32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan research and development. Disebut pengembangan berbasis
penelitian research-based development. Menurut Sugiyono 2013: 407, metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan mengkaji keefektifan produk tersebut. Lain halnya, untuk menghasilkan produk tertentu diperlukan analisis kebutuhan dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan banyak digunakan dibidang Ilmu
Alam dan Teknik. Namun penelitian dan pengembangan juga bias digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial, manajemen, dan pendidikan. Dalam bidang
pendidikan, penelitian ini pengembangan salah satunya mengghasilkan sebuah produk. Dalam penelitian dan pengembangan ini difokuskan untuk menghasilkan
produk alat ukur tinggi badan dan berat badan digital yang terintegrasi.
B. Definisi Operasional
1. Pengembangan Alat Ukur
Pengembangan alat ukur adalah suatu cara yang dilakukan untuk merencanakan dan mempersiapkan secara seksama dalam mengembangkan,
memproduksi, dan memvalidasi suatu alat ukur digital yang terintegrasi. Alat
dapat digunakan sebagai alat bantu dalam tes dan pengukuran yang dapat dipergunakan oleh guru atau pelatih.
2. Anthopometry
Anthropometry adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh
manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya. Anthropometry sangat
berkaitan erat dengan umur dan status gizi seseorang.
3. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode research and Development R D. Menurut Sugiyono
2012: 409, langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukan pada gambar berikut.
Gambar 11: Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development RnD
Potensi dan masalah
Pengumpulan data
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Uji coba Produk
Revisi Produk Uji Coba
Pemakaian
Revisi Produk
Produk Masal
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development R D
oleh Sugiyono 2012: 409. Maka prosedur penilitian pengembangan ini diringkas sebagai berikut.
1. Identifikasi Potensi Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah
Sugiyono 2013: 298. Penelitian ini mengandung potensi masalah yang dapat diangkat adalah semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, namun Indonesia masih menjadi Negara konsumen produk alat-alat olahraga namun yang digunakan rata-rata masih banyak yang manual
sehingga dinilai kurang efektif.
2. Pengumpulan Informasi
Dilihat dari potensi masalah diatas langkah berikutnya adalah mencari informasi yang ada di lapangan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan
selama ini setiap ada tes dan pengukuran tinggi badan dan berat badan seseorang masih secara manual. Alat ukur tinggi dan berat badan yang
digunakan pun juga masih menggunakan sistem manual. Sehingga peneliti bermaksud mengembangkan alat pengukur tinggi badan dan berat badan
elektrik dan otomatis.
3. Desain Produk
Kebutuhan dalam mendesain produk ini disesuaikan dengan keefisienan dan keefektifan alat sehingga menjadi portable. Produk penelitian
ini akan menciptakan sebuah pengukukur tinggi badan dan berat badan yang elektrik berdasarkan modifikasi dari alat pengukur tinggi badan dan berat
badan manual. Software yang digunakan untuk medesain produk adalah PLC Programmable logic controller. Dan untuk mendukung kerja dalam
mendesain grafis menggunakan Corel Draw X4. Berikut ini adalah hasil desain yang telah selesai dibuat, yaitu.
a. Desain Rancang Bangun PCB
Pada PCB terdiri dari beberapa bagian penting agar dapat bekerja sesuai dengan yang kita harapkan, bagian bagian ini yang akan kita sebut
sebagai modul yang akan mendukung agar PCB ini dapat bekerja dengan Receiver dan Transmitter.
Receiver transmitter seperti namanya, beroperasi di Frekuensi Radio. Rentang frekuensi yang sesuai bervariasi antara 30 kHz 300
GHz. Dalam sistem receive transmitter ini, data digital direpresentasikan sebagai variasi amplitudo gelombang pembawa. Jenis modulasi dikenal
sebagai Amplitude Shift Keying ASK. Transmitter RF dan RF Receiver pemancar penerima Tx Rx pasangan beroperasi pada frekuensi 434
MHz. Pemancar transmitter RF menerima data serial dan mengirimkan secara nirkabel melalui RF melalui antena yang terhubung pada pin4.
