HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS SATELIT BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU
TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS
SATELIT BANDAR LAMPUNG
Oleh
MIRANDA RADES
Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pemakaian
kontrasepsi di daerah perkotaan sedikit lebih tinggi dari daerah pedesaan yaitu
sekitar 63% dan 61%. Sesuai dengan teori L.Green bahwa perilaku kesehatan
dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong serta
perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan pendidikan, kesadaran dan sikap
yang positif akan bertahan lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan
pendidikan ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Kota
Bandar Lampung. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptifanalitik dengan pendekatan kasus-kontrol. Sampel yang diperoleh berjumlah 129
orang dengan tingkat ketepatan relatif sebesar 0,05. Teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik accidental sampling.
Diperoleh hasil penelitian mayoritas tingkat pengetahuan ibu adalah kurang
dengan persentase sebesar 77,3%, mayoritas tingkat pendidikan ibu adalah
pendidikan tingkat dasar-menengah dengan persentase sebesar 95,5%, yaitu
SD/SMP/SMA/sederajat, mayoritas jenis alat kontrasepsi yang digunakan adalah
alat kontrasepsi suntik, yaitu 27,9%. Tingkat pengetahuan ibu bukan faktor risiko
terhadap pemakaian alat kontrasepsi dengan OR = 1,5 dan CI 95% = 0,723
3,460. Tingkat pendidikan ibu merupakan faktor risiko terhadap pemakaian alat
kontrasepsi dengan OR = 4,9 dan CI 95% = 1,323
18,458.
Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan tingkat pengetahuan bukan merupakan
faktor risiko terhadap pemakaian alat kontrasepsi dan pendidikan Ibu merupakan
faktor risiko terhadap pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Kota
Bandar Lampung.
Kata kunci: alat kontrasepsi, pendidikan, pengetahuan, puskesmas satelit.
✁✂✄☎
CT
THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND EDUCATION OF
MOM WITH USING CONTRACEPTIVE DEVICES IN SATELIT
HEALTH CARE, BANDAR LAMPUNG
By
MIRANDA RADES
C✆✝✞✟✠✡☛☞✞✌✆✝
✌✍ ✠✝ ✠✞✞☛✎☞✞ ✞✆ ☞✟☛vent pregnancy. The use of contraception in
urban areas is slightly higher than rural areas is about 63% and 61%. In
accordance with theory of L.Green that health behaviors are influenced by
predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors as well as behavior
that is based on knowledge and education, awareness and positive attitude will
last a long time.
This study aimed to determine the relationship between knowledge and education
of mom with using contraceptives devices in Satelit health centers, Bandar
Lampung. This is a descriptive-analytic study with case-control approach.
Samples were obtained amounted to 129 people with the relative precision level
0,05. The sampling technique using accidental sampling technique.
✏✑✒✓✔✕✖✗ ✓✘ ✖✙✚ ✔✚✛✚✑✔✜✙ ✔✚✛✢✣✖✛ ✓✤✖✑✕✥✚✦ ✧✓✖✙✚✔'s knowledge is sufficient with a
percentage of 77.3%, the majority of mothers' education level is primarysecondary level education with a percentage of 95.5%, ie elementary/junior high
school/senior high school/equivalent, the majority of types of contraception used
is the injectable contraceptive, ie 27.9%. The mother s knowledge was not a risk
factor for use contracepted with OR = 1,5 and 95% CI=0,723 -3,460. And
education level of mother s was risk factor for use contracepted with OR = 4,9
and 95% CI=1,323
18,458.
The results of these studies concluded level of knowledge have not factor risk
with the use of contraceptives and education of mom have factor risk relationship
with the use of contraceptives in Satellite health centers, Bandar Lampung.
Keywords: contraception, education, knowledge, satellite health centers.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU
TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS
SATELIT BANDAR LAMPUNG
Oleh
MIRANDA RADES
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Karta pada tanggal 10 Oktober 1992, sebagai anak kelima
dari tujuh bersaudara, dari Bapak Syaihan adi dan Ibu Lamsi Yana.
Pendidikan penulis dimulai dari pendidikan TK Darma Wanita diselesaikan pada
tahun 1998, SD diselesaikan di SDN 2 Karta Tulang Bawang pada tahun 2004,
SMP diselesaikan di SMP Negeri 2 TBU Tulang Bawang pada tahun 2007 dan
SMA diselesaikan di SMA Negeri 1 Tumijajar Tulang Bawang Barat pada tahun
2010.
Tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung melalui jalur Mandiri (UM). Selama menjadi mahasiswa,
penulis pernah aktif pada organisasi Forum Studi Islam (FSI) FK Unila sebagai
anggota bidang Kaderisasi periode 2011-2012.
PERSEMBAHAN
Dengan ridho Allah SWT dan diiringi do’a serta rasa syukur
Kupersembahkan Karya Kecil ini kepada:
Papi dan Mami tersayang, serta Kakakku dan Adikku tercinta yang
telah memberikan cinta, kasih sayang, kebahagiaan, do’a, motivasi, semangat
dan pengorbanannya selama ini untuk keberhasilanku. Tak lupa pula untuk
seseorang yang telah setia menemani hari-hariku.
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT
yang senantiasa mencurahkan segala nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa terhaturkan kepada junjungan kita,
Rasululloh SAW.
Skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu
Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi Di Puskesmas Satelit Bandar Lampung”
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor Universitas
Lampung;
2.
Bapak Dr. Sutyarso, M. Biomed., selaku Dekan Fakultas Kedoketran
Universitas Lampung;
3.
dr. M Yusran, M.Sc ., Sp.M ., selaku Pembimbing Utama atas kesediaannya
untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian
skripsi ini;
4.
dr. Susianti , M.Sc., selaku Pembimbing Kedua atas kesediaan memberikan
bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;
5.
dr. TA Larasati, M.Kes., selaku Penguji Utama. Terima kasih atas waktu,
ilmu serta saran-saran yang telah diberikan;
6.
dr. Syazili Mustafa dan dr. M Yusran M.Sc., selaku Pembimbing Akademik
atas segala do’a, motivasi, perhatian, kesabaran dan bantuan dalam
membimbing penulis selama ini;
7.
Seluruh staf dosen dan staf karyawan FK Unila;
8.
Teruntuk yang teristimewa Mami Lamsi Yana dan Papi Syaihan Adi, Terima
kasih yang sedalam-dalamnya atas kiriman doa setiap saat dan setiap sholat,
kesabaran, keikhlasan, kasih sayang, pelajaran hidup, semangat berjuang,
perhatian dan segala sesuatu yang telah dan akan selalu diberikan kepada
penulis;
9.
Teruntuk yang tersayang RADES’s, Suhendra Rades S.H, dr. Indah Sofiana
Rades M.Kes, Sofyan Rades SE, Surya Jaya Rades S.STP, Sugara Jaya
Rades, Riza Liansi Rades. Keponakan Biccik biya Sarah Adzka Syaihan
Rades, M. Naufal Rades, Sabina Syaihan Rades. Itoy, jaddoi, jaddi, ucung
Dan kakak ipar beserta keluarga besar lainnya, terimakasih atas do’a dan
motivasi yang telah diberikan;
10. Aprian Ardika terimakasih atas
perhatian, dukungan, membantu dan
menemani, berbagi dalam banyak hal disaat suka dan duka selama ini;
11. Teruntuk yang tersayang Mama Rosmaini MZ dan Papa Ibrahim terimakasih
atas kasih sayang, motivasi dan dukungan selama ini;
12. Teruntuk sahabat tersayang Sugma Epri Setiawati, Belda Evina, Mirna
Candra Dewi, M Agung PAY. Terimakasih untuk persaudaraan yang telah
kita jalani selama ini;
13. Terimakasih kak kharisma wibawa, kak arief yudo prabowo, atas bimbingan
dan bantuan ilmu selama pekuliahan.
14. Tutorial 09 diah andini, marizka putri, sugma epri, pratiwi aminah, danar
fahmi, desta eko, stevan wedi, resti ramdani, indah prambono. Terimakasih
atas canda dan tawa selama tutorial dan csl.
15. Terima kasih kepada seluruh keluarga mahasiswa angkatan 2011 “CYTOSE”
yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas canda, tawa, masalah, bahagia,.
selama 3,5 tahun, semoga semua cerita itu dapat menjadi warna tersendiri
baik sekarang maupun kedepan nanti;
16. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat (angkatan 2002–2014), yang sudah
memberikan semangat kebersamaan dalam satu kedokteran.
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Namun, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya. Semoga segala
perhatian, kebaikan dan keikhlasan yang diberikan selama ini mendapat balasan
dari Allah SWT. Terima kasih.
Bandar Lampung, 18 Desember 2014
Penulis
Miranda Rades
i
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar ISI ..................................................................................................
Daftar TABEL ..........................................................................................
Daftar GAMBAR .....................................................................................
I. PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Perumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................
1.5 Kerangka Pemikiran .................................................................
1.5.1 Kerangka Teori .............................................................
1.5.2 Kerangka Konsep ............................................................
1.6 Hipotesis ...................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
2.1 Pengetahuan .............................................................................
2.2 Sikap .........................................................................................
2.2.1. Definisi Sikap ...............................................................
2.2.2. Fungsi Sikap .................................................................
2.2.3. Ciri-ciri Sikap ...............................................................
2.2.4. Tingkatan Sikap ............................................................
2.2.5. Komponen Pokok Sikap ...............................................
2.2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ....................
2.3 Perilaku .....................................................................................
2.3.1 Definisi Perilaku ...........................................................
2.3.2 Proses Adopsi Perilaku .................................................
2.3.3 Faktor Perilaku .............................................................
2.4 Pendidikan .................................................................................
2.5 Kontrasepsi ................................................................................
2.5.1. Definisi Kontrasepsi ......................................................
2.5.2. Konsep Pemilihan Kontrasepsi .....................................
2.5.3. Macam-macam Metode Kontrasepsi ............................
III. METODE PENELITIAN ...................................................................
3.1. Desain Penelitian .......................................................................
3.2. Tempat dan Waktu ....................................................................
3.3. Populasi dan Sampel .................................................................
3.3.1 Populasi .........................................................................
3.3.2 Sampel ...........................................................................
3.4. Definisi Operasional .................................................................
i
iv
v
1
1
5
5
6
7
7
9
10
11
11
13
13
14
15
16
16
17
18
18
19
19
22
23
23
24
25
34
34
34
35
35
35
38
ii
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.4.1 Definisi Variabel Bebas ................................................
3.4.2 Definisi Variabel Terikat ..............................................
Teknik Pengumpulan Data .......................................................
3.5.1 Data Primer ..................................................................
3.5.2 Data Sekunder ..............................................................
3.5.3 Instrumen Penelitian ....................................................
3.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................
3.5.5 Teknik Penilaian/Skoring .............................................
Analisis Data ............................................................................
Uji Hipotesis ............................................................................
Etika Penelitian ........................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................
4.1. Hasil.........................................................................................
4.1.1 Gambaran umum responden
4.1.1.1 distribusi pemakaian alat kontrasepsi........................
4.1.1.2 distribusi umur responden...........................................
4.1.1.3 distribusi tingkat pengetahuan responden.................
4.1.14 distribusi tingkat pendidikan responden.....................
4.1.1.5 distribusi jumlah anak responden.............................
4.1.1.6 distribusi jarak rumah responden............................
4.1.1.7 distribusi pekerjaan responden................................
4.1.2 hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemakaian alat
kontrasepsi....................................................................................
4.1.3 hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemakaian alat
kontrasepsi....................................................................................
4.2. Pembahasan………………………………………………..
4.2.1 umur………………………………………………….
4.2.2 jumlah anak………………………………………………
4.2.3 jarak rumah.......................................................................
4.2.4 tingkat pengetahuan...........................................................
4.2.5 tingkat pendidikan............................................................
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
5.1. Kesimpulan ..............................................................................
5.2. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
38
38
38
38
38
38
39
40
40
41
41
42
42
42
43
43
44
44
45
46
47
49
49
49
50
53
56
57
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Definisi operasional ......................................................................
38
2. Distribusi pemakaian alat kontrasepsi ..........................................
43
3. Distribusi umur responden ...........................................................
44
4. Distribusi tingkat pengetahuan responden ....................................
44
5. Distribusi tingkat pendidikan responden ......................................
45
6. Jumlah anak responden ................................................................
46
7. Distribusi jarak rumah responden ................................................
46
8. Distribusi pekerjaan responden ....................................................
47
9. Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemakaian alat kontrasepsi
48
10. Hubungan antara pendidikan ibu dengan pemakaian kontrasepsi .
49
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka teori ...............................................................................
8
2. Kerangka konsep ...........................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Peningkatan jumlah
penduduk dari tahun ke tahun menjadi salah satu masalah tersendiri yang
bangsa Indonesia harus hadapi.
Provinsi Lampung didapatkan bahwa terdapat kenaikan angka kelahiran total
(total fertility rate/TFR) sebesar 0,23% dari 2,47 pada tahun 2007 ke 2,7 pada
tahun 2012. Sedangkan nilai TFR Kota di Provinsi Lampung, dengan nilai
TFR di Kota Bandar Lampung, yaitu 2,17. Di wilayah kerja Puskesmas
Satelit Kota Bandar Lampung diperoleh data dimana total jumlah kelahiran
dalam tahun 2014 sebanyak 849 kelahiran. (Dinas Kesehatan Prov.Lampung,
2012)
Laju pertumbuhan penduduk harus ditekan dan diperlukan alat kontrasepsi
yang menjadi salah satu medianya. Kontrasepsi merupakan upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini ada yang bersifat sementara dan
ada pula yang bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah
2
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2005). Meskipun
masing-masing jenis kontrasepsi memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dan
hampir sama, akan tetapi efektivitas kontrasepsi juga dipengaruhi oleh
perilaku dan tingkat sosial budaya pemakainya (BKKBN, 2006).
Berdasarkan data Riskesdas 2010 jenis alat KB yang digunakan secara
nasional, didominasi dengan cara suntik (31,1%), selanjutanya pil (12,3%),
IUD/AKDR (5,0%), sterilisasi wanita (2,1%), implan (1,4%), kondom
(1,1%), sterilisasi pria (0,1%) dan lain-lain. Di negara negara maju, metode
yang paling populer adalah kontrasepsi oral (16%), kondom pria (14%) dan
koitus interuptus (13%). Sebaliknya di negara-negara yang sedang
berkembang, sterilisasi wanita (20%), IUD (13%), kontrasepsi oral (6%), dan
vasektomi (5%) adalah metode yang paling sering dilaporkan (Glasier, 2006).
Secara keseluruhan pemakaian kontrasepsi jauh lebih tinggi di negara maju
dibandingkan negara berkembang, yaitu 70% berbanding 46% (Pendit, 2007).
Wanita Usia Subur (WUS) mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan
jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang
tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan
keamanan metode kontrasepsi tersebut (Saifuddin, 2006). Banyak faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode kontrasepsi yang
digunakan. Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor
predisposisi (umur, pendidikan, jumlah anak, pendapatan), faktor pendukung
3
(ketersediaan alat kontrasepsi, jarak rumah ke puskesmas, waktu tempuh dan
biaya), faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan dan keluarga). Sesuai
dengan yang dikemukakan oleh L.Green, bahwa perilaku kesehatan
dipengaruhi oleh beberapa faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor
pendorong. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan pendidikan,
kesadaran dan sikap yang positif akan bertahan lama. (Notoadmodjo, 2007).
Pemakaian kontrasepsi di daerah perkotaan sedikit lebih tinggi dari daerah
pedesaan yaitu sekitar 63% dan 61%, tetapi pemakaian cara kontrasepsi
modern hampir tidak berbeda baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan
dimana masing-masing 57% dan 58%. Namun demikian, terdapat perbedaan
dalam variasi alat atau cara kontrasepsi yang digunakan. Perempuan
perkotaan lebih mengandalkan IUD, kondom dan sterilisasi perempuan
sementara perempuan pedesaan lebih mengandalkan suntikan dan susuk .
