✄ ☎
mendapatkan analisis thermal yaitu T
1
, T
2,
dan T
max
digunakan analis DTATGA. Dari analisis ini di dapat kan beberapa grafik dari beberapa
parameter, antara lain Temperatur, waktu, kehilangan berat dari sampel batubara.
Sedangkan analisis TOC digunakan untuk mendapatkan total organic carbon dari sampel batubara. Dari analisis TOC tersebut akan diketahui
nilai total organic carbon serta apakah batubara tersebut mempunyai kualitas yang baik.
Analisis proximat digunakan untuk mendukung data yang sudah ada, analisis itu berupa kualitas batubara yang didapatkan dari perhitungan
kadar air moisture, zat terbang dari batubara, kandungan abu ash mineral lainnya yang terkandung di dalam batubara, dan fixed carbon
total carbon dengan perhitungan : 100 dikurangi persentase moisture, volatile matter, dan ash. Secara garis besar pengolahan data dapat di lihat
pada diagram alir sebagai berikut:
✆
Gambar 11 . Diagram alir penelitian
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1.
Berdasarkan hasil analisis grafik data log batubara yang terdapat pada lokasi penelitian yaitu pada sumur bor SD_349, SD_350, SD_352, SD_387, dan
SD_393 didapati hanya memiliki satu lapisan batubara yaitu pada kedalaman kurang lebih 40 sampai dengan 50 meter dari permukaan.
2. Nilai Calori Value yang berkisar antara 6397 sampai dengan 7565 Kcalkg, dan
Total sulfur yaitu berkisar antara 0.73 sampai 1.50 kadar sedang – tinggi
menujukan bahwa batubara pada daerah penelitian adalah batubara jenis Antracite dengan lingkungan pengendapan laut dangkal.
3. Uji XRD menunjukan bahwa batubara daerah penelitian adalah jenis karbon
yang membentuk ikatan benzena, hal ini dikarekan kombinasi fasa amorphous batubara secara keseluruhan.
4. Karakterisasi material menggunakan SEM memperlihatkan bahwa pori-pori
batubara sampel 1,2 dan 3 pada perbesaran 300x sangat kecil bahkan hampir tidak terlihat. Morfologinya masing-masing sampel terlihat bergelombang dan
tidak rata. 5.
Analisis TGA material batubara menunjukan masing-masing sampel mengalami dua kali perubahan fasa, fasa pertama hilangnya molekul air H
2
O
6. pada sampel dan fasa kedua terjadi kerusakan sampel karena terlepasnya
material-material dan menyebabkan penyusutan berat sampel. 7.
Nilai TOC batubara sampel satu mempunyai nilai TOC sebesar 3.16, sampel dua adalah 2.04, dan sampel tiga adalah 1.79. Dari ketiga sampel bahwa
sampel satu merupakan batubara yang mempunyai kualitas paling bagus. Hal tersebut didukung dengan uji termal TGA yang menyebutkan bahwa zona
reaksi paling sempit adalah pada sampel satu yaitu 474.54
o
C.
B. Saran
Untuk penelitian selanjutnya saran dari penulis adalah sebagai berikut: 1.
Data log yang digunakan hendaknya ditambah untuk mencakup area yang lebih luas sehingga akan memberikan informasi keberadaan batubara yang luas.
2. Sampel yang digunakan akan lebih baik jika diambil dari cutting batubara pada
saat proses pengeboran, hal tersebut untuk menghindari terkontaminasinya batubara dengan material dari luar.
DAFTAR PUSTAKA
Bishop, A. W. dan Henkel, D. J. 2000. The Measurement of Soil Properties in the Triaxial Test. Second Edition, Edward Arnold Publishers, Ltd., London,
U.K., 227 pp. Casagrande, D.J. 1987. Sulphur in Peat and Coal. In : Scoot AC, coal bearing
Strata recen advences, geology society special publication. Vol. 32 pp, 82- 105.
Cook, A.C. 1982. The Origin and Petrology of Organic Matter in Coals, Oil Shales, and Petroleum Source-Rock. Australia:Geology Departement of
Wollonggong University. Ltd. Malta.
Currel. 1997. Principles of Thermal Analysis TG, DSC, STA. NETZSCH Instruments. p. 117.
Darman, H. dan Sidi, F.H. 2000. An Outline of The Geology of Indonesia. Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Jakarta.
De Coster, G.L. 1974. The geology of the Central and South Sumatera Basins. Proceedings Indonesian Petroleum Association, 3rd Annual Convention,
77-110 Demaison, G.J., dan Moore, G.I. 1980, Anoxic environments and oil source bed genesis, AAPG Bulletin, 68, 31-72.
Dewanto, O. 2009. Well Logging. Unversitas Lampung. Lampung. Vol .6 Diessel.C.F.K. 1992. Coal Bearing Depositional Systems. Springer Verlag Berlin
Heidelberg. Germany. Ellis, D. V. dan Singer, J. M. 2008, Well Logging for Earth Scientist 2nd Edition.
Springer. Netherlands. Fatiha, W.Y. 2013. Sintesis Zeolit dari Fly Ash Batubara Oblin pada Temperatur
Rendah dengan menggunakan Air Laut. Universitas Andalas. Padang Fatimah dan Herudiyanto. 2007. Kandungan Sulfur Batubara Indonesia. Pusat
Sumber Daya Geologi. Bandung.
Handaru, S. 2008. Recovari nikel. Universitas Indonesia. Depok. Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Schlumberger Oilfield
Services, Jakarta. Heidrick, T.L. dan Aulia, K.1993. A structural and Tectonic Model of The Coastal
Plain Block, Central Sumatera Basin, Indonesia. Indonesian Petroleum Assosiation, Proceeding 22th Annual Convention, Jakarta, Vol. 1,p. 285-
316.
Kentucky G. S. 2006. Identification of Coal Components. University of Kentucky. Koesoemadinata R. P., dan Matasak. 1981. Stratigraphy and Sedimentation
Ombilin Basin Central Sumatera West Sumatera Province. Proceeding, IPA, Tenth Annual Convention. Jakarta.
Lestari, H. 2008. Analisis Dekomposisi Thermal Batubara Sub-bituminus Muaro Bungo Jambi dengan Differential Thermal Gravimetry. Universitas
Indonesia. Depok. Oktaviani, Y. dan Muttaqin, A. 2013. Pengaruh Temperatur terhadap
Konduktifitas Listrik Zeolit Seintetis Dari Abu Dasar Batubara Dengan Menggunakan Metode Alkali Hidrotermal. Universitas Andalas. Padang.
Pratiwi, R. 2013. Pengaruh Struktur Dan Tektonik Dalam Prediksi Potensi Coalbed Methane Seam Pangadang-
A, Di Lapangan “Dipa”, Cekungan Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan. Universitas Diponegoro. Semarang. PTBA. 2015. Energizing the Spirit of Transformation. Bukit Asam. Sumatra
Selatan. Pulunggono, A., Haryo, A. dan Kosuma, C.G. 1992. Pre-Tertiary and Tertiary
fault systems as a framework of the South Sumatra Basin . A study of SAR-maps.
Rider, M. 1996. The Geological Interpretation of Well Logs 2nd Edition. Interprint.
Schlumberger. 1989. Log Interpretation Principles Application. Seventh Printing. Texas.
Sumbono, A. 2010. Differential Scanning Calorimetry Thermo-Gravimetric Analysis. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Talla, H., Amijaya, H., Harijoko, A., dan Huda, M. 2013. Karakteristik Batubara dan Pengaruhnya Terhadap Proses Pencairan. Universitas Gajahmada
Mada. Yogyakarta.