ALTERNATIF PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA KAWASAN BEKAS TAMBAK DI DESA SIDODADI KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

ABSTRAK
ALTERNATIF PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) PADA KAWASAN
BEKAS TAMBAK DI DESA SIDODADI KECAMATAN PADANG CERMIN
KABUPATEN PESAWARAN

Oleh :
TRIA KARUNIA PUTRI

Penelitian pembesaran kepiting bakau (Scylla serrata) cangkang lunak telah dilakukan
pada lahan bekas tambak di kawasan bekas tambak desa Sidodadi Kabupaten Pesawaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecepatan molting pada kepiting bakau
jantan dan betina, memanfaatkan lahan bekas tambak sebagai tempat untuk melakukan kegiatan
pembesaran kepiting bakau cangkang lunak serta memanfaatkan kemelimpahan ikan rucah
sebagai pakan kepiting.
Dalam penelitian ini digunakan 6 ekor kepiting betina dan 6 ekor kepiting jantan yang
memiliki berat tubuh 80-200 gram. Masing-masing kepiting dipelihara dalam keranjang soliter.
Sebelum pemeliharaan, dilakukan perbaikan ekologis dasar tanah tambak terlebih dahulu
sehingga kualitas air tambak memenuhi syarat untuk kehidupan biota akuatik termasuk kepiting
bakau. Selama pemeliharaan kepiting bakau diberi pakan ikan rucah (ikan kuniran) sebanyak
dua kali dalam sehari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepiting dapat tumbuh dengan baik selama

pemeliharaan, ditandai dengan kepiting mengalami molting, bertambahnya ukuran berat tubuh,
panjang dan lebar karapas serta kelulushidupan mencapai 100 %.
perbedaan jenis kelamin tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap waktu molting,
pertambahan berat badan dan lebar karapas kepiting bakau. Sedangkan untuk pertambahan
panjang karapas menunjukkan hasil yang berbeda nyata.
Kata kunci : kepiting bakau, lahan bekas tambak, molting.

I.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:
1. Lahan bekas tambak cukup layak digunakan untuk pembesaran kepiting bakau cangkang
lunak (kepiting soka).
2. Kepiting bakau betina memiliki waktu molting yang lebih cepat dibandingkan dengan
kepiting bakau jantan, meskipun tidak berbeda nyata setelah dianalisis dengan Uji T pada

3. Ikan rucah merupakan salah satu pakan alami yang cocok digunakan dalam kegiatan
pembesaran kepiting bakau cangkang lunak.
4.


Kualitas perairan bekas tambak memenuhi syarat untuk kehidupan biota akuatik
termasuk kepiting bakau.

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia termasuk negara produksi udang terbesar di dunia, namun produksi tambak udang
di Indonesia sejak tahun 1992 mengalami penurunan. Peristiwa penurunan produksi ini
diakibatkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah munculnya penyakit yang
menyerang udang pada kegiatan budidaya udang. Sehingga banyak petambak udang yang
menghentikan usaha budidaya mereka. Hal ini menyebabakan banyaknya lahan tambak yang
dikosongkan dan akhirnya terbengkalai.
Kepiting bakau (Scylla serrata) merupkan salah satu alternatif yang bisa dipilih dalam
kegiatan budidaya karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan merupakan salah satu
jenis hewan crustaceae yang mengandung protein hewani tinggi, hidup di perairan pantai dan
muara sungai terutama yang ditumbuhi oleh pohon bakau dengan dasar perairan berlumpur

(Mossa, et al. 1985).
Di Indonesia secara umum kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang penting
sejak tahun 1980, pada dekade 1985-1994, peningkatan produksi mulai dari 14,3% per tahun.
dalam tahun 1994 produksi mencapai 8756 ton dari hasil budidaya dan penangkapan di alam
(Dirjen Perikanan 1985-1994 dalam Cholik, 2005).

Selain rasanya yang enak, kepiting bakau juga memiliki nila gizi yang tinggi sehingga
banyak diminati. Berdasarkan hasil analisis proksimat diketahui bahwa daging kepiting
bakau mengandung protein mengandung protein 65,72%, lemak 0,83%, abu 7,5% dan kadar
air 9,9% (Setyadi, et al. 2009).
Permintaan kepiting bakau untuk pasar Internasional dan lokal terus meningkat sehingga
penangkapan di alam terjadi semakin intensif, akibatnya terjadi penurunan populasi kepiting
di alam. Untuk mengatasi hal tersebut alternatif peningkatan produksi lewat budidaya perlu
dikaji lebih lanjut.
Salah satu cara yang dapat meningkatkan nilai produksi dari kepiting bakau adalah
menjadikan spesies tersebut sebagai hewan bercangkang lunak atau kepiting soka. Kepiting
soka adalah kepiting bakau pada fase ganti kulit (molting), sehingga kepiting dalam fase ini
memiliki cangkang yang lunak (soft carapace) sehingga dapat dikonsumsi secara utuh.
Karena kepiting bakau memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan maka perlu diperhatikan
kecepatan pertumbuhan dari kepiting bakau ini. Kecepatan pertumbuhan sangat berkaitan

