Analisis Deskriptif Teknik Analisis Data

diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005. 2. Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lain. Jika residualnya mempnyai varians yang sama disebut terjadi homoskedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang Sunyoto, 2013. Terdapat beberapa cara untuk untuk mendeteksi adanya heteroskeditas yang menunjukkan bahwa model penelitian yang kurang layak. Dalam penelitian ini untuk melihat terjadi atau tidaknya heteroskeditas maka digunakan diagram titik scatter plot yang seharusnya titik-titik tersebut tersebar secara acak agar tidak terdapat heteroskeditas pada data yang diteliti. 3. Uji Autokorelasi Uji DW Uji asumsi autokorelasi melalui uji statistik Durbin Watson ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan pada batas atas du dan batas bawah dl dengan tingkat kepercayaan 95 dengan nilai n=5 dan k-1=2. Kriteria yang digunakan untuk mengambil keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: d dl : tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif d dl : ada autokorelasi positif d 4 – dl : ada autokorelasi negatif du d 4 – du : tidak ada autokorelasi dl d du : tidak dapat disimpulkan 4 – du d 4 – dl : tidak dapat disimpulkan 4. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Dikatakan tidak terjadi multikolonieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 r ≤ 0,60 Sunyoto, 2013. Kriteria uji multikolinieritas pada penelitian ini yaitu bertujuan untuk melihat apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel. Uji ini dilakukan dengan Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF. Agar tidak terjadi multikolinearitas, batas Tolerance Value 0,1 dan VIF 10.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah meliputi uji F Uji Simultan, uji T Uji Parsial dan uji R2 Uji Determinasi. Adapun secara spesifik dapat dijelaskan sebagai berikut: