AKUNTANSI KEUANGAN II
AKUNTANSI KEUANGAN II
“Paper Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Emiten”
(PT.Mayora Indah,Tbk)
Disusun Oleh :
Nama
: Susi Susanti
NRP
: 1110.102.026
Progdi
: D-III Akuntansi
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2013
I.
Dilutive Securities and Earnings per Shares (EPS)
I.1
Berdasarkan materi di kelas :
a. Dilutive Securities (sekuritas dilutif) adalah sekukritas yang dapat
diubah menjadi saham biasa dan perubahan tersebut berakibat pada
pengurangan (dilution/dilusi) laba per lembar saham.
Contoh : convertible bonds, convertible preferred stock, dan warrants.
b. Earnings per Shares
Earnings per share (laba per saham) menunjukan laba yang dihasilkan
oleh per lembar saham biasa, jadi laba per saham hanya dilaporkan
untuk saham biasa. Earnings per shares (EPS) terdiri dari Basic EPS
dan Complex EPS.
Berikut ini merupakan bagan mengenai Dilutive securities and
earnings per share :
DILUTIVE SECURITIES AND EARNINGS PER
Dilutive
Securities and
Compansation
1.2
Debt and equity
Convertible debt
Convertible
preferred
stock
Stock warrants
Accounting for
compensatio
Berdasarkan
PSAK
Computing
Earnings per
Share
Simple capital
structure
Complex capital
structur
Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keungan), Earnings
per Share (Laba per Saham) diatur dalam PSAK
No.56, berikut adalah definisi
mengenai EPS /LPS berdasarkan PSAK No.56 : “Laba per saham (LPS) adalah
data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan. LPS dengan ringkas
menyajikan kinerja perusahaan dikaitkan dengan saham beredar. LPS yang
dikaitkan dengan harga pasar saham (price-earning ratio) bisa memberikan
gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding dengan uang yang ditanam
pemilik perusahaan”. Berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah, Tbk No.2b (3.8)
perusahan tsb telah menerapkan PSAK No.56 (Revisi 2011).
1.3
Berdasarkan Final Pedoman BAPEPAM
Berdasarkan Badan Pengawas Pasar Modal (bapepam) earnings per
share/laba per saham dibahas dalam komponen utama laporan laba rugi
komprehensif yang disajikan dengan menggunakan metode beban fungsional.
Dan berdasarkan laporan keuangan PT. Mayora Indah, Tbk sudah memenuhi final
pedoman Bapepam tersebut.
1.4
Berdasarkan LK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan laporan keuangan PT.Mayora Indah, Tbk. Perusahaan tersebut
hanya menggunakan Basic EPS, data tersebut diperoleh dari catatan atas laporan
keuangan (CaLK) PT.Mayora Indah, Tbk No.32. berikut ini adalah perhitungan
Laba per saham/earnings per shares (EPS) PT.Mayora Indah, Tbk :
Berikut ini adalah Rumus dari Basic EPS :
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas saham biasa :
II.
Laba Bersih - Dividen saham preferen
Rata-rata ekuitas pemegang saham
ACCOUNTING FOR LEASES
II.1 Berdasarkan Materi dikelas
Accounting for leases atau akuntansi sewa menyewa adalah aktivitas
keuangan yang berhubungan dengan penyerahan sementara atau perolehan
sementara atas barang atau jasa, hal ini juga biasa disebut dengan leasing
yaitu perjanjian kontrak yang terjadi antara penyewa (leasee) dengan yang
mentewakan (lesor). Accounting for leases terbagi menjadi 2 jenis yaitu,
finance lease/capital lease dan operating lease.
Berikut adalah kriteria dari Finance lease/Capital lease (leasee) :
Adanya transfer kepemilikan (transfers ownership)
Terdapat opsi jual-beli (bargain-purchase option)
Terdapat bagian major dari umur ekonomis asset (major part of
economic life of the asset)
Memiliki present value yang lebih kecil dari fair value.
Sedangkan Operating lease diluar dari criteria tersebut atau kebalikan dari
criteria finance lease, misalnya : tidak adanya transfer kepemilikan dan
tidak terdapat major.
