan masalahnya yaitu:
1.

Bagaimana prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT
Panin Bank, Tbk KCU Lampung?

4

2.

Bagaimana pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT Panin
Bank, Tbk KCU Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1.

Mengetahui prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada
PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung

2.

Mengetahui pengawasan yang dilakukan pada Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) pada PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulis maupun perusahaan tempat
melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
3.2.1

Bagi Penulis

Penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi persyaratan
Akademik dalam menyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas Lampung dan
sebagai bahan perbandingan bagi penulis antara teori yang diperoleh
selama pendidikan dengan penerapannya yang dijumpai di dalam
perusahaan.

5

3.2.2

Bagi Perusahaan

Berguna sebagai bahan masukan bagi PT Panin Bank, Tbk KCU
Lampung dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemberian
kredit dan pengawasan kredit dimasa yang akan datang.
3.2.3

Bagi Pihak lain

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi, informasi dan
wawasan untuk penelitian lebih lanjut atau sebagai bahan kepustakaan
serta sumber pengetahuan.

6

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud
dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.

Pengertian di atas memiliki kandungan filosofis yang tinggi. Pengertian yang
lebih teknis dapat ditemukan pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Pengertian bank menurut PSAK No 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan
(1999:31.1) adalah:
“ Bank adalah suatu lembaga keuangan yang berperan sebagai perantara keuangan
antar pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang
memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran. “

7

2.2 Jenis Bank Ditinjau dari Segi Fungsi
Menurut UU pokok Perbankan Nomor 10 Pasal 5 ayat (1) tahun 1998 disebutkan,
bank menurut jenisnya dibagi 2, yaitu:
a.

Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

2.3 Kredit
Pemberian kredit, dalam pengertian sebagai cash loan, merupakan salah satu
bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah bank. Berdasarkan

Undang-

undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-undang No 7 Tahun
1992 tentang Perbanakan, yang dimaksud dengan Kredit adalah “penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga”.

8

2.4 Unsur-unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
menurut Kasmir (2008:98) adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan
yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa
uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu
di masa yang akan datang.

b. Kesepakatan
Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masingmasing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka
waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau
jangka panjang.

d. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu
risiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu
kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini
menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang
lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja.

9

e. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang
kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya
administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank
yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi
hasil.

2.5 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh
bank

atau lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat

berjalan dengan sehat dan layak, Kasmir (2008:109), mengatakan bahwa faktorfaktor yang dipergunakan dalam menganalisis pemberian kredit yang dikenal
dengan 5C yaitu :
a. Character (kepribadian/watak)
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan
diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar
belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun
yang bersifat pribadi sepert: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya,
keadaan keluarga, hobi dan social standingnya. Ini semua merupakan
ukuran “kemauan” membayar.
b. Capacity (kemampuan)
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang
dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur
dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan

10

pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan
usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam
mengembalikan kredit yang disalurkan.

c. Capital (modal)
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan
(neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari
segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga
harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

d. Collateral (jaminan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi
suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan
secepat mungkin.

e. Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta
prospek usaha dari sektor yang ia jalankan.
Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar
memiliki prospek yang baik sehingga kemungkinan kredit tersebut
bermasalah relatif kecil.

11

2.6 Jenis-jenis Kredit
Menurut Kasmir (2008:103), secara umum jenis kredit yang disalurkan oleh
bank dan dilihat dari berbagai segi yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Segi Kegunaan
 Kredit Investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha
atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
 Kredit Modal Kerja, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

b. Segi Tujuan Kredit
 Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau
produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang
atau jasa.
 Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk dikomsumsi
secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barangdan jasa
yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh
seseorang atau badan usaha.
 Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan,
biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

c. Segi Jangka Waktu
 Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu
kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun, dan biasanya digunakan
untuk keperluan modal kerja.

