PENDAHULUAN A. Perancangan dan Uji Alat Penukar Panas (Heat Exchanger) Tipe Counter Flow

1

I. PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Pengeringan bahan pertanian pada umumnya dilakukan dengan pengeringan alami dan menggunakan alat pengering buatan. Pengeringan alami dilakukan dengan cara penjemuran sangat tergantung pada sinar matahari sebagai sumber energi utama untuk pengeringan sedangkan pengeringan buatan merupakan pengeringan dengan menggunakan udara pengering yang dipanaskan atau yang tak dipanaskan. Pada pengeringan alami kelemahan terjadi karena tidak stabilnya kondisi lingkungan atau panas matahari dan gangguan cuaca lainnya seperti angin, hujan mendadak, debu dan kotoran. Pengering surya efek rumah kaca juga memanfaatkan energi matahari tetapi ketergantungan terhadap matahari dapat diatasi dengan menambahkan suatu pemanas tambahan. Untuk itu digunakan tungku bahan bakar yang dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dioperasikan pada kondisi cuaca mendung atau pengeringan di malam hari. Bahan bakar yang bisa digunakan diantaranya kayu bakar, sekam, serbuk kayu, serutan kayu, dan lain-lain. Pembakaran biomassa sebagai sumber energi tambahan untuk proses pengeringan menimbulkan kendala asap yang akan mempengaruhi kualitas produk yang dikeringkan. Untuk mengatasi kendala tersebut digunakan komponen yang berfungsi untuk mempertukarkan panas dari sumber energi ke ruang pengering melalui perambatan panas pada bahan penukar panas yang disebut alat penukar panas. Dengan menggunakan penukar panas, proses pembakaran dapat dilakukan di luar ruang pengering. Panas dapat dihantarkan ke dalam ruang pengering melalui perantaraan suatu fluida yang dapat berupa gas maupun cairan sehingga terjadi pemanasan tidak langsung. Penukar panas yang umumnya digunakan disusun berupa pipa-pipa atau plat. Dengan bentuk pipa yang disusun vertikal dan fluida yang digunakan hanya udara, kiranya dapat mempermudah dalam penggunaannya. Penukar panas dengan model kompak dan ringan diperlukan untuk mempermudah dalam penggunaannya. 2 Kendala dalam penggunaan penukar panas antara lain biaya pembuatan dan biaya operasional yang tinggi. Tetapi keuntungan yang dapat diambil dari penggunaan penukar panas yaitu dapat meningkatkan laju energi untuk pengeringan, dapat mengefektifkan pengendalian suhu dan waktu pada proses pengeringan. Dengan hal itu diharapkan proses pengeringan dapat dikontrol, lebih higienis serta tidak terlalu tergantung dengan cuaca. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penukar panas diantaranya luasan pindah panas dan jenis bahan penukar panas.

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan menguji penukar panas tipe berlawanan counterflow untuk digunakan pada pengering surya tipe efek rumah kaca. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A.