II.2
Berdasarkan PSAK
Berdasarkan PSAK leasing dibahas dalam PSAK No.30
PSAK No. 30 tentang Sewa mengatur bahwa suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
Dan dari pembahasan tersebut PT.Mayora Indah,Tbk sudah menerapkan
PSAK No.30 (Revisi 2011) mengenai sewa yang tercantum dalam CaLK
perusahaan No.2b (3.4) sebagai berikut :
II.3
Berdasarkan Final Pedoman BAPEPAM
Penjelasan tentang sewa atau leasing dalam final pedoman Bapepam
tercantum pada no.4m mengenai kebijakan akuntansi tertentu, yang
merupakan kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan dan relevan untuk
memahami laporan keuangan.
Dilihat dari catatan atas laporan keuangan (CaLK) PT.Mayora Indah,Tbk
dan dari pembahasan tersebut, PT.Mayora Indah,Tbk sudah menerapkan
apa yang sudah diatur dalam final pedoman Bapepam tersebut, berikut
adalah CaLK perusahan mengenai sewa :
II.4
Berdasarkan LK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan laporan keuangan dan CaLK, perusahaan melakuakan
aktivitas sewa menyewa. Berikut adalah CaLK perusahaan yang berperan
sebagai lessee yang menggunakan operating lease :
Dan berikut ini CaLK perusahaan sebagai Lessor :
Laporan L/R PT.Mayora Indah,Tbk :
III.
ACCOUNTING FOR INCOME TAX
III.1 Berdasarkan materi di kelas :
Income tax (pajak penghasilan) merupakan penghasilan yang dikenakan
pajak, pajak penghasilan termasuk semua pajak dalam negeri maupun luar
negeri yang didasarkan pada laba kena pajak.
Dalam pajak penghasilan terdapat pajak tangguhan (deffered tax), beda
temporer (temporary differences), dan beda permanen (permanent
differences) dengan penjelasan sebagai berikut :
a) Pajak tangguhan (differed tax) :
Merupakan selisih dari beban pajak (tax expense) dengan
kewajiban pajak (tax liability). Dari pajak tangguhan tersebut kita
dapat melihat apakah selisih tersebut merupakan liabilitas pajak
tangguhan (differed tax liability) atau asset pajak tangguhan
(differed tax asset).
Liabilitas pajak tangguhan (differed tax liability)
Adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode
masa depan akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
Asset pajak tangguhan (differed tax asset)
Adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan
pada periode masa depan sebagai akibat adanya : perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan ; akumulasi rugi pajak
belum dikompensasi ; dan akumulasi kredit pajak belum
dimanfaatkan dalam hal peraturan perpajakan.
b) Beda temporer (temporary difference)
Adalah perbedaan antara jumlah tercatat asset atau liabilitas pada
posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan
temporer dapat berupa : perbedaan temporer kena pajak-liabilitas
dan perbedaan temporer dapat dikurangkan-aset.
c) Beda permanen (permanent difference)
Terdiri dari :
Penghasilan dikenakan pajak final
Biaya yang tidak boleh dikurangkan, seperti : biaya
entertainment yang tidak ada bukti pendukung, sumbangan,
dan biaya yang tidak terkait untuk memperoleh,
mendapatkan dan memelihara penghasilan.
Penghasilan bukan obyek pajak.
III.2
Berdasarkan PSAK
Penghasilan pajak (income tax) berdasarkan PSAK tercantum dalam
PSAK No.46 yang mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan.
Pernyataan ini juga mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan (differed
tax asset) yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun
berikutnya.
Dan berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah, Tbk. Perusahaan sudah
menerapkan PSAK tersebut pada laporan keuangannya.
III.3
Berdasarkan final pedoman BAPEPAM
Pajak pengahasilan (income tax) yang dalam hal ini yang membahas asset
pajak tangguhan (deffered tax asset) dan liabilitas pajak tangguhan
(differed tax liability) tercantum dalam final pedoman BAPEPAM yaitu
dalam komponen utama laporan posisi keuangan yang terletak pada asset
tidak lancar dan liabilitas tidak lancar.
Dan pada laporan keuangan PT.Mayora Indah,Tbk sudah menerapkan
aturan yang tercantum dalam final pedoma bapepam dalam hal komponen
utama laporan posisi keuangan.
III.4
IV.
Berdasarkan LK PT.Mayora Indah,Tbk
Dilihat dari laporan laba rugi comprehensive PT.Mayora Indah,Tbk
memiliki asset pajak tangguhan (differed tax asset) dan liabilitas pajak
tangguhan (differed tax liability).
