4. Melakukan wawancara penjaringan kepada pengunjung kolam renang sebelum mereka berenang.
5. Menentukan sampel responden yang memenuhi syarat inklusi sesuai jumlah proporsi yang dibutuhkan untuk tiap kolam renang.
6. Melakukan wawancara kepada responden yang telah melakukan aktivitas berenang untuk mengetahui adakah keluhan iritasi mata yang dialami
setelah melakukan aktivitas berenang. 7. Melakukan wawancara terhadap pihak pengelola kolam renang mengenai
informasi umum tentang kolam renang dan pengelolaan kolam renang.
3.9.3 Tahap Pasca Penelitian
Tahapan setelah penelitian meliputi pengolahan dan analisis data secara deskriptif. Analisis dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi
sanitasi lingkungan kolam renang, kadar sisa khlor, dan keluhan iritasi mata pada pengguna kolam renang sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi dan pemberian rekomendasi positif kepada seluruh pihak yang terkait.
3.10 TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
3.10.1 Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah melalui beberapa tahapan yaitu editing, coding, entry data, dan tabulating.
1. Editing Proses editing dilakukan dengan mengoreksi kembali data mentah dari
hasil penelitian sehingga sesuai dengan kebutuhan penelitian.
2. Coding Proses coding dilakukan dengan memberikan kode terhadap data hasil
penelitian untuk memudahkan proses pengolahan data. 3. Entry data
Entry data dilakukan dengan memasukkan data hasil penelitian yang telah diberi kode ke dalam program komputer untuk dilakukan pengolahan data
menggunakan aplikasi komputer. 4. Tabulating
Tabulating dilakukan dengan menyusun data hasil penelitian sehingga dapat dilakukan analisis sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
3.10.2 Analisis Data
Dalam penelitian deskriptif ini, data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat. Analisis univariat merupakan analisis yang digunakan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karateristik setiap variabel penelitian Soekidjo, 2010:182. Dalam analisis univariat ini, data akan disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi, persentase, serta narasi dari tiap variabel yang meliputi hasil penilaian observasi kondisi sanitasi lingkungan kolam renang, data
proses klorinasi di setiap kolam renang, data hasil pengukuran kadar sisa khlor dan pH air kolam renang, serta data keluhan iritasi mata yang dialami oleh
pengguna kolam renang di 5 kolam renang umum Kota Semarang.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
Penelitian mengenai tinjauan kondisi sanitasi lingkungan kolam renang, kadar sisa khlor, dan keluhan iritasi mata pada perenang dilakukan di 5 kolam renang
umum di wilayah Kota Semarang. Kelima kolam renang tersebut yaitu Kolam Renang Jati Diri, Kolam Renang Jungle Toon, Kolam Renang Manunggal Jati,
Kolam Renang Paradise Club, dan Kolam Renang Semawis.
4.1.1 Kolam Renang Jati Diri
Kolam Renang Jati Diri berlokasi di Jl. Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur, tepatnya di kawasan komplek GOR Jati Diri Semarang. Kolam
renang ini merupakan milik pemerintah yang berdiri sejak tahun 1983. Namun saat ini kolam renang Jati Diri juga melibatkan pihak swasta dalam proses
pengelolaannya. Kolam Renang Jati Diri memiliki 5 kolam yang terdiri dari kolam prestasi, kolam pemanasan, kolam anak besar, kolam anak kecil, dan kolam
loncat indah. Waktu operasional kolam renang ini adalah hari Senin-Minggu mulai pukul 06.00-17.00 WIB. Jumlah rata-rata pengunjung harian di Kolam
Renang Jati Diri dari awal hingga pertengahan tahun 2015 berkisar 190 orang.
4.1.2 Kolam Renang Jungle Toon
Kolam Renang Jungle Toon berlokasi di Jl. Bukit Wahid Boulevard Gedongsongo Raya Semarang. Kolam renang ini merupakan milik swasta yang
mulai berdiri pada tahun 2010. Kolam Renang Jungle Toon memiliki 3 kolam