Analisis faktor pada pemahaman nasabah tentang asuransi syariah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.

ANALISIS FAKTOR PADA PEMAHAMAN NASABAH
TENTANG ASURANSI SYARIAH DI AJB BUMIPUTERA 1912
DIVISI SYARIAH CABANG SIDOARJO

SKRIPSI
OLEH:
SUCI WAHYUNINGRUM
NIM: C94213190

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
2017

i

ANALISIS FAKTOR PADA PEMAHAMAN NASABAH YANG
MEMPENGARUHI PEMAHAMAN NASABAH TENTANG
ASURANSI SYARIAH DI AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI
SYARIAH CABANG SIDOARJO


SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Ekonomi Syariah

Oleh :
SUCI WAHYUNINGRUM
NIM: C94213190

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Program Studi Ekonomi Syariah
Surabaya
ii

iii


iv

v

vi

ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Analisis Faktor Pada Pemahaman Nasabah Tentang
Asuransi Syariah Di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo”ini
merupakan hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan menjawab tentang faktorfaktor yang mempengaruhi pemahaman nasabah dan faktor manakah yang paling
berpengaruh dalam pemahaman nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Cabang Sidoarjo.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah penedekatan kuantitatif
dengan menggunakan factor analysis. Peneliti menggunakan objek di AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara menyebar kuesioner dan mewawancarai dengan informan dalam
penelitian ini yaitu nasabah di AJB Bumiputera1912 Divisi Syariah Cabang
Sidoarjo.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
pemahaman nasabah terdapat delapan faktor yaitu terdiri dari produk (�1 ),

promosi (�2 ), harga (�3 ), sosial-ekonomi (�4 ), usia (�5 ), jenis kelamin (�6 ),
pendidikan (�7 ), pekerjaan (�8 ). Namun hanya ada empat variabel yang dapat
dianalisis yaitu usia (�5 ), jenis kelamin (�6 ), pekerjaan (�8 ), harga (�3 ).
Kesimpulan dari hasil uji analisis pada penelitian ini yaitu pada variabel
pekerjaan adalah variabel yang paling dominan dari variabel-variabel faktor
laainnya terhadap pemahamn nasabah tentang asuransi syariah. Dilihat dari hasil
communities atau hasil dari proses dari faktoring menunjukkan besarnya nilai
dari variabel faktor pekerjaan yaitu sebesar 0,546%, maka dapat disimpulkan
bahwa pekerjaan variabel yang terpenting dan dominan dan paling berpengaruh
dalam pemahaman nasabah, nasabah mengikuti asuransi syariah kebanyakan
karena berpengaruh terhadap resiko dalam pekerjaannya, semakin tinggi resiko
pekerjaan nasabah semakin besar peluang nasabah mengikuti asuransi syariah
dan memahami apa itu asuransi syariah.
Kata kunci : Analisis faktor, pemahaman nasabah, Asuransi syariah.

v

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DALAM ...............................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN ..............................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

iii

PENGESAHAN ....................................................................

iv

ABSTRAK .............................................................................

v


KATA PENGANTAR ...........................................................

vii

DAFTAR ISI ..........................................................................

ix

DAFTAR TABEL ..................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................

xiii

DAFTAR TRANSLITERASI ...............................................

xiv


BAB I

PENDAHULUAN .........................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...........................

1

B. Rumusan Masalah .....................................

8

C. Tujuan Penelitian ......................................

9

D. Kegunaan Hasil Penelitian .......................


9

KAJIAN PUSTAKA ......................................

11

A. Landasan Teori .........................................

11

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ..........

23

C. Kerangka Konseptual ................................

26

D. Hipotesis ...................................................


27

METODE PENELITIAN ...............................

29

A. Jenis Penelitian .........................................

29

B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................

29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................

29

BAB II


BAB III

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Variabel Penelitian ....................................

30

E. Definisi Operasional .................................

32

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................

37

G. Data dan Sumber Data .............................

40


1. Jenis Data ...........................................

41

2. Sumber Data .......................................

41

H. Teknik Pengumpulan Data .......................

42

I. Teknik Analisis Data ................................

45

HASIL PENELITIAN ....................................

49


A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ...........

49

1. Lokasi Penelitian .................................

49

2. Karakteristik Responden .....................

59

B. Analisis Data .............................................

63

BAB V

PEMBAHASAN .............................................

90

BAB VI

PENUTUP .......................................................

94

A. Kesimpulan ................................................

95

B. Saran ..........................................................

95

DAFTAR PUSTAKA .............................................................

97

LAMPIRAN.............................................................................

100

BAB IV

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia menuju era industri praktis menuntut
semua hal dilakukan serba cepat dan tepat. Hal ini membuat pola kehidupan
sosial masyarakat banyak yang bergeser dan berubah dalam rangka
penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari
fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.
Berhadapan dengan segala risiko bagi setiap manusia di dunia ini adalah
salah satu hal yang pasti terjadi di manapun dan kapanpun, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui kapan, dimana dan seberapa besar
risiko itu akan terjadi karena setiap perkembangan zaman akan menambah
jumlah dan tingkat risiko yang dihadapi.
Risiko dapat menimpa diri sendiri berupa kematian, sakit, maupun
kehilangan harta benda seperti kebakaran, kecelakaan, kerugian asset,
kecurian dan lain sebagainya, itu semua adalah salah satu bentuk dari risiko
yang dihadapi manusia di setiap waktu dan akan terus berkembang seiring
berkembangnya peradaban serta pola pikir manusia sehingga akibat dari
risikoitu semua adalah dapat menimbulkan kerugian dan penderitaan bagi
orang yang menimpanya.
Kerugian yang ditimbulkan bukan hanya kerugian ekonomi secara
keseluruhan, tetapi juga kerugian berupa fisikmaupun mental bagi yang
terkena musibah, contohnya adalah kehilangan salah satu anggota tubuh

