Pernyataan Standar Akuntansi yang Berhubungan dengan Penetapan

n. Kerugian Penurunan Penurunan Nilai Rupa-rupa Aset. o. Kerugian Terkait Resiko Operasional termasuk kerugian karena kehilangan aset tetap inventaris. p. Tenaga Kerja. q. Pendidikan dan Pelatihan. r. Penelitian dan Pengembangan. s. Sewa. t. Promosi. u. Pajak-pajak tidak termasuk pajak penghasilan. v. Pemeliharaan dan Perbaikan. w. Barang dan Jasa. x. Lainnya. 4. Beban Non-operasional Beban non-operasional adalah Biaya yang terjadi di luar kegiatan utama bank. Misalnya kerugian penjualan aktiva tetap. Beban Non-operasional trediri dari : a. Kerugian Penjualan Aset Tetap dan Inventaris. b. Penjabaran Transaksi Valuta Asing. c. Lainnya.

E. Pernyataan Standar Akuntansi yang Berhubungan dengan Penetapan

Pendapatan dan Beban Pernyataan yang berhubungan dengal penetapan pendapatan dan beban ialah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 tentang Pendapatan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 disetujui dalam Rapat Universitas Sumatera Utara Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material immaterial items. Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan. Begitupun dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan, dan karena itu bukan merupakan pendapatan. Yang merupakan pendapatan hanyalah komisi yang diterima dari prinsipal. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 2004 : 23.3 “Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.” “Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut.” PSAK No. 23 2004 : 23.10. juga mengemukakan bahwa “Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan.” Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat Universitas Sumatera Utara diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pernyataan No. 23 terdiri dari 44 paragraf. Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-35. Dalam PSAK nomor 23 paragraf 36 Ikatan Akuntan Indonesia 2004, 23.2 menyatakan bahwa Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini: a penjualan barang, b penjualan jasa, dan c penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga royalti dan dividen.

F. Pengakuan Pendapatan dan Beban PT. Bank SUMUT Kantor Pusat