Berikut adalah perhitungan DTA dan DTL tahun 2012 berdasarkan CaLK
perusahaan :
IMBALAN KERJA
Imbalan kerja (employee benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan
perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerja.
Imbalan kerja mencakup: - kerja jangka pendek, meliputi :
(gaji, upah, iuran jaminan sosial, cuti tahunan, cuti ,
bagi laba dan bonus)
- imbalan pasca kerja, meliputi :
(pensiun, asuransi jiwa pasca kerja, dan imbalan
kesehatan pasca kerja)
- imbalan kerja jangka panjang lainnya, meliputi :
(cuti besar, cuti hari raya, cacat permanen, bagi laba,
bagi bonus dan kompensasi)
- pesangon pemutusan hubungan kontrak kerja
- serta imbalan kerja berbasis ekuitas.
Berdsarkan CaLK PT.Mayora Indah,Tbk No.2b (1) Imbalan kerja tercantum
dalam kebijakn akuntansi perusahaan sebagai berikut :
Berikut ini laporan posisi keuangan perusahaan yang didalamnya tercantum
imbalan kerja :
Di bawah ini adalah perhitungan imbalan pasti pasca-kerja :
V.
REVENUE
V.1
Berdasarkan materi di kelas :
Secara definisi, pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode
jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.
Sesuatu dikatakan sebagai pendapatan jika berasal dari:
- Penjualan barang
- Penjualan jasa
- Penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalty, dan deviden, dan
- Penjualan asset selain persediaan.
V.2
Berdasarkan PSAK :
Berdasarkan PSAK, pendapatan (revenue) tercantum dalam PSAK
No.23
Menurut kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK 23,
suatu entitas dapat mengakui pendapatan jika memenuhi kriteria di
bawah ini:
Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli.
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual.
Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi
tersebut mengalir ke entitas dan,
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara handal.
Dari criteria tersebut PT.Mayora Indah,Tbk telah memenuhi criteria
pengakuan pendapatan yang di jelaskan dalam catatan atas laporan keuangan
perusahaan (CaLK) No.36
V.3
Berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan Pengakuan pendapatan yang diklasifikasikan berdasarkan
sifat transaksi diatas serta dilihat dari CaLK peruahaan, PT.Mayora
Indah,Tbk memiliki tipe transaksi penjualan barang.
Berikut adalah perhitungan pendapatan atas penjualan :
Berdasarkan data diatas pendapatan penjualan yang didapat tersebut
ialah berasal dari penjualan eksternal (external sales) dan penjualan
internal (internal sales).
VI.
ACCOUNTING CHANGES AND ERROR ANALYSIS
VI.1
Berdasarkan materi di kelas :
Accounting changes adalah perubahan akuntansi, perubahan ini misalnya
perubahan kebijakan akuntansi dalam suatu perusahaan yang merubah
metode pencatatan persediaan perusahaan tersebut.
Perubahan dalam perlakuan akuntansi harus dilaporkan dalam laporan
keuangan. Bentuk pelaporan dalam laporan keuangan tersebut ada
beberapa cara. Ada perubahan yang harus diikuti dengan pembuatan
jurnal sehingga akan mempengaruhi posisi keuangan maupun kinerja
perusahaan. Ada juga perubahan yang cukup dilaporkan melalui
pengungkapan di dalam catatan atas laporan keuangan.
perubahan-perubahan dalam akuntansi secara umum terbagi atas tiga
jenis perubahan. Perubahan-perubahan tersebut adalah:
1.
Perubahan dalam estimasi
Di dalam akuntansi yang bersifat akrual dikenal adanya estimasi atau
perkiraan. Estimasi terutama dilakukan untuk item-item yang tidak dapat
diketahui secara pasti. Estimasi bersifat arbitrer tetapi juga harus
memenuhi unsur kewajaran. Contoh estimasi dalam akuntansi adalah
estimasi terhadap nilai sisa dan masa manfaat dari penggunaan aset tetap.
2.
Perubahan dalam prinsip/kebijakan akuntansi
Untuk perlakuan akuntansi yang sifatnya bisa memilih, misalnya metode
depresiasi, pengakuan kontrak jangka panjang, akuntansi persediaan,
terdapat beberapa pilihan metode yang digunakan. Perusahaan harus
memilih satu metode yang akan ia gunakan secara konsisten dalam
perlakuan akuntansi untuk bisnisnya. Hanya saja sangat mungkin
perusahaan ingin mengganti metode yang ia pilih dengan metode lain.