Persentase perempuan berstatus kawin menurut alat atau cara kontrasepsi
yang dipakai menurut daerah tempat tinggal (Fienalia, 2012).
Penelitian Ayuza (2013) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan dan pendidikan dengan pemakaian alat
kontrasepsi di Desa Yukum Jaya, Kabupaten Lampung Tengah, Kota Bandar
Jaya, Provonsi Lampung, Indonesia. Sedangkan Fienalia (2012) menyatakan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan
pemakaian alat kontrasepsi dan tidak terdapat hubungan yang bermakna
4
antara tingkat pendidikan dengan pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas
Pancoran Depok.
Puskesmas Satelit merupakan puskesmas di Kota Bandar Lampung, lokasi di
pusat kota, mudah diakses, jumlah kunjungan pasien banyak, pemakaian
kontrasepsi tinggi dan wilayah mudah dijangkau. Sehubungan dengan kondisi
di atas, penulis merasa perlu meneliti tentang pengaruh tingkat pengetahuan
dan pendidikan ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi di perkotaan. Oleh
karena itu, berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Terhadap
Pemakaian Alat Kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar Lampung .
5
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1. Apakah terdapat faktor risiko tingkat pengetahuan ibu terhadap
pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar Lampung?
1.2.2. Apakah terdapat faktor risiko tingkat pendidikan ibu terhadap
pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar Lampung?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor risiko tingkat pengetahuan dan pendidikan
ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar
Lampung.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor
risiko tingkat pengetahuan ibu terhadap
pemakaian alat kontrasepsi.
2. Mengetahui faktor risiko tingkat pendidikan ibu terhadap pemakaian
alat kontrasepsi.
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang metode
kontrasepsi.
2. Menyediakan data untuk penelitian lanjutan tentang metode
kontrasepsi.
1.4.2. Manfaat Aplikatif
1. Bagi Pelayan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi tenaga
kesehatan untuk meneruskan akseptor kontrasepsi.
2. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman mengenai cara dan proses berpikir ilmiah,
khususnya mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan
kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Agar lebih menyadari manfaat penggunaan kontrasepsi sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
7
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1 Kerangka Teori
Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma
tersebut. Kontrasepsi terdiri dari: pil oral kombinasi, minipil,
★orning
after pill, suntikan, implant, IUD, kondom dan lain-lain (BKKBN,
2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang diantaranya
adalah pengetahuan dan sikap orang tersebut. Banyak faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode kontrasepsi yang
digunakan.
Purba
(2009)
menemukan
beberapa
faktor
yang
berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan
yaitu faktor predisposisi (umur, pendidikan, jumlah anak, pendapatan),
faktor pendukung (ketersediaan alat kontrasepsi, jarak rumah ke
puskesmas, waktu tempuh dan biaya), faktor pendorong (dukungan
petugas kesehatan dan keluarga). Sesuai dengan yang dikemukakan
oleh L.Green, bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh beberapa
faktor
predisposisi,
(Notoadmodjo, 2007).
faktor
pendukung
dan
faktor
pendorong
8
Faktor predisposisi
1.
2.
3.
4.
Umur
Pendidikan
Jumlah anak
Pendapatan
Tingkat pengetahuan
tentang metode
kontrasepsi
Sikap terhadap
pemakaian kontrasepsi
Faktor pendorong
Faktor pendukung
1. Ketersediaan
alat kontrasepsi
2. Jarak rumah ke
puskesmas
3. Waktu tempuh
4. Biaya
Perilaku pemakaian
alat kontrasepsi
1. Dukungan
petugas
kesehatan
2. Keluarga
Gambar 1. Kerangka teori
Sumber: Adopsi dari teori precede proceed
Notoadmodjo (2007).
L. Green dengan modifikasi dalam
9
1.5.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005).
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep penelitian
dalam ini adalah:
Tingkat Pengetahuan:
Kurang;
Baik.
Tingkat Pendidikan:
Dasar - Menengah
(SD/SMP/SMA/sedera
jat);
Tinggi
(Akademi/Perguruan
Tinggi).
Gambar 2. Kerangka konsep
Pemakaian alat
kontrasepsi:
Ya/tidak
10
1.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat diturunkan suatu
hipotesis bahwa:
1. Ada faktor risiko tingkat pengetahuan ibu terhadap pemakaian alat
kontrasepsi;
2. Ada faktor risiko tingkat pendidikan ibu terhadap pemakaian alat
kontrasepsi.
BAB ✩✩
T✩✪JAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
✫✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✳✬✴✲✵✰✶✰✭ ✱✰✷✸✹ ✺✰✴✸ ✯✰✱✲✻ ✺✰✭ ✸✭✸ ✯✬✴✼✰✺✸ ✷✬✯✬✹✰✱ ✽✴✰✭✮
✳✬✹✰✶✲✶✰✭ ✵✬✭✮✸✭✺✬✴✰✰✭ ✯✬✴✱✰✺✰✵ ✷✲✰✯✲ ✽✾✼✬✶ ✯✬✴✯✬✭✯✲✿ ✫✬✭✮✸✭✺✬✴✰✰✭ ✯✬✴✼✰✺✸
✳✬✹✰✹✲✸ ✵✰✭❀✰
✸✭✺✴✰
✳✰✭✲✷✸✰, ❁✰✶✭✸ ✸✭✺✬✴✰ ✵✬✭✮✹✸✱✰✯✰✭✻ ✵✬✭✺✬✭✮✰✴✰✭✻
✵✬✭❀✸✲✳✰✭✻ ✴✰✷✰ ✺✰✭ ✴✰✾✰ . ❂✬✾✰✮✸✰✭ ✾✬✷✰✴ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✳✰✭✲✷✸✰ ✺✸✵✬✴✽✹✬✱
✳✬✹✰✹✲✸ ✳✰✯✰ ✺✰✭ ✯✬✹✸✭✮✰ (❃✽✯✽✰✯✳✽✺✼✽✻ ❄❅❅❆).
❇✸✭✮✶✰✯ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✯✬✭✯✰✭✮ ✳✬✯✽✺✬ ✶✽✭✯✴✰✷✬✵✷✸ ✰✺✰✹✰✱ ✯✰✱✲ ✯✬✭✯✰✭✮ ✴✰✮✰✳
✳✬✯✽✺✬ ✶✽✭✯✴✰✷✬✵✷✸ ❁✰✭✮ ✯✬✴✷✬✺✸✰ , ✶✬✰✳✰✭✰✭ ✺✰✭ ❀✰✴✰ ✵✬✳✰✶✰✸✰✭ ✳✬✯✽✺✬ ✳✬✯✽✺✬ ✯✬✴✷✬✾✲✯, ✶✽✭✯✴✰✷✬✵✷✸ ❁✰✭✮ ✳✬✴✬✶✰ ✵✸✹✸✱✻ ✯✬✴✳✰✷✲✶ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭
✯✬✭✯✰✭✮ ✶✬✳✲✭✮✶✸✭✰✭ ✬❈✬✶ ✷✰✳✵✸✭✮ ✺✰✭ ✶✽✳✵✹✸✶✰✷✸✭❁✰ (✫✬✭✺✸✯,
❉✬✭✲✴✲✯ ❃✽✯✽✰✯✳✽✺✼✽
(2003),
2007).
✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✺✸✾✰✮✸ ✳✬✭✼✰✺✸ ✬✭✰✳ ✯✸✭✮✶✰✯✰✭
❁✰✭✮ ✯✬✴❀✰✶✲✵ ✺✰✹✰✳ ✺✽✳✰✸✭ ✶✽✮✭✸✯✸❈ ❁✰✸✯✲❊
✰. ❇✰✱✲
(kn
w )
o
D✰✵✰✯
✺✸✰✴✯✸✶✰✭
✷✬✾✰✮✰✸
✳✬✭✮✸✭✮✰✯
✳✰✯✬✴✸
❁✰✭✮
✯✬✹✰✱
✺✸✵✬✹✰✼✰✴✸
✷✬✾✬✹✲✳✭❁✰ ✯✬✴✳✰✷✲✶ ✶✬ ✺✰✹✰✳ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✯✸✭✮✶✰✯ ✸✭✸ ✰✺✰✹✰✱ ✳✬✭✮✸✭✮✰✯
✶✬✳✾✰✹✸ (❋●❍■❏l) ✷✬✷✲✰✯✲ ❁✰✭✮ ✷✵✬✷✸❈✸✶ ✺✰✴✸ ✷✬✹✲✴✲✱ ✾✰✱✰✭ ❁✰✭✮ ✺✸✵✬✹✰✼✰✴✸
12
w ) ❲❖❲ ❳❙◆▼❩❑❬❑❖ ▲❲❖P❬❑▲❑❖
o
❑▲❑▼ ◆❑❖P◗❑❖P❑❖ ❘❑❖P ▲❙❚❑❯ ❱❲▲❙◆❲❳❑. ❨❑❯▼ (kn
❩❙❖P❙▲❑❯▼❑❖ ❘❑❖P ❩❑❚❲❖P ◆❙❖❱❑❯❭
mp
o
r n
sio
n
❪❭ ❫❙❳❑❯❑❳❲ (❴❵❛❵
)
❫❙❳❑❯❑❳❲ ❱❲❑◆▲❲❬❑❖ ◗❙❪❑P❑❲ ◗▼❑▲▼ ❬❙❳❑❳❩▼❑❖ ▼❖▲▼❬ ❳❙❖❜❙❚❑◗❬❑❖ ◗❙❝❑◆❑
❪❙❖❑◆ ▲❙❖▲❑❖P ❞❪❜❙❬ ❘❑❖P ❱❲❬❙▲❑❯▼❲ ❱❑❖ ❱❑❩❑▲ ❳❙❖P❲❖▲❙◆❩◆❙◗▲❑◗❲❬❑❖ ❳❑▲❙◆❲
▲❙◆◗❙❪▼▲ ◗❙❝❑◆❑ ❪❙❖❑◆. ❡❙◗❙❞◆❑❖P ❘❑❖P ▲❙❚❑❯ ❢❑❯❑❳ ▲❙◆❯❑❱❑❩ ❞❪❜❙❬ ❑▲❑▼
❳❑▲❙◆❲ ▲❙◆◗❙❪▼▲ ❯❑◆▼◗ ❱❑❩❑▲ ❳❙❖❘❲❳❩▼❚❬❑❖ ❱❑❖ ❳❙❖❘❙❪▼▲❬❑❖ ❝❞❖▲❞❯❣
❳❙❖❜❙❚❑◗❬❑❖❣ ❳❙◆❑❳❑❚❬❑❖❣ ❱❑❖ ◗❙❪❑P❑❲❖❘❑ ▲❙◆❯❑❱❑❩ ❞❪❜❙❬ ❘❑❖P ❱❲❩❙❚❑❜❑◆❲.
❝. ❤❩❚❲❬❑◗❲ (✐❥❥❦ i❴✐❧io
n
)
❤❩❚❲❬❑◗❲ ❱❲❑◆▲❲❬❑❖ ◗❙❪❑P❑❲ ❬❙❳❑❳❩▼❑❖ ▼❖▲▼❬ ❳❙❖PP▼❖❑❬❑❖ ❳❑▲❙◆❲ ❘❑❖P
▲❙❚❑❯ ❱❲❩❙❚❑❜❑◆❲ ❩❑❱❑ ◗❲▲▼❑◗❲ ❱❑❖ ❬❞❖❱❲◗❲ ◆❙❑❚ (◗❙❪❙❖❑◆❖❘❑). ❤❩❚❲❬❑◗❲ ❱❲◗❲❖❲
❱❑❩❑▲ ❱❲❑◆▲❲❬❑❖ ◗❙❪❑P❑❲ ❑❩❚❲❬❑◗❲ ❑▲❑▼ ❩❙❖PP▼❖❑❑❖ ❯▼❬▼❳-❯▼❬▼❳, ◆▼❳▼◗◆▼❳▼◗ ❱❑❖ ❳❙▲❞❱❙, ❩◆❲❖◗❲❩ ❱❑❖ ◗❙❪❑P❑❲❖❘❑ ❱❑❚❑❳ ❬❞❖▲❙❬◗ ❑▲❑▼ ◗❲▲▼❑◗❲ ❘❑❖P
❚❑❲❖.
❱❭ ❤❖❑❚❲◗❲◗ (✐♠✐❦ ysis)
❤◆▲❲ ❱❑◆❲ ❑❖❑❚❲◗❲◗ ❑❱❑❚❑❯ ◗▼❑▲▼ ❬❙❳❑❳❩▼❑❖ ▼❖▲▼❬ ❳❙❖❜❑❪❑◆❬❑❖ ❳❑▲❙◆❲ ❑▲❑▼
◗▼❑▲▼ ❞❪❜❙❬ ❬❙❱❑❚❑❳ ❬❞❳❩❞❖❙❖ -❬❞❳❩❞❖❙❖❣ ▲❙▲❑❩❲ ❳❑◗❲❯ ❱❲ ❱❑❚❑❳ ◗▲◆▼❬▲▼◆
❞◆P❑❖❲◗❑◗❲ ❱❑❖ ❳❑◗❲❯ ❑❱❑ ❬❑❲▲❑❖❖❘❑ ◗❑▲▼ ◗❑❳❑ ❚❑❲❖❭ ♥❙❳❑❳❩▼ ❑❖ ❑❖❑❚❲◗❲◗
❲❖❲ ❱❑❩❑▲ ❱❲❚❲❯❑▲ ❱❑◆❲ ❩❙❖PP▼❖❑❑❖ ❬❑▲❑ ❬❙◆❜❑ ◗❙❩❙◆▲❲ ❳❙❖PP❑❳❪❑◆❬❑❖
(❳❙❳❪▼❑▲ ❪❑P❑❖), ❳❙❳❪❙❱❑❬❑❖❣ ❳❙❳❲◗❑❯❬❑❖, ❳❙❖P❙❚❞❳❩❞❬❬❑❖ ❱❑❖
◗❙❪❑P❑❲❖❘❑.
13
t is
n
♦. ♣qrs♦tqt (s
✉✈ys
).
♣qrs♦tqt ✇♦r①r②①③④r ③♦⑤④⑥④ t①④s① ③♦✇④✇⑤①④r ①rs①③ ✇♦⑦♦s④③③④r ④s④①
✇♦r⑧⑨①⑩①r⑧③④r ⑩④⑧q④r - ⑩④⑧q④r ③♦⑤④⑥④ t①④s① ⑩♦rs①③ ③♦t♦⑦①❶①⑨④r ❷④r⑧
⑩④❶①❸ D♦r⑧④r ③④s④ ⑦④qr tqrs♦tqt qs① ④⑥④⑦④⑨ ③♦✇④✇⑤①④r ①rs①③ ✇♦r❷①t①r
❹❺❶✇①⑦④tq ⑩④❶① ⑥④❶q ❹❺❶✇①⑦④tq -❹❺❶✇①⑦④tq ❷④r⑧ ④⑥④, ✇qt④⑦r❷④ ⑥④⑤④s
✇♦r❷①t①r❻ ⑥④⑤④s ✇♦❶♦r❼④r④③④r❻ ⑥④⑤④s ✇♦❶qr⑧③④t❻ ⑥④⑤④s ✇♦r❷♦t①④q③④r❻
⑥④r t♦⑩④⑧④qr❷④ s♦❶⑨④⑥④⑤ t①④s① s♦❺❶q ④s④① ❶①✇①t④r - ❶①✇①t④r ❷④r⑧ s♦⑦④⑨ ④⑥④.
v❾❿❽➀ io
n
❹. Evaluasi (✈❽
)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
2.2 Sikap
2.2.1 Definisi Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi
yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo,
2003).
