44
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab ini akan membahas pengujian dan analisa setiap modul dari sistem yang
dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dilakukan pada
setiap modul yang telah direalisasikan dan pada sistem secara keseluruhan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengujian dari setiap bagian.
4.1. Pengujian Modul Pengendali Mikro
4.1.1. Pengujian Port Pengendali Mikro
Pengujian terhadap tiap PORT pengendali mikro dilakukan dengan memberikan program sederhana pada pengendali mikro dengan LED disetiap PORTnya, berupa
pengiriman data FFH ke PORT A, PORT B, PORT C, dan PORT D. Hasil dari pengujian yang dilakukan, LED pada setiap PORT pengendali mikro menyala. Hal ini
disebabkan karena setelah dilakukan pengiriman data FFH ke setiap PORT, maka setiap PORT akan berlogika high dan menyalakan LED. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan disimpulkan PORT pengendali mikro dapat bekerja dengan baik.
4.1.2. Pengujian Timer Pengendali Mikro
Pengujian terhadap timer perlu dilakukan karena skripsi ini menggunakan fungsi timer. Pengujian dilakukan dengan membuat program sederhana animasi LED
menggunakan fungsi timer yang digunakan untuk membuat waktu tundaan 1 detik. Hasil dari pengujian yang dilakukan, semua LED pada PORT C berkedip-kedip dengan
waktu tundaan sebesar 1 detik saat tombol yang dijadikan interrupt INT 0 pada pengendali mikro ditekan. Hal ini terjadi karena pada fungsi timer yang aktif tiap 1
detik dilakukan pengecekan dan pengubahan logika keluaran pada PORT C, sehingga
LED pada PORT C terlihat berkedip – kedip. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, maka fungsi timer pada pengendali mikro dinyatakan telah berfungsi dengan
baik.
4.2. Pengujian Modul Pemanas
Gambar 4.1 Pengujian modul pemanas
Pengujian pada modul pengendali pemanas dilakukan dengan cara memberi masukan logika ‘1’ pada masukan rangkaian ini yang terhubung pada PORT D.6
pengendali mikro, jika triac ingin dinyalakan dan triac akan non-aktif bila melewati titik persilangan nol pada tegangan AC.
Gambar 4.1 sebelah kanan menunjukkan masukan pada Optoisolator MOC 3021 diberi logika high oleh PORT D.6 pada pengendali mikro, sehingga Optoisolator
aktif dan keluaran dari Optoisolator memicu gate pada triac. Saat gate pada triac mendapat picuan dari Optoisolator maka pemanas menyala pada saat pengujian,
pemanas diwakilkan lampu agar dapat terlihat saat menyala atau tidak. Gambar 4.1 sebelah kiri menunjukkan masukan pada Optoisolator yang terhubung pada pengendali
mikro berlogika low maka Optoisolator tidak aktif sehingga tidak dapat memicu gate pada triac dan pemanas lampu mati. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan,
dapat disimpulkan rangkaian modul pemanas hanya aktif jika mendapat picu dari pengendali mikro dan dapat bekerja seperti yang diinginkan.
4.3. Pengujian Modul Sensor SHT11