Contohnya adalah perubahan metode depresiasi dari garis lurus menjadi
jumlah angka tahun, atau perubahan pencatatn persedian dari LIFO
menjadi FIFO
3.
Perubahan entitas pelaporan
Hal ini dapat terjadi misalnya ketika terjadi transaksi pengambilalihan
perusahaan. dalam transaksi tersebut bisa terjadi perubahan entitas
perusahaan dan perlu dilakuakn juga perubahan dari sisi akuntansinya.
Intinya adalah sebuah perubahan kebijakan akuntansi akan dianggap
bersifat retrospektif jika penyesuaian terhadap saldo laba akibat
perubahan tersebut dapat ditentukan secara wajar. Tetapi jika
penyesuaian terhadap saldo laba akibat perubahan tersebut tidak dapat
ditentukan secara wajar, perubahan tersebut bersifat prospektif.
VI.2
Berdasarkan PSAK
Dalam PSAK 25 yang disahkan 15 Desember 2009, mengatur
bagaimana menerapkan perubahan kebijakan akuntansi dan perubahan
estimasi
akuntansi,
yaitu
melalui
penerapan Retrospektif dan
penerapan Prospektif. Kebijakan akuntansi menyangkut prinsip, dasar,
konvensi, peraturan, praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Sedangkan estimasi
akuntansi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang
tersedia dan andal.
Yang diperbolehkan menurut PSAK 25 Reformat 2007 adalah perubahan
yang memang diatur dalam standar dan perubahan dirasa dapat
membantu meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan lebih
mencerminkan keadaan perusahaan. Perubahan yang melanggar prinsip
konsistensi tersebut seharusnya dilakukan secara wajar. Misalnya
perubahan yang dilakukan tiap periode bukanlah termasuk perubahan
yang bersifat wajar.
VI.3
Berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan catatan atas laporan keungan PT.Mayora Indah,Tbk. Bahwa
asset tetap perusahaan tidak terdapat perubahan estimasi.
“Paper Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Emiten”
(PT.Mayora Indah,Tbk)
Disusun Oleh :
Nama
: Susi Susanti
NRP
: 1110.102.026
Progdi
: D-III Akuntansi
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2013
I.
Dilutive Securities and Earnings per Shares (EPS)
I.1
Berdasarkan materi di kelas :
a. Dilutive Securities (sekuritas dilutif) adalah sekukritas yang dapat
diubah menjadi saham biasa dan perubahan tersebut berakibat pada
pengurangan (dilution/dilusi) laba per lembar saham.
Contoh : convertible bonds, convertible preferred stock, dan warrants.
b. Earnings per Shares
Earnings per share (laba per saham) menunjukan laba yang dihasilkan
oleh per lembar saham biasa, jadi laba per saham hanya dilaporkan
untuk saham biasa. Earnings per shares (EPS) terdiri dari Basic EPS
dan Complex EPS.
Berikut ini merupakan bagan mengenai Dilutive securities and
earnings per share :
DILUTIVE SECURITIES AND EARNINGS PER
Dilutive
Securities and
Compansation
1.2
Debt and equity
Convertible debt
Convertible
preferred
stock
Stock warrants
Accounting for
compensatio
Berdasarkan
PSAK
Computing
Earnings per
Share
Simple capital
structure
Complex capital
structur
Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keungan), Earnings
per Share (Laba per Saham) diatur dalam PSAK
No.56, berikut adalah definisi
mengenai EPS /LPS berdasarkan PSAK No.56 : “Laba per saham (LPS) adalah
data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan. LPS dengan ringkas
menyajikan kinerja perusahaan dikaitkan dengan saham beredar. LPS yang
dikaitkan dengan harga pasar saham (price-earning ratio) bisa memberikan
gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding dengan uang yang ditanam
pemilik perusahaan”. Berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah, Tbk No.2b (3.8)
perusahan tsb telah menerapkan PSAK No.56 (Revisi 2011).
1.3
Berdasarkan Final Pedoman BAPEPAM
Berdasarkan Badan Pengawas Pasar Modal (bapepam) earnings per
share/laba per saham dibahas dalam komponen utama laporan laba rugi
komprehensif yang disajikan dengan menggunakan metode beban fungsional.