14
2.2.2 Fungsi Sikap
➁➂➃➄➅➄➆ ➇➈➉➊➋➊➆➄➃ (1999) ➊➉➊ 8 ➌➄➃➍➎➈ ➎➈➏➊➐ ➋➊➈➆➄➑ ➎➂➒➊➍➊➈
➈➃➎➆➅➄➓➂➃➆➊➔, ➐➂➅➆➊→➊➃➊➃ ➉➈➅➈, ➐➂➃➂➅➈➓➊ ➣➒↔➂➏↕ ➈➔➓➄↕ ➃➈➔➊➈ ➂➏➎➐➅➂➎➈➌,
➙➛➜➝i ➞ ➝➟➠➡u➢ntstm ➂➏➎➆➂➅➃➊➔➈➎➊➎➈, ➊➏➆➈➌➈➆➊➎ ➊➉➊➐➆➈➌ ➉➊➔➊➓ ➓➂➓➐➂➅➣➔➂→
➈➃➌➣➅➓➊➎➈ ➅➂➌➔➂➏ ➏➂→➈➉➄➐➊➃➤
➁➂➃➄➅➄➆ ➥➊➆➦ ➉➈➏➄➆➈➐ ➉➊➔➊➓ ➁➊➅➊➓➈➎ (2006) ➎➈➏➊➐ ➓➂➓➐➄➃➋➊➈ 4
➌➄➃➍➎➈ ➋➊➈➆➄➑
➊. ➧➄➃➍➎➈ ➐➂➃➋➂➎➄➊➈➊➃
➨➄➊➆➄ ➎➈➏➊➐ ➉➊➐➊➆ ➉➈➐➂➅➆➊→➊➃➏➊➃ ➏➊➅➂➃➊ ➓➂➓➐➄➃➋➊➈ ➃➈➔➊➈ ➓➂➃➣➔➣➃➍
➋➊➃➍ ➒➂➅➍➄➃➊; ➓➂➓➄➃➍➏➈➃➏➊➃ ➈➃➉➈➩➈➉➄ ➄➃➆➄➏ ➓➂➃➍➄➅➊➃➍➈
→➄➏➄➓➊➃ ➉➊➃ ➓➂➃➊➓➒➊→ ➍➊➃↔➊➅➊➃ ➒➈➔➊ ➒➂➅→➊➉➊➐➊➃ ➉➂➃➍➊➃ ➣➅➊➃➍➣➅➊➃➍ ➉➈ ➎➂➏➈➆➊➅➃➋➊. ➧➄➃➍➎➈ ➈➃➈ ➒➂➅→➄➒➄➃➍➊➃ ➉➂➃➍➊➃ ➆➂➣➅➈ ➐➅➣➎➂➎
➒➂➔➊↔➊➅.
➒➤ ➧➄➃➍➎➈ ➐➂➓➒➂➔➊➊➃ ➂➍➣
➧➄➃➍➎➈ ➈➃➈ ➒➂➅→➄➒➄➃➍➊➃ ➉➂➃➍➊➃ ➆➂➣➅➈ ➨➈➍➓➄➃➉ ➧➅➂➄➉↕ ➋➊➃➍
➓➂➃↔➂➔➊➎➏➊➃ ➒➊→➫➊ ➎➈➏➊➐ ➈➆➄ membela individu terhadap
informasi yang tidak menyenangkan atau yang mengancam, kalau
tidak ia harus menghadapinya.
c. Fungsi ekspresi nilai
Beberapa sikap dipegang seseorang karena mewujudkan nilai-nilai
pokok dan konsep dirinya. Kita semua mengganggap diri kita
sebagai orang yang seperti ini atau itu (apakah sesungguhnya
15
➭➯➲➳➵➳➸➺ ➸➻➸➼ ➻➳➭➸➵ ➸➭➸➽➸➾ ➚➪➸➽ ➽➸➳➺); ➭➯➺➶➸➺ ➲➯➲➹➼➺➘➸➳ ➚➳➵➸➹
➻➯➴➻➯➺➻➼ ➸➺➶➶➸➹➸➺ ➳➻➼ ➭➳➻➼➺➷➸➺➶.
➭➬ ➮➼➺➶➚➳ ➹➯➺➶➯➻➸➾➼➸➺
➱➳➻➸ ➾➸➴➼➚ ➭➸➹➸➻ ➲➯➲➸➾➸➲➳ ➭➸➺ ➲➯➺➶➸➻➼➴ ➭➼➺➳➸ ➚➯➵➳➻➸➴ ➵➳➻➸. ✃➼➸➻➼
➚➳➵➸➹ ➘➸➺➶ ➭➸➹➸➻ ➲➯➲❐➸➺➻➼ ❒➼➺➶➚➳ ➳➺➳ ➲➯➲➼➺➶➵➳➺➵➸➺ ➳➺➭➳❮➳➭➼
➼➺➻➼➵ ➲➯➺➶➸➻➼➴ ➭➸➺ ➲➯➲❐➯➺➻➼➵ ❐➯❐➯➴➸➹➸ ➸➚➹➯➵ ➹➯➺➶➸➽➸➲➸➺➺➘➸.
2.2.3 Ciri-ciri Sikap
✃➳➵➸➹ ➲➯➴➼➹➸➵➸➺ ❒➸➵➻➪➴ ➘➸➺➶ ➸➭➸ ➭➸➽➸➲ ➭➳➴➳ ➲➸➺➼➚➳➸ ➘➸➺➶ ➭➸➹➸➻
➲➯➺➭➪➴➪➺➶ ➸➻➸➼ ➲➯➺➳➲❐➼➽➵➸➺ ➹➯➴➳➽➸➵➼ ➘➸➺➶ ➻➯➴➻➯➺➻➼➬ ❰➸➽➸➼➹➼➺
➭➯➲➳➵➳➸➺ ➚➳➵➸➹ ➲➯➲➹➼➺➘➸➳ ➚➯➶➳ -➚➯➶➳ ➹➯➴❐➯➭➸➸➺ ➭➯➺➶➸➺ ➹➯➺➭➪➴➪➺➶ ➹➯➺➭➪➴➪➺➶ ➽➸➳➺ ➘➸➺➶ ➸➭➸ ➭➸➽➸➲ ➭➳➴➳ ➲➸➺➼➚➳➸ ➳➻➼➬
Ï➯➺➼➴➼➻ Ð➯➴➼➺➶➸➺ (2002) Ñ➳➴➳ -Ñ➳➴➳ ➚➳➵➸➹ ➸➭➸➽➸➾Ò
➸. ✃➳➵➸➹ ❐➼➵➸➺ ➭➳❐➸Ó➸ ➪➴➸➺➶ ➚➯➷➸➵ ➳➸ ➭➳➽➸➾➳➴➵➸➺ ;
❐➬ ✃➳➵➸➹ ➳➻➼ ➭➸➹➸➻ ❐➯➴➼❐➸➾-➼❐➸➾;
Ñ. ✃➳➵➸➹ ➳➻➼ ➻➳➭➸➵ ❐➯➴➭➳➴➳ ➚➯➺➭➳➴➳ ;
➭➬ Ô❐➷➯➵ ➚➳➵➸➹ ➳➻➼ ➭➸➹➸➻ ➲➯➴➼➹➸➵➸➺ ➚➸➻➼ ➾➸➽ ➻➯➴➻➯➺➻➼ ;
➯ . ✃➳➵➸➹ ➲➯➲➹➼➺➘➸➳ ➚➯➶➳ -➚➯➶➳ ➲➪➻➳❮➸➚➳ ➭➸➺ ➚➯➶➳ -➚➯➶➳ ➹➯➴➸➚➸➸➺.
Ï➯➺➼➴➼➻ ✃➪❐➼➴ (2003) Ñ➳➴➳ ➵➾➸➚ ➭➸➴➳ ➚➳➵➸➹ ➸➭➸➽➸➾Ò
➸. Ï➯➲➹➼➺➘➸➳ ➪❐➷➯➵ ➻➯➴➻➯➺➻➼ (➪➴➸➺➶ , ➹➯➴➳➽➸➵➼Õ ➵➪➺➚➯➹Õ ➚➳➻➼➸➚➳ , ❐➯➺➭➸,
➭➸➺ ➚➯❐➸➶➸➳➺➘➸);
❐➬ Ï➯➺➶➸➺➭➼➺➶ ➹➯➺➳➽➸➳➸➺ (➚➼➵➸-➻➳➭➸➵ ➚➼➵➸; ➚➯➻➼➷➼ -➻➳➭➸➵ ➚➯➻➼➷➼ ).
16
2.2.4 Tingkatan Sikap
ÖרÙÚÛÜÛØ Ý×ÚÛÞ ßàØáâáÜ ãäÜäÛÜßäåæä (2007) ÛåÛçÛè ÝàéÛÙÛ× éàâ×ÚáÜ:
Û . êàØàâ×ßÛ (rëìëiving
)
êàØàâ×ßÛ å×ÛâÜ×ÚÛØ éÛèíÛ äâÛØÙ (ÝáéæàÚ) ßÛá åÛØ ßàßÞàâèÛÜ×ÚÛØ
ÝÜ×ßáçáÝ îÛØÙ å×éàâ×ÚÛØ (äéæàÚ).
éï êàâàÝÞäØ (rëðñòóôõng )
êàßéàâ×ÚÛØ æÛíÛéÛØ ÛÞÛé×çÛ å×ÜÛØîÛ , ßàØÙàâæÛÚÛØö åÛØ
ßàØîàçàÝÛ×ÚÛØ ÜáÙÛÝ îÛØÙ å×éàâ×ÚÛØ ÛåÛçÛè ÝáÛÜá רå×ÚÛÝ× åÛâ×
Ý×ÚÛÞï
÷. êàØÙèÛâÙÛ× (v
øùuing )
êàØÙÛæÛÚ äâÛØÙ çÛר áØÜáÚ ßàØÙàâæÛÚÛØ ÛÜÛá ßàØå×ÝÚáÝ×ÚÛØ ÝáÛÜá
ßÛÝÛçÛè ÛåÛçÛè ÝáÛÜá רå×ÚÛÝ× Ý×ÚÛÞ ÜרÙÚÛÜ Ü×ÙÛ.
spo
si
n
åï úàâÜÛØÙÙáØÙ æÛíÛé (ûëüùë
)
úàâÜÛØÙÙáØÙ æÛíÛé ÛÜÛÝ ÝàÙÛçÛ ÝàÝáÛÜá îÛØÙ ÜàçÛè å×Þ×ç×èØîÛ
åàØÙÛØ ÝàÙÛçÛ â×Ý×Úä ßàâáÞÛÚÛØ Ý×ÚÛÞ îÛØÙ ÞÛç×ØÙ ÜרÙÙ× .
2.2.5 Komponen Pokok Sikap
úàØîÛßר úçääß å×ÚáÜ×Þ åÛçÛß ãäÜäÛåßäåæä (2007) ßàßéÛÙ×
Þàâ×çÛÚá ßÛØáÝ×Û ×Üá Úà åÛçÛß 3 åäßÛרö âÛØÛè ÛÜÛá ÚÛíÛÝÛØ îÛÚØ× :
ë
ÚäÙØ×Ü×ý (ìognitv
ë ), ÞÝ×ÚäßäÜäâ (pìsh
), ÛýàÚÜ×ý (øþ fëìtiv
yomo
tr
).
17
ÿ ✁✂✄✂☎ ✆✝✞✟✄ (2003) ✠✡☛✟☞ ☎ ✄✌ ✁☎✂☛ ✍✟✄✡ 3 ☛✎✏☞✎✁ ✁ ✑✟✡☎✂✒
✟ . ✓✎✏☞✎✁ ✁ ☛✎✔✁✡☎✡✕ (✖✗o
gn
itv
)
✓✎✏☞✎✁ ✁ ☛✎✔✁✡☎✡✕ ✌ ✄✡✠✡ ☛ ☞ ✄✘✟✑✟✟✁ ✠ ✠ ✎✄✟✁✔ ✏ ✁✔ ✁✟✡ ✟☞✟
✑✟✁✔ ✌ ✄✙✟☛✂ ✌✟✔✡ ✎✌✚ ☛ ✠✡☛✟☞✛
✌✛ ✓✎✏☞✎✁ ✁ ✟✕ ☛☎✡✕ (✜✢f✗✖tiv
✗
✓✎✏☞✎✁ ✁ ✟✕ ☛☎✡✕
)
✏ ✁✑✟✁✔☛✂☎ ✏✟✠✟✙✟✣
✏✎✠✡✎✁✟✙ ✠✂✌✚ ☛☎✡✕
✠ ✠ ✎✄✟✁✔ ☎ ✄✣✟✍✟☞ ✠✂✟☎✂ ✎✌✚ ☛ ✠✡☛✟☞✛
h✥✦i ✧★✩✖✦✪✜✫✗iv
✘ . ✓✎✏☞✎✁ ✁ ☞ ✄✡✙✟☛✂ (✤✗✜
)
D✟✙✟✏ ✠☎✄✂☛☎✂✄ ✠✡☛✟☞ ✏ ✁✂✁✚✂☛☛✟✁ ✌✟✔✟✡✏✟✁✟ ☞ ✄✡✙✟☛✂ ✟☎✟✂
☛ ✘ ✁✍ ✄✂✁✔✟✁
✌ ✄☞ ✄✡✙✟☛✂
✑✟✁✔ ✟✍✟
✍✟✙✟✏
✍✡✄✡
✠ ✠ ✎✄✟✁✔
✌ ✄☛✟✡☎✟✁ ✍ ✁✔✟✁ ✎✌✚ ☛ ✠✡☛✟☞ ✑✟✁✔ ✍✡✣✟✍✟☞✡✁✑✟ .
2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
ÿ ✁✂✄✂☎
✆✝✞✟✄ (2003) ✕✟☛☎✎✄-✕✟☛☎✎✄ ✑✟✁✔ ✏ ✏☞ ✁✔✟✄✂✣✡ ✠✡☛✟☞
✟✍✟✙✟✣✒
✟ . ✬ ✁✔✟✙✟✏✟✁ ✬✄✡✌✟✍✡
✆☞✟ ✑✟✁✔ ☎ ✙✟✣ ✍✟✁ ✠ ✍✟✁✔ ☛✡☎✟ ✟✙✟✏✡ ✟☛✟✁ ✡☛✂☎ ✏ ✏✌ ✁☎✂☛ ✍✟✁
✏ ✏☞ ✁✔✟✄✂✣✡
☞ ✁✔✣✟✑✟☎✟✁
☛✡☎✟
☎ ✄✣✟✍✟☞
✠☎✡✏✂✙✂✠
✠✎✠✡✟✙.