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

sehingga hilangnya kepercayaan diri,selain itu juga kehilangan salah satu
anggota tubuh juga menyebabkan kesulitan atau penghambat dalam bekerja.
Kesadaran masyarakat baik itu disadari secara sendiri maupun dari faktor
lainnya dalam mengantisipasi risiko yang ada di sekitarnya adalah merupakan
fenomena yang menarik karena setiap masyarakat akan memiiki cara-caranya
tersendiri untuk menghadapinya baik secara tradisional contohnya dengan
menggunakan ritual-ritual khusus ataupun secara modern yaitu dengan
menggunakan asuransi.
Melihat fenomena-fenomena masyarakat yang melakukan berbagai
macam cara dalam menghadapi risiko dari yang masih mengkaitkannya
dengan mistis ataupun yang sudah modern yaitu dengan berasuransi, semua
itu memiliki tingkat perlindungannya tersendiri yang tentunya berbeda-beda.
Asuransi adalah sarana proteksi atau perindungan terhadap risiko yang
sudah di kemas secara modern, dalam artian bahwa perlindungan atau
proteksi yang diberikan telah terlepas darihal-hal mistis yaitu dengan sharing

risk dalam asuransi syariah maupun transfer risk dalam asuransi
konvensional.
Asuransi yang telah dikemas secara modern bukannya berarti sudah
terlepas dari berbagai masalah, masih banyak persoalan baik teknis, sosial
maupun masalah moral yang dihadapi contohnya moral hazard, masalah
sosial contohnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadapasuransi
sendiri sedangkan contoh masalah teknis adalah menerapkan sistem informasi
dalam operasional asuransi yang efisiensi dan aman.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Persoalan teknis dan moral bukanlah persoalan satu-satunya yang
dihadapi tetapi ada persoalan lain yang juga harus mendapatkan perhatian
yaitu undang-undang, khususnya dalam asuransi syariah yang belum
mendapatkan pengesahan mengenai peraturan hukum positif berupa undangundang secara khusus mengatur mengenai asuransi syariah karena pada
prinsip

operasionalnya

asuransi

syariah

berbeda

dengan

asuransi

konvensional.
Islam adalah suatu pandangan atau cara hidup yang mengatur sisi
kehidupa nmanusia, maka tidak ada satupun aspek kehidupan manusia yang
terlepas dari ajaran agam Islam termasuk aspek ekonomi. Kegiatan ekonomi
merupakan

sesuatu

yang

tidak

bias

dipisahkan

dalam

kehidupan

manusia.Kegiatan yang berupa produksi,distribusi dan konsumsi ini
dilakukan dalam rangka untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup manusia.
Setiap tindakan manusia didasarkan pada keinginannya untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Pertumbuhan ekonomi Islam di Indonesia padatahun 1922,
yang sebelumnya didahului oleh lokakarya MUI yang menbahas tentang
perbankan syariah. Perkembangan ekonomi syariah yang sangat pesat baru
terasa semenjak pemerintah dan Bank Indonesia mengembangkan system
ekonomi syariah dengan serius. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
ekonomi Islam bukanlah hanya bank syariah saja. Salah satu bagian dari
ekonomi Islam yang merupakan lembaga keuangan non bank pun sudah mulai
menjamur di Indonesia salah satu lembaga keuangan lainnya selain Bank
adalah Asuransi Syariah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Pembuktiannya dengan adanya perusahaan asuransi yang baik secara
keseluruhan operasionalnya berdasarkan syariah Islam maupun yang hanya
membuka unit syariah. Berikut ini adalah data perkembangan perusahaan
asuransi syariah baik secara global, regional ASEAN maupun wilayah
Indonesia.
TABEL 1.1
Pertumbuhan Asuransi Syariah dan Reasuransi dengan Prinsip Syariah 20102016
No Keterangan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Perusahaan asuransi
17
17
17
17
18
18
21
jiwa yang memiliki
unit syariah
2. Perusahaan asuransi
20
18
20
24
23
23
24
kerugian yang
memiiki unit syariah
Total
37
35
37
41
41
41
45
Sumber : Biro Perasuransian Bapepam-LK 2014
Dari tabel 1.1 pada perusahaan asuransi jiwa yang memiliki unit syariah
pada tahun 2010 sampai 2013 terlihat tetap,pada tahun 2014 sampai 2015
sedikit mengalami peningkatan sedangkan dari tahun 2015 ke 2016 terlihat
meningkat sangat tajam. Pada perusahaan asuransikerugian yang memiliki
unit syariah pada tahun 2010 sampai 2013 mengalami nilai yang naik turun
pada tahun 2014, pada 2015 terjadi stagnan dan pada 2016 mengalami sedikit
penurunan.
Dalam suatu survai tentang dunia ekonomi modern ,tentunya usaha
asuransi menduduki tempat utama. Terdapat persamaan pendapat di kalangan
sebagian besar teori ekonomi, bahwa hakikat asuransi terletak pada