Transmisi terjadi pada tingkat 1kbps - 10Kbps ditransmisikan data yang diterima oleh penerima transmitter RF beroperasi pada frekuensi yang
sama seperti yang dari pemancar. Encoder ini digunakan untuk encoding data paralel untuk pakan transmisi sementara penerimaan diterjemahkan
oleh decoder. HT12E - HT12D, HT640 - HT648, dan lain-lain adalah beberapa yang umum digunakan encoder decoder pasangan IC.
b. LCD
LCD Liquid Crystal Display dapat diprogram agar bekerja sesuai dengan aplikasi yang telah dirancang. LCD pada prinsipnya sama dengan
penampil dot matrik. Jenis-jenis LCD yang ada dipasaran ada dua jenis yaitu LCD teks dan LCD Grafik. LCD Teks adalah jenis LCD yang
digunakan untuk menampilkan teks atau angka dalam kode ASCII. Tidak seperti LCD lainnya, LCD teks yang ada dibagi ke dalam sel, dimana tiap
selnya hanya dapat menampilkan karakter ASCII. Setiap sel dari teks LCD memuat dot kristal cair yang dikombinasi dan tersembunyi atau
titik-titik akan membentuk karakter untuk ditampilkan. Teks pada LCD, bentuk karakternya telah sesuaikan. Ukuran Teks ditentukan jumlah
karakter yang dapat ditampilkan pada satu baris.
4. Validasi Produk
Validasi produk merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dala hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih
efektif dari yang lama atau tidak Sugiyono 2013: 302. Produk dari penelitian
akan di validasi oleh pakar atau tenaga ahli yang telah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang, guna mengetahui kekurangan dan
kekuatan. 1.
Ahli Materi Ahli materi akan menilai materi alat ukur tinggi badan dan berat
badan digital yang terintegrasi. Penilaian diharapkan dapat mengetahui kualitas serta keefektifan dari alat ukur dalam tes dan pengukuran.
2. Ahli Media
Ahli Media akan menilai aspek, yaitu : aspek fisik, desain, dan penggunaan yang ada di alat ukur tinggi badan dan berat badan digital
yang terintegrasi. Penilaian diharapkan dapat mengetahui kualitas alat ukur pada alat tersebut.
5. Revisi Produk
Setelah desain produk divalidasi para Ahli, maka akan dapat diketahui kelemahan dari produk tersebut. Kelemahan tersebut akan direvisi menjadi
lebih baik lagi.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah produk mendapatkan penilaian oleh ahli materi dan media bahwa produk yang sedang dikembangkan sudah layak
untuk diuji cobakan di lapangan. Uji coba produk dilakukan pada kelompok terbatas. Tujuan dilakukannya uji coba ini adalah untuk memperoleh
informasi apakah produk alat ukur tinggi badan dan berat badan digital yang
terintegrasi lebih efektif dan efisien sebagai alat tes dan pengukuran. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki
dan menyempurnakan alat ukur tinggi badan dan berat badan digital yang terintegrasi yang merupakan produk akhir dalam penelitian ini. Dengan
dilakukannya uji coba ini kualitas alat yang dikembangkan benar-benar telah teruji secara empiris dan layak untuk dijadikan sebagai alat ukur yang
terintegrasi.
7. Produk Akhir
Produk Akhir dari penelitian ini adalah yang telah mendapat validasi oleh para ahli dan yang telah diuji cobakan kepada anak usia dini.
D. Subjek Uji Coba
Penelitian pengembangan ini, menggolongkan subyek uji coba menjadi dua adalah sebagai berikut.
1.
Subjek Uji Coba Ahli
a
Ahli Materi
Ahli materi yang dimaksud adalah dosenpakar sepakbola yang berperan untuk menentukan apakah alat ukur tinggi badan dan berat badan
digital yang terintegrasi ini sudah sesuai materi dan kebenaran.
b
Ahli Media
Ahli media pada penelitian ini adalah dosenpakar yang biasa menangani dalam hal media pembelajaran. Validasi dilakukan dengan
menggunakan angket tentang desain alat ukur yang diberikan kepada ahli
media tes dan pengukuran.
2.
Subjek Uji Coba
Subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah mahasiswa PKO UNY dan SSB Baturetno Bantul Yogyakarta. Uji coba tersebut
dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Teknik penentuan
subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini dengan metode purposive sampling. Menurut Suharsimi Arikunto 2004: 84 purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan kriteria yang telah ditentukan.
E. Instrumen Pengumpulan Data