✭✟✁✔✔✟☞✟✁ ✟☛✟✁ ✏ ✁✚✟✍✡ ✠✟✙✟✣ ✠✟☎✂ ✍✟✠✟✄ ☎ ✄✌ ✁☎✂☛✁✑✟ ✠✡☛✟☞✮
✂✁☎✂☛ ✍✟☞✟☎ ✏ ✏☞✂✁✑✟✡ ☞ ✁✔✟✙✟✏✟✁ ✑✟✁✔ ✌ ✄☛✟✡☎✟✁ ✍ ✁✔✟✁ ✎✌✚ ☛
☞✠✡☛✎✙✎✔✡✠✛
✌✛ ✬ ✁✔✟✄✂✣ ✯✄✟✁✔ ✰✟✡✁ ✑✟✁✔ D✡✟✁✔✔✟☞ ✬ ✁☎✡✁✔
✯✄✟✁✔ ✙✟✡✁ ✍✡ ✠ ☛✡☎✟✄ ☛✡☎✟ ✏ ✄✂☞✟☛✟✁ ✠✟✙✟✣ ✠✟☎✂ ✍✡✟✁☎✟✄✟ ☛✎✏☞✎✁ ✁
✠✎✠✡✟✙ ✑✟✁✔ ✡☛✂☎ ✏ ✏☞ ✁✔✟✄✂✣✡ ✠✡☛✟☞ ☛✡☎✟ . ✱ ✠ ✎✄✟✁✔ ✑✟✁✔ ☛✡☎✟
18
✲✳✴✴✲✵ ✵✶✳✷✸✳✴ , ✲✷✲✹ ✺✶✺✶✻✼✲✳✴ ✽✲✳✴ ✾✶✼✲✼✷✸ ✿❀✹✺✹✺ ✾✲✴✸ ✿✸✷✲ , ✲✿✲✳
✾✲✳✽✲✿ ❁✶❁✵✶✳✴✲✼✹❀✸ ✵✶❁✾✶✳✷✹✿✲✳ ✺✸✿✲✵ ✿✸✷✲ ✷✶✼❀✲❂✲✵ ✺✶✺✹✲✷✹❃
❄. ❅✶✳✴✲✼✹❀ ❆✶✾✹❂✲✽✲✲✳
❆✶✾✹❂✲✽✲✲✳ ❂✸ ❁✲✳✲ ✿✸✷✲ ❀✸❂✹✵ ❂✲✳ ❂✸✾✶✺✲✼✿✲✳ ❁✶❁✵✹✳✽✲✸
✵✶✳✴✲✼✹❀ ✾✶✺✲✼ ✷✶✼❀✲❂✲✵ ✵✶❁✾✶✳✷✹✿✲✳ ✺✸✿✲✵ ✿✸✷✲. ❇✲✳✵✲ ✿✸✷✲ ✺✲❂✲✼✸ ,
✿✶✾✹❂✲✽✲✲✳ ✷✶❈✲❀ ❁✶✳✲✳✲❁✿✲✳ ✴✲✼✸✺ ✵✶✳✴✲✼✹❀ ✺✸✿✲✵ ✿✸✷✲ ✷✶✼❀✲❂✲✵
✾✶✼✾✲✴✲✸ ❁✲✺✲❈✲❀❃
❂❃ ❉✶❂✸✲ ❉✲✺✺✲
❊✶✾✲✴✲✸ ✺✲✼✲✳✲ ✿✻❁✹✳✸✿✲✺✸ , ✾✶✼✾✲✴✲✸ ✾✶✳✷✹✿ ❁✶❂✸✲ ❁✲✺✺✲ ✺✶✵✶✼✷✸
✷✶❈✶❋✸✺✸ , ✼✲❂✸✻● ✺✹✼✲✷ ✿✲✾✲✼, ❁✲❍✲❈✲❀● ❂✲✳ ❈✲✸✳ -❈✲✸✳ ❁✶❁✵✹✳✽✲✸
✵✶✳✴✲✼✹❀ ✾✶✺✲✼ ❂✲❈✲❁ ✵✶❁✾✶✳✷✹✿✲✳ ✻✵✸✳✸ ❂✲✳ ✿✶✵✶✼❄✲✽✲✲✳ ✻✼✲✳✴.
❅✶✺✲✳ -✵✶✺✲✳ ✺✹✴✶✺✷✸■ ✽✲✳✴ ❂✸✾✲❏✲ ✸✳■✻✼❁✲✺✸ ✷✶✼✺✶✾✹✷ , ✲✵✲✾✸❈✲
❄✹✿✹✵ ✿✹✲✷ , ✲✿✲✳ ❁✶❁✾✶✼✸ ❂✲✺✲✼ ✲■✶✿✷✸■ ❂✲❈✲❁ ❁✶✳✸❈✲✸ ✺✶✺✹✲✷✹ ❀✲❈
✺✶❀✸✳✴✴✲ ✷✶✼✾✶✳✷✹✿❈✲❀ ✲✼✲❀ ✺✸✿✲✵ ✷✶✼✷✶✳✷✹❃
2.3 Perilaku
2.3.1 Definisi Perilaku
D✲✼✸ ✺✶✴✸ ✾✸✻❈✻✴✸✺● ✵✶✼✸❈✲✿✹ ✲❂✲❈✲❀ ✺✹✲✷✹ ✿✶✴✸✲✷✲✳ ✲✷✲✹ ✲✿✷✸❋✸✷✲✺
✻✼✴✲✳✸✺❁✶ (❁✲✿❀❈✹✿ ❀✸❂✹✵ ) ✽✲✳✴ ✾✶✼✺✲✳✴✿✹✷✲✳ . ❑❈✶❀ ✺✶✾✲✾ ✸✷✹ ❂✲✼✸
✺✹❂✹✷ ✵✲✳❂✲✳✴ ✾✸✻❈✻✴✸✺ ✺✶❁✹✲ ❁✲✿❀❈✹✿ ❀✸❂✹✵ ❁✹❈✲✸ ❂✲✼✸ ✷✹❁✾✹❀ ✷✹❁✾✹❀✲✳● ✾✸✳✲✷✲✳✴ ✺✲❁✵✲✸ ❂✶✳✴✲✳ ❁✲✳✹✺✸✲ ✸✷✹ ✾✶✼✵✶✼✸❈✲✿✹● ✿✲✼✶✳✲
❁✶✼✶✿✲
❁✶❁✵✹✳✽✲✸
✲✿✷✸❋✸✷✲✺
❁✲✺✸✳✴ -❁✲✺✸✳✴ .
❊✶❀✸✳✴✴✲
✽✲✳✴
19
▲▼◆❖P◗❘❙❚ ❚▼❯❱P❯ ❲▼◆❳❨P◗❙ ❖P❯❙❘❳P , ❲P❚P ❩P◗❳◗P❬❯❭P P❚P❨P❩ ❬❳❯❚P◗P❯
P❬P❙ P◗❬❳❪❳❬P❘ ❚P◆❳ ❖P❯❙❘❳P ❳❬❙ ❘▼❯❚❳◆❳ ❭P❯❱ ❖▼❖❲❙❯❭P❳ ▲▼❯❬P❯❱P❯ ❭P❯❱
❘P❯❱P❬ ❨❙P❘ P❯❬P◆P ❨P❳❯❫ ▲▼◆▲❳❴P◆P , ▲▼◆❵P❨P❯❛ ❖▼❯P❯❱❳❘❛ ❬▼◆❬P❜P, ◗❙❨❳P❩❛
❖▼❯❙❨❳❘❛ ❖▼❖▲P❴P ❚P❯ ❘▼▲P❱P❳❯❭P. DP◆❳ ❙◆P❳P❯ ❳❯❳ ❚P❲P❬ ❚❳❘❳❖❲❙❨◗P❯
▲P❩❜P ❭P❯❱ ❚❳❖P◗❘❙❚ ❚▼❯❱P❯ ❲▼◆❳❨P◗❙ P❚P❨P❩ ❘▼❖❙P ◗▼❱❳P❬P❯ P❬P❙
P◗❬❳❪❳❬P❘ ❖P❯❙❘❳P , ▲P❳◗ ❭P❯❱ ❚P❲P❬ ❚❳P❖P❬❳ ❨P❯❱❘❙❯❱, ❖P❙❲❙❯ ❭P❯❱
❬❳❚P◗ ❚P❲P❬ ❚❳P❖P❬❳ ❝❨▼❩ ❲❳❩P◗ ❨❙P◆ (❞❝❬❝P❬❖❝❚❵❝❛ 2003).
2.3.2 Proses Adopsi Perilaku
DP◆❳ ❲▼❯❱P❨P❖P❯ ❚P❯ ❲▼❯▼❨❳❬❳P❯ ❬▼◆▲❙◗❬❳ ▲P❩❜P ❲▼❳❨P◗❙ ❭P❯❱ ❚❳❚P❘P◆❳
❝❨▼❩ ❲▼❯❱▼❬P❩❙P❯ P◗P❯ ❨▼▲❳❩ ❨P❯❱❱▼❯❱ ❚P◆❳ ❲P❚P ❲▼◆❳❨P◗❙ ❭P❯❱ ❬❳❚P◗
❚❳❚P❘P◆❳ ❝❨▼❩ ❲▼❯❱▼❬P❩❙P❯❡ ❢▼❯▼❨❳❬❳P❯ ❣❝❱▼◆❘ ❚P❨P❖ ❞❝❬❝P❬❖❝❚❵❝
(2003), ❖▼❯❱❙❯❱◗P❲◗P❯ ▲P❩❜P ❘▼▲▼❨❙❖ ❝◆P❯❱ ❖▼❯❱P❚❝❲❘❳ ❲▼◆❳❨P◗❙
▲P◆❙ (▲▼◆❲▼◆❳❨P◗❙ ▲P❳◗ ), ❚❳ ❚P❨P❖ ❚❳◆❳ ❝◆P❯❱ ❬▼◆❘▼▲❙❬ ❬▼◆❵P❚❳ ❲◆❝❘▼❘ ❭P❯❱
t ✐❤s ,t▼❪P❨❙P❘❳ , ❲▼◆❴❝▲PP❯ ❚P❯ P❚❝❲❘❳ .
▲▼◆❙◆❙❬P❯ ❭P◗❯❳ : ◗▼❘P❚P◆P❯❛ ❤in
2.3.3 Faktor Perilaku
❥▼❘▼❩P❬P❯ ❘▼❘▼❝◆P❯❱ P❬P❙ ❖P❘❭P◆P◗P❬ ❚❳❲▼❯❱P◆❙❩❳ ❝❨▼❩ 2 ❦P◗❬❝◆, ❭P◗❯❳
❦P◗❬❝◆ ❲▼◆❳❨P◗❙ ❚P❯ ❦P◗❬❝◆ ❚❳❨❙P◆ ❲▼◆❳❨P◗❙.
❧▼❨P❯❵❙❬❯❭P ❲▼◆❳❨P◗❙ ❳❬❙ ❘▼❯❚❳◆❳ ❬▼◆▲▼❯❬❙◗ ❝❨▼❩ ♠ ❦P◗❬❝◆, ❭P❳❬❙❫
s
o
in
g ✈to
rs
P. ♥P◗❬❝◆ ❢◆▼❚❳❘❲❝❘❳❘❳ ♦♣✐❤qr sp
st✉
❲▼❯❱▼❬P❩❙P❯❛
❘▼▲P❱P❳❯❭P .
❘❳◗P❲❛
◗▼❲▼◆❴P❭PP❯❛
❭P❯❱ ❬▼◆❜❙❵❙❚ ❚P❨P❖
◗▼❭P◗❳❯P❯❛
❯❳❨P❳ -❯❳❨P❳
❚P❯
20
g ❿❼➀➁to
rs
✇① ②③④⑤⑥⑦ ⑧⑨⑩❶❷④❷⑩❸ ❹❺❻❼❽❾ in
➂③⑩❸ ⑤⑨⑦➃❷➄❷❶ ❶③➅③➆
➅➇⑩❸④❷⑩❸③⑩ ➈➇➉➇④➊ ⑤⑨⑦➉⑨❶➇③ ③⑤③❷ ⑤➇❶③④ ⑤⑨⑦➉⑨❶➇③⑩➂③ ➈③➉➇➅➇⑤③➉ ③⑤③❷ ➉③⑦③⑩③
④⑨➉⑨➋③⑤③⑩➊ ➉⑨➌⑨⑦⑤➇ ④⑥⑩⑤⑦③➉⑨➌➉➇ ❶③⑩ ⑥✇③⑤-⑥✇③⑤③⑩①
f➏➐➀ in
g❼f ➀ to
r)or
➍. ②③④⑤⑥⑦ ⑧⑨⑩❶⑥⑦⑥⑩❸ ❹R➎in
➂③⑩❸ ⑤⑨⑦➃❷➄❷❶ ❶③➅③➆ ➉➇④③➌
❶③⑩ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➌⑨⑤❷❸③➉ ④⑨➉⑨➋③⑤③⑩ ③⑤③❷➌❷⑩ ➌⑨⑤❷❸③➉ ➅③➇⑩⑩➂③, ➆⑨⑦❷➌③④③⑩
④⑨➅⑥➆➌⑥④ ⑦⑨➈⑨⑦⑨⑩➉➇ ❶③⑦➇ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➆③➉➂③⑦③④③⑤.
D③➌③⑤ ❶➇➉➇➆➌❷➅④③⑩ ✇③➋➃③ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➉⑨➉⑨⑥⑦③⑩❸ ③⑤③❷ ➆③➉➂③⑦③④③⑤ ⑤⑨⑩⑤③⑩❸
④⑨➉⑨➋③⑤③⑩ ❶➇⑤⑨⑩⑤❷④③⑩ ⑥➅⑨➋ ➌⑨⑩❸⑨⑤③➋❷③⑩➊ ➉➇④③➌➊ ④⑨➌⑨⑦➍③➂③③⑩➊ ⑤⑦③❶➇➉➇ ❶③⑩
➉⑨✇③❸③➇⑩➂③ ❶③⑦➇ ⑥⑦③⑩❸ ⑤❷③ ③⑤③❷ ➆③➉➂③⑦③④③⑤ ➂③⑩❸ ✇⑨⑦➉③⑩❸④❷⑤③⑩①
➑⑨⑤⑨⑦➉⑨❶➇③③⑩ ➈③➉➇➅➇⑤③➉ ❶③⑩ ➉➇④③➌ ➉⑨⑦⑤③ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➌③⑦③ ➌⑨⑤❷❸③➉ ④⑨➉⑨➋③⑤③⑩➊
⑥⑦③⑩❸⑤❷③ ⑤⑨⑦➋③❶③➌ ④⑨➉⑨➋③⑤③⑩ ③⑩③④⑩➂③ ❶③⑩ ➉③➅➇⑩❸ ➆⑨⑩❶❷④❷⑩❸ ❶③⑩
➆⑨➆➌⑨⑦④❷③⑤ ⑤⑨⑦✇⑨⑩⑤❷④⑩➂③ ➌⑨⑦➇➅③④❷①
D➇➅➇➋③⑤ ❶③⑦➇ ➉❷❶❷⑤ ➌③⑩❶③⑩❸ ➒➓➔ ➆⑨⑩❸③⑩③➅➇➉③ ➉⑨④③➅➇❸❷➉ ➆⑨⑩③➆✇③➋
③⑦❸❷➆⑨⑩ →⑦⑨⑨⑩ ✇③➋➃③ ➂③⑩❸ ➆⑨⑩➂⑨✇③✇④③⑩ ➉⑨➉⑨⑥⑦③⑩❸ ✇⑨⑦➌⑨⑦➇➅③④❷
⑤⑨⑦⑤⑨⑩⑤❷ ③❶③➅③➋ ④③⑦⑨⑩③ ③❶③⑩➂③ 4 ➈③④⑤⑥⑦ ➌⑥④⑥④ ❶③⑩ ③➅③➉③⑩⑩➂③ ➂③④⑩➇
(➣⑥⑤⑥③⑤➆⑥❶➄⑥➊ ↔↕↕➙ ):
③. ⑧⑨➆➇④➇⑦③⑩ ❶③⑩ ➌⑨⑦③➉③③⑩ ➂③④⑩➇ ❶③➅③➆ ✇⑨⑩⑤❷④ ➌⑨⑩❸⑨⑤③➋❷③⑩➊ ➌⑨⑦➉⑨➌➉➇,
➉➇④③➌➊ ④⑨➌⑨⑦➍③➂③③⑩-④⑨➌⑨⑦➍③➂③③⑩ ❶③⑩ ➌⑨⑩➇➅③➇③⑩-➌⑨⑩➇➅③➇③⑩ ➉⑨➉⑨⑥⑦③⑩❸
⑤⑨⑦➋③❶③➌ ⑥✇➄⑨④ :
1. ⑧⑨⑩❸⑨⑤③➋❷③⑩ ❶➇➌⑨⑦⑥➅⑨➋ ❶③⑦➇ ➌⑨⑩❸③➅③➆③⑩ ➉⑨⑩❶➇⑦➇ ③⑤③❷ ➌⑨⑩❸③➅③➆③�
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU
TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS
SATELIT BANDAR LAMPUNG
Oleh
MIRANDA RADES
Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pemakaian
kontrasepsi di daerah perkotaan sedikit lebih tinggi dari daerah pedesaan yaitu
sekitar 63% dan 61%. Sesuai dengan teori L.Green bahwa perilaku kesehatan
dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong serta
perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan pendidikan, kesadaran dan sikap
yang positif akan bertahan lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan
pendidikan ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Kota
Bandar Lampung. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptifanalitik dengan pendekatan kasus-kontrol. Sampel yang diperoleh berjumlah 129
orang dengan tingkat ketepatan relatif sebesar 0,05. Teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik accidental sampling.