Dan berdasarkan laporan keuangan PT. Mayora Indah, Tbk sudah memenuhi final
pedoman Bapepam tersebut.
1.4
Berdasarkan LK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan laporan keuangan PT.Mayora Indah, Tbk. Perusahaan tersebut
hanya menggunakan Basic EPS, data tersebut diperoleh dari catatan atas laporan
keuangan (CaLK) PT.Mayora Indah, Tbk No.32. berikut ini adalah perhitungan
Laba per saham/earnings per shares (EPS) PT.Mayora Indah, Tbk :
Berikut ini adalah Rumus dari Basic EPS :
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas saham biasa :
II.
Laba Bersih - Dividen saham preferen
Rata-rata ekuitas pemegang saham
ACCOUNTING FOR LEASES
II.1 Berdasarkan Materi dikelas
Accounting for leases atau akuntansi sewa menyewa adalah aktivitas
keuangan yang berhubungan dengan penyerahan sementara atau perolehan
sementara atas barang atau jasa, hal ini juga biasa disebut dengan leasing
yaitu perjanjian kontrak yang terjadi antara penyewa (leasee) dengan yang
mentewakan (lesor). Accounting for leases terbagi menjadi 2 jenis yaitu,
finance lease/capital lease dan operating lease.
Berikut adalah kriteria dari Finance lease/Capital lease (leasee) :
Adanya transfer kepemilikan (transfers ownership)
Terdapat opsi jual-beli (bargain-purchase option)
Terdapat bagian major dari umur ekonomis asset (major part of
economic life of the asset)
Memiliki present value yang lebih kecil dari fair value.
Sedangkan Operating lease diluar dari criteria tersebut atau kebalikan dari
criteria finance lease, misalnya : tidak adanya transfer kepemilikan dan
tidak terdapat major.
II.2
Berdasarkan PSAK
Berdasarkan PSAK leasing dibahas dalam PSAK No.30
PSAK No. 30 tentang Sewa mengatur bahwa suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
Dan dari pembahasan tersebut PT.Mayora Indah,Tbk sudah menerapkan
PSAK No.30 (Revisi 2011) mengenai sewa yang tercantum dalam CaLK
perusahaan No.2b (3.4) sebagai berikut :
II.3
Berdasarkan Final Pedoman BAPEPAM
Penjelasan tentang sewa atau leasing dalam final pedoman Bapepam
tercantum pada no.4m mengenai kebijakan akuntansi tertentu, yang
merupakan kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan dan relevan untuk
memahami laporan keuangan.
Dilihat dari catatan atas laporan keuangan (CaLK) PT.Mayora Indah,Tbk
dan dari pembahasan tersebut, PT.Mayora Indah,Tbk sudah menerapkan
apa yang sudah diatur dalam final pedoman Bapepam tersebut, berikut
adalah CaLK perusahan mengenai sewa :
II.4
Berdasarkan LK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan laporan keuangan dan CaLK, perusahaan melakuakan
aktivitas sewa menyewa. Berikut adalah CaLK perusahaan yang berperan
sebagai lessee yang menggunakan operating lease :
Dan berikut ini CaLK perusahaan sebagai Lessor :
Laporan L/R PT.Mayora Indah,Tbk :
III.
ACCOUNTING FOR INCOME TAX
III.1 Berdasarkan materi di kelas :
Income tax (pajak penghasilan) merupakan penghasilan yang dikenakan
pajak, pajak penghasilan termasuk semua pajak dalam negeri maupun luar
negeri yang didasarkan pada laba kena pajak.
Dalam pajak penghasilan terdapat pajak tangguhan (deffered tax), beda
temporer (temporary differences), dan beda permanen (permanent
differences) dengan penjelasan sebagai berikut :
a) Pajak tangguhan (differed tax) :
Merupakan selisih dari beban pajak (tax expense) dengan
kewajiban pajak (tax liability). Dari pajak tangguhan tersebut kita
dapat melihat apakah selisih tersebut merupakan liabilitas pajak
tangguhan (differed tax liability) atau asset pajak tangguhan
(differed tax asset).
