Jenis-jenis Motivasi Metode Motivasi Proses Motivasi

kelangsungan latihan dan memberi arah pada kegiatan latihan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki Singgih D Gunarsa, 1989: 93.

b. Jenis-jenis Motivasi

Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis menurut Hasibuan 2003: 150, yaitu: 1 Motivasi positif insentif positif, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yangbaik-baik saja. 2 Motivasi negatif insentif negatif, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik prestasi rendah. Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat,karena takut dihukum. Pengunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepadasiapa dan kapan agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.

c. Metode Motivasi

Malayu S. P. Hasibuan 2003: 149, mengatakan bahwa ada dua metode motivasi adalah sebagai berikut: 1 Motivasi Langsung Direct Motivation Motivasi langsung adalah motivasi materiil dan Non Materiil yang diberikan secara langsung kepada setiap santri untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, dan tunjangan hari raya. 2 Motivasi Tidak Langsung Indirect Motivation Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah latihan. Misalnya lapangan yang nyaman, suasana tempat latihan yang serasi dan sejenisnya.

d. Proses Motivasi

Malayu S. P. Hasibuan 2003: 151, mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut : 1 Tujuan Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan. 2 Mengetahui kepentingan Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepntingan pimpinan atau perusahaan saja. 3 Komunikasi efektif Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya. 4 Integrasi tujuan Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah needs complex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi. 5 Fasilitas Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman. Sumber: Hasibuan 2003:151 6 Team Work Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bias mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

e. Tujuan Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN KEMUHAMMADIYAHAN BAGI SISWA KELAS I MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 15 140

PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

0 1 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

2 9 18

IMPLEMENTASI PRAKTIK MENGAJAR SISWA KELAS 6 DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Implementasi Praktik Mengajar Siswa Kelas 6 Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 13

IMPLEMENTASI PRAKTIK MENGAJAR SISWA KELAS 6 DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH Implementasi Praktik Mengajar Siswa Kelas 6 Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 14

MOTIVASI SISWA KELAS X DAN KELAS XI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMAN 1 SEDAYU KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY).

1 2 126

MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP NEGERI 1 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 81

Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Tonti dengan Disiplin dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 3 Yogyakarta.

0 0 114

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED-GAMES TERHADAP AKURASI PASSING MENDATAR SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL MTs MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

2 12 112

Hubungan Antara Mencari Sensasi dan Empati dengan School Bullying pada Remaja Putra Kelas X dan XI di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta

0 0 15