Diperoleh hasil penelitian mayoritas tingkat pengetahuan ibu adalah kurang
dengan persentase sebesar 77,3%, mayoritas tingkat pendidikan ibu adalah
pendidikan tingkat dasar-menengah dengan persentase sebesar 95,5%, yaitu
SD/SMP/SMA/sederajat, mayoritas jenis alat kontrasepsi yang digunakan adalah
alat kontrasepsi suntik, yaitu 27,9%. Tingkat pengetahuan ibu bukan faktor risiko
terhadap pemakaian alat kontrasepsi dengan OR = 1,5 dan CI 95% = 0,723
3,460. Tingkat pendidikan ibu merupakan faktor risiko terhadap pemakaian alat
kontrasepsi dengan OR = 4,9 dan CI 95% = 1,323
18,458.
Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan tingkat pengetahuan bukan merupakan
faktor risiko terhadap pemakaian alat kontrasepsi dan pendidikan Ibu merupakan
faktor risiko terhadap pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Kota
Bandar Lampung.
Kata kunci: alat kontrasepsi, pendidikan, pengetahuan, puskesmas satelit.
✁✂✄☎
CT
THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND EDUCATION OF
MOM WITH USING CONTRACEPTIVE DEVICES IN SATELIT
HEALTH CARE, BANDAR LAMPUNG
By
MIRANDA RADES
C✆✝✞✟✠✡☛☞✞✌✆✝
✌✍ ✠✝ ✠✞✞☛✎☞✞ ✞✆ ☞✟☛vent pregnancy. The use of contraception in
urban areas is slightly higher than rural areas is about 63% and 61%. In
accordance with theory of L.Green that health behaviors are influenced by
predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors as well as behavior
that is based on knowledge and education, awareness and positive attitude will
last a long time.
This study aimed to determine the relationship between knowledge and education
of mom with using contraceptives devices in Satelit health centers, Bandar
Lampung. This is a descriptive-analytic study with case-control approach.
Samples were obtained amounted to 129 people with the relative precision level
0,05. The sampling technique using accidental sampling technique.
✏✑✒✓✔✕✖✗ ✓✘ ✖✙✚ ✔✚✛✚✑✔✜✙ ✔✚✛✢✣✖✛ ✓✤✖✑✕✥✚✦ ✧✓✖✙✚✔'s knowledge is sufficient with a
percentage of 77.3%, the majority of mothers' education level is primarysecondary level education with a percentage of 95.5%, ie elementary/junior high
school/senior high school/equivalent, the majority of types of contraception used
is the injectable contraceptive, ie 27.9%. The mother s knowledge was not a risk
factor for use contracepted with OR = 1,5 and 95% CI=0,723 -3,460. And
education level of mother s was risk factor for use contracepted with OR = 4,9
and 95% CI=1,323
18,458.
The results of these studies concluded level of knowledge have not factor risk
with the use of contraceptives and education of mom have factor risk relationship
with the use of contraceptives in Satellite health centers, Bandar Lampung.
Keywords: contraception, education, knowledge, satellite health centers.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU
TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS
SATELIT BANDAR LAMPUNG
Oleh
MIRANDA RADES
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Karta pada tanggal 10 Oktober 1992, sebagai anak kelima
dari tujuh bersaudara, dari Bapak Syaihan adi dan Ibu Lamsi Yana.
Pendidikan penulis dimulai dari pendidikan TK Darma Wanita diselesaikan pada
tahun 1998, SD diselesaikan di SDN 2 Karta Tulang Bawang pada tahun 2004,
SMP diselesaikan di SMP Negeri 2 TBU Tulang Bawang pada tahun 2007 dan
SMA diselesaikan di SMA Negeri 1 Tumijajar Tulang Bawang Barat pada tahun
2010.
Tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung melalui jalur Mandiri (UM). Selama menjadi mahasiswa,
penulis pernah aktif pada organisasi Forum Studi Islam (FSI) FK Unila sebagai
anggota bidang Kaderisasi periode 2011-2012.
PERSEMBAHAN
Dengan ridho Allah SWT dan diiringi do’a serta rasa syukur
Kupersembahkan Karya Kecil ini kepada:
Papi dan Mami tersayang, serta Kakakku dan Adikku tercinta yang
telah memberikan cinta, kasih sayang, kebahagiaan, do’a, motivasi, semangat
dan pengorbanannya selama ini untuk keberhasilanku. Tak lupa pula untuk
seseorang yang telah setia menemani hari-hariku.
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT
yang senantiasa mencurahkan segala nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa terhaturkan kepada junjungan kita,
Rasululloh SAW.
Skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu
Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi Di Puskesmas Satelit Bandar Lampung”
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor Universitas
Lampung;
2.
Bapak Dr. Sutyarso, M. Biomed., selaku Dekan Fakultas Kedoketran
Universitas Lampung;
3.
dr. M Yusran, M.Sc ., Sp.M ., selaku Pembimbing Utama atas kesediaannya
untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian
skripsi ini;
4.
dr. Susianti , M.Sc., selaku Pembimbing Kedua atas kesediaan memberikan
bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;
5.
dr. TA Larasati, M.Kes., selaku Penguji Utama. Terima kasih atas waktu,
ilmu serta saran-saran yang telah diberikan;
6.
dr. Syazili Mustafa dan dr. M Yusran M.Sc., selaku Pembimbing Akademik
atas segala do’a, motivasi, perhatian, kesabaran dan bantuan dalam
membimbing penulis selama ini;
7.
Seluruh staf dosen dan staf karyawan FK Unila;
8.
Teruntuk yang teristimewa Mami Lamsi Yana dan Papi Syaihan Adi, Terima
kasih yang sedalam-dalamnya atas kiriman doa setiap saat dan setiap sholat,
kesabaran, keikhlasan, kasih sayang, pelajaran hidup, semangat berjuang,
perhatian dan segala sesuatu yang telah dan akan selalu diberikan kepada
penulis;
9.
Teruntuk yang tersayang RADES’s, Suhendra Rades S.H, dr. Indah Sofiana
Rades M.Kes, Sofyan Rades SE, Surya Jaya Rades S.STP, Sugara Jaya
Rades, Riza Liansi Rades. Keponakan Biccik biya Sarah Adzka Syaihan
Rades, M. Naufal Rades, Sabina Syaihan Rades. Itoy, jaddoi, jaddi, ucung
Dan kakak ipar beserta keluarga besar lainnya, terimakasih atas do’a dan
motivasi yang telah diberikan;
10. Aprian Ardika terimakasih atas
perhatian, dukungan, membantu dan
menemani, berbagi dalam banyak hal disaat suka dan duka selama ini;
11. Teruntuk yang tersayang Mama Rosmaini MZ dan Papa Ibrahim terimakasih
atas kasih sayang, motivasi dan dukungan selama ini;
12. Teruntuk sahabat tersayang Sugma Epri Setiawati, Belda Evina, Mirna
Candra Dewi, M Agung PAY. Terimakasih untuk persaudaraan yang telah
kita jalani selama ini;
13. Terimakasih kak kharisma wibawa, kak arief yudo prabowo, atas bimbingan
dan bantuan ilmu selama pekuliahan.
14. Tutorial 09 diah andini, marizka putri, sugma epri, pratiwi aminah, danar
fahmi, desta eko, stevan wedi, resti ramdani, indah prambono. Terimakasih
atas canda dan tawa selama tutorial dan csl.
15. Terima kasih kepada seluruh keluarga mahasiswa angkatan 2011 “CYTOSE”
yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas canda, tawa, masalah, bahagia,.
selama 3,5 tahun, semoga semua cerita itu dapat menjadi warna tersendiri
baik sekarang maupun kedepan nanti;
16. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat (angkatan 2002–2014), yang sudah
memberikan semangat kebersamaan dalam satu kedokteran.
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Namun, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya. Semoga segala
perhatian, kebaikan dan keikhlasan yang diberikan selama ini mendapat balasan
dari Allah SWT. Terima kasih.
Bandar Lampung, 18 Desember 2014
Penulis
Miranda Rades
i
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar ISI ..................................................................................................
Daftar TABEL ..........................................................................................
Daftar GAMBAR .....................................................................................
I. PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Perumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................
1.5 Kerangka Pemikiran .................................................................
1.5.1 Kerangka Teori .............................................................
1.5.2 Kerangka Konsep ............................................................
1.6 Hipotesis ...................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
2.1 Pengetahuan .............................................................................
2.2 Sikap .........................................................................................
2.2.1. Definisi Sikap ...............................................................
2.2.2. Fungsi Sikap .................................................................
2.2.3. Ciri-ciri Sikap ...............................................................
2.2.4. Tingkatan Sikap ............................................................
2.2.5. Komponen Pokok Sikap ...............................................
2.2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ....................
2.3 Perilaku .....................................................................................
2.3.1 Definisi Perilaku ...........................................................
2.3.2 Proses Adopsi Perilaku .................................................
2.3.3 Faktor Perilaku .............................................................
2.4 Pendidikan .................................................................................
2.5 Kontrasepsi ................................................................................
2.5.1. Definisi Kontrasepsi ......................................................
2.5.2. Konsep Pemilihan Kontrasepsi .....................................
2.5.3. Macam-macam Metode Kontrasepsi ............................
III. METODE PENELITIAN ...................................................................
3.1. Desain Penelitian .......................................................................
3.2. Tempat dan Waktu ....................................................................
3.3. Populasi dan Sampel .................................................................
3.3.1 Populasi .........................................................................
3.3.2 Sampel ...........................................................................
3.4. Definisi Operasional .................................................................
i
iv
v
1
1
5
5
6
7
7
9
10
11
11
13
13
14
15
16
16
17
18
18
19
19
22
23
23
24
25
34
34
34
35
35
35
38
ii
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.4.1 Definisi Variabel Bebas ................................................
3.4.2 Definisi Variabel Terikat ..............................................
Teknik Pengumpulan Data .......................................................
3.5.1 Data Primer ..................................................................
3.5.2 Data Sekunder ..............................................................
3.5.3 Instrumen Penelitian ....................................................
3.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................
3.5.5 Teknik Penilaian/Skoring .............................................
Analisis Data ............................................................................
Uji Hipotesis ............................................................................
Etika Penelitian ........................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................
4.1. Hasil.........................................................................................
4.1.1 Gambaran umum responden
4.1.1.1 distribusi pemakaian alat kontrasepsi........................
4.1.1.2 distribusi umur responden...........................................
4.1.1.3 distribusi tingkat pengetahuan responden.................
4.1.14 distribusi tingkat pendidikan responden.....................
4.1.1.5 distribusi jumlah anak responden.............................
4.1.1.6 distribusi jarak rumah responden............................
4.1.1.7 distribusi pekerjaan responden................................
4.1.2 hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemakaian alat
kontrasepsi....................................................................................
4.1.3 hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemakaian alat
kontrasepsi....................................................................................
4.2. Pembahasan………………………………………………..
4.2.1 umur………………………………………………….
4.2.2 jumlah anak………………………………………………
4.2.3 jarak rumah.......................................................................
4.2.4 tingkat pengetahuan...........................................................
4.2.5 tingkat pendidikan............................................................
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
5.1. Kesimpulan ..............................................................................
5.2. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
38
38
38
38
38
38
39
40
40
41
41
42
42
42
43
43
44
44
45
46
47
49
49
49
50
53
56
57
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Definisi operasional ......................................................................
38
2. Distribusi pemakaian alat kontrasepsi ..........................................
43
3. Distribusi umur responden ...........................................................
44
4. Distribusi tingkat pengetahuan responden ....................................
44
5. Distribusi tingkat pendidikan responden ......................................
45
6. Jumlah anak responden ................................................................
46
7. Distribusi jarak rumah responden ................................................
46
8. Distribusi pekerjaan responden ....................................................
47
9. Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemakaian alat kontrasepsi
48
10. Hubungan antara pendidikan ibu dengan pemakaian kontrasepsi .
49
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka teori ...............................................................................
8
2. Kerangka konsep ...........................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Peningkatan jumlah
penduduk dari tahun ke tahun menjadi salah satu masalah tersendiri yang
bangsa Indonesia harus hadapi.
Provinsi Lampung didapatkan bahwa terdapat kenaikan angka kelahiran total
(total fertility rate/TFR) sebesar 0,23% dari 2,47 pada tahun 2007 ke 2,7 pada
tahun 2012. Sedangkan nilai TFR Kota di Provinsi Lampung, dengan nilai
TFR di Kota Bandar Lampung, yaitu 2,17. Di wilayah kerja Puskesmas
Satelit Kota Bandar Lampung diperoleh data dimana total jumlah kelahiran
dalam tahun 2014 sebanyak 849 kelahiran. (Dinas Kesehatan Prov.Lampung,
2012)
Laju pertumbuhan penduduk harus ditekan dan diperlukan alat kontrasepsi
yang menjadi salah satu medianya. Kontrasepsi merupakan upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini ada yang bersifat sementara dan
ada pula yang bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah
2
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2005). Meskipun
masing-masing jenis kontrasepsi memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dan
hampir sama, akan tetapi efektivitas kontrasepsi juga dipengaruhi oleh
perilaku dan tingkat sosial budaya pemakainya (BKKBN, 2006).
Berdasarkan data Riskesdas 2010 jenis alat KB yang digunakan secara
nasional, didominasi dengan cara suntik (31,1%), selanjutanya pil (12,3%),
IUD/AKDR (5,0%), sterilisasi wanita (2,1%), implan (1,4%), kondom
(1,1%), sterilisasi pria (0,1%) dan lain-lain. Di negara negara maju, metode
yang paling populer adalah kontrasepsi oral (16%), kondom pria (14%) dan
koitus interuptus (13%). Sebaliknya di negara-negara yang sedang
berkembang, sterilisasi wanita (20%), IUD (13%), kontrasepsi oral (6%), dan
vasektomi (5%) adalah metode yang paling sering dilaporkan (Glasier, 2006).
Secara keseluruhan pemakaian kontrasepsi jauh lebih tinggi di negara maju
dibandingkan negara berkembang, yaitu 70% berbanding 46% (Pendit, 2007).
Wanita Usia Subur (WUS) mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan
jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang
tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan
keamanan metode kontrasepsi tersebut (Saifuddin, 2006). Banyak faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode kontrasepsi yang
digunakan. Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor
predisposisi (umur, pendidikan, jumlah anak, pendapatan), faktor pendukung
3
(ketersediaan alat kontrasepsi, jarak rumah ke puskesmas, waktu tempuh dan
biaya), faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan dan keluarga). Sesuai
dengan yang dikemukakan oleh L.Green, bahwa perilaku kesehatan
dipengaruhi oleh beberapa faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor
pendorong. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan pendidikan,
kesadaran dan sikap yang positif akan bertahan lama. (Notoadmodjo, 2007).
Pemakaian kontrasepsi di daerah perkotaan sedikit lebih tinggi dari daerah
pedesaan yaitu sekitar 63% dan 61%, tetapi pemakaian cara kontrasepsi
modern hampir tidak berbeda baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan
dimana masing-masing 57% dan 58%. Namun demikian, terdapat perbedaan
dalam variasi alat atau cara kontrasepsi yang digunakan. Perempuan
perkotaan lebih mengandalkan IUD, kondom dan sterilisasi perempuan
sementara perempuan pedesaan lebih mengandalkan suntikan dan susuk .