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

ditiadakannya risiko kerugian yang tak tentu bagi gabungan orang yang
menghadapi persoalan

serupa dan membayar premi kepada suatu dana

umum.1 Dana ini cukup untuk mengganti kerugian yang disebabkan oleh
anggota yang mana pun. Karena itu, sebelum asuransi dilakukan atas dasar
ekonomi yang sehat, bukan hanya sifat risiko yang dapat diasuransikan, tapi
kemungkinan terjadinya, dan kerugian yang menjadi akibatnya pun harus
ditentukan. Jelaslah bahwa tidak semua risiko mendapat ganti rugi yang sama
melalui asuransi. Peluang, ketidakpastian, maupun dapat diukurnya berbagai
jenis risiko tentulah tidaksama.
Asuransi bagi masyarakat modern dianggap sebagai kebutuhan untuk
menjamin perindungan diri dan harta benda dari musibah yang akan datang.
Kontrak asuransi modern secara umum memiliki kesinambungan sejarah
dengan praktek pinjam meminjam yang pernah dilakukan pada zaman yunani
kuno. Semua asuransi baik pada masa yunani kuno maupun asuransi pada
masa sekarang, pada intinya memiiki tujuan yang sama yaitu memberikan
perindungan atas semua jenis risiko yang mungkin menimpa manusia di masa
yang akan datang. Sebagian orang teribat dalam praktek asuransi dengan
motif untuk mengaihkan beban atas kemungkinan kerugian kepada pihak lain
yang bersedia mengambi alih risiko.
Semua kontrak asuransi bertumpu atas prinsip : ketidakpastian (gha>ra>r)
yang artinya adanya ketidakpastian sumber dana yang dipakai untuk
membayar klaim dari pemegang polis asuransi, unsur spekulasi atau perjudian
Muhhamad Abdul Mana,”Teori
WAKAF,1995),138

1

dan

praktek

islam”,(Yogyakarta:PT

DANA

BAKTI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

(ma>ysi>r) artinya adanya kemungkinan salah satu pihak yang diuntungkan
sedangkan pihak lain dirugikan, unsur bunga uang (ri>ba>) artinya adanya
kemungkinan dana asuransi yang terkumpul dari pembayaran premi di
bungakan, yang kemungkinan sering terjadi atau tercantum di dalam
perjanjian antara perusahaan-perusahaan asuransi dengan tertanggung.
Untuk menghindari semua unsur-unsur yang diharamkan tersebut, maka
munculah perusahaan yang berbasis syariah. Tujuan dari asuransi syariah
adalah untuk saling melindungi dan tolong menolong.
Ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 2 :



Artinya :

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
Ayat Al-Qur’an tersebut mengingatkan kita agar selalu tolong-menolong”.2

dalam berbuat kebajikan dan melarang kita untuk tidak saling tolongmenolong dalam berbuat dosa. Di samping prinsip dasar seperti tolongmenolong, asas keadian dan menghindari kezaliman, lembaga atau perushaan
asuransi syariah juga harus mengembangkan sebuah menejemen asuransi
secara mandiri, terpadu, profesional serta tidak menyalahi aturan dasar yang
telah diatur dalam hukum syariah islam. Untuk menjaga agar sesuai dengan
syariat islam, maka setiap asuransi harus ada Dewan Pengawas Syariah

2

Departemen Agama Republik Indonesia. 2005. Al-Quran Terjemahnya. Surabaya: Karya
Utama,85

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

(DPS). Hal inilah yang membedakan antara asuransi syariah dengan asuransi
konvensional.
Asuransi bumiputera adalah perusahaan asuransi dari Indonesia yang
sudah ada sejak tahun 1912, awalnya diprakarsai oleh seorang guru bernama
M. Ng Dwidjosewojo. Beliau menjabat sebagai sekertaris Persatuan Guruguru Hindia Belanda atau sekarang disebut sebagai PGHB dan merupakan
Sekretaris I Budi Utomo.3
Perusahaan asuransi yang sudah terkemuka ini seperti asuransi
bumiputera syariah telah berhasilmenjunjung tiga pilar dasarnya, seperti
idealisme yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk
mutualisme ini sebagai dasar mutualisme perusahaan melalui kerjasama
,kemitraan, dan sinergi. Kemudian untuk pilar selanjutnya, seperti
profesionalisme dengan memilih sebuah keunggulan dan kompetensi sumber
daya manusia.
AJB Bumiputera Divisi Syariah Cabang Sidoarjo tersedia pilihan
asuransinya, antara lain yaitu asuransi jiwa perorangan syariah dan asuransi
kumpulan syariah, serta nantinya bila tertarik dalam menginvestasikan
sebuah kekayaan bisa melalui asuransi tersebut yang bisa membantu di masa
mendatang.4
Asuransi syariah tumbuh dan berkembang seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya perbankan syariah. Walaupun demikian, banyak nasabah
3

Profil perusahaan asuransi bumiputera http://www.asuransibank.com/2012/08/asuransi
bumiputera.html?m=1 “diakses pada 27 april 2017” pukul 02.56
4
Asuransi Bumiputera syariah http://beritasuransi.indonesia.blogspot.co.id/2016/04/asuransibumiputera-syariah.html?m “diakses pada27 april 2017” pukul 03.59

