ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (studi Kasus pada Masyarakat Desa. Cupel, Kecamatan. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali)

(1)

ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU

MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN

(studi Kasus pada Masyarakat Desa. Cupel, Kecamatan. Negara,

Kabupaten Jembrana, Bali)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Agribisnis

Oleh :

RUSLAN ROSYADI

04720020

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

IV

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. pada tanggal 22 Desember 1984, sebagai anak ke tiga dari tiga bersaudara atas pasangan ayahanda H. Encik Asmuni Anwar dan Ibunda Fadliyah. Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis yaitu tahun 1998 lulus MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) di desa cupel sendiri, kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di Desa Baluk sebelah utara desa tempat tinggal penulis tahun 1998-2001, kemudian pada tahun 2001-2004 menempuh pendidikan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) masih di Desa Baluk Juga, dengan mengambil jurusan budidaya pertanian.

Setelah tamat dari SMK penulis melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi di malang yaitu UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), dengan mengmbil jurusan Agribisnis dan telah menyelasaikan program Strata Satu (S1) dari tahun 2004 – 2010, walau waktu yang digunakan untuk lulus selama enam tahun, tapi itu semua telah memberikan banyak pengalaman baru bagi penulis sendiri untuk dapat berjuang di dunia luar sana.


(6)

V

PERSEMBAHAN













Alhamdulillahhirobbil’alamin puji syukur kehadirat allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis diberikan

kemampuan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul : ANALISIS NILAI

TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali). Dalam melaksanakan penyusunan skripsi penulis sendiri banyak mengalami cobaan-cobaan yang cukup berat, namun dengan adanya cobaan-cobaan tersebut penulis merasa kuat dalam menjalani kehidupan ini. Mungkin inilah jalan yang diberikan Allah SWT, kepada penulis sendiri. Karena dengan mengalami cobaan-cobaan tersebut penulis semakin mempunyai rasa tanggung jawab yang semakin besar baik kepada diri sendiri maupun kepada keluarga untuk menyelesaikan kuliah dan melakukan penyusunan skripsi ini.

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada keluarga yang telah banyak membantu baik dengan dukungan moril maupun spiritual, oleh karena itu maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Emak (Ibu), Wang (Bapak), Abang, Kak Ita, Datuk Ulu (Nenek), Datuk Ulu (Kakek, Almarhum), Datuk Eler (Nenek), Datuk Eler (Kakek), yang telah banyak membantu memberikan dorongan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.


(7)

VI

2. Terima kasih kepada CUPEL PUNK COMMUNITY, IKABAMA (Ikatan

Aktifitas Band Mahasiswa, LENTERA (Art Community) dan teman –

teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, thanks all. 3. Kepada diri saya sendiri selaku penulis, “aku bisa”.


(8)

VII

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rakhmat dan hidayah-Nya,

Allahamdulillah penulis dapat menyelesaikan penelitian

yang berjudul “ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN

IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali)”, skripsi ini dibuat dalam syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Malang.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu pada jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan terselesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

4. Bapak Dr. Ir. Damat, MP selaku dekan fakultas pertanian. 5. Ketua Ir.Dyah Erni Widyastuti, MM selaku jurusan Agribisnis.

6. Bapak Ir. Harpowo, MP selaku sebagai dosen pembimbing I.

7. Ibu Ir.Istis Baroh,MP selaku sebagai dosen pembimbing II dan dosen wali. 8. Ibu Ir. Rahayu Relawati, MM. selaku penguji I.

9. Ibu Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP. Selaku penguji II .

10.Bapak – bapak dan ibu dosen fakultas pertanian dan perternakan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang


(9)

VIII

bersifat membangun untuk mencapai kesempurnaan. Penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis sendiri khususnya dan bagi orang lain pada umumnya dan juga bisa memberikan inspirasi kepada pembaca. Amien.

Malang, 06 Mei 2010


(10)

IX

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... I

SKRIPSI ... II

SURAT PERNYATAAN ... III

RIWAYAT HIDUP ... IV

PERSEMBAHAN ... V

KATA PENGANTAR ... VII

DAFTAR ISI ... IX

DAFTAR TABEL ... XIII

DAFTAR LAMPIRAN ... XIV

ABTRAKSI ... XV

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 4


(11)

X

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4Pembatasan Istilah Dan Pengukuran Variabel ... 5

1.4.1 Pembatasan Istilah ... 5

1.4.2 Pengukuran Variabel ... 6

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Landasan Teori ... 9

... 2.2.1 Home Industri 9 2.2.2 Agroindustri ... 11

2.2.3 Kebijakan Agribisnis Perikanan ... 12

2.3 Konsep Nilai Tambah ... 13

2.4 Konsep Biaya ... 15

2.5 Kerangka Pemikiran ... 17

2.6 Hipotesis ... 18

BAB III: METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 19

3.2 Metode Pengambilan Responden ... 19


(12)