12

 Kredit Jangka Menengah, merupakan kredit yang memiliki jangka
waktu kredit berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, dan
biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi.
 Kredit Jangka Panjang, merupakan kredit yang masa pengembaliannya
paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3
tahun atau 5 tahun.

d. Segi Jaminan
 Kredit dengan Jaminan, merupakan kredit yang diberikan dengan suatu
jaminan, jaminan tersebut berbentuk barang berwujud atau tidak
berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan
akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.
 Kredit tanpa Jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan
barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat
prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon
debitur selama ini.

e. Segi Sektor Usaha
 Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
perkebunan atau pertanian rakyat.
 Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya
peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.
 Kredir industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah
atau besar.

13

 Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya
dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.
 Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun
sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk
para mahasiswa.
 Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti, dosen, dokter
atau pengacara.
 Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan.
 Dan sektor-sektor lainnya.

2.7 Tujuan Pemberian Kredit
Kasmir (2008, 100) mengemukakan tujuan utama pemberian suatu kredit, yaitu :
a. Mencari Keuntungan
Yaitu betujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut.
Hasil tersebut dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas
jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

b. Membantu Usaha Nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan
dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana
tersebut,

maka

pihak

debitur

akan

dapat

mengembangkan

dan

memperluaskan usahanya.

14

c. Membantu Pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak
perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti
adanya peningkatan pembangunan berbagai sektor.

2.8 Fungsi Kredit
Kasmir (2008:101) menjabarkan fungsi kredit sebagai berikut:
 Untuk meningkatkan daya guna uang;
 Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang;
 Untuk meningkatkan daya guna barang;
 Meningkatkan peredaran barang;
 Sebagai alat stabilitas ekonomi;
 Untuk meningkatkan kegairahan berusaha;
 Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan;
 Untuk meningkatkan hubungan internasional.

2.9 Pengertian Prosedur
Beberapa pendapat yang menjelaskan pengertian prosedur salah satunya menurut
Ardiyos (2004:73) menyatakan bahwa :
“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang
menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan
untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang
kali dan dilaksanakan secara seragam”.

15

Sedangkan pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2004:9) adalah sebagai
berikut :
“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan
yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”.
Jadi prosedur adalah tata cara atau urutan yang saling berhungan satu dengan
lainya yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama untuk
menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.

2.10 Prosedur Umum Perkreditan
Prosedur kredit bank setiap bank tidak semuanya sama, menurut Suyatno (1995:
69-86) mmenjelaskan tentang prosedur umum perkreditan adalah sebagai berikut:
a. Permohonan Kredit
Permohonan kredit ini, mencakup permohonan baru untuk memperoleh
suatu jenis fasilitas kredit pemohon tambahan suatu kredit yang sedang
berjalan., permohonan pembaharuan masa lalu kredit dan yang sudah
berakhir maupun permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat
fasilitas kredit yang sedang berjalan, seperti penukaran jaminan dan
pengunduran jadwal angsuran.

b. Investigasi Kredit
Untuk menghindari risiko kredit yang akan datang, perlu dilakukan
wawancara dengan pemohon kredit atau debitur, penghimpunan data yang
berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah, meliputi
informasi untuk bank dan juga daftar-daftar hitam dan daftar kredit macet.

16

c. Analisa Kredit
Analisa kredit yaitu pekerjaan yang meliputi mempersiapkan penguraian
dari segala aspek baik keuangan maupun non keuangan, mengetahui
kemungkinan dapat tidaknya dipertimbangkan suatu permohonan kredit
dan penyajian laporan analisa yang berisi penguraian dan kesimpulan serta
penyajian

alternatif-alternatif

sebagai

bahan

pertimbangan

untuk

pengambilan keputusan tentang kredit tersebut.

d. Keputusan atas Permohonan Kredit
Keputusan atas permohonan kredit adalah tindakan pejabat yang
berdasarkan wewenangnya dengan landasan penilaian syarat-syarat umum
dalam laporan pemeriksaan dan analisa kredit berhak mengambil
keputusan berupa menolak, menyetujui, atau mengusulkan permohonan
fasilitas kredit kepada pejabat wewenang, kepala bagian kredit kantor
cabang adalah sampai pada jumlah permohonan dalam jenis kredit yang
telah ditentukan oleh direksi atau kantor pusat untuk memutuskan sendiri
tanpa mengusulkan dahulu kepada kantor pusat, sedangkan diluar
ketentuan tersebut maka kepala bagian kredit kantor cabang harus
mengusulkan lebih dahulu kepada direksi atau kantor pusat.

e. Penolakan dan Persetujuan Permohonan Kredit
Penolakan permohonan kredit ini baik oleh bagian kredit dilaporkan
setelah mendapat persetujuan direksi kantor pusat, adalah dianggap tidak
memenuhi persyaratan secara teknis yang disampaikan kepada nasabah
secara tertulis.