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

yang belum memahami apa dan bagaimana asuransi syariah tersebut. Hal ini
banyak menimbulkan permasalahan antara perusahaan dan nasabah
dikarenakan nasabah yang hanya ikut saja tanpa memahami apa itu asuransi
syariah.
Dalam penelitian ini pemahaman asuransi syariah di pengaruhi oleh
delapan variabel yaitu minat, produk, promosi, harga, sosial-ekonomi, usia,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.
Dalam sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Gender, Tingkat
Pendidikan dan Usia Terhadap Kesadaran Berasuransi pada Masyarakat Indonesia”
dirujuk dari jurnal yang ditulis oleh Sri Hermawati, disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan pengetahuan dan pemahaman akan asuransi jiwa pada berbagai
usia responden. Gender berpengaruh hanya pada perbedaan pemahaman akan
asuransi jiwa. Tingkat pendidikan mempengaruhi kesadaran akan asuransi jiwa.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin membahas faktor-faktor yang
mempengaruhi pemahaman nasabah tentang asuransi syariah.Untuk itu
penulis mengambil judul “Analisis Faktor Pada Pemahaman Nasabah
Tentang Asuransi Syariah Di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang
Sidoarjo”.

B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

1. Faktor apa yang mempengaruhi pemahaman nasabah tentang asuransi
syariah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo ?
2. Faktor manakah yang paling berpengaruh pada pemahaman nasabah
tentang asuransi syariah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang
Sidoarjo?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk

mengetahui

faktor-faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi

pemahaman nasabah tentang asuransi syariah di AJB Bumiputera 1912
Divisi Syariah Cabang Sidoajo.
2. Untuk menjelaskan analisis factor pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pemahaman nasabah tentang asuransi syariah di AJB Bumiputera 1912
Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.

D. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat untuk
menambah pengetahuan dan wawasan dalam ilmu ekonomi, khususnya
ekonomi syariah yang berkaitan dengan pemahaman asuransi syariah.
2. Manfaat praktis

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

Dari hasil penelitian ini di harapkan jadi bahan pemasukan yang
bermanfaat bagi perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi SyariahCabang
Sidoarjo guna meningkatkankinerja agen agar lebih bisa menjelaskan apa
itu asuransi syariah di masyarakat sekitar.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemahaman Nasabah
Makna

pemahaman

dapat

dijelaskan

secara

etimologi

dan

terminologi, secara etimologi dan terminologi, secara etimologi
pemahaman berasal dari kata paham yang menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pengertian, pendapat,
pikiran, aliran, pandangan dan mengerti benar sedangkan pemahaman
sendiri diartikan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan.1
Secara terminologi pemahaman dapat dijelaskan menurut
sudirman, sudirman mengungkapkan pemahaman adalah suatu
kemampuan

seseorang

dalam

mengartikan,

menafsirkan,

dan

menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri
tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.2
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengertian,
pengetahuan yang banyak, pendapat ; pikiran, aliran ; pandangan,
mengerti benar (akan) ; mengetahui benar (akan), pandai dan mengerti
benar.3 Sedangkan nasabah termasuk dalam kelompok konsumen
1

Ikromullah ramadhan,”Pemahaman Masyarakat Pedesaan terhadap Asuransi Syariah” (“Skripsi—
“), UIN Jakarta 2015,17.
2
Muhammad Zainal Abidin,Pemahaman Menurut Para Ahli, www.MasBied.com “diakses pada”
02 Maret 2017 pukul 13.36.
3
Depdikbud,“Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Atas”,(Jakarta:Debdikbud 1994), 74.

11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

yaitu setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.4
Nasabah adalah orang yang menjadi pelanggan (menabung, dsb) di
bank, orang yang menjadi tanggungan asuransi. Berdasarkan Undangundang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan
syariah, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank syariah
dan atau Unit Usaha Syariah. Nasabah penyimpan adaah nasabah
yang menempatkan dananya di bank syariah atau Usaha Unit Syariah
dalambentuk simpanan berdasarkan akad antara pihakbank syariah
dan Usaha Unit Syariah dan nasabah yang bersangkutan. Nasabah
yang mengikuti asuransi syariah perlu mengetahui akad dan prinsipprinsip asuransi syariah, sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari
pengertian pemahaman nasabah mengenai asuransi syariah adalah
sejauh mana nasabah asuransi syariah mengerti benar-benar terhadap
akaddan prinsip-prinsip asuransi syariah.
Penting bagi nasabah asuransi syariah untuk mengetahui akad dan
prinsip-prisip yang di aterapkan oleh perusahaan asuransi syariah.
Pemahaman ini berguna bagi nasabah, agar nasabah dapat mengetahui
bagaimana uang yang di asuransikan dimasa depan apakah telah
sesuai dengan perjanjian di awal kerja sama serta sudah sesuai dengan
akad

yang

telah

di

tentukan,

sehingga

nasabah

dapat

4

Oka Dhermawan, Optimalisasi Perlindungan Nasabah Bank Melalui Peran Advokasi Lembaga
Perlindungan Konsumen dan Good CorporateGovernance, Jurnal hukum bisnis,vol 28, No.1, 44-51

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

mempertimbangkan keputusannya dari segi efektif dan efisiensi tidak
hanya faktor keagamaan semata. Dengan demikian nasabah dengan
pengetahuan

yang

banyakdapat

mengelolah

dan

memberikan

informasi yang baik pula.
Informasi yang baik yang diberikan nasabah, dengan memberikan
informasi kepada orang lain dapat memberi dampak yang baik bagi
pertumbuhan asuransi syariah. Komunikasi antar masyarakat adalah
sosialisasi yang paling baik untuk mempromosikan asuransi syariah.5
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Nasabah
a.

