Alat bukti saksi HUKUM ACARA PERDATA 002

1. Akta otentik melibatkan pejabat berwenang sedangkan akta di bawah tangan tidak, 2. Tanda tangan pada akta otentik tidak perlu diakui sedangkan pada akta di bawah tangan harus, 3. Kekuatan pembuktian akta otentik adalah lengkapsempurna sedangkan akta di bawah tangan menjadi berkekuatan pembuktian sempurna jika tandatangan sudah diakui. 4. Akta di bawah tangan tidak memiliki syarat lahir hanya formil dan materiil.

2. Alat bukti saksi

- Kesaksian kepastian yang wajib diberikan kepada hakim di persidangan tentang peristiwa yang disangkakan dengan jalan pemberitahuan secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan pihak dalam perkara. - Mengenai peristiwa kejadian yang dialaminya sendiri bukan pendapat dugaan. - Diberikan secara lisan dan pribadi. - Saksi wajib datang dimuka sidang. Kewajiban saksi 1. Untuk menghadap di persidangan setelah dipanggil secara patut. 2. Untuk bersumpah 3. Untuk memberikan keterangan Pembatasan menjadi saksi 1. a. Hakim dilarang mendengar mereka yang oleh UU tidak mampu secara mutlak menurut pasal 145 10 HIR; 1. Keluarga sedarah semenda menurut garis keturunan yang harus dari salah satu pihak yang bersengketa. 2. Suami istri salah satu pihak meskipun sudah bercerai. b. Hakim setelah mendengar keterangan saksi, dilarang menggunakan-nya sebagai bukti yaitu; - Anak – anak dibawah 15 tahun. - Orang gila yang hilang ingatan. 2. Mereka yang mempunyai hak mengundurkan diri dari kewajiban memberikan kesaksian menurut Pasal 146 HIR. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Perdata 26 Penilaian kesaksian 1. Ps 169 HIR unus testis nullus testis satu saksi bukan saksi. 2. Ps 170 HIR kesaksian berantai. 3. Testimonium de auditu hearsay. 4. Hakim tidak wajib mempercayai keterangan saksi. Pemeriksaan saksi yang istimewa 1. Volentudianire engnete Ps 893 brv. 2. Regatoire comissie Ps 173 brv. Keterangan ahli Ps 134 HIR - Belum merupakan alat bukti, tapi dalam praktek banyak digunakan oleh Hakim yang memerlukan keterangan dari seorang ahli. - Ahli tidaknya ditentukan oleh pengangkatan Hakim bukan dari pengetahuan atau dari keahliannya. - Keterangan ahli adalah keterangan pihak ketiga yang objektif dan bertujuan untuk membantu Hakim dalam pemeriksaan guna menambah pengetahuan Hakim. Perbedaan Saksi Ahli Saksi : 1. Pada umumnya tidak bisa diganti. 2. Dikenal asas usus testis nullus testis. 3. Tidak memerlukan keahlian tertentu. 4. Memberikan keterangan sendiri selama proses berlangsung. 5. Harus memberikan keterangan secara lisan, keterangan saksi yang tertulis merupakan alat bukti tulis. 6. Hakim terkat untuk mendengarkan saksi tentang peristiwa yang relevan. Ahli 1. Dapat diganti oleh orang lain yang sama keahliannya. 2. Tidak dikenal asas unus testis nullus testis. 3. Pada umumnya memiliki keahlian tertentu, misal akuntan. 4. Memberiukan pendapat kesimpulan tentang suatu pristiwa selama terjadinya proses. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Hukum Acara Perdata 27 5. Dapat memberikan keterangan secara tertulis tidak masuk kedalam alat bukti tulisan. 6. Hakim bebas untuk mendengar atau tidak. 7. Jika hakim belum puas ia bisa mengangkat ahli lain.

3. Alat bukti Persangkaan