17

Sedangkan persetujuan pemberian kredit adalah keputusan untuk
mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.
Dan untuk menjelaskan keputusan bank biasanya ditegaskan terlebih
dahulu syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh
nasabah.

f. Pencairan Fasilitas Kredit
Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan
kredit yang telah disetujui oleh bank. Yang dalam prakteknya berupa
pembayaran dan atau pemindah bukuan atas beban rekening pinjaman atau
fasilitas lainnya.

g. Pelunasan Fasilitas Kredit
Pelunasan kredit ini adalah semua kewajiban hutang nasabah terhadap
bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian. Sehingga selesai sudah
urusan dengan bank yang bersangkutan, dengan selesainya pelunasan atas
kredit maka jaminan yang tadinya ada pada bank dikembalikan kepada
nasabah. Demikian yang tersebut diatas adalah prosedur umum
manajemen pelaksanaan pengajuan kredit oleh bank sebagai pelaksana
kebijakan pemerintah dibidang perkreditan.

2.11 Pengawasan Kredit
Pengawasan kredit adalah usaha-usaha untuk menjaga kredit yang diberikan tetap
lancar, produktif, dan tidak macet. Lancar dan produktif artinya kredit itu dapat
ditarik kembali bersama bunganya sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui

18

oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu penyaluran kredit harus didasarkan pada
prinsip kehatia-hatian dan dengan sistem pengendalian yang baik dan benar
(Muljono,1996:460).

2.12 Tujuan Pengawasan kredit
Menurut Tjokem (1999: 225) adapun tujuan pengawasan kredit, adalah:
 Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap nyaman sesuai dengan
peraturan dan undang undang
 Mengetahui apakah kredit yang disalurkan itu lancar atau tidak
 Melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian kredit macet atau kredit
yang bermasalah
 Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang dilakukan telah
baik atau masih perlu disempurnakan
 Memperbaiki

kesalahan-kesalahan

karyawan

analis

kredit

dan

mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang lagi sehingga tercipta
efesiensi dan efektifitas dalam pengelolaan perkreditan
 Meningkatkan moral dan tanggung jawab karyawan analis kredit bank.

19

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Design Penelitian
Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kualitatif untuk
mengetahui gambaran mengenai prosedur pemberian dan pengawasan Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) Panin.

3.2 Objek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
pada PT Panin Bank, Tbk.

3.3 Jenis Data
Jenis Data Yang digunakan penulis untuk penulisan penelitian ini, yaitu :
1.

Data Kualitatif, analisis yang dilakukan terhadap data-data yang nonangka seperti hasil wawancara dan bacaan dari buku-buku yang terkait
dengan penelitian.

20

2.

Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berupa
angka, dalam hal ini data yang merupakan data suku bunga KPR PT
Panin Bank, Tbk KCU Lampung.

3.4

Sumber Data

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
 Data Primer
Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari subyek
penelitian, data diperoleh dari manajemen perusahaan, khususnya pada
Account Officer dan Loan Service (bagian perkreditan).
 Data Sekunder
Merupakan sumber yang berasal dan diperoleh secara tidak langsung
dan melalui media perantara, data diperoleh dari dokumen, laporan,
dokumen perusahaan, dan studi pustaka.

3.5

Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah Metode pengumpulan data dengan cara
melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah,
majalah dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan
dengan masalah yang dibahas.

21

2. Penelitian Lapangan
Penelitin Lapangan dilakukan dengan mengadakan Praktek Kreja
Lapangan (PKL) langsung di PT Panin Bank, KCU Lampung selama
dua bulan terhitung sejak 4 Februari sampai dengan 3 April 2014.