Faktor Minat
Minat adalah keinginan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh
budaya

dan

kepribadian

seseorang.6

Minat

adalah

suatu

kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada orang yang
bertindak terhadap orang aktifitas atau situasi yang menjadi objek
dari minat tersebut disertai rasa senang.7
Faktor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya minat

suatu

konsumen dalam membeli suatu produk dapat dilihat dari segi
eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang
berasal

dari

lingkungan

eksternal

individu

yang

sangat

berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu

5

Rahmat Setianto,Sosiaisasi Perbankan Syariah Melalui Komunikasi Pemasaran Terpadu,
http://fosseijati.multiply.com .diunduh 5 mei jam 11.35
6
Philip Kotler dan Gary Amstrong,”Prisip-Prinsip Pemasaran”,(Jakarta:Erlangga 2011),hlm 18.
7
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab,”Psikologi Suatu Pengantar dalam Prespektif
Islam”,(Jakarta:Kencana,2004),263.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

produk. Yang termasuk faktor eksternal adalah faktor budaya dan
faktor sosial. Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor
yang berasal dari lingkungan internal yang berpengaruh terhadap
minat dalam membeli suatu produk yakni
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan manusia ataupun organisasi.8 Pengertian
produk secara umum juga dikemukakan oleh beberapa para
ahli. Menurut Philip Kotler produk adalah segala sesuatu yang
bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan,
diminta,

dipakai

atau

dikonsumsi

sehingga

mungkin

memuaskan keinginan atau kebutuhan.9
2. Promosi
Promosi dalam sistem ekonomi syariah harus memperhatikan
niai-nilai kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau saran
yang digunakan harus sesuai dengan prinsip syariah.10 Menurut
indriyo Gitosudarmo promosi merupakan kegiatan yang
ditunjukkan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka
dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi
senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang
8

Danang Sunyoto,”Dasar-dasar Manajemen Pemasaran”,(Yogyakarta:CAPS,2013),Cetakan 3, 65.
Philip Kotler dan Gary Amstrong,”Prinsip-Prinsip Pemasaran”,(Jakarta:Erlangga,2011), hlm 23.
10
Abdul Amrin,”Strategi Pemasaran Asuransi Syariah”,(Jakarta: PT. Grasindo,2007), Cetakan
1,62.
9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

dapat digunakan untuk mempromosikan suatu produk dapat
dipilih beberapa cara, yaitu: iklan, promosi penjualan,
publisitas, bauran promosi.11
3. Harga
Menurut kotler harga adalah sejumlah uang yang dibebankan
pada suatu produk tertentu. Perusahaan menetapkan harga
dalam berbagai cara. Di dalam perusahaan kecil, seringkali
ditetapkan oleh menejemen pemasaran saja. Namun pada
perusahaan-perusahaan

besar

penetapan

harga

biasanya

ditangani oleh para manajer divisi atau menejer lini produk.12
Istilah harga dalam bisnis asuransi biasanya disebut dengan
premi.
4. Sosial-Ekonomi
Sosial-ekonomi didefinisikan sebagai sebuah kajian yang
mempelajari hubungan antara masyarakat, yang didalamnya
terjadi interaksi sosial dengan ekonomi. Sosiologi-ekonomi
mengkaji masyarakat yang didalamnya terdapat proses dan
pola interaksi sosial, dalam hubungannya dengan ekonomi.13

11

Philip Kotler dan kevin lane keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT INDEKS, 2007),Edisi
12 Jilid 2,244.
12
Fandi Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dadi Andrian, Pemasaran Strategic, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2008,), 244.
13
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet2, 11.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

b. Faktor pengetahuan konsumen
Dalam hal ini konsumen yang dimaksud adalah nasabah dalam
asuransi syariah. Sejumah pengalaman dengan informasi tentang
produk atau jasa tertentu yang dimiiki seseorang, semakin tinggi
tingkat pengetahuan yang dimiiki konsumen maka semakin
banyak pula pengalaman yang ia punya menegenai produk
tersebut. Pengalaman ini nantinya yang akan mempengaruhi
keputusan pembelian dan kepercayaan konsumen terhadap suatu
produk.14 Pengetahuan sebagai informasi yang disimpan seseorang
di dalam memori otaknyasebagian informasi tersebut berfungsi
bagi konsumen untuk mengenali pasar, dan hal tersebut disebut
sebagai pengetahuan konsumen.15
Berdasarkan kepada dua definisi tersebut dapat diartikan bahwa
pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut
dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen.
Menurut Notoatmodjo, pengetahuan kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seorang (overt

14

Mowel & minor,”Perilaku Konsumen Edisi Bahasa Indonesia” , (Jakarta : Erlangga,2000) ,135.
Engel, Blackwell and miniard,”Consumer Behavior Marketing Research”, (Philadelphia:The
Dryden Press Harcourt Brace Collage,1995), 337.

15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

behavior). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang yaitu :16
1) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang.

