perusahaan baik maka kepastian akan return yang diterima akan lebih tinggi daripada resiko yang akan dihadapi dan sebaliknya perusahaan yang kinerjanya
kurang bagus kepastian akan return yang akan diterima akan cenderung lebih rendah daripada resiko yang akan dihadapi.
Menurut teori yang ada investor biasanya memfokuskan pada analisis profitabilitas. Mereka juga akan tertarik dengan kondisi keuangan perusahaan
yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar deviden dan menghindari kebangkrutan. James dan John, 2005.
4.2.1 Return On Assets ROA
Berdasarkan hasil penelitian Return On Asset ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai
t
hitung
=-1,101 dan tingkat signifikansi 0,2770.05. Hal ini berarti Return On Asset ROA tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset kekayaa yang dipunyai perusahaan
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut. Biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya
pendanaan dengan hutang. Deviden yang merupakan biaya pendanaan dengan saham dalam analisis ROA tidak diperhitungkan Suad Husnan
1998. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian dari Yeni
Sukmawatiningsih 2003 yang mengemukakan mengenai “pengaruh
performance financiil terhadap harga saham”. Dalam penelitian tersebut
mengemukakan bahwa ROA,ROE,DER,DPR dan BV yang berpengaruh terhadap harga saham hanya BV. Jadi dapat disimpulkan ROA tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini terjadi karena rasio ini tidak memperhitungkan deviden maupun capital gain yang didapat oleh seorang
investor. Karena itu rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya. Selain itu dengan peningkatan asset atau asset yang mengalami
pertumbuhan maka nilai deviden yang dibayarkan akan cenderung menurun karena pendapatan dari perusahaan akan cenderung digunakan untuk
meningkatkan asset perusahaan. Padahal Seorang investor akan cenderung mempertimbangkan peningkatan mengenai dana investasi yang akan
ditanamkan.
4.2.2 Earning Per Share EPS
Berdasarkan hasil penelitian Earning Per Share EPS berpengaruh
terhadap harga saham. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai t
hitung
=7,334 dan tingkat signifikansi 0,0010.05. Hal ini berarti Earning Per Share
EPS mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa seorang
investor dalam melakukan investasi cenderung memperhatikan Earning per Share EPS yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena jika
perusahaan memiliki Earning per Share EPS yang cendeerung naik maka kemungkinan keuntungan yang didapat investor akan lebih besar daripada
resiko kerugian yang mungkin terjadi. Sehingga faktor pendapatan dari perusahaan sangat berpengaruh terhadap kecenderungan investor untuk
menanamkan modalnya. EPS merupakan salah satu rasio yang merupakan rasio pasar yangmerupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh
para pemegang saham untuk lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. Dengan demikian besarnya EPS dapat
dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat
kesejahteraan yang lebih baik kepada para pemegang saham. Jumlah laba bersih sering dipakai oleh para pemodal dan investor
dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Sehingga untuk membantu para pemegang saham dalam menghubungkan laba bersih perusahaan
dengan kepemilikan saham mereka, perusahaan meghitung laba perlembar saham Henry Simamora, 2000: 516.
Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Mohamad Abdul Aziz 2005 yang mengemukakan bahwa Earning per Share EPS
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Hal ini terjadi karena para investor sekarang cenderung berkepentingan terhadap kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang. Para pemegang saham dapat memperoleh suatu hasil investasi dari deviden
maupun dari hasil penjualan saham pada harga yang menanjak. Mereka ingin mampu memprediksi laba perusahaan di masa yang akan datang
karena profitabilitas merupakan titik tolak yang paling logis dalam memprediksi laba perusahaan di masa yang akan datang.
4.2.3 Diviend Per Share DPS