Liabilitas pajak tangguhan (differed tax liability)
Adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode
masa depan akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
Asset pajak tangguhan (differed tax asset)
Adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan
pada periode masa depan sebagai akibat adanya : perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan ; akumulasi rugi pajak
belum dikompensasi ; dan akumulasi kredit pajak belum
dimanfaatkan dalam hal peraturan perpajakan.
b) Beda temporer (temporary difference)
Adalah perbedaan antara jumlah tercatat asset atau liabilitas pada
posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan
temporer dapat berupa : perbedaan temporer kena pajak-liabilitas
dan perbedaan temporer dapat dikurangkan-aset.
c) Beda permanen (permanent difference)
Terdiri dari :
Penghasilan dikenakan pajak final
Biaya yang tidak boleh dikurangkan, seperti : biaya
entertainment yang tidak ada bukti pendukung, sumbangan,
dan biaya yang tidak terkait untuk memperoleh,
mendapatkan dan memelihara penghasilan.
Penghasilan bukan obyek pajak.
III.2
Berdasarkan PSAK
Penghasilan pajak (income tax) berdasarkan PSAK tercantum dalam
PSAK No.46 yang mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan.
Pernyataan ini juga mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan (differed
tax asset) yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun
berikutnya.
Dan berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah, Tbk. Perusahaan sudah
menerapkan PSAK tersebut pada laporan keuangannya.
III.3
Berdasarkan final pedoman BAPEPAM
Pajak pengahasilan (income tax) yang dalam hal ini yang membahas asset
pajak tangguhan (deffered tax asset) dan liabilitas pajak tangguhan
(differed tax liability) tercantum dalam final pedoman BAPEPAM yaitu
dalam komponen utama laporan posisi keuangan yang terletak pada asset
tidak lancar dan liabilitas tidak lancar.
Dan pada laporan keuangan PT.Mayora Indah,Tbk sudah menerapkan
aturan yang tercantum dalam final pedoma bapepam dalam hal komponen
utama laporan posisi keuangan.
III.4
IV.
Berdasarkan LK PT.Mayora Indah,Tbk
Dilihat dari laporan laba rugi comprehensive PT.Mayora Indah,Tbk
memiliki asset pajak tangguhan (differed tax asset) dan liabilitas pajak
tangguhan (differed tax liability).
Berikut adalah perhitungan DTA dan DTL tahun 2012 berdasarkan CaLK
perusahaan :
IMBALAN KERJA
Imbalan kerja (employee benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan
perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerja.
Imbalan kerja mencakup: - kerja jangka pendek, meliputi :
(gaji, upah, iuran jaminan sosial, cuti tahunan, cuti ,
bagi laba dan bonus)
- imbalan pasca kerja, meliputi :
(pensiun, asuransi jiwa pasca kerja, dan imbalan
kesehatan pasca kerja)
- imbalan kerja jangka panjang lainnya, meliputi :
(cuti besar, cuti hari raya, cacat permanen, bagi laba,
bagi bonus dan kompensasi)
- pesangon pemutusan hubungan kontrak kerja
- serta imbalan kerja berbasis ekuitas.
Berdsarkan CaLK PT.Mayora Indah,Tbk No.2b (1) Imbalan kerja tercantum
dalam kebijakn akuntansi perusahaan sebagai berikut :
Berikut ini laporan posisi keuangan perusahaan yang didalamnya tercantum
imbalan kerja :
Di bawah ini adalah perhitungan imbalan pasti pasca-kerja :
V.
REVENUE
V.1
Berdasarkan materi di kelas :
Secara definisi, pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode
jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.
Sesuatu dikatakan sebagai pendapatan jika berasal dari:
- Penjualan barang
- Penjualan jasa
- Penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalty, dan deviden, dan
- Penjualan asset selain persediaan.
V.2
Berdasarkan PSAK :
Berdasarkan PSAK, pendapatan (revenue) tercantum dalam PSAK
No.23
Menurut kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK 23,
suatu entitas dapat mengakui pendapatan jika memenuhi kriteria di
bawah ini:
Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli.
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual.
Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi
tersebut mengalir ke entitas dan,
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara handal.
Dari criteria tersebut PT.Mayora Indah,Tbk telah memenuhi criteria
pengakuan pendapatan yang di jelaskan dalam catatan atas laporan keuangan
perusahaan (CaLK) No.36
V.3
Berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan Pengakuan pendapatan yang diklasifikasikan berdasarkan
sifat transaksi diatas serta dilihat dari CaLK peruahaan, PT.Mayora
Indah,Tbk memiliki tipe transaksi penjualan barang.