Semakin

bertambahnya

usia

akan

semakin

berkembang pada daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolenya semakin membaik.17
Semakin tua usia seseorang maka proses-proses perkembangan
mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada usia tertentu,
bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak seperti
ketika umur belasan tahun.18 Menurut Sarwono, pada usia 2529 tahun merupakan golongan usia paling produktif, dimana
pada usia ini pemikiran yang lebih kritis, sehingga cenderung
untuk mencari tahu.19 Selain itu Abu Ahmadi (2001:74) juga
mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah
satunya dipengaruhi oleh umur. Sikap kritis diperlukan agar
kita mampu mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai
aspek kehidupan (Molan, 2010). Dari uraian tersebut maka

16

Notoatmodjo,S.2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Cetakan I. Jakarta : PT Rineka
Cipta,25
17
Ibid,219
18
Gunarsih Singgih,1998,Psikologi Perkembangan, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 273
19
Wirawan Sarwono, Surlito. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Jakarta Rajawali Pers,
2010.,35

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat
berpengaruh

pada

pertambahan

pengetahuan

yang

diperolehnya, akan tetapi pada unsur-unsur tetentu atau
menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat
suatu pengetahuan akan berkurang.
2) Jenis kelamin
Beberapa orang beranggapan bahwa pengetahuan seseorang
dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Dan hal ini sudah tertanam
sejak jaman penjajahan. Namun hal itu di jaman sekarang
inisudah terbantahan karena apapun jenis kelamin seseorang,
bila dia masih produktif, berpendidikan, dan berpengalaman
maka ia cenderung mempunyai tingkat pengetahuan yang
tinggi.20
3) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup pendidikan mempengaruhi proses
belajar, makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah
seseorang

tersebut

untuk

menerima

informasi.21Dengan

pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun media

20

Mubin, Cahyani Ani. Psikologi Perkembangan, Cetakan I. Jakarta : Ciputat Press Grup, 2006.
Notoatmodjo,S.2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Cetakan I. Jakarta : PT Rineka
Cipta,25.

21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

massa. Semakin banyak informasi yang masuk, semakin
banyak pula informasi yang didapat. Pengetahuan sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang
dengan pendidikan tinngi, maka orang tersebut akan semakin
luas pula pengetahuannya.
4) Pekerjaan
memang secara tidak langsung pekerjaan turut andil dalam
mempengruhi
dikarenakan

tingkat

pendidikan

seseorang,

hal

ini

pekerjaan berhubungan erat dengan faktor

interaksi sosial dan kebudayaan, sedangkan interaksi sosial
dan budaya berhubungan erat dengan proses pertukran
informasi. Dan hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang. 22
Dari beberapa uraian faktor-faktor diatas peneliti maka
peneliti menentukan 8 variabel yaitu minat, produk, promosi,
harga, sosial-ekonomi, usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan.
3. Asuransi Syariah
a. Pengertian Asuransi
Menurut sudut pandang bisnis,asuransi adalah sebuah
perusahaan yang usaha utamanya menerima atau menjual
jasa,pemindahan

resiko

dari

pihak

lain

dan

memperoleh

22

Ibid 27.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

keuntungan dengan berbagi risiko diantara sejumlah nasabahnya.
Dari sudut pandang sosial asuransi sebagai sebuah organisasi
sosial yang menerima pemindahan risiko dan mengumpulkan dana
dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin
terjadi pada masing-masing anggota tersebut.23
Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha
perasuransian,asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih dimana pihak penganggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima sejumlah
premi asuransi, untuk memberikan pergantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti atau untuk memberikan

suatu

pembayaranyang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.24
Tujuan asuransi pada dasarnya adalah mengalihkan risiko yang
ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan
kepada orang lain yang bersedia mengambil risiko itu dengan
mengganti kerugian yang dideritanya.25

23

Hasan Ali,Asuransi dalam perspektif Hukum Islam,Suatu Tinjauan Analisi Historis,Teoritis dan
praktis,(Jakarta:Prenada Media,2004),59.
24
Gemala Dewi,Aspek-aspek
dalam perbankan dan perasuransian Syariah di
Indonesia(Jakarta:Kencana,2007) Cetakan Ke-4,19.
25
Zainnudin Ali,Hukum Asuransi syariah,(Jakarta:Sinar Grafika,2008), 25.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

b. Pengertian Asuransi Syariah
Kata asuransi berasal dari bahasa inggris yaitu, insurance, yang
dalam

bahasa

indonesia

telah

menjadi

bahasa

popular

dan

diadopsidalam kamus besarbahasa indonesia dengan padanan kata
‘pertanggungan’. Dalam bahasa belanda biasa disebut dengan istilah

assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan).26
Asuransi syariah adalah pengaturan pengelolaan resiko yang
memenuhiketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang
melibatkan peserta dan operator. Syariah berasal dari ketentuanketentuan di dala Al-Qur’an dan As-Sunnah.27
Dalam perspektif ekonomi Islam asuransi dikenal dengan istilah
takaful yang berasal dari bahasa arab ta>kala>-ya>ta>kaka>fu>l yang
berarti saling menanggung atau menjamin. Asuransi dapat diartikan
sebagai perjanjian yang berkitan dengan pertanggungan atau
penjaminan atas resiko kerugian tertentu.28
Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita ambil kesimpulan
bahwasannya asuransi takaful merupakan pihak yang tertanggung
penjamin atas segala risiko kerugian, kerusakan, kehilangan, atau
kematian yang dialami oleh nasabah (pihak tertanggung). Dalam hal
ini, si tertanggung mengikat perjanjian (penjaminan resiko) dengan si
penanggung atas barang atau harta, jiwa dan sebagainya berdasarkan
26

AM. Hasan Ali , Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta:Kencana,2004), 57.
Iqbal Muhaimin, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,2005),2.
28
Hendi Suhendi dan Deni K Yusuf, Asuransi Takaful dari Teoritis Ke Praktik , (Bandung:
Mimbar Pustaka, 2005), I.
27

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

prinsip bagi hasil yang mana kerugian dan keuntungan disepakati oleh
kedua belah pihak.29
Asuransi merupakan cara atau metode untuk memelihara manusia
dalam menghindari resiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan
terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanan kegiatan hidupnya atau
dalam aktivitas ekonominya.30
Dalam ensiklopedi hukum islam telah disebutkan bahwa asuransi
adalah transaksi perjanjian antara dua pihak, dimana pihak yang satu
berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang
dibuat.31
Abbas salim berpendapat, bahwa asuransi adalah suatu kemauan
untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti
sebagai pengganti (substitusi) kerugian-kerugian yang belum pasti.32
Dalam pengertian asuransi di atas, menunjukkan bahwa asuransi
mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
1) Adanya pihak tertanggung
2) Adanya pihak penanggung
3) Adanya perjanjian asuransi

29
30

Ibid ,.3.