3.6 Gambaran Umum Perusahaan
3.6.1

Sejarah Panin Bank

PT Panin Bank, Tbk ini merupakan hasil dari penggabungan 3 bank swasta, yaitu
Bank Kemakmuran (Jakarta), Bank Industri dan Dagang Indonesia (Bandung),
dan Bank Industri Djaja Indonesia (Surabaya). Kemudian Bank Panin
mengakuisisin 4 bank lainnya, yaitu Bank Lingga Harta (Cirebon), Bank
Pembangunan Ekonomi (Semarang), Bank Pembangunan Sulawesi (Ujung
Pandang), dan Bank Abadi Djaja (Bandung). Dengan demikian Bank Panin
merupakan merger dari 7 bank dan merupakan bank merger pertama di Indonesia
hanya dalam tempo yang singkat, yakni 1 (satu) tahun beroperasi.

Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat Keputusan
nomor J.A. 5/81/24 tanggal 29 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia nomor 4 tanggal 6 Juni 1972 tambahan nomor 201. Anggaran
dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dengan akta
nomor 10 tanggal 10 September 1999, mengenai peningkatan modal dasar dari Rp
1.800 miliar yang terbagi atas 23.600 juta saham. Perubahan ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman RI dalam surat Keputusan nomor C-1643.HT.01.04 tahun 99
tanggal 13 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia nomor 9 tanggal 26 November 1999 tambahan nomor 4720.

22

Bank mulai beroperasi secara komersil pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai
dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971.
Sesuai dengan surat keputusan BI No. 5/2-kep. Dir tanggal 21 April 1972, Panin
Bank telah mendapat persetujuan menjadi Bank Devisa dan diikuti dengan
pembukaan kantor cabang dibeberapa kota besar di Indonesia.

Dengan struktur permodalan yang kuat dan rasio kecukupan modal yang tinggi,
Panin Bank termasuk dalam bank kategori A yang tidak harus direkapitalisasi oleh
Pemerintah pasca kriris ekonomi tahun 1998.

Transformasi menyeluruh di dalam organisasi memungkinkan Panin Bank
mencatat pertumbuhan yang pesat sejak tahun 2003. Di akhir tahun 2012, asset
Panin Bank secara konsolidasi tercatat sebesar Rp148,7 triliun dan aset tersendiri
Bank sebesar Rp141,5 triliun, menempatkan Panin Bank di posisi ke enam dalam
hal aset di industri perbankan Indonesia.

Saat ini, pemegang saham Panin Bank adalah PT Panin Financial Tbk (45,94%),
Votraint No. 1103 Pty Ltd (38,82%), dan publik domestik maupun internasional
(15,24%).

Panin Bank saat ini memiliki 3 entitas anak, yakni PT Clipan Finance Indonesia
Tbk, PT Bank Panin Syariah, dan PT Verena Multi Finance Tbk.
Pada akhir tahun 2012, Panin Bank memiliki jaringan usaha lebih dari 495 kantor
di berbagai kota besar di Indonesia, lebih dari 898 ATM Panin, tergabung dengan
jaringan ATM Bersama, ATM ALTO, jutaan ATM Cirrus di seluruh dunia.

23

PaninBank juga menyediakan layanan Internet Banking, Mobile Banking, Phone
Banking dan Call Center serta Debit Card yang bekerja sama dengan Master
Card dan Maestro yang dapat diakses secara internasional.

Melalui layanan produk yang inovatif, jaringan distribusi nasional dan
pengetahuan pasar yang mendalam, Panin Bank akan terus memperluas pangsa
pasarnya dan turut aktif dalam membangun perekonomian nasional.

3.6.2

Visi Panin Bank

Visi Panin Bank adalah menjadi “bank nasional” dalam arsitektur perbankan
Indonesia di masa datang, melalui layanan produk yang inovatif , jaringan
distribusi nasional dan pengetahuan pasar yang mendalam. Panin Bank siap untuk
terus memperluas pasar dan berperan serta dalam meningkatkan fungsi
intermediasi keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

3.6.3

Misi Panin Bank

Mentransformasi Panin Bank menjadi salah satu bank konsumer dan bisnis
terkemuka di Indonesia.