Persentase perempuan berstatus kawin menurut alat atau cara kontrasepsi
yang dipakai menurut daerah tempat tinggal (Fienalia, 2012).
Penelitian Ayuza (2013) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan dan pendidikan dengan pemakaian alat
kontrasepsi di Desa Yukum Jaya, Kabupaten Lampung Tengah, Kota Bandar
Jaya, Provonsi Lampung, Indonesia. Sedangkan Fienalia (2012) menyatakan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan
pemakaian alat kontrasepsi dan tidak terdapat hubungan yang bermakna
4
antara tingkat pendidikan dengan pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas
Pancoran Depok.
Puskesmas Satelit merupakan puskesmas di Kota Bandar Lampung, lokasi di
pusat kota, mudah diakses, jumlah kunjungan pasien banyak, pemakaian
kontrasepsi tinggi dan wilayah mudah dijangkau. Sehubungan dengan kondisi
di atas, penulis merasa perlu meneliti tentang pengaruh tingkat pengetahuan
dan pendidikan ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi di perkotaan. Oleh
karena itu, berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Terhadap
Pemakaian Alat Kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar Lampung .
5
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1. Apakah terdapat faktor risiko tingkat pengetahuan ibu terhadap
pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar Lampung?
1.2.2. Apakah terdapat faktor risiko tingkat pendidikan ibu terhadap
pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar Lampung?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor risiko tingkat pengetahuan dan pendidikan
ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi di Puskesmas Satelit Bandar
Lampung.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor
risiko tingkat pengetahuan ibu terhadap
pemakaian alat kontrasepsi.
2. Mengetahui faktor risiko tingkat pendidikan ibu terhadap pemakaian
alat kontrasepsi.
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang metode
kontrasepsi.
2. Menyediakan data untuk penelitian lanjutan tentang metode
kontrasepsi.
1.4.2. Manfaat Aplikatif
1. Bagi Pelayan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi tenaga
kesehatan untuk meneruskan akseptor kontrasepsi.
2. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman mengenai cara dan proses berpikir ilmiah,
khususnya mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan
kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Agar lebih menyadari manfaat penggunaan kontrasepsi sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
7
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1 Kerangka Teori
Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma
tersebut. Kontrasepsi terdiri dari: pil oral kombinasi, minipil,
★orning
after pill, suntikan, implant, IUD, kondom dan lain-lain (BKKBN,
2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang diantaranya
adalah pengetahuan dan sikap orang tersebut. Banyak faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode kontrasepsi yang
digunakan.
Purba
(2009)
menemukan
beberapa
faktor
yang
berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan
yaitu faktor predisposisi (umur, pendidikan, jumlah anak, pendapatan),
faktor pendukung (ketersediaan alat kontrasepsi, jarak rumah ke
puskesmas, waktu tempuh dan biaya), faktor pendorong (dukungan
petugas kesehatan dan keluarga). Sesuai dengan yang dikemukakan
oleh L.Green, bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh beberapa
faktor
predisposisi,
(Notoadmodjo, 2007).
faktor
pendukung
dan
faktor
pendorong
8
Faktor predisposisi
1.
2.
3.
4.
Umur
Pendidikan
Jumlah anak
Pendapatan
Tingkat pengetahuan
tentang metode
kontrasepsi
Sikap terhadap
pemakaian kontrasepsi
Faktor pendorong
Faktor pendukung
1. Ketersediaan
alat kontrasepsi
2. Jarak rumah ke
puskesmas
3. Waktu tempuh
4. Biaya
Perilaku pemakaian
alat kontrasepsi
1. Dukungan
petugas
kesehatan
2. Keluarga
Gambar 1. Kerangka teori
Sumber: Adopsi dari teori precede proceed
Notoadmodjo (2007).
L. Green dengan modifikasi dalam
9
1.5.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005).
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep penelitian
dalam ini adalah:
Tingkat Pengetahuan:
Kurang;
Baik.
Tingkat Pendidikan:
Dasar - Menengah
(SD/SMP/SMA/sedera
jat);
Tinggi
(Akademi/Perguruan
Tinggi).
Gambar 2. Kerangka konsep
Pemakaian alat
kontrasepsi:
Ya/tidak
10
1.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat diturunkan suatu
hipotesis bahwa:
1. Ada faktor risiko tingkat pengetahuan ibu terhadap pemakaian alat
kontrasepsi;
2. Ada faktor risiko tingkat pendidikan ibu terhadap pemakaian alat
kontrasepsi.
BAB ✩✩
T✩✪JAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
✫✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✳✬✴✲✵✰✶✰✭ ✱✰✷✸✹ ✺✰✴✸ ✯✰✱✲✻ ✺✰✭ ✸✭✸ ✯✬✴✼✰✺✸ ✷✬✯✬✹✰✱ ✽✴✰✭✮
✳✬✹✰✶✲✶✰✭ ✵✬✭✮✸✭✺✬✴✰✰✭ ✯✬✴✱✰✺✰✵ ✷✲✰✯✲ ✽✾✼✬✶ ✯✬✴✯✬✭✯✲✿ ✫✬✭✮✸✭✺✬✴✰✰✭ ✯✬✴✼✰✺✸
✳✬✹✰✹✲✸ ✵✰✭❀✰
✸✭✺✴✰
✳✰✭✲✷✸✰, ❁✰✶✭✸ ✸✭✺✬✴✰ ✵✬✭✮✹✸✱✰✯✰✭✻ ✵✬✭✺✬✭✮✰✴✰✭✻
✵✬✭❀✸✲✳✰✭✻ ✴✰✷✰ ✺✰✭ ✴✰✾✰ . ❂✬✾✰✮✸✰✭ ✾✬✷✰✴ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✳✰✭✲✷✸✰ ✺✸✵✬✴✽✹✬✱
✳✬✹✰✹✲✸ ✳✰✯✰ ✺✰✭ ✯✬✹✸✭✮✰ (❃✽✯✽✰✯✳✽✺✼✽✻ ❄❅❅❆).
❇✸✭✮✶✰✯ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✯✬✭✯✰✭✮ ✳✬✯✽✺✬ ✶✽✭✯✴✰✷✬✵✷✸ ✰✺✰✹✰✱ ✯✰✱✲ ✯✬✭✯✰✭✮ ✴✰✮✰✳
✳✬✯✽✺✬ ✶✽✭✯✴✰✷✬✵✷✸ ❁✰✭✮ ✯✬✴✷✬✺✸✰ , ✶✬✰✳✰✭✰✭ ✺✰✭ ❀✰✴✰ ✵✬✳✰✶✰✸✰✭ ✳✬✯✽✺✬ ✳✬✯✽✺✬ ✯✬✴✷✬✾✲✯, ✶✽✭✯✴✰✷✬✵✷✸ ❁✰✭✮ ✳✬✴✬✶✰ ✵✸✹✸✱✻ ✯✬✴✳✰✷✲✶ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭
✯✬✭✯✰✭✮ ✶✬✳✲✭✮✶✸✭✰✭ ✬❈✬✶ ✷✰✳✵✸✭✮ ✺✰✭ ✶✽✳✵✹✸✶✰✷✸✭❁✰ (✫✬✭✺✸✯,
❉✬✭✲✴✲✯ ❃✽✯✽✰✯✳✽✺✼✽
(2003),
2007).
✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✺✸✾✰✮✸ ✳✬✭✼✰✺✸ ✬✭✰✳ ✯✸✭✮✶✰✯✰✭
❁✰✭✮ ✯✬✴❀✰✶✲✵ ✺✰✹✰✳ ✺✽✳✰✸✭ ✶✽✮✭✸✯✸❈ ❁✰✸✯✲❊
✰. ❇✰✱✲
(kn
w )
o
D✰✵✰✯
✺✸✰✴✯✸✶✰✭
✷✬✾✰✮✰✸
✳✬✭✮✸✭✮✰✯
✳✰✯✬✴✸
❁✰✭✮
✯✬✹✰✱
✺✸✵✬✹✰✼✰✴✸
✷✬✾✬✹✲✳✭❁✰ ✯✬✴✳✰✷✲✶ ✶✬ ✺✰✹✰✳ ✵✬✭✮✬✯✰✱✲✰✭ ✯✸✭✮✶✰✯ ✸✭✸ ✰✺✰✹✰✱ ✳✬✭✮✸✭✮✰✯
✶✬✳✾✰✹✸ (❋●❍■❏l) ✷✬✷✲✰✯✲ ❁✰✭✮ ✷✵✬✷✸❈✸✶ ✺✰✴✸ ✷✬✹✲✴✲✱ ✾✰✱✰✭ ❁✰✭✮ ✺✸✵✬✹✰✼✰✴✸
12
w ) ❲❖❲ ❳❙◆▼❩❑❬❑❖ ▲❲❖P❬❑▲❑❖
o
❑▲❑▼ ◆❑❖P◗❑❖P❑❖ ❘❑❖P ▲❙❚❑❯ ❱❲▲❙◆❲❳❑. ❨❑❯▼ (kn
❩❙❖P❙▲❑❯▼❑❖ ❘❑❖P ❩❑❚❲❖P ◆❙❖❱❑❯❭
mp
o
r n
sio
n
❪❭ ❫❙❳❑❯❑❳❲ (❴❵❛❵
)
❫❙❳❑❯❑❳❲ ❱❲❑◆▲❲❬❑❖ ◗❙❪❑P❑❲ ◗▼❑▲▼ ❬❙❳❑❳❩▼❑❖ ▼❖▲▼❬ ❳❙❖❜❙❚❑◗❬❑❖ ◗❙❝❑◆❑
❪❙❖❑◆ ▲❙❖▲❑❖P ❞❪❜❙❬ ❘❑❖P ❱❲❬❙▲❑❯▼❲ ❱❑❖ ❱❑❩❑▲ ❳❙❖P❲❖▲❙◆❩◆❙◗▲❑◗❲❬❑❖ ❳❑▲❙◆❲
▲❙◆◗❙❪▼▲ ◗❙❝❑◆❑ ❪❙❖❑◆. ❡❙◗❙❞◆❑❖P ❘❑❖P ▲❙❚❑❯ ❢❑❯❑❳ ▲❙◆❯❑❱❑❩ ❞❪❜❙❬ ❑▲❑▼
❳❑▲❙◆❲ ▲❙◆◗❙❪▼▲ ❯❑◆▼◗ ❱❑❩❑▲ ❳❙❖❘❲❳❩▼❚❬❑❖ ❱❑❖ ❳❙❖❘❙❪▼▲❬❑❖ ❝❞❖▲❞❯❣
❳❙❖❜❙❚❑◗❬❑❖❣ ❳❙◆❑❳❑❚❬❑❖❣ ❱❑❖ ◗❙❪❑P❑❲❖❘❑ ▲❙◆❯❑❱❑❩ ❞❪❜❙❬ ❘❑❖P ❱❲❩❙❚❑❜❑◆❲.
❝. ❤❩❚❲❬❑◗❲ (✐❥❥❦ i❴✐❧io
n
)
❤❩❚❲❬❑◗❲ ❱❲❑◆▲❲❬❑❖ ◗❙❪❑P❑❲ ❬❙❳❑❳❩▼❑❖ ▼❖▲▼❬ ❳❙❖PP▼❖❑❬❑❖ ❳❑▲❙◆❲ ❘❑❖P
▲❙❚❑❯ ❱❲❩❙❚❑❜❑◆❲ ❩❑❱❑ ◗❲▲▼❑◗❲ ❱❑❖ ❬❞❖❱❲◗❲ ◆❙❑❚ (◗❙❪❙❖❑◆❖❘❑). ❤❩❚❲❬❑◗❲ ❱❲◗❲❖❲
❱❑❩❑▲ ❱❲❑◆▲❲❬❑❖ ◗❙❪❑P❑❲ ❑❩❚❲❬❑◗❲ ❑▲❑▼ ❩❙❖PP▼❖❑❑❖ ❯▼❬▼❳-❯▼❬▼❳, ◆▼❳▼◗◆▼❳▼◗ ❱❑❖ ❳❙▲❞❱❙, ❩◆❲❖◗❲❩ ❱❑❖ ◗❙❪❑P❑❲❖❘❑ ❱❑❚❑❳ ❬❞❖▲❙❬◗ ❑▲❑▼ ◗❲▲▼❑◗❲ ❘❑❖P
❚❑❲❖.
❱❭ ❤❖❑❚❲◗❲◗ (✐♠✐❦ ysis)
❤◆▲❲ ❱❑◆❲ ❑❖❑❚❲◗❲◗ ❑❱❑❚❑❯ ◗▼❑▲▼ ❬❙❳❑❳❩▼❑❖ ▼❖▲▼❬ ❳❙❖❜❑❪❑◆❬❑❖ ❳❑▲❙◆❲ ❑▲❑▼
◗▼❑▲▼ ❞❪❜❙❬ ❬❙❱❑❚❑❳ ❬❞❳❩❞❖❙❖ -❬❞❳❩❞❖❙❖❣ ▲❙▲❑❩❲ ❳❑◗❲❯ ❱❲ ❱❑❚❑❳ ◗▲◆▼❬▲▼◆
❞◆P❑❖❲◗❑◗❲ ❱❑❖ ❳❑◗❲❯ ❑❱❑ ❬❑❲▲❑❖❖❘❑ ◗❑▲▼ ◗❑❳❑ ❚❑❲❖❭ ♥❙❳❑❳❩▼ ❑❖ ❑❖❑❚❲◗❲◗
❲❖❲ ❱❑❩❑▲ ❱❲❚❲❯❑▲ ❱❑◆❲ ❩❙❖PP▼❖❑❑❖ ❬❑▲❑ ❬❙◆❜❑ ◗❙❩❙◆▲❲ ❳❙❖PP❑❳❪❑◆❬❑❖
(❳❙❳❪▼❑▲ ❪❑P❑❖), ❳❙❳❪❙❱❑❬❑❖❣ ❳❙❳❲◗❑❯❬❑❖, ❳❙❖P❙❚❞❳❩❞❬❬❑❖ ❱❑❖
◗❙❪❑P❑❲❖❘❑.
13
t is
n
♦. ♣qrs♦tqt (s
✉✈ys
).
♣qrs♦tqt ✇♦r①r②①③④r ③♦⑤④⑥④ t①④s① ③♦✇④✇⑤①④r ①rs①③ ✇♦⑦♦s④③③④r ④s④①
✇♦r⑧⑨①⑩①r⑧③④r ⑩④⑧q④r - ⑩④⑧q④r ③♦⑤④⑥④ t①④s① ⑩♦rs①③ ③♦t♦⑦①❶①⑨④r ❷④r⑧
⑩④❶①❸ D♦r⑧④r ③④s④ ⑦④qr tqrs♦tqt qs① ④⑥④⑦④⑨ ③♦✇④✇⑤①④r ①rs①③ ✇♦r❷①t①r
❹❺❶✇①⑦④tq ⑩④❶① ⑥④❶q ❹❺❶✇①⑦④tq -❹❺❶✇①⑦④tq ❷④r⑧ ④⑥④, ✇qt④⑦r❷④ ⑥④⑤④s
✇♦r❷①t①r❻ ⑥④⑤④s ✇♦❶♦r❼④r④③④r❻ ⑥④⑤④s ✇♦❶qr⑧③④t❻ ⑥④⑤④s ✇♦r❷♦t①④q③④r❻
⑥④r t♦⑩④⑧④qr❷④ s♦❶⑨④⑥④⑤ t①④s① s♦❺❶q ④s④① ❶①✇①t④r - ❶①✇①t④r ❷④r⑧ s♦⑦④⑨ ④⑥④.
v❾❿❽➀ io
n
❹. Evaluasi (✈❽
)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
2.2 Sikap
2.2.1 Definisi Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi
yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo,
2003).
