8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Analisis
Komaruddin 2001: 53 mengemukakan bahwa analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat
mengenal tanda-tanda komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing- masing dalam suatu keseluruhan terpadu.
Brotowijoyo 1993: 65 menjelaskan bahwa analisis merupakan proses ulasan suatu objek yang utuh sampai pada unsur-unsur terkecilnya. Analisis
berbeda dengan klasifikasi, dimana analisis dimulai dari mengulas keseluruhan bagian, kemudian memecahkannya menjadi bagian-bagian terpisah yang berdiri
sendiri. Menurut Chaplin 2000: 25, analisis adalah proses mengurangi kekompleksan suatu gejala rumit sampai pada pembahasan bagian-bagian paling
elementer atau bagian-bagian yang paling sederhana. Menurut Poerwadarminta 2001: 43 menganalisis suatu bentuk karya
musik memerlukan ide yang sangat bervariasi, karena dalam karya-karya musik terdapat suatu susunan nada yang saling terkait satu sama lain,
sehingga dapat diuraikan dengan teliti dan seksama melalui proses membagi nada-nada tersebut dimulai dari keseluruhan hingga pada bagian
terkecil agar dapat memperoleh hasil atau pemahaman secara keseluruhan dengan tepat.
Linggono 1993: 1 mengemukakan bahwa pengetahuan analisis musik dirasa sangat perlu bagi musisi, baik pencipta, penyanyi, pendengar, maupun
pengamat, karena pada hakekatnya musik bukan sekedar rakitan nada, ritme, harmoni, tempo, dinamik, warna suara, dan unsur-unsur lainnya. Secara
9 mendasar, musik adalah perwujudan ide-ide maupun emosi. Pengertian tersebut
akan mengandung konsekuensi bahwa sebenarnya musik mempunyai makna. Bila musik ditinjau dari proses penciptaannya, maka yang pertama muncul adalah ide.
Selanjutnya, ide tersebut diformulasikan menjadi musik dalam gambaran bentuk. Akan tetapi, dalam proses analisis musik justru menghendaki alur yang
sebaliknya. Analisis musik baru sampai pada ide jika telah melalui analisis bentuk, sehingga proses penciptaan dan analisis dapat digambarkan sebagai proses
bolak-balik dengan jalan yang sama. Secara garis besar proses itu dapat dilihat pada Gambar 1.
Prier 1996: 2 mengemukakan bahwa ilmu analisis musik adalah sama: „memotong’ dan memperhatikan detil sambil melupakan keseluruhan dari sebuah
karya musik. Keseluruhan berarti memandang awal dan akhir dari sebuah lagu serta beberapa perhentian sementara ditengahnya, gelombang-gelombang naik
turun dan tempat puncaknya; dengan kata lain dari segi struktur. Pandangan ini mirim dengan seseorang yang memandang sebuah berlian sebagai kristal yang
tersusun dari sudut-sudut yang teratur. Analisis suatu karya musik merupakan salah satu upaya untuk
membedakan unsur-unsur musik agar lebih mudah untuk dipahami dan Ide
Bentuk Musik
Proses penciptaan
Proses analisis
Gambar 1. Skema bolak-balik proses penciptaan dan analisis