3.6.4

Nilai Perusahaan
1. Integrity
Jujur, dapat dipercaya, beretika, terbuka dan bertindak sesuai dengan
etos kerja yang baik.

24

2. Collaboration
Berlaku sebagai satu Panin, kerja sama sebagai satu tim, berbagi visi,
nilai dan tujuan, agar dapat meraih bersama hasil yang terbaik.
3. Accountability
Berhubungan dengan rasa memiliki, tanggung jawab dan bertindak
sesuai peraturan.
4. Respect
Menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain.
5. Excellence
Performa yang baik, inovasi, belajar, hasrat, percaya diri, dan berani,
serta keinginan untuk menjadi yang terbaik.

3.6.5

Ruang Lingkup Kegiatan PT Panin Bank, Tbk

Untuk memudahkan dan agar lebih mendekatkan PT Panin Bank, Tbk KCU
Lampung ke masyarakat luas baik itu perusahaan ataupun perseorangan, PT Panin
Bank, Tbk KCU Lampung telah menyediakan berbagai macam fasilitas produk,
dari mulai produk simpanan, produk pinjaman dan produk jasa, dan produkproduk itu adalah:

3.6.5.1 Produk Simpanan
1.

Tabungan Panin
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk nasabah perorangan yang
memberikan banyak keuntungan seperti program undian berhadiah,
reward, dan akses transaksi perbankan yang komplit.

25

2.

Tabungan Junior
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk anak-anak mulai umur 0
tahun sampai 18 tahun, yang memberiakn keuntungan seperti bebas
biaya administrasi setiap bulan dan juga dilengkapi kartu ATM
dengan desain yang menarik.

3.

Tabunganku
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk nasabah perorangan
dengan keunggulan bebas biaya administrasi bulanan serta setoran
awal yang ringan. Tabunganku adalah produk bersama dengan bankbank terkemuka di Indonesia.

4.

Tabungan Bisnis
Tabungan dalam amta uang rupiah untuk nasabah pebisnis
perorangan maupun perusahaan yang memberikan keuntungan suku
bunga yang kompetitif, detil transaksi yang lengkap pada buku
tabungan dan akses transaksi perbankan yang komplit.

5.

Tabungan Rencana
Tabungan dalam mata uang Rupiah untuk nasabah perorangan dalam
perencanaan

dana

diwaktu

yang

akan

datang

(pendidikan,

pernikahan, pensiun) dengan berbagai keuntungan seperti suku
bunga yang kompetitif, gratis perlindungan asuransi jiwa, setoran
bulanan tetap yang terjangkau.

26

6.

Simpanan Pan Dollar
Rekening simpanan untuk nasabah perorangan dengan pilihan
berbagai macam mata uang asing yang lengkap, serta keuntungan
lainnya seperti kurs jual beli valuta asing yang kompetitif, fasilitas
setor/tarik Bank notes USD tanpa biaya, akses transaksi perbankan
yang komplit.

7.

Tabanas Panin
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk nasabah perorangan yang
memberikan suku bunga yang kompetitif serta akses transaksi
perbankan yang komplit.

8.

Giro
Rekening simpanan untuk nasabah perorangan dan perusahaan
dalam berbagai pilihan mata uang, yang dilengkapi dengan akses
transaksi perbankan yang lengkap, kurs jual beli yang bersaing yang
dapat membantu kelancaran bisnis nasabah.

9.

Deposito
Simpanan dalam mata uang rupiah maupun valuta asing dengan
jangka waktu tertentu dengan suku bunga yang kompetitif untuk
nasabah perorangan maupun perusahaan.

27

3.6.5.2 Produk Pinjaman
1.

Kredit Express Panin
Kredit tanpa jaminan yang prosesnya sangat mudah dan cepat,
dengan angsuran fleksibel selama 36 bulan, dan dengan bunga yang
kompetitif.

2.

Kredit Pemilikan Rumah
Fasilitas kredit untuk nasabah perorangan yang digunakan khusus
untuk pembelian/renovasi rumah, ruko, villa, atau apartemen,
kavling dari perorangan, developer hingga agen properti dengan
mudah dan aman.

3.