XI

3.4 Metode Analisis Data ... 20

3.5 Analisis Kuantitatif ... 20

BAB IV: GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Dan Keadaan Topografi ... 24

4.2 Keadaan Penduduk ... 25

4.3 Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pendidikan ... 26

4.4 Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pekerjaan ... 27

4.5 Sarana Tranportasi ... 29

4.6 Potensi Wisata ... 29

4.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 29

4.8 Daerah Pemasaran dan Tujuan Pemasaran Hasil Tangkap Laut ... 30

4.9 Jenis Ikan yang Dipasarkan ... 31

4.10 Keadaan di Sektor Perdagangan ... 32

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Profil Responden ... 33

5.1.1 Umur ... 33

5.1.2 Tingkat Pendidikan ... 34


(13)

XII

5.2 Kegiatan Pengolahan Pembuatan Tepung Ikan ... 36

5.3 Biaya Produksi ... 37

5.3.1 Biaya Tetap Atau Fixed Cost (FC) ... 38

5.3.1.1 Biaya Tetap Gedung Usaha ... 38

5.3.1.2 Biaya Tetap Peralatan ... 39

5.3.2 Biaya Variabel ... 40

5.4 Biaya Tenaga Kerja ... 43

5.5 Proses Pembuata Tepung Ikan dan Minyak Ikan ... 44

5.5.1 Bagan Alir Pembuatan Tepung Ikan dan Minyak Ikan ... 46

5.5.2 Keuntungan Pembuatan Tepung Ikan dan Minyak Ikan ... 46

5.6 Analisis Kuantitatif ... 47

5.6.1 Analisis Nilai Tambah ... 47

5.6.2 Analisis Biaya ... 50

5.6.3 Analisis Penerimaan ... 52

5.6.4 Analisis Efisiensi ... 55

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 56


(14)

XIII DAFTAR PUSTAKA


(15)

XIV

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 :Format Analisis Nilai Tambah ... 21

Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Umur ... 25

Tabel 4.2 : Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pendidikan ... 27

Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pekerjaan ... 28

Tabel 4.4 : Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 30

Tabel 4.5 : Pemasaran Ikan ... 31

Tabel 4.6 : Jenis IkanYang Dipasarkan... 32

Tabel 5.1 : Profil Responden Berdasarkan Umur ... 34

Tabel 5.2 : Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 35

Tabel 5.3 : Profil Responden Berdasarkan Tahun berdiri ... 36

Tabel 5.4 : Rata- Rata Penyusutan Biaya Tetap Gedung Usaha ... 39

Tabel 5.5 : Rata- Rata Penyusutan Biaya Tetap Peralatan ... 40

Tabel 5.6 : Rata- Rata Biaya Variabel ... 41

Tabel 5.7 : Rata- Rata Biaya Tenaga Kerja... 43

Tabel 5.8 : Rata- Rata Analisis Nilai Tambah ... 48

Tabel 5.9 : Rata- Rata Analisis Biaya ... 51

Tabel 5.10 : Rata- Rata Analisis Penerimaan ... 53


(16)

XV

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Biaya Penyusutan Gedung Usaha Lampiran 3 : Biaya Penyusutan Peralatan Lampiran 4 : Biaya Variabel

Lampiran 5 : Biaya Tenaga Kerja Lampiran 6 : Analisis Nilai Tambah Lampiran 7 : Analisis Biaya

Lampiran 8 : Analisis Penerimaan Lampiran 9 : Analisis Keuntungan Lampiran 10 : Analisis Efisiensi Lampiran 11 : Dokumentasi


(17)

XVI

ABTRAKSI

Nama : Ruslan Rosyadi, NIM : 04720020. ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN(Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali). Dibawah bimbingan : Ir. Harpowo, MP dan Ir. Istis Baroh, MP.

