KAJIAN TEORI T1 162008044 Full text

dimilikinya, dari segi ekonomi, pengetahun dan sebagainya, sehingga semangat kerja yang memacu mereka untuk tetap semangat mengerjakan segala pekerjaan dan usahanya yang bisa dilakukan. 2. Kewirausahaan, penulis disini menyimpulkan dari berbagai pernyataan dari beberapa narasumber, bahwa mereka memiliki jiwa kewirausahaan. Sesuai dengan perkemabangannya dan dapat kita lihat Moro Artos sangat berkembang. Semua itu terbukti dari bertambah banyaknya berdiri Moro Artos di masyarakat. Merekapun ingin selalu memperluas wilayah kerja, konsumen dan keuntungan yang tinggi. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat di bidang usaha makanan, ternyata UKM Moro Artos di Salatiga dapat bersaing mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Sebenarnya apa yang menjadi ujung tombak dan senjata dari Moro Artos sehingga dapat berkemabang dan bertumbuh, dan dapat dibilang sukses dalam lingkup UKM. Untuk itu karena keterbatasan penulis, penulis tidak dimungkinkan untuk meneliti semua strategi yang dikerjakan oleh pihak Moro Artos. Namun disini penulis akan melihat pengaruh semangat kerja terhadap jiwa kewirausahaan yang ada di Moro Artos Salatiga. Dari latar belakang rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Seberapa besar Pengaruh Semangat Kerja Pemilik dan Pekerja terhadap Kewirausahaan Moro Artos di Salatiga?

2. KAJIAN TEORI

2.1. Kewirausahaan dan Wirausaha Suryana 2008;2, mengatakan Kewirausahaan entrepreneurship adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses. Suryana 2010:14 juga menyatakan bahwa Entrepreuner merupakan seorang yang memiliki kreativitas suatu bisnis baru dengan berani mengambil resiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk mencapai laba dan pertumbuhan usaha berdasarkan identifikasi peluang dan mampu mendayagunakan sumber-sumber, serta memodali peluang ini. Eddy Soeryanto 2009:4, mengemukakan Entrepreneurship segala sesuatu yang penting mengenai wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat bekerja keras dan berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil resiko dan memusatkan gagasannya. Meredith 2005:14, menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan serta sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan. Berdasarkan bidang ilmu, bagi ahli ekonomi seorang entrepreuner adalah orang yang mengkombinasikan resources, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya. Bagi seorang psikologi, bahwa seorang wirausahamerupakan seseorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain Buchari alma, 2006: 31 Dari segi karakteristik prilaku, Wirausaha entrepreneur adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan, perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang dapat menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang mempunyai kemampuan normal, dapat menjadi wirausaha asal mau dan memiliki kesempatan untuk belajar dan berusaha. Pekerti 1997 dalam Suryana, 2010 : 17 Berwirausaha melibatkan unsur pokok 1 peluang dan, 2 kemampuan menanggapi peluang, berdasarkan hal ini maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif”. Dengan demikian, kewirausahaan merupakan semangat, prilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik pada pelanggan atau masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efiseien, melalui kebranian mengambil resiko, kreativitas, dan inovasi, serta kemampuan manajemen. Meredith et al.. 2002, mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah sebagai berikut: 1. Percaya diri self confidence Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri. 2. Berorientasi tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai- nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi. 3. Keberanian mengambil risiko Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha- usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif. Pilihan terhadap risiko tergantung pada : a. Daya tarik setiap alternatif b. Kesediaan untuk rugi c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal 4. Kepemimpinan Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. 5. Berorientasi ke masa depan Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang. 6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri : a Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik b Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya c Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan 2.2. Semangat Kerja Menurut Nitisemito 2002:160 yang menyatakan bahwa semangat kerja adalah Melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan dapat selesai lebih cepat dan baik. Lebih lanjut, dapat diartikan semangat kerja sebagai suatu yang positif dan sesuatu yang baik, sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap pekerjaan dalam arti lebih cepat dan lebih baik. Menurut Nitisemito 1992 dalam Darmawan 2007 faktor-faktor yang dijadikan untuk mengukur semangat kerja adalah : 1. Absensi karena absensi menunjukkan ketidakhadiran karyawan dalam tugasnya. Hal ini termasuk waktu yang hilang karena sakit, kecelakaan, dan pergi meninggalkan pekerjaan karena alasan pribadi tanpa diberi wewenang. Yang tidak diperhitungkan sebagai absensi adalah diberhentikan untuk sementara, tidak ada pekerjaan, cuti yang sah, atau periode libur, dan pemberhentian kerja. 2. Kerja sama dalam bentuk tindakan kolektif seseorang terhadap orang lain. Kerjasama dapat dilihat dari kesediaan karyawan untuk bekerja sama dengan rekan kerja atau dengan atasan mereka berdasarkan untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, kerjasama dapat dilihat dari kesediaan untuk saling membantu di antara rekan sekerja sehubungan dengan tugas-tugasnya dan terlihat keaktifan dalam kegiatan organisasi. 3. Kepuasan kerja sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. 4. Kedisiplinan sebagai suatu sikap dan tingkah laku yang sesuai peraturan organasasi dalam bentuk tertulis maupun tidak. Dalam prakteknya bila suatu organisasi telah mengupayakan sebagian besar dari peraturan- peraturan yang ditaati oleh sebagian besar karyawan, maka kedisiplinan telah dapat ditegakkan.

3. METODE PENELITIAN