14
2.2.2 Fungsi Sikap
➁➂➃➄➅➄➆ ➇➈➉➊➋➊➆➄➃ (1999) ➊➉➊ 8 ➌➄➃➍➎➈ ➎➈➏➊➐ ➋➊➈➆➄➑ ➎➂➒➊➍➊➈
➈➃➎➆➅➄➓➂➃➆➊➔, ➐➂➅➆➊→➊➃➊➃ ➉➈➅➈, ➐➂➃➂➅➈➓➊ ➣➒↔➂➏↕ ➈➔➓➄↕ ➃➈➔➊➈ ➂➏➎➐➅➂➎➈➌,
➙➛➜➝i ➞ ➝➟➠➡u➢ntstm ➂➏➎➆➂➅➃➊➔➈➎➊➎➈, ➊➏➆➈➌➈➆➊➎ ➊➉➊➐➆➈➌ ➉➊➔➊➓ ➓➂➓➐➂➅➣➔➂→
➈➃➌➣➅➓➊➎➈ ➅➂➌➔➂➏ ➏➂→➈➉➄➐➊➃➤
➁➂➃➄➅➄➆ ➥➊➆➦ ➉➈➏➄➆➈➐ ➉➊➔➊➓ ➁➊➅➊➓➈➎ (2006) ➎➈➏➊➐ ➓➂➓➐➄➃➋➊➈ 4
➌➄➃➍➎➈ ➋➊➈➆➄➑
➊. ➧➄➃➍➎➈ ➐➂➃➋➂➎➄➊➈➊➃
➨➄➊➆➄ ➎➈➏➊➐ ➉➊➐➊➆ ➉➈➐➂➅➆➊→➊➃➏➊➃ ➏➊➅➂➃➊ ➓➂➓➐➄➃➋➊➈ ➃➈➔➊➈ ➓➂➃➣➔➣➃➍
➋➊➃➍ ➒➂➅➍➄➃➊; ➓➂➓➄➃➍➏➈➃➏➊➃ ➈➃➉➈➩➈➉➄ ➄➃➆➄➏ ➓➂➃➍➄➅➊➃➍➈
→➄➏➄➓➊➃ ➉➊➃ ➓➂➃➊➓➒➊→ ➍➊➃↔➊➅➊➃ ➒➈➔➊ ➒➂➅→➊➉➊➐➊➃ ➉➂➃➍➊➃ ➣➅➊➃➍➣➅➊➃➍ ➉➈ ➎➂➏➈➆➊➅➃➋➊. ➧➄➃➍➎➈ ➈➃➈ ➒➂➅→➄➒➄➃➍➊➃ ➉➂➃➍➊➃ ➆➂➣➅➈ ➐➅➣➎➂➎
➒➂➔➊↔➊➅.
➒➤ ➧➄➃➍➎➈ ➐➂➓➒➂➔➊➊➃ ➂➍➣
➧➄➃➍➎➈ ➈➃➈ ➒➂➅→➄➒➄➃➍➊➃ ➉➂➃➍➊➃ ➆➂➣➅➈ ➨➈➍➓➄➃➉ ➧➅➂➄➉↕ ➋➊➃➍
➓➂➃↔➂➔➊➎➏➊➃ ➒➊→➫➊ ➎➈➏➊➐ ➈➆➄ membela individu terhadap
informasi yang tidak menyenangkan atau yang mengancam, kalau
tidak ia harus menghadapinya.
c. Fungsi ekspresi nilai
Beberapa sikap dipegang seseorang karena mewujudkan nilai-nilai
pokok dan konsep dirinya. Kita semua mengganggap diri kita
sebagai orang yang seperti ini atau itu (apakah sesungguhnya
15
➭➯➲➳➵➳➸➺ ➸➻➸➼ ➻➳➭➸➵ ➸➭➸➽➸➾ ➚➪➸➽ ➽➸➳➺); ➭➯➺➶➸➺ ➲➯➲➹➼➺➘➸➳ ➚➳➵➸➹
➻➯➴➻➯➺➻➼ ➸➺➶➶➸➹➸➺ ➳➻➼ ➭➳➻➼➺➷➸➺➶.
➭➬ ➮➼➺➶➚➳ ➹➯➺➶➯➻➸➾➼➸➺
➱➳➻➸ ➾➸➴➼➚ ➭➸➹➸➻ ➲➯➲➸➾➸➲➳ ➭➸➺ ➲➯➺➶➸➻➼➴ ➭➼➺➳➸ ➚➯➵➳➻➸➴ ➵➳➻➸. ✃➼➸➻➼
➚➳➵➸➹ ➘➸➺➶ ➭➸➹➸➻ ➲➯➲❐➸➺➻➼ ❒➼➺➶➚➳ ➳➺➳ ➲➯➲➼➺➶➵➳➺➵➸➺ ➳➺➭➳❮➳➭➼
➼➺➻➼➵ ➲➯➺➶➸➻➼➴ ➭➸➺ ➲➯➲❐➯➺➻➼➵ ❐➯❐➯➴➸➹➸ ➸➚➹➯➵ ➹➯➺➶➸➽➸➲➸➺➺➘➸.
2.2.3 Ciri-ciri Sikap
✃➳➵➸➹ ➲➯➴➼➹➸➵➸➺ ❒➸➵➻➪➴ ➘➸➺➶ ➸➭➸ ➭➸➽➸➲ ➭➳➴➳ ➲➸➺➼➚➳➸ ➘➸➺➶ ➭➸➹➸➻
➲➯➺➭➪➴➪➺➶ ➸➻➸➼ ➲➯➺➳➲❐➼➽➵➸➺ ➹➯➴➳➽➸➵➼ ➘➸➺➶ ➻➯➴➻➯➺➻➼➬ ❰➸➽➸➼➹➼➺
➭➯➲➳➵➳➸➺ ➚➳➵➸➹ ➲➯➲➹➼➺➘➸➳ ➚➯➶➳ -➚➯➶➳ ➹➯➴❐➯➭➸➸➺ ➭➯➺➶➸➺ ➹➯➺➭➪➴➪➺➶ ➹➯➺➭➪➴➪➺➶ ➽➸➳➺ ➘➸➺➶ ➸➭➸ ➭➸➽➸➲ ➭➳➴➳ ➲➸➺➼➚➳➸ ➳➻➼➬
Ï➯➺➼➴➼➻ Ð➯➴➼➺➶➸➺ (2002) Ñ➳➴➳ -Ñ➳➴➳ ➚➳➵➸➹ ➸➭➸➽➸➾Ò
➸. ✃➳➵➸➹ ❐➼➵➸➺ ➭➳❐➸Ó➸ ➪➴➸➺➶ ➚➯➷➸➵ ➳➸ ➭➳➽➸➾➳➴➵➸➺ ;
❐➬ ✃➳➵➸➹ ➳➻➼ ➭➸➹➸➻ ❐➯➴➼❐➸➾-➼❐➸➾;
Ñ. ✃➳➵➸➹ ➳➻➼ ➻➳➭➸➵ ❐➯➴➭➳➴➳ ➚➯➺➭➳➴➳ ;
➭➬ Ô❐➷➯➵ ➚➳➵➸➹ ➳➻➼ ➭➸➹➸➻ ➲➯➴➼➹➸➵➸➺ ➚➸➻➼ ➾➸➽ ➻➯➴➻➯➺➻➼ ;
➯ . ✃➳➵➸➹ ➲➯➲➹➼➺➘➸➳ ➚➯➶➳ -➚➯➶➳ ➲➪➻➳❮➸➚➳ ➭➸➺ ➚➯➶➳ -➚➯➶➳ ➹➯➴➸➚➸➸➺.
Ï➯➺➼➴➼➻ ✃➪❐➼➴ (2003) Ñ➳➴➳ ➵➾➸➚ ➭➸➴➳ ➚➳➵➸➹ ➸➭➸➽➸➾Ò
➸. Ï➯➲➹➼➺➘➸➳ ➪❐➷➯➵ ➻➯➴➻➯➺➻➼ (➪➴➸➺➶ , ➹➯➴➳➽➸➵➼Õ ➵➪➺➚➯➹Õ ➚➳➻➼➸➚➳ , ❐➯➺➭➸,
➭➸➺ ➚➯❐➸➶➸➳➺➘➸);
❐➬ Ï➯➺➶➸➺➭➼➺➶ ➹➯➺➳➽➸➳➸➺ (➚➼➵➸-➻➳➭➸➵ ➚➼➵➸; ➚➯➻➼➷➼ -➻➳➭➸➵ ➚➯➻➼➷➼ ).
16
2.2.4 Tingkatan Sikap
ÖרÙÚÛÜÛØ Ý×ÚÛÞ ßàØáâáÜ ãäÜäÛÜßäåæä (2007) ÛåÛçÛè ÝàéÛÙÛ× éàâ×ÚáÜ:
Û . êàØàâ×ßÛ (rëìëiving
)
êàØàâ×ßÛ å×ÛâÜ×ÚÛØ éÛèíÛ äâÛØÙ (ÝáéæàÚ) ßÛá åÛØ ßàßÞàâèÛÜ×ÚÛØ
ÝÜ×ßáçáÝ îÛØÙ å×éàâ×ÚÛØ (äéæàÚ).
éï êàâàÝÞäØ (rëðñòóôõng )
êàßéàâ×ÚÛØ æÛíÛéÛØ ÛÞÛé×çÛ å×ÜÛØîÛ , ßàØÙàâæÛÚÛØö åÛØ
ßàØîàçàÝÛ×ÚÛØ ÜáÙÛÝ îÛØÙ å×éàâ×ÚÛØ ÛåÛçÛè ÝáÛÜá רå×ÚÛÝ× åÛâ×
Ý×ÚÛÞï
÷. êàØÙèÛâÙÛ× (v
øùuing )
êàØÙÛæÛÚ äâÛØÙ çÛר áØÜáÚ ßàØÙàâæÛÚÛØ ÛÜÛá ßàØå×ÝÚáÝ×ÚÛØ ÝáÛÜá
ßÛÝÛçÛè ÛåÛçÛè ÝáÛÜá רå×ÚÛÝ× Ý×ÚÛÞ ÜרÙÚÛÜ Ü×ÙÛ.
spo
si
n
åï úàâÜÛØÙÙáØÙ æÛíÛé (ûëüùë
)
úàâÜÛØÙÙáØÙ æÛíÛé ÛÜÛÝ ÝàÙÛçÛ ÝàÝáÛÜá îÛØÙ ÜàçÛè å×Þ×ç×èØîÛ
åàØÙÛØ ÝàÙÛçÛ â×Ý×Úä ßàâáÞÛÚÛØ Ý×ÚÛÞ îÛØÙ ÞÛç×ØÙ ÜרÙÙ× .
2.2.5 Komponen Pokok Sikap
úàØîÛßר úçääß å×ÚáÜ×Þ åÛçÛß ãäÜäÛåßäåæä (2007) ßàßéÛÙ×
Þàâ×çÛÚá ßÛØáÝ×Û ×Üá Úà åÛçÛß 3 åäßÛרö âÛØÛè ÛÜÛá ÚÛíÛÝÛØ îÛÚØ× :
ë
ÚäÙØ×Ü×ý (ìognitv
ë ), ÞÝ×ÚäßäÜäâ (pìsh
), ÛýàÚÜ×ý (øþ fëìtiv
yomo
tr
).
17
ÿ ✁✂✄✂☎ ✆✝✞✟✄ (2003) ✠✡☛✟☞ ☎ ✄✌ ✁☎✂☛ ✍✟✄✡ 3 ☛✎✏☞✎✁ ✁ ✑✟✡☎✂✒
✟ . ✓✎✏☞✎✁ ✁ ☛✎✔✁✡☎✡✕ (✖✗o
gn
itv
)
✓✎✏☞✎✁ ✁ ☛✎✔✁✡☎✡✕ ✌ ✄✡✠✡ ☛ ☞ ✄✘✟✑✟✟✁ ✠ ✠ ✎✄✟✁✔ ✏ ✁✔ ✁✟✡ ✟☞✟
✑✟✁✔ ✌ ✄✙✟☛✂ ✌✟✔✡ ✎✌✚ ☛ ✠✡☛✟☞✛
✌✛ ✓✎✏☞✎✁ ✁ ✟✕ ☛☎✡✕ (✜✢f✗✖tiv
✗
✓✎✏☞✎✁ ✁ ✟✕ ☛☎✡✕
)
✏ ✁✑✟✁✔☛✂☎ ✏✟✠✟✙✟✣
✏✎✠✡✎✁✟✙ ✠✂✌✚ ☛☎✡✕
✠ ✠ ✎✄✟✁✔ ☎ ✄✣✟✍✟☞ ✠✂✟☎✂ ✎✌✚ ☛ ✠✡☛✟☞✛
h✥✦i ✧★✩✖✦✪✜✫✗iv
✘ . ✓✎✏☞✎✁ ✁ ☞ ✄✡✙✟☛✂ (✤✗✜
)
D✟✙✟✏ ✠☎✄✂☛☎✂✄ ✠✡☛✟☞ ✏ ✁✂✁✚✂☛☛✟✁ ✌✟✔✟✡✏✟✁✟ ☞ ✄✡✙✟☛✂ ✟☎✟✂
☛ ✘ ✁✍ ✄✂✁✔✟✁
✌ ✄☞ ✄✡✙✟☛✂
✑✟✁✔ ✟✍✟
✍✟✙✟✏
✍✡✄✡
✠ ✠ ✎✄✟✁✔
✌ ✄☛✟✡☎✟✁ ✍ ✁✔✟✁ ✎✌✚ ☛ ✠✡☛✟☞ ✑✟✁✔ ✍✡✣✟✍✟☞✡✁✑✟ .
2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
ÿ ✁✂✄✂☎
✆✝✞✟✄ (2003) ✕✟☛☎✎✄-✕✟☛☎✎✄ ✑✟✁✔ ✏ ✏☞ ✁✔✟✄✂✣✡ ✠✡☛✟☞
✟✍✟✙✟✣✒
✟ . ✬ ✁✔✟✙✟✏✟✁ ✬✄✡✌✟✍✡
✆☞✟ ✑✟✁✔ ☎ ✙✟✣ ✍✟✁ ✠ ✍✟✁✔ ☛✡☎✟ ✟✙✟✏✡ ✟☛✟✁ ✡☛✂☎ ✏ ✏✌ ✁☎✂☛ ✍✟✁
✏ ✏☞ ✁✔✟✄✂✣✡
☞ ✁✔✣✟✑✟☎✟✁
☛✡☎✟
☎ ✄✣✟✍✟☞
✠☎✡✏✂✙✂✠
✠✎✠✡✟✙.
