Evaporator Penukar Panas Heat Exchanger

kondensor. Apabila kecepatan dinaikkan terus maka akan mencapai optimal pada kondisi tertentu, dan selanjutnya kenaikan kecepatan udara efeknya relatif kecil terhadap prestasi mesin pendingin Efendi, 2005 Sistem kondenser pendingin air dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem kondensor pendingin air dengan pembuangan air dan dengan sirkulasi air. Air pendingin pada kondensor dengan sirkulasi akan masuk pada menara pendingin untuk disirkulasi lagi. Pada kondensor dengan pembuangan air, air akan dibuang setelah melalui kondensor. Pemilihan sistem sirkulasi atau pembuangan dipengaruhi oleh biaya dan ketersediaan air di suatu tempat. Pemilihan ini juga mempengaruhi laju aliran air yang digunakan sebagai media pendingin Dossat,1961. Hal lain yang harus diperhatikan adalah adanya pengendapan mineral ataupun kotoran yang terbawa oleh air pendingin. Pengendapan akan mengurangi permukaan kontak dan mengurangi jumlah air yang disirkulasi. Umumnya, tingkat pengendapan dipengaruhi oleh kualitas air pendingin, suhu penguapan, dan lamanya pembersihan dilakukan Dossat,1961. Konstruksi kondensor berpendingin air dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu double tube, shell and coil, dan shell and tube Dossat, 1961. Double tube condenser terdiri dari dua pipa yang digabungkan, sehingga pipa pertama berada di dalam pipa kedua. Shell and coil condenser terdiri dari pipa yang dibentuk menjadi koil sebagai tempat air mengalir dan selubung tempat refrigeran yang akan didinginkan berada. Pipa dibuat menjadi koil agar permukaan kontak lebih luas. Shell and tube condenser berupa silinder baja dengan sejumlah pipa paralel yang dipasang didalamnya.

b. Evaporator

Evaporator dalam sistem pendinginan kompresi uap berfungsi untuk menguapkan cairan refrigeran menjadi uap jenuh pada tekanan rendah Trott, 1989. Panas laten penguapan diambil dari lingkungan sekitar, sehingga terjadi efek pendinginan. Pendinginan dapat terjadi pada udara atau pada cairan, hal ini membedakan evaporator menjadi evaporator pendingin udara dan evaporator pendingin cairan air-cooling evaporator dan liquid cooler. Menurut Dossat 1961 berdasarkan konstruksinya, evaporator pendingin udara dapat dibedakan menjadi evaporator pipa, plat, dan sirip bare-tube, plate, finned. Evaporator pipa umumnya berbentuk flat zigzag ataupun oval trombone. Evaporator plat umum digunakan pada mesin pendingin rumah tangga karena mudah perawatannya dan ekonomis. Evaporator sirip terbuat dari pipa dengan sirip-sirip yang disisipkan pada badan pipa. Sirip pada pipa berfungsi untuk menambah luas permukaan pindah panas. Pendinginan cairan lebih efektif jika evaporator bersentuhan langsung dengan cairan yang didinginkan. Penggunaan evaporator pendingin cairan liquid chilling evaporator berbeda menurut tipe dan desainnya. Tipe yang sering digunakan adalah pendingin pipa pipa ganda, Baudelot, tipe tangki, shell and coil, dan shell and tube. Liquid chilling evaporator umumnya digunakan untuk mendinginkan air dan cairan lainnya Dossat,1961. Pada sistem dimana pindah panas terjadi secara langsung, dari refrigeran ke lingkungan sekitar, disebut sebagai sistem pendinginan langsung direct refrigerating system. Beberapa sitem pendingin dirasakan kurang ekonomis jika sistem pendingin langsung diterapkan. Terdapat alternatif untuk menggunakan sistem pendingin tak langsung dengan bantuan refrigeran kedua secondary refrigerant. Refrigeran kedua ini dapat berupa air ataupun larutan garam brine. Air dapat digunakan jika suhu yang diinginkan di atas titik beku air. Larutan garam yang umumnya digunakan adalah kalsium klorida dan sodium klorida. etilen dan propilen glikol, metanol dan gliserin Dossat,1961. Pembentukan bunga es frosting di evaporator terjadi saat suhu evaporator berada di bawah titik beku air. Frosting kurang disukai dalam proses pendinginan karena lapisan es yang dihasilkan berfungsi sebgai insulasi dan dalam evaporator dengan aliran udara paksa, adanya bunga es akan mengurangi laju aliran udara. Metode defrosting yang umum digunakan adalah dengan menggunakan uap panas atau dengan air. Pada defrosting dengan uap panas, gas keluaran kompresor disalurkan lansung ke evaporator dan evaporator bertindak sebagai kondenser selama waktu itu. Defrosting menggunakan air dilakukan dengan mengalirkan air pada evaporator hingga bunga es hilang Stoecker, 1982.

3. Katup ekspansi