Negara Indonesia merupakan Negara maritim dan juga merupakan Negara kepulauan yang sangat kaya akan hasil laut baik yang berupa non hayati maupun hayati. tetapi sangat kurangnya pemampaatan hasil laut dan keterbatasan alat-alat tangkap, jadi kegiatan nelayan sangat terbatas didalam pemanfaatan hasil laut yang berdampak pada kemajuan dan ekonomi masyarakat nelayan purse seine. Dengan luas daerah yang cukup besar, Jembrana merupakan daerah penghasil tangkapan komoditas laut terbesar di Bali khususnya di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Kurangnya pengolahan dalam kegiatan nelayan purse seine, sehingga hasil yang diperoleh hanya sebatas penjualan ikan saja, maka dari sini muncul beberapa rumusan masalah, antara lain :1) Berapa besarnya nilai tambah yang dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan menjadi tepung ikan dan minyak ikan. 2) Berapa keuntungan yang diperoleh dengan pengolahan menjadi tepung ikan dan minyak ikan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan menjadi tepung ikan dan minyak ikan. 2) Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pengolahan menjadi tepung ikan dan miyak ikan. 3) Untuk mengetahui Analisis Evisiensi dari kegiatan yang dilakukan. Untuk metode penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan resonden sebanyak 22 orang. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer dan Data sekunder, yang digunakan untuk analisis kuantitatif dengan metode analisis data yang digunakan yaitu : a) Analisis Nilai Tambah. b) Analisis Biaya. c) Analisis Penerimaan. d) Analisis Keuntungan. e) Analisis Efisiensi dengan kriteria pengujian R / C ratio adalah sebagai berikut :1) R / C Ratio > 1, usaha dikatakan efisien dan menguntungkan. 2) R / C Ratio =1, usaha dikatakan tidak efisien dan tidak menguntungkan. 3)R / C Ratio < 1, usaha tidak dikatakan efisien dan merugikan.

Dari data yang diperoleh nilai tambah sebesar Rp 1.327,60 dengan ratio nilai tambah sebesar 54,69%. Dengan keuntungan yaitu Rp 1.061.455 per produksi, dalam setiap produksi, Dengan perolehan penerimaan rata – rata mencapai Rp 13.552.364,- diperoleh dari hasil produksi berupa tepung ikan dan minyak ikan rata – rata per satu kali produksi sebanyak 3.305 Kg untuk pendapatan hasil produksi tepung ikan dengan harga Rp 2.500 per Kg dan 2.644 Kg untuk pendapatan hasil produksi minyak ikan dengan harga Rp 2.000 per Kg, dengan harga bahan baku per Kg sebesar Rp 1.000). Sedangkan untuk analisis efisiensi atau R / C Ratio, produksi perebusan ikan ini sangat menguntungkan karena nilai yang diperoleh sebesar 1,07.


(18)

XVII

ABSTRACTION

Name : Ruslan Rosyadi, NIM : 04720020. ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN(Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali). Controlled guide : Ir. Harpowo, MP dan Ir. Istis Baroh, MP.

Indonesia country is maritime country and also will be archipelagic country very rich marine product including non biological also biological. but very undercommunication pemampaatan marine product and tools limitedness catches, so fisherman activity very limited insides marine product utilization that affect in progress and fisherman society economy purse seine. broadly region big enough, jembrana be biggest sea commodities capture producer region at balinese especially at village cupel, country district, regency jembrana, balinese. processing undercommunication in fisherman activity purse seine, so that result that got only limit of fish sale, so from here appear several problem formulations, among others: 1) what is magnitude added value that with do processing be fish meal and codliver oil. 2) what does profit that got with processing be fish meal and codliver oil.

Aim that want achieved: 1) to detect added value magnitude that obtainable with do processing be fish meal and codliver oil. 2) to detect profit that got with do processing is fish meal and miyak fish. 3) to detect analysis evisiensi from activity that done. for watchfulness method is done according to expressly (purposive) with resonden as much as 22 person. data taking method that used in this watchfulness primary data and secondary data, used for quantitative analysis with data analysis method that is use that is: a) added value analysis. b) cost analysis. c) acceptance analysis. d) profit analysis. e) efficiency analysis with testing criteria r / c ratio: 1) r / c ratio > 1, effort is said efficient and beneficial. 2) r / c ratio =1, effort is said inefficient and doesn't beneficial. 3)r / c ratio < 1, effort is not said efficient and harm.

From data that got added value as big as rp 1.327,60 with ratio added value as big as 54,69%. with profit that is rp 1.061.455 per production, in every production, with flat acceptance result - flat achieves rp 13.552.364, - got from production result shaped fish meal and flat codliver oil - flat per once production as much as 3.305 kg for fish meal production result income at the price of rp 2.500 per kg and 2.644 kg for codliver oil production result income at the price of rp 2.000 per kg, at the price of basic commodity per kg as big as rp 1.000). while for efficiency analysis or r / c ratio, this fish poaching production is very beneficials because value that got as big as 1,07.


(19)

58

DAFTAR PUSTAKA

Alimudini. (2009). “Pengelolaan sumber daya perikanan tangkap”. (online), (www.damandiri.or.id, diakses 05 november 2009).

Arifin, Bustanul.(2004). “Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia”. Jakarta. Penerbit Buku Kompas.

Arsyad, Lincoln. 1991. “Ekonomi Mikro”.Yogyakarta : BPFE.

Departemen Pertanian.(2002). “Grand Strategi Pengembangan Agroindustri

(Industri Pengolahan Hasil Pertanian)”. Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian.