Kredit Pemilikan Mobil
Fasilitas kredit untuk nasabah perorangan yang digunakan khusus
untuk pembelian mobil baru maupun mobil bekas.

4.

Kredit Serba Guna
Kredit yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dengan
persyaratan mudah, denga pilihan 2 (dua) jenis pinjaman, yaitu:
Rekening Koran atau Angsuran.

5.

SMART ( Small Medium and retail Trade ) Panin
Pinjaman atau pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah yang
tersedia dalam berbagai pilihan:
a. Pinjaman modal kerja
b. Pinjaman investasi
c. SMART Trade Finance Import dan Export
d. SMART Trade Service dan Bank Garansi

28

6.

Kredit Mikro
Fasilitas pinjaman untuk pengembangan usaha kecil atau home
industry dengan nominal pinjaman tertentu.

7.

Credit Card
Kartu kredit Panin Bank untuk memudahkan nasabah individual
untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di seluruh dunia yang
dilengkapi berbagai penawaran dan fasilitas menarik.

8.

Kredit Korporasi
Fasilitas pinjaman berupa cash maupun non cash loan dan layanan
perbankan lainnya untuk kebutuhan modal kerja atau investasi usaha.

9.

Kredit Sindikasi
Pelayanan pengaturan pembiayaan bersama dengan beberapa bank
lain untuk badan usaha berskala besar.

3.6.6 Struktur Organisasi PT Panin Bank, Tbk
Struktur oraganisasi berungsi untuk menggambarkan pembagian kerja dan
wewenang antara orang-orang atau unit-unit atau bagian-bagian dalam organisasi,
sistem komunikasi, dan rentang kendali. Dengan adanya struktur organisasi, maka
dapat diketahui secara jelas wewenang dan tanggung jawab setiap personil yang
menduduki jabatan tertentu sesuai dengan struktur organisasi yang ada.

Uraian deskripsi jabatan pada struktur organisasi PT Panin Bank, Tbk KCU
Lampung adalah sebagai berikut:

29

a. Pemimpin Cabang
Adapun tugas dari seorang pemimpin cabang, yaitu:
 Membina dan mengkoordinasi unit-unit kerja dibawahnya untuk
mencapai target kerja yang ditetapkan.
 Memfungsikan unit-unit kerja yang dibawahnya untuk mencapai
target yang telah ditetapkan.
 Mengadakan perencanaan.
 Mengambil keputusan atas suatu nasabah.
 Mengawasi pelaksanaan operasional bank.

b. Wakil Pemimpin Cabang
 Pengawasan pelaksanaan operasional perusahaan.
 Pengawasan terhadap keamanan brankas.
 Berwenang dalam pemeriksaan keuangan dan bertanggung jawab
atas kiriman uang.
 Melakukan pengawasan pada setiap kantor cabang pembantu.

c.

Audit
Dinamakan sebagai satuan kerja audit internal (SKAI), dimana satuan
ini dibentu untuk memantau resiko-resiko yang mungkin timbul dari
transaksi

operasional

yang

dilakukan.

Satuan

tersebut

juga

memastikan bahwa transaksi-transaksi telah dilakukan sesuai dengan
kebijakan, peraturan, dan sistem prosedur yang telah ditetapkan
manajemen. Pemantauan dilakukan terhadap proses yang berlangsung
di masing-masing unit kerja.

30

d. EDP
 Mengawasi atau memonitori komputer dan sistem jaringan yang
digunakan dalam kegiatan perbankan.
 Memelihara dan memperbaiki sistem informasi perusahaan.

e.

Sekretaris
 Menerima surat-surat atau dokumen-dokumen dari unit kerja Panin
Bank serta dicatat atau ditatausaha administrasinya, setelah itu
dikirim kepada pihak-pihak yang dituju.
 Menerima surat-surat atau dokumen-dokumen dari unit kerja diluar
Panin Bank maupun cabang pembantu Panin Bank serta dicatat
atau ditatusaha administrasinya, setelah itu dikirim ke unit-unit
Panin Bank yang bersangkutan.

f.