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2004),28.
AM. Hasan Ali, Masail Fiqhiyah : Zakat, Pajak, Asuransi dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.2003),95.
32
Abbas Salim,Dasar-dasar Asuransi, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,1995), I.
31

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

4) Adanya pembayaran premi
5) Adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan (yang
diderita tertanggung)
6) Adanya suatu peristiwa yang tidak pasti terjadinya.33
Jadi asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan risiko yang
memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang
melibatkan peerta dan perusahaan asuransi.
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau
pengulangan terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari
anggapan plagiasi terhadap karya tertentu, maka perlu adanya
penelitian terdahulu yang relevan.
Berikut penulis memaparkan beberapa penelitian yang membahas
tema yang sama diantaranya :

33

No

Judul Penelitian

Penyusun

Hasil Penelitian

1.

Pengaruh Gender, Sri
Tingkat Pendidikan Hermawati
dan Usia Terhadap
Kesadaran
Berasuransi pada
Masyarakat
Indonesia

2.

Persepsi
Etnis Harviz
Hasil penelitian ini adalah
China
Terhadap Akbar
hubungan positif antara variabel
Perbankan Syariah Haroni Doli kinerja, pelayanan, promosi dan

Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan
pengetahuan dan pemahaman
akan asuransi jiwa pada berbagai
usia
responden.
Gender
berpengaruh
hanya
pada
perbedaan pemahaman akan
asuransi jiwa. Tingkat pendidikan
mempengaruhi kesadaran akan
asuransi jiwa.

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia,(Jakarta: Gema Insani,2006), 2.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

3.

4.

5.

Di Kota Medan

H. Ritonga

physical evidence terhadap bank
syariah di Medan.

Pemahaman
Masyarakat
Pedesaan Terhadap
Asuransi Syariah
(Studi dan Analisis
pada Desa Duku
Puntang
Kecamatan Duku
Puntang Kabupaten
Cirebon)
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Minat
Nasabah
Non-Muslim dalam
Membeli
Produk
Asuransi
Jiwa
Syariah (Studi pada
AJB Bumiputera
1912
Divisi
Syariah
Cabang
Margonda)
Analisis
Pemahaman
Nasabah
Bank
Syariah Terhadap
Sistem Perbankan
Islam (Studi Kasus
Mahasiswa
S1
Ekonomi
Islam
Universitas
Brawijaya)

Ikromullah
Ramadhan

Hasil penelitian ini adalah Teori
yang mendukung pendapat yang
di jelaskan dalam bab II adalah
teori solidaritas mekanik dan
Emile
durkhem
yang
menyebabkan terhambatnya arus
pemahaman masyarakat terhadap
asuransi

Winny
Rahmawati

Hasil penelitian ini adalah
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi minat non muslim
adalah faktor promosi merupakan
faktor yang paling dominan
dalam minat non muslim.

Citra Pratiwi

Hasil penelitian ini adalah untuk
menetap padasuatu perbankan
juga
dipengaruhi
oleh
pemahaman dan pengetahuan.

Sumber : diolah dari berbagai sumber
Penelitian pertama, berjudul pengaruh Gender, Tingkat Pendidikan
dan Usia Terhadap Kesadaran Berasuransi yang dituliskan oleh Sri
Herawati dalam jurnal asuransi dan manajemen risiko Volume 1, No 1,
Februari 2013 yang diterbitkan oleh AAMAL. Perbedaan penelitian ini
adalah penelitian ini menggunakan analisis manova sedangkan penulis
menggunakan analisis faktor.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Penelitian kedua, berjudul Persepsi Etnis China Terhadap Perbankan
Syariah di Kota Medan dituliskan oleh Harviz Akbar Haroni Doni H.
Ritonga dalam jurnal Ekonomi dan Keuangan , Vol 1, No. 2, Januari
2013. Perbedaan penelitian ini adalah peneliti ini mengolah data dengan
menggunakan ordinary least square sedangkan penulis menggunakan
analisis faktor.
Penelitian ketiga, berjudul Pemahaman Masyarakat Pedesaan Terhadap
Asuransi Syariah (Studi dan Analisis pada Desa Duku Puntang
Kecamatan Duku Puntang Kabupaten Cirebon), penulisan ini berbentuk
skripsi di tuliskan oleh Ikromullah Ramadhan. Perbedaan penelitian ini
terletak pada tempat penelitiannya, penelitian ini tempatnay di Desa
Duku Puntang Kecamatan Duku Puntang Kabupaten Cirebon, sedangkan
penulis di AJB Bumiputera1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.
Penelitian keempat, berjudul Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Minat Nasabah Non-Muslim dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa
Syariah (Studi pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang
Margonda) penelitian ini berbentuk skripsi yang dituliskan oleh Winny
Rahmawati. Perbedaan penelitian ini terletak pada tempat penelitiannya yaitu
terletak di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Margonda, dan

objeknya adalah nasabah non-muslim sedangkan penulis di AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.
Penelitian kelima, berjudul Analisis Pemahaman Nasabah Bank Syariah
Terhadap Sistem Perbankan Islam (Studi Kasus Mahasiswa S1 Ekonomi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Islam Universitas Brawijaya) penelitian ini berbentuk skripsi yang
dituliskan oleh Citra Pratiwi. Perbedaan penelitian ini terletak objeknya
yakni mahasiswa S1 Ekonomi Islam Universitas Brawijaya malang
sedangkan penulis objeknya nasabah AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah Cabang Sidoarjo.