✭✟✁✔✔✟☞✟✁ ✟☛✟✁ ✏ ✁✚✟✍✡ ✠✟✙✟✣ ✠✟☎✂ ✍✟✠✟✄ ☎ ✄✌ ✁☎✂☛✁✑✟ ✠✡☛✟☞✮
✂✁☎✂☛ ✍✟☞✟☎ ✏ ✏☞✂✁✑✟✡ ☞ ✁✔✟✙✟✏✟✁ ✑✟✁✔ ✌ ✄☛✟✡☎✟✁ ✍ ✁✔✟✁ ✎✌✚ ☛
☞✠✡☛✎✙✎✔✡✠✛
✌✛ ✬ ✁✔✟✄✂✣ ✯✄✟✁✔ ✰✟✡✁ ✑✟✁✔ D✡✟✁✔✔✟☞ ✬ ✁☎✡✁✔
✯✄✟✁✔ ✙✟✡✁ ✍✡ ✠ ☛✡☎✟✄ ☛✡☎✟ ✏ ✄✂☞✟☛✟✁ ✠✟✙✟✣ ✠✟☎✂ ✍✡✟✁☎✟✄✟ ☛✎✏☞✎✁ ✁
✠✎✠✡✟✙ ✑✟✁✔ ✡☛✂☎ ✏ ✏☞ ✁✔✟✄✂✣✡ ✠✡☛✟☞ ☛✡☎✟ . ✱ ✠ ✎✄✟✁✔ ✑✟✁✔ ☛✡☎✟
18
✲✳✴✴✲✵ ✵✶✳✷✸✳✴ , ✲✷✲✹ ✺✶✺✶✻✼✲✳✴ ✽✲✳✴ ✾✶✼✲✼✷✸ ✿❀✹✺✹✺ ✾✲✴✸ ✿✸✷✲ , ✲✿✲✳
✾✲✳✽✲✿ ❁✶❁✵✶✳✴✲✼✹❀✸ ✵✶❁✾✶✳✷✹✿✲✳ ✺✸✿✲✵ ✿✸✷✲ ✷✶✼❀✲❂✲✵ ✺✶✺✹✲✷✹❃
❄. ❅✶✳✴✲✼✹❀ ❆✶✾✹❂✲✽✲✲✳
❆✶✾✹❂✲✽✲✲✳ ❂✸ ❁✲✳✲ ✿✸✷✲ ❀✸❂✹✵ ❂✲✳ ❂✸✾✶✺✲✼✿✲✳ ❁✶❁✵✹✳✽✲✸
✵✶✳✴✲✼✹❀ ✾✶✺✲✼ ✷✶✼❀✲❂✲✵ ✵✶❁✾✶✳✷✹✿✲✳ ✺✸✿✲✵ ✿✸✷✲. ❇✲✳✵✲ ✿✸✷✲ ✺✲❂✲✼✸ ,
✿✶✾✹❂✲✽✲✲✳ ✷✶❈✲❀ ❁✶✳✲✳✲❁✿✲✳ ✴✲✼✸✺ ✵✶✳✴✲✼✹❀ ✺✸✿✲✵ ✿✸✷✲ ✷✶✼❀✲❂✲✵
✾✶✼✾✲✴✲✸ ❁✲✺✲❈✲❀❃
❂❃ ❉✶❂✸✲ ❉✲✺✺✲
❊✶✾✲✴✲✸ ✺✲✼✲✳✲ ✿✻❁✹✳✸✿✲✺✸ , ✾✶✼✾✲✴✲✸ ✾✶✳✷✹✿ ❁✶❂✸✲ ❁✲✺✺✲ ✺✶✵✶✼✷✸
✷✶❈✶❋✸✺✸ , ✼✲❂✸✻● ✺✹✼✲✷ ✿✲✾✲✼, ❁✲❍✲❈✲❀● ❂✲✳ ❈✲✸✳ -❈✲✸✳ ❁✶❁✵✹✳✽✲✸
✵✶✳✴✲✼✹❀ ✾✶✺✲✼ ❂✲❈✲❁ ✵✶❁✾✶✳✷✹✿✲✳ ✻✵✸✳✸ ❂✲✳ ✿✶✵✶✼❄✲✽✲✲✳ ✻✼✲✳✴.
❅✶✺✲✳ -✵✶✺✲✳ ✺✹✴✶✺✷✸■ ✽✲✳✴ ❂✸✾✲❏✲ ✸✳■✻✼❁✲✺✸ ✷✶✼✺✶✾✹✷ , ✲✵✲✾✸❈✲
❄✹✿✹✵ ✿✹✲✷ , ✲✿✲✳ ❁✶❁✾✶✼✸ ❂✲✺✲✼ ✲■✶✿✷✸■ ❂✲❈✲❁ ❁✶✳✸❈✲✸ ✺✶✺✹✲✷✹ ❀✲❈
✺✶❀✸✳✴✴✲ ✷✶✼✾✶✳✷✹✿❈✲❀ ✲✼✲❀ ✺✸✿✲✵ ✷✶✼✷✶✳✷✹❃
2.3 Perilaku
2.3.1 Definisi Perilaku
D✲✼✸ ✺✶✴✸ ✾✸✻❈✻✴✸✺● ✵✶✼✸❈✲✿✹ ✲❂✲❈✲❀ ✺✹✲✷✹ ✿✶✴✸✲✷✲✳ ✲✷✲✹ ✲✿✷✸❋✸✷✲✺
✻✼✴✲✳✸✺❁✶ (❁✲✿❀❈✹✿ ❀✸❂✹✵ ) ✽✲✳✴ ✾✶✼✺✲✳✴✿✹✷✲✳ . ❑❈✶❀ ✺✶✾✲✾ ✸✷✹ ❂✲✼✸
✺✹❂✹✷ ✵✲✳❂✲✳✴ ✾✸✻❈✻✴✸✺ ✺✶❁✹✲ ❁✲✿❀❈✹✿ ❀✸❂✹✵ ❁✹❈✲✸ ❂✲✼✸ ✷✹❁✾✹❀ ✷✹❁✾✹❀✲✳● ✾✸✳✲✷✲✳✴ ✺✲❁✵✲✸ ❂✶✳✴✲✳ ❁✲✳✹✺✸✲ ✸✷✹ ✾✶✼✵✶✼✸❈✲✿✹● ✿✲✼✶✳✲
❁✶✼✶✿✲
❁✶❁✵✹✳✽✲✸
✲✿✷✸❋✸✷✲✺
❁✲✺✸✳✴ -❁✲✺✸✳✴ .
❊✶❀✸✳✴✴✲
✽✲✳✴
19
▲▼◆❖P◗❘❙❚ ❚▼❯❱P❯ ❲▼◆❳❨P◗❙ ❖P❯❙❘❳P , ❲P❚P ❩P◗❳◗P❬❯❭P P❚P❨P❩ ❬❳❯❚P◗P❯
P❬P❙ P◗❬❳❪❳❬P❘ ❚P◆❳ ❖P❯❙❘❳P ❳❬❙ ❘▼❯❚❳◆❳ ❭P❯❱ ❖▼❖❲❙❯❭P❳ ▲▼❯❬P❯❱P❯ ❭P❯❱
❘P❯❱P❬ ❨❙P❘ P❯❬P◆P ❨P❳❯❫ ▲▼◆▲❳❴P◆P , ▲▼◆❵P❨P❯❛ ❖▼❯P❯❱❳❘❛ ❬▼◆❬P❜P, ◗❙❨❳P❩❛
❖▼❯❙❨❳❘❛ ❖▼❖▲P❴P ❚P❯ ❘▼▲P❱P❳❯❭P. DP◆❳ ❙◆P❳P❯ ❳❯❳ ❚P❲P❬ ❚❳❘❳❖❲❙❨◗P❯
▲P❩❜P ❭P❯❱ ❚❳❖P◗❘❙❚ ❚▼❯❱P❯ ❲▼◆❳❨P◗❙ P❚P❨P❩ ❘▼❖❙P ◗▼❱❳P❬P❯ P❬P❙
P◗❬❳❪❳❬P❘ ❖P❯❙❘❳P , ▲P❳◗ ❭P❯❱ ❚P❲P❬ ❚❳P❖P❬❳ ❨P❯❱❘❙❯❱, ❖P❙❲❙❯ ❭P❯❱
❬❳❚P◗ ❚P❲P❬ ❚❳P❖P❬❳ ❝❨▼❩ ❲❳❩P◗ ❨❙P◆ (❞❝❬❝P❬❖❝❚❵❝❛ 2003).
2.3.2 Proses Adopsi Perilaku
DP◆❳ ❲▼❯❱P❨P❖P❯ ❚P❯ ❲▼❯▼❨❳❬❳P❯ ❬▼◆▲❙◗❬❳ ▲P❩❜P ❲▼❳❨P◗❙ ❭P❯❱ ❚❳❚P❘P◆❳
❝❨▼❩ ❲▼❯❱▼❬P❩❙P❯ P◗P❯ ❨▼▲❳❩ ❨P❯❱❱▼❯❱ ❚P◆❳ ❲P❚P ❲▼◆❳❨P◗❙ ❭P❯❱ ❬❳❚P◗
❚❳❚P❘P◆❳ ❝❨▼❩ ❲▼❯❱▼❬P❩❙P❯❡ ❢▼❯▼❨❳❬❳P❯ ❣❝❱▼◆❘ ❚P❨P❖ ❞❝❬❝P❬❖❝❚❵❝
(2003), ❖▼❯❱❙❯❱◗P❲◗P❯ ▲P❩❜P ❘▼▲▼❨❙❖ ❝◆P❯❱ ❖▼❯❱P❚❝❲❘❳ ❲▼◆❳❨P◗❙
▲P◆❙ (▲▼◆❲▼◆❳❨P◗❙ ▲P❳◗ ), ❚❳ ❚P❨P❖ ❚❳◆❳ ❝◆P❯❱ ❬▼◆❘▼▲❙❬ ❬▼◆❵P❚❳ ❲◆❝❘▼❘ ❭P❯❱
t ✐❤s ,t▼❪P❨❙P❘❳ , ❲▼◆❴❝▲PP❯ ❚P❯ P❚❝❲❘❳ .
▲▼◆❙◆❙❬P❯ ❭P◗❯❳ : ◗▼❘P❚P◆P❯❛ ❤in
2.3.3 Faktor Perilaku
❥▼❘▼❩P❬P❯ ❘▼❘▼❝◆P❯❱ P❬P❙ ❖P❘❭P◆P◗P❬ ❚❳❲▼❯❱P◆❙❩❳ ❝❨▼❩ 2 ❦P◗❬❝◆, ❭P◗❯❳
❦P◗❬❝◆ ❲▼◆❳❨P◗❙ ❚P❯ ❦P◗❬❝◆ ❚❳❨❙P◆ ❲▼◆❳❨P◗❙.
❧▼❨P❯❵❙❬❯❭P ❲▼◆❳❨P◗❙ ❳❬❙ ❘▼❯❚❳◆❳ ❬▼◆▲▼❯❬❙◗ ❝❨▼❩ ♠ ❦P◗❬❝◆, ❭P❳❬❙❫
s
o
in
g ✈to
rs
P. ♥P◗❬❝◆ ❢◆▼❚❳❘❲❝❘❳❘❳ ♦♣✐❤qr sp
st✉
❲▼❯❱▼❬P❩❙P❯❛
❘▼▲P❱P❳❯❭P .
❘❳◗P❲❛
◗▼❲▼◆❴P❭PP❯❛
❭P❯❱ ❬▼◆❜❙❵❙❚ ❚P❨P❖
◗▼❭P◗❳❯P❯❛
❯❳❨P❳ -❯❳❨P❳
❚P❯
20
g ❿❼➀➁to
rs
✇① ②③④⑤⑥⑦ ⑧⑨⑩❶❷④❷⑩❸ ❹❺❻❼❽❾ in
➂③⑩❸ ⑤⑨⑦➃❷➄❷❶ ❶③➅③➆
➅➇⑩❸④❷⑩❸③⑩ ➈➇➉➇④➊ ⑤⑨⑦➉⑨❶➇③ ③⑤③❷ ⑤➇❶③④ ⑤⑨⑦➉⑨❶➇③⑩➂③ ➈③➉➇➅➇⑤③➉ ③⑤③❷ ➉③⑦③⑩③
④⑨➉⑨➋③⑤③⑩➊ ➉⑨➌⑨⑦⑤➇ ④⑥⑩⑤⑦③➉⑨➌➉➇ ❶③⑩ ⑥✇③⑤-⑥✇③⑤③⑩①
f➏➐➀ in
g❼f ➀ to
r)or
➍. ②③④⑤⑥⑦ ⑧⑨⑩❶⑥⑦⑥⑩❸ ❹R➎in
➂③⑩❸ ⑤⑨⑦➃❷➄❷❶ ❶③➅③➆ ➉➇④③➌
❶③⑩ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➌⑨⑤❷❸③➉ ④⑨➉⑨➋③⑤③⑩ ③⑤③❷➌❷⑩ ➌⑨⑤❷❸③➉ ➅③➇⑩⑩➂③, ➆⑨⑦❷➌③④③⑩
④⑨➅⑥➆➌⑥④ ⑦⑨➈⑨⑦⑨⑩➉➇ ❶③⑦➇ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➆③➉➂③⑦③④③⑤.
D③➌③⑤ ❶➇➉➇➆➌❷➅④③⑩ ✇③➋➃③ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➉⑨➉⑨⑥⑦③⑩❸ ③⑤③❷ ➆③➉➂③⑦③④③⑤ ⑤⑨⑩⑤③⑩❸
④⑨➉⑨➋③⑤③⑩ ❶➇⑤⑨⑩⑤❷④③⑩ ⑥➅⑨➋ ➌⑨⑩❸⑨⑤③➋❷③⑩➊ ➉➇④③➌➊ ④⑨➌⑨⑦➍③➂③③⑩➊ ⑤⑦③❶➇➉➇ ❶③⑩
➉⑨✇③❸③➇⑩➂③ ❶③⑦➇ ⑥⑦③⑩❸ ⑤❷③ ③⑤③❷ ➆③➉➂③⑦③④③⑤ ➂③⑩❸ ✇⑨⑦➉③⑩❸④❷⑤③⑩①
➑⑨⑤⑨⑦➉⑨❶➇③③⑩ ➈③➉➇➅➇⑤③➉ ❶③⑩ ➉➇④③➌ ➉⑨⑦⑤③ ➌⑨⑦➇➅③④❷ ➌③⑦③ ➌⑨⑤❷❸③➉ ④⑨➉⑨➋③⑤③⑩➊
⑥⑦③⑩❸⑤❷③ ⑤⑨⑦➋③❶③➌ ④⑨➉⑨➋③⑤③⑩ ③⑩③④⑩➂③ ❶③⑩ ➉③➅➇⑩❸ ➆⑨⑩❶❷④❷⑩❸ ❶③⑩
➆⑨➆➌⑨⑦④❷③⑤ ⑤⑨⑦✇⑨⑩⑤❷④⑩➂③ ➌⑨⑦➇➅③④❷①
D➇➅➇➋③⑤ ❶③⑦➇ ➉❷❶❷⑤ ➌③⑩❶③⑩❸ ➒➓➔ ➆⑨⑩❸③⑩③➅➇➉③ ➉⑨④③➅➇❸❷➉ ➆⑨⑩③➆✇③➋
③⑦❸❷➆⑨⑩ →⑦⑨⑨⑩ ✇③➋➃③ ➂③⑩❸ ➆⑨⑩➂⑨✇③✇④③⑩ ➉⑨➉⑨⑥⑦③⑩❸ ✇⑨⑦➌⑨⑦➇➅③④❷
⑤⑨⑦⑤⑨⑩⑤❷ ③❶③➅③➋ ④③⑦⑨⑩③ ③❶③⑩➂③ 4 ➈③④⑤⑥⑦ ➌⑥④⑥④ ❶③⑩ ③➅③➉③⑩⑩➂③ ➂③④⑩➇
(➣⑥⑤⑥③⑤➆⑥❶➄⑥➊ ↔↕↕➙ ):
③. ⑧⑨➆➇④➇⑦③⑩ ❶③⑩ ➌⑨⑦③➉③③⑩ ➂③④⑩➇ ❶③➅③➆ ✇⑨⑩⑤❷④ ➌⑨⑩❸⑨⑤③➋❷③⑩➊ ➌⑨⑦➉⑨➌➉➇,
➉➇④③➌➊ ④⑨➌⑨⑦➍③➂③③⑩-④⑨➌⑨⑦➍③➂③③⑩ ❶③⑩ ➌⑨⑩➇➅③➇③⑩-➌⑨⑩➇➅③➇③⑩ ➉⑨➉⑨⑥⑦③⑩❸
⑤⑨⑦➋③❶③➌ ⑥✇➄⑨④ :
1. ⑧⑨⑩❸⑨⑤③➋❷③⑩ ❶➇➌⑨⑦⑥➅⑨➋ ❶③⑦➇ ➌⑨⑩❸③➅③➆③⑩ ➉⑨⑩❶➇⑦➇ ③⑤③❷ ➌⑨⑩❸③➅③➆③