Accounting (bagian pembukuan dan laporan)
Melakukan tugas pokok menyelenggarakan pembukuan atas nota-nota
atau

bukti-bukti

dari

seluruh

yang terjadi dalam operasional bank, dan

transaksi-transaksi

melaporkannya

dalam

bentuk neraca bank atau laporan keuangan bank yang nantinya
dipertanggungjawabkannya.

g. Human Resources Development
Merupakan salah satu pilar penting untuk dapat mengembangkan
usaha

secara

berkesinambungan.

Panin

Bank

senantiasa

mengedepankan upaya SDM yang dilakukan melalui berbagai
pendidikan dan pelatihan.

31

Pelatihan karyawan dikelola oleh biro pengembangan dan pelatihan
oleh masing-masing cabang sesuai dengan kebutuhan.

h. Operational Manajer
 Mengelola kas kantor cabang dan surat-surat berharga.
 Menyetujui

pembayaran transaksi tunai

serta kliring dan

mengesahkan transaksi pemindahbukuan sesuai kewenangannya.
 Menyetujui pengeluaran biaya eksploitasi sesuai kewenangannya
dan menandatangani semua nota hubungan Panin Bank unit,
dokumen dan laporan.

i.

Commercial Banking Head
Bertanggung jawab kepada Business Banking Manager dan bertugas
untuk memsupervisi Commercial Account Relationship (Account
Officer).

Memiliki wewenang sebagai pemrakrasa, memberikan rekomendasi
untuk kredit putusan pejabat diatasnya, melaksanakan judgement
sesuai

kewenangannya

dala

menganalisis,

mengevaluasi,

dan

memutus kredit, serta mengusulkan penyelamatan dan penyelesaian
kredit bermasalah.

j.

Customer Relationship Head
Bertugas mensupervisi Fund and Service Marketing dan customer
Service. Customer Relationship ini juga bertanggung jawab untuk
selalu menjaga hubungan baik dengan nasabah perusahaan.

32

k. Consumer Banking Head
Bertanggung jawab kepada Business Banking Manager dan bertugas
mensupervisi Home Loan Account Relationship dan Car Loan
Account Relationship.

l.

Centralized Processing Head
Bertanggung jawab kepada Manajer Operasional. Bertugas sebagai
pemberi kuasa untuk melaanjutkan proses keuangan dalam bank,
seperti proses administrasi pinjaman, administrasi keuangan, serta
dapat dikatakan mempunyai tugas sebagai seorang kepada Teller,
yaitu:


Mengkordinasikan dan mengawasi tugas dari teller



Menyerahkan dan menerima uang yang dibutuhkan maupun yang
disetor oleh teller setiap pagi dan sore yang diambil maupun yang
disimpan pada kas.

m. Credit Processing Head
Credit Processing Head ini berada dibawah kewenangan manajer
operasional. Wewenang yang dimiliki oleh Credit Processing Head
ini diantaranya adalah menerbitkan Instruksi Pencairan Dana Kredit,
setelah semua persyaratan kredit telah terpenuhi, sebagai cheeker
signer atas transaksi tunai ytang berkaitan dengan pinjaman dan
pelayanan sesuai dengan kewenangannya, sebagai pemeriksa atas
Surat Penawaran Putusan Kredit (Offering Letter), melakukan
pengendalian pencairan kredit, dan menerima dan menyimpan bukti

33

asli

kepemilikan

agunan

dari

nasabah

sesuai

dengan

yang

dipersyaratkan.

n. Commercial Account Relationship (Account Officer)
Bertanggung jawab langsung kepada Commercial Banking Head.
Mempunyai tugas dan wewenang untuk:
 Memeriksa kelengkapan dan meminta nasabah melenngkapi semua
persyaratan kredit
 Melakukan pemeriksaan secara admnistrasi dan lapangan
 Memutuskan kredit sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh
Pemimpin Cabang
 Melakukan negosiasi dengan debitur dalam rangka pemberian,
penyelamatan, dan penyelesaian kredit.

o. Customer Service
 Memberikan informasi mengenai jasa-jasa perbankan kepada
nasabah
 Mengurus pembukuan rekening baru nasabah
 Menerima dan menanggapi keluhan nasabah
 Menerima permohonan kredit yang selanjutnya akan diteruskan
kepada bagian administrasi kredit
 Memeriksa saldo nasabah

