8 1
Aha, Sekarang Aku Bisa
2. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan kemampuan motorik dan mobilitas
A. Tunadaksa
Strategi Pembelajaran yang dapat diterapkan
Hambatan Keterbatasan gerak
Pada anak tunadaksa yang juga mengalami
gangguan mental Petunjuk Praktis
Atur ruangan agar anak bebas bergerak.
Lingkungan sekolah yang mudah diakses untuk mobilitas anak.
Sediakan barang yang diperlukan dalam jangkauan anak.
Lihat petunjuk praktis untuk anak dengan gangguan mental
Penataan ruang
kelas Atur jarak antarmeja dan perabot agar dapat
dilewati kursi roda. Anak akan lebih diuntungkan dalam hal mobilitas
jika ia duduk di depan. Simpan barang pada rak yang tidak terlalu tinggi
sehingga mudah diraih anak idealnya sejajar dengan mata anak.
Rute bebas hambatan antartempat. Misalnya, dari kelas ke lapangan, dari pintu gerbang ke kelas
dapat dilalui kursi roda, dan saluran air ditutup.
Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
8 2
Strategi pembela-
jaran Bila tidak dijumpai hambatan kognitif, sama
seperti anak lain. Bila dijumpai hambatan kognitif, lihat penjelasan
untuk anak dengan hambatan intelektual.
8 3
Aha, Sekarang Aku Bisa
Studi kasus
Di kelas 2 terdapat 1 siswa dengan hambatan mobilitas yang menggunakan kursi roda. Siswa tersebut duduk sendiri di
pojok paling belakang. Guru pembelajaran materi puting beliung dengan media gambar. Guru lebih banyak berdiri di
depan kelas sehingga tidak banyak berinteraksi dengan siswa yang duduk di belakang, termasuk siswa tunadaksa. Selain
itu, siswa tersebut juga tidak dapat banyak berinteraksi dengan siswa lain. Selain memang posisi tempat duduk yang
menyulitkan, siswa tersebut pemalu. Sepanjang pelajaran, siswa tunadaksa lebih banyak diam.
Anak tunadaksa duduk di pojok tanpa teman sebangku
Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
8 4
Pembelajaran dari kasus di atas
Tempat duduk perlu diatur dengan memperhatikan kemudahan interaksi antara guru dan siswa serta interaksi antarsiswa.
Anak tunadaksa yang memiliki karakter pemalu perlu dilibatkan saat pembelajaran melalui penelusuran kemampuan
yang dimiliki anak. Kemampuan tersebut dapat menjadi dasar pemilihan strategi pembelajaran yang mampu membuat anak
percaya pada kemampuannya. Pemberian peluang interaksi antara anak dan teman lain juga dapat dirancang melalui
strategi pembelajaran yang menuntut kerja sama. Misalnya, tugas kelompok atau permainan yang dapat melibatkan
semua anak. Pertama, posisi tempat duduk anak dapat dibuat berkelompok. Hal ini akan memudahkan interaksi antarsiswa.
Selanjutnya, guru dapat membuat variasi dalam metode pembelajaran, misalnya metode demonstrasi. Semua siswa
dapat diminta untuk membuat rumah-rumahan dari kertas yang dapat digunakan sebagai alat peraga.
Anak-anak diposisikan berkelompok untuk menciptakan interaksi yang baik
8 5
Aha, Sekarang Aku Bisa
B. Tunanetra