Berikut adalah perhitungan pendapatan atas penjualan :
Berdasarkan data diatas pendapatan penjualan yang didapat tersebut
ialah berasal dari penjualan eksternal (external sales) dan penjualan
internal (internal sales).
VI.
ACCOUNTING CHANGES AND ERROR ANALYSIS
VI.1
Berdasarkan materi di kelas :
Accounting changes adalah perubahan akuntansi, perubahan ini misalnya
perubahan kebijakan akuntansi dalam suatu perusahaan yang merubah
metode pencatatan persediaan perusahaan tersebut.
Perubahan dalam perlakuan akuntansi harus dilaporkan dalam laporan
keuangan. Bentuk pelaporan dalam laporan keuangan tersebut ada
beberapa cara. Ada perubahan yang harus diikuti dengan pembuatan
jurnal sehingga akan mempengaruhi posisi keuangan maupun kinerja
perusahaan. Ada juga perubahan yang cukup dilaporkan melalui
pengungkapan di dalam catatan atas laporan keuangan.
perubahan-perubahan dalam akuntansi secara umum terbagi atas tiga
jenis perubahan. Perubahan-perubahan tersebut adalah:
1.
Perubahan dalam estimasi
Di dalam akuntansi yang bersifat akrual dikenal adanya estimasi atau
perkiraan. Estimasi terutama dilakukan untuk item-item yang tidak dapat
diketahui secara pasti. Estimasi bersifat arbitrer tetapi juga harus
memenuhi unsur kewajaran. Contoh estimasi dalam akuntansi adalah
estimasi terhadap nilai sisa dan masa manfaat dari penggunaan aset tetap.
2.
Perubahan dalam prinsip/kebijakan akuntansi
Untuk perlakuan akuntansi yang sifatnya bisa memilih, misalnya metode
depresiasi, pengakuan kontrak jangka panjang, akuntansi persediaan,
terdapat beberapa pilihan metode yang digunakan. Perusahaan harus
memilih satu metode yang akan ia gunakan secara konsisten dalam
perlakuan akuntansi untuk bisnisnya. Hanya saja sangat mungkin
perusahaan ingin mengganti metode yang ia pilih dengan metode lain.
Contohnya adalah perubahan metode depresiasi dari garis lurus menjadi
jumlah angka tahun, atau perubahan pencatatn persedian dari LIFO
menjadi FIFO
3.
Perubahan entitas pelaporan
Hal ini dapat terjadi misalnya ketika terjadi transaksi pengambilalihan
perusahaan. dalam transaksi tersebut bisa terjadi perubahan entitas
perusahaan dan perlu dilakuakn juga perubahan dari sisi akuntansinya.
Intinya adalah sebuah perubahan kebijakan akuntansi akan dianggap
bersifat retrospektif jika penyesuaian terhadap saldo laba akibat
perubahan tersebut dapat ditentukan secara wajar. Tetapi jika
penyesuaian terhadap saldo laba akibat perubahan tersebut tidak dapat
ditentukan secara wajar, perubahan tersebut bersifat prospektif.
VI.2
Berdasarkan PSAK
Dalam PSAK 25 yang disahkan 15 Desember 2009, mengatur
bagaimana menerapkan perubahan kebijakan akuntansi dan perubahan
estimasi
akuntansi,
yaitu
melalui
penerapan Retrospektif dan
penerapan Prospektif. Kebijakan akuntansi menyangkut prinsip, dasar,
konvensi, peraturan, praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Sedangkan estimasi
akuntansi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang
tersedia dan andal.
Yang diperbolehkan menurut PSAK 25 Reformat 2007 adalah perubahan
yang memang diatur dalam standar dan perubahan dirasa dapat
membantu meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan lebih
mencerminkan keadaan perusahaan. Perubahan yang melanggar prinsip
konsistensi tersebut seharusnya dilakukan secara wajar. Misalnya
perubahan yang dilakukan tiap periode bukanlah termasuk perubahan
yang bersifat wajar.
VI.3
Berdasarkan CaLK PT.Mayora Indah,Tbk
Berdasarkan catatan atas laporan keungan PT.Mayora Indah,Tbk. Bahwa
asset tetap perusahaan tidak terdapat perubahan estimasi.