C. Kerangka Konseptual
Bagan 2.1 Kerangka Konseptual
Produk (X1 )
Promosi (X2 )
Harga (X3 )
Sosial-Ekonomi
(X4 )
Usia (X5 )

(F1 )

Jenis kelamin (X6 )
Pendidikan (X7 )
Pekerjaan (X8 )

Pemahaman
nasabah tentang
asuransi syariah
di AJB
Bumiputera
1912 Divisi
Syariah Cabang
Sidoarjo (Y)

Sumber : dari berbagai sumber
Pemahaman nasabah dapat di pengaruhi oleh beberapa variabel, dalam
penelitian ini menggunakan sebelas variabel bebas yaitu produk, promosi,
harga, sosial-ekonomi, usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
keinginan, kebutuhan, motivasi, pengetahuan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh yang paling berperan diantara kesebelas
variabel tersebut terhadap pemahaman nasabah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

D. Hipotesis
Hipotesis secara etimologisdibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan

thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kemudian kedua
kata ini digabung menjadi hypotesis dan di indonesia kan menjadi
hipotesis dengan arti suatu kesimpulan yang masih kurang yang masih
beum sempurna. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud
sebagai kesimpulan yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan
dengan membuktikan kebenaran hypotesis itu. Pembuktian itu hanya
dapat dilakukan dengan menguji hipotesis dengan data lapangan.34
Hypotesis sesungguhnya adalah jawaban sementara terhadap hasil
penelitian yang akan dilakukan. Dengan hipotesis, penelitian menjadi
tidak ngambang karena dibimbing oleh hipotesis tersebut. Disamping
hipotesis berfungsi sebagai guide penelitian, ekstensi peneitian itu
sendiriyang terpenting adalah menguji hipotesis. Berdasarkan tinjauan
pustaka dan kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah 35
1. Diduga variabel produk berpengaruh positif terhadap pemahaman
nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.
2.

Diduga variabel promosi berpengaruh positif terhadap pemahaman
nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.

34

Bungin,Metodologi
Penelitian Sosial (Format-format
Kualitatif),(Surabaya: Airlangga University Press,2011),90.

Burhan

Kuantitatif

dan

35

Ibid

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

3. Diduga variabel harga berpengaruh positif terhadap pemahaman
nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.
4. Diduga variabel soaial-ekonomi berpengaruh positif terhadap
pemahaman nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Cabang Sidoarjo.
5. Diduga variabel usia berpengaruh positif terhadap pemahaman
nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.
6. Diduga variabel jenis kelamin berpengaruh positif terhadap
pemahaman nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Cabang Sidoarjo.
7. Diduga

variabel

pendidikan

berpengaruh

positif

terhadap

pemahaman nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Cabang Sidoarjo.
8. Diduga variabel pekerjaan berpengaruh positif terhadap pemahaman
nasabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif
dan penilaian dengan menggunakan metode penelitian survai. Dengan
menggunakan teori-teori pendekatan kuantitatif dan tes statistik, dengan
hasil akhir penelitian merupakan verifikasi dari teori atau hipotesa untuk
diterima atau ditolak. Adapun hasil penelitian menggunakan deskriptif
analisis dimana penulis menggambarkan pembahasan permasalahan dengan
didasari data-data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk menarik
kesimpulan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk kepentingan penelitian yaitu AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo. Adapun waktu yang
diperlukan untuk pengumpulan dari data kuesioner yang dilakukan oleh
penulis selama kurang lebih 1 (satu) bulan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh nasabah yang ada di AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo sebanyak 5000 orang,
yang terdiri dari 1570 yang masih aktif yang lainnya sudah habis masa
kontraknya. Untuk sekedar memperkirakan maka apabila subjek kurang dari

29

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

100 orang lebih baik di ambil semua sehinnga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, selanjutnya karena nasabah lebih dari 100 maka peneliti
menggunakan metode sampling. Metode sampling adalah pembicaraan
bagaimana berbagai menata berbagai teknik dalam penarikan atau
pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita merancang tata cara
pengambilan sampel agar menjadi sampel yang representatif.1 Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah rancangan sampel probabilitas
(Probability Sampling Design), artinya penarikan sampel atas pemikiran
bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dijadikan sampel.2
Dengan demikian, dalam rancangan ini tidak terdapat tidak terdapat
diskriminasi unit populasi yang satu dengan yang lainnya.
D. Variabel Penelitian
Variabel berasal dari kata bahasa inggris variable yang berarti faktor tak
tetap atau berubah-ubah. Dalam bahasa Indonesia variabel diartikan sebagai
lebih tepat disebut bervariasi berarti variabel adalah fenomena yang
bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu, standart dan sebagainya.3

1

Burhan Bungin,Metodologi