49
Setelah mengisi data diri peneliti menjelaskan cara pengisian skala pola asuh orang tua siswa,” Bapakibu dalam pengisian skala pola asuh orang tua
bapakibu dapat memilih salah satu jawaban antara Sangat Setuju ST , Setuju S, Ragu-ragu R, tidak setuju TS dan Sangat tidak Setuju STS, gunakan
pilihan tersebut dengan mencentang satu jawaban yang paling sesuai dengan diri ibubapak pada kolom yang disediakan”. Setelah orang tua paham akan penjelasan
dari peneliti, peneliti mepersilahkan orang tua siswa untuk mengerjakan skala pola asuh yang telah diberikan. “Silahkan bapakibu untuk mengerjakan skala ini
samapai selesai”. Setelah selesai dikerjakan dan semua sudah diisi peneliti meminta skala pola asu
h orang dari orang tua siswa. “Terimakasih bapakibu sudah mau mengerjakan skala ini dan tidak ada yang terlewati, skala ini saya
bawa untuk data saya dalam penyusunan skripsi saya”. Orang tua memberikan skala kepada peneliti. Peneliti mengecek jawaban yang sudah terkumpul, semua
kembali dan satu-persatu pada akhirnya terkumpul 207 lembar. Kemudian peneliti mengucapkan trimakasih atas kerjasama dan bantuan
yang diberikan oleh orang tua kepada peneliti. “Semoga data ini dapat berguna dengan baik dalam penyelesaian skripsi saya sekali lagi saya mengucapkan
trimakasih”. Dan kegiatan ditutup dengan berpamitan kepada orang tua siswa.
4.3 Analisis Deskriptif
Pada pengkategorian kreativitas, pengkatogarisasi menjadi 5 kategori yaitu Sangat Rendah dengan skor 80, Rendah dengan skor 80-89, Sedang
dengan skor 90-110, Tinggi dengan skor 111-130, Sangat Tinggi dengan skor
50
130. Dari data diperoleh kategorisasi kreativitas siswa diperoleh sebagai berikut
Tabel 4.7 Kategori kreativitas siswa
Kategori Range
Frekuensi Prosentase
Sangat Tinggi 130
7 10,6
Tinggi 111-130
13 19,6
Sedang 90-110
32 48,4
Rendah 80-89
13 19,6
Sangat Rendah 80
1 1,5
TOTAL 66
100
Berdasarkan tabel 4.7 sebagian besar siswa kelas VIII SMP N 7 Salatiga memiliki kreativitas dalam kategori sedang sebesar 48,4.
Dari data yang diperoleh sebanyak 207 orang siswa, terbagi dalam 4 kategori pola asuh yaitu
authoritative, permisif, authoritarian, neglectful
. Dalam memilah pola asuh orang tua didasarkan pada penjumlahan skor setiap aspek pola
asuh
authoritative, permisif, authoritarian, neglectful.
Untuk menentukan jenis pola asuh ditentukan berdasarkan jumlah skor terbanyak dari ke 4 jenis pola asuh.
Kategori pola asuh dapat dilihat dari tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Deskripsi responden orang tua berdasarkan dari pola asuh N=207
Pola asuh Orang tua Frekuensi
Prosentase
Pola asuh authoritative 96
46,3 Pola asuh authoritarian
43 20,7
Pola asuh permisif 66
32 Pola asuh neglectful
2 0,96
Jumlah 207
100
Berdasarkan tabel 4.8 jumlah responden dari orang tua siswa SMP Negeri 7 Salatiga sebagian besar pola asuh
authoritative
46,3. Dalam hal ini yang
51
menjadi responden penelitian yaitu pola asuh permisif orang tua siswa yang
berjumlah 66 orang tua siswa karena data yang diambil merupakan data primer sehingga skala parenting ini di isi oleh orang tua
siswa. Untuk mengukur membuat kategorisasi pola asuh permisif digunakan
rumus interval sebagai berikut :
Pada masing-masing item pola asuh permisif, skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Untuk membuat kategorisasi pada kreativitas dibagi dalam lima
ketegori yaitu kategori Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah. Jumlah item 8 sehingga skor maksimal diperoleh adalah 8x5 =40 dan
skor minimal 8x1 = 8, sehingga diperoleh interval sebagai berikut:
= 6,4 dibulatkan menjadi 7
Tabel 4.9 Kategori Pola Asuh Permisif Orang Tua Siswa
Kategori Range
Frekuensi Prosentase
Sangat Tinggi 36-42
2 3
Tinggi 29-35
52 78,8
Sedang 22-28
12 18,2
Rendah 15-21
Sangat Rendah 8-14
TOTAL 66
100
Berdasarkan tabel 4.9 sebagian besar siswa kelas VIII SMP N 7 Salatiga pola asuh permisif dalam kategori tinggi 78,8.
52
4.4 Analisis Korelasi