dengan kecepatan ganti kulit. Lamanya kecepatan ganti kulit pada kepiting bakau akan
berpengaruh terhadap nilai produksi yang didapat. Semakin cepat kecepatan ganti kulit maka
hasil produksi juga akan meningkat.
Pada kegiatan budidaya, salah satu syarat penting yang harus terpenuhi adalah ketersediaan
pakan. Ketersediaan pakan sebaiknya bisa berlangsung secara terus menerus, mudah didapat
dan murah. Sehingga perlu dilakukan langkah yang dapat mengoptimalkan sumber daya
pakan yang ada di sekitar lingkungan bekas tambak.

Kemelimpahan sumberdaya ikan di daerah bekas tambak membuat ikan menjadi jenis pakan
yang sangat tepat dalam usaha pembesaran kepiting soka. Karena selain menjadi sumber
pakan yang bergizi, ikan rucah juga memiliki harga yang relatif murah. Hampir semua jenis
ikan dapat digunakan sebagai pakan kepiting atau yang biasa disebut dengan ikan rucah.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan lahan bekas tambak sebagai usaha alternatif pembesaran kepiting soka
2. Memberikan informasi mengenai penggunaan pakan ikan rucah dalam kegiatan
pembesaran kepiting bakau cangkang lunak.
3. Mengetahui kecepatan molting kepiting bakau dengan jenis kelamin yang berbeda.


C. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan
lahan tambak yang terbengkalai agar digunakan sebagai tempat pembesaran kepiting bakau
cangkang lunak dengan memanfaatkan kemelimpahan sumberdaya ikan sebagai pakan alami
serta memberikan informasi mengenai perbedaan kecepatan molting pada kepiting bakau
jantan dan betina.

D. Kerangka Pikir

Indonesia termasuk salah satu negara produksi udang terbesar di dunia, namun kegiatan
produksi tambak udang di Indonesia terus mengalami penurunan. Penurunan produksi salah
satunya disebabkan munculnya penyakit yang menyerang udang. Sehingga banyak
petambak udang yang menghentikan usaha budidaya mereka. Fenomena ini menyebabkan
banyaknya lahan tambak yang dikosongkan dan akhirnya terbengkalai.
Salah satu alternatif budidaya yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan lahan bekas tambak
yang terbengkalai adalah dengan pembesaran kepiting bakau cangkang lunak (kepiting soka).
Kepiting bakau cangkang lunak memiliki potensi ekonomi yang tinggi, sehingga banyak
dibudidayakan di Indonesia. Untuk kegiatan pembesaran kepiting bakau cangkang lunak,
perlu diperhatikan kecepatan pertumbuhan dari kepiting ini. Kecepatan pertumbuhan sangat
berhubungan dengan kecepatan ganti kulit. Karena setiap pergantian fase pada kepiting akan

diikuti dengan pergantian kulit.
Lamanya pelunakan cangkang sangat dipengaruhi oleh lamanya kecepatan ganti kulit,
sehingga produksi kepiting bakau cangkang lunak menjadi kurang stabil. Agar kegiatan
produksi kepiting cangkang lunak menjadi stabil maka perlu dilakukan perlakuan khusus
seperti dengan pemberian pakan yang tepat dan menggunakan kepiting dengan jenis kelamin
tertentu.
Dalam penelitian ini jenis pakan kepiting yang digunakan adalah ikan rucah. Selain memiliki
nilai gizi yang tinggi, ikan rucah juga memiliki harga yang relatif sangat murah karena ikan
rucah sangat mudah didapat dan jumlahnya melimpah disekitar kawasan bekas tambak.
Selain itu, dalam penelitian ini digunakan kepiting bakau dengan jenis kelamin yang berbeda
untuk membandingkan tingkat kecepatan molting pada kepiting bakau jantan dan kepiting
bakau betina.

E. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lahan bekas tambak dapat dimanfaatkan sebagai tempat usaha pembesaran kepiting
bakau (Scylla serrata).
2. Kepiting betina sangat cocok digunakan dalam usaha pembesaran kepiting soka.