34

p. Teller
 Melayani penyetoran dan pengambilan uang tunai setiap hari
 Mengotorisasi penyetoran dan pengambilan uang tunai setiap hari
 Menginput semua transaksi harian ke komputer setiap hari.

q. Loan Administration
Fungsi administrasi pinjaman dibawahi oleh seorang Centralized
Processing

Head

yang

bertanggung

jawab

kepada

Manajer

Operasional. Wewenang fungsi administrasi pinjaman ini secara garis
besar adalah meng-entry data statis pinjaman, menyiapkan Instruksi
Pencairan Kredit (bertindak sebagai maker), memelihara kerjakan
berkas-berkas pinjaman dan dokumen kredit, serta memelihara
kerjakan register dan dokumen yang berkaitan dengan bidang
usahanya.

r.

Credit Administrasi and Reporting
 Menerima permohonan kredit, menganalisis, dan mengajukan hasil
analisis, disertai saran dan pendapat kepada pemimpin cabang
 Mengadakan pengikatan perjajian kredit antara bank dengan calon
debitur di hadapan notaries
 Menatausahakan laporan administrasi kredit
 Mengawasi pelaksanaan pemberian kredit
 Menyelesaikan masalah kredit macet.

35

s.

Legal
Bagian legal adalah bagian yang bertugas mempersiapkan segala
urusan dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah
hukum yang berlaku, dimana pihak perusahaan memilih salah satu
kantor notaris yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas tersebut.
Salah satu tugas yang dilakukan adalah mempersiapkan semua
dokumen yang diperlukan dalam proses pengikatan jaminan dan kredit
antara pihak bank dengan pihak debitur.

36

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.

Dalam memberikan kredit, PT Panin Bank, Tbk Cabang Lampung
menerapkan analisis 5C.

2.

Dalam pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) kriteria yang harus
dipenuhi oleh calon debitur adalah termasuk criteria yang lazim
digunakan oleh perusahaan perbankan pada umumnya, dengan tujuan
untuk mempermudah calon debitur dalam pengajuan kredit.

3.

Dalam prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR), PT Panin
Bank, Tbk Cabang Lampung melibatkan beberapa bagian yang tidak
sama dalam pelaksanaannya, dimana permohonan kredit diterima oleh
bagian yang tidak sama dengan bagian yang memproses, meneliti,
menganalisa, dan memberikan keputusan menyetujui atau menolak
permohonan kredit tersebut.

4.

Proses permohonan kredit yang relatif cepat sekitar 3 hari kerja.

50

5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan, maka penulis memberikan saran-saran
dalam upaya sebagai masukan kepada pihak PT Panin Bank, Tbk Cabang
Lampung:
1.

Dalam melakukan pemberian kredit, sebaiknya setiap bagian yang
berkaitan langsung dengan kredit harus menjalankan tugasnya dengan
baik dan jujur dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, untuk
menghindari hal-hal yang bias merugikan perusahaan.

2.

Berkaitan dengan pengawasan yang perlu mendapat perhatian adalah
pelaksanaan dalam menjalankan tugas harus sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang telah ditetapkan, dan jangan sampai ada main dengan
pihak debitur, sehingga pengwasan kredit dapat berjalan dengan lancer.

51

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyos.2004,”Kamus Besar Akuntansi”, Bandung : Alfabetis
Kasmir.2008.Bank dan
Persada.Jakarta

Lembaga

Keuangan

Lainnya.PT

Rajagrafindo

Muljono, Teguh Pudjo. 1996. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial.
Edisi Ketiga. Yogyakarta. BPFE
Nafarin, M.2004,”Penggangaran Perusahaan”, Jakarta : Salemba Empat
Suyatno, Thomas,1995. Dasar-Dasar perkreditan. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Tjoekam, Mochamad. 1990. Perkreditan Bisnis Internasional Bank Komersial.PT
Gramedia Pustaka Utama.jakarta
Triandaru, Sigit, Totok Budisantoso.2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Jakarta: Salemba empat.
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang
RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
www.panin.co.id

1