II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Guru 1
Pengertian Guru
Dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dari pengertian tersebut, tersirat bahwa seorang guru
mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 377, yang dimaksud dengan guru adalah orang yang pekerjaannya mata pencahariannya, profesinya
mengajar. Pengertian guru menurut KBBI di atas, masih sangat umum dan belum bisa menggambarkan sosok guru yang sebenarnya, sehingga untuk memperjelas
gambaran tentang seorang guru diperlukan definisi-definisi lain. Suparlan dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru Efektif, mengungkapkan hal yang berbeda
tentang pengertian guru. Menurut Suparlan 2008: 12, guru dapat diartikan
sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal,
maupun aspek lainnya. Namun, Suparlan 2008:13 juga menambahkan bahwa secara legal formal, guru adalah seseorang yang memperoleh surat keputusan
SK, baik dari pemerintah maupun pihak swasta untuk mengajar. Pengertian- pengertian mengenai guru di atas sangat mungkin untuk dapat dirangkum. Jadi,
guru adalah seseorang yang telah memperoleh surat keputusan SK baik dari pihak swasta atau pemerintah untuk menggeluti profesi yang memerlukan
keahlian khusus dalam tugas utamanya untuk mengajar dan mendidik siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
menengah, yang tujuan utamanya untuk mencerdaskan bangsa dalam semua aspek. Oleh karena itu, sudah sepantasnya seorang guru memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Guru sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal di sekolah secara langsung atau tegas menerima kepercayaan dari masyarakat untuk memikul
jabatan dan tanggung jawab pendidikan. Maka selain harus memiliki syarat sebagai manusia dewasa harus memenuhi syarat sebagai berikut. Guru adalah
semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik secara individu maupun klasikal, di sekolah maupun diluar
sekolah. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag, 2005:32. Guru dikarakteristikan sebagai orang fasilitator yang mencoba menolong menyiapkan kondisi agar siswa
dapat bebas merasakan dan mengembangkan emosional, intelektual dan motoriknya. Abraham H. Maslow, Carl R. Roge dalam Nana Sujana, 1991 : 170.