JEMBRANA, PEMKAB. 2007. “Pemerintah kabupaten Jembrana ”. (Online)

(http://www.jembranakab.go.id, diakses 29 september 2009).

Nita. 2007. “Meningkatkan Nilai Tambah Ikan Lewat Pengolahan dan Pengawetan” . Direktoral Jenderal Industri Kecil Dan Menengah Departemen Perindustrian, (Online), (http://ikm.depperin.go.id, diakses 17 Oktober 2009).

Nuraini, Ida. 2001.”Pengantar Ekonomi Mikro”. UMM pres. Malang

PORTAL, RI. 2009. “ Indonesia Targetkan Ekspor Ikan Empat Juta Ton”. Departeman Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, (Online), (http://www.mediaindonesia.com, diakses 08 Oktober 2009).

Sudiyono, A. 2002. “Pemasaran pertanian”. Malang : UMM Press.

Soekartawi, 1993. “Agribisnis Teori dan Aplikasi”. Jakarta : PT. Raja Gravindo persada.

Supriyono. 1983. “Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya, dan Penentuan Harga

Pokok”. Yogyakarta :BPFE.

Tabatah, Agus (2009). “Analisis Nilai Tambah Komoditas Kelapa”. (online), (agustantobasmariip@yahoo.com, diakses 05 november 2009).

Tambunan, T. 1999. “Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia”. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya.


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masyarakat Indonesia pada umumnya yang tergolong miskin secara garis besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal di pesisir pantai dan mereka yang bertempat tinggal di pedalaman. Penduduk yang tinggal di pesisir pantai memiliki ciri-ciri agraris. Hal ini terjadi karena masyarakat yang tinggal di pedalaman pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam, sedangkan pada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan meskipun tidak menutup kemungkinan ada yang bermata pencaharian lain.

Indonesia merupakan daerah kepulaan yang cukup besar dengan garis pantai pencapai kurang lebih 81.000 km, dan luas lautnya mencapai 5.8 juta km, yang perairannya lebih luas dari daratan. Kondisi historis wilayah Indonesia yang banyak dikelilingi oleh berbagai pulau, baik kecil maupun besar, maka hal ini menempatkan bangsa Indonesia pada potensi alam yang berlimpah. Hal tersebut dapat dilihat pada masyarakat kepulauan (pinggir pantai), yang mayoritas masyarakatnya bergantung pada sumber daya laut sebagai sumber penghasilan, maka demikian juga dengan segala bentuk aktivitas yang menyangkut kebutuhan hidupnya bergantung pada hasil kekayaan laut, yang hal ini menjadi dasar dalam memenuhi ekonominya. Nelayan adalah merupakan sumber penghasilan utama dalam memenuhi kebutuhannya, pekerjaan mencari ikan itu merupakan suatu


(21)

2

mata pencaharian hidup yang memanfaatkan sumber daya alam untuk keperluan hidupnya.

Pada masyarakat sekitar pantai, perahu purse seine merupakan salah satu dari puluhan jenis kapal penangkap ikan yang digunakan sebagai alat mencari ikan sebagai mata pencaharian penduduk sekitar pantai. Penangkapan ikan yang menggunakan jenis kapal ini tergolong nelayan tradisional karena masih menggunakan tenaga manusia sebagai alat bekerja di dalamnya atau sering dikenal sebagai ABK (Anak Buah Kapal). Hasil tangkapan ini biasanya dijual langsung di pelelangan ikan yang kemudian diolah oleh pabrik menjadi barang jenis lain seperti pengalengan ikan, tepung ikan, minyak ikan, kemudian dikirim ke distributor – distributor untuk dipasarkan ke berbagai daerah hingga mancanegara.

Hasil tangkapan yang di peroleh oleh nelayan purse seine beraneka ragam jenis ikan, namun yang sering di peroleh merupakan ikan yang berjenis lemuru karena ikan berjenis ini merupakan ikan yang sangat menguntugkan karena memiliki lemak atau minyak yang cukup banyak, jika diolah dengan cara direbus akan mendapatkan dua keuntungan yang pertama berupa tepung ikan yang akan diolah menjadi pakan ternak dan hasil yang kedua mendapatkan minyak ikan yang dapat digunakan menjadi bahan-bahan kosmetik kecantikan. Harga tepung ikan di pasaran cukup tinggi walau pembuatan tepung ikan tidak terpatok hanya satu jenis ikan lemuru saja melainkan beraneka macam jenis ikan. Dalam perkembangannya para nelayan hanya melakukan tindakan penangkapan dan penjualan sehingga hasil yang didapatkan langsung dijual ke pabrik – pabrik dengan cara dilelang, Sedangkan hasil yang diperoleh dengan cara pengolahan kembali dapat memiliki


(22)

3

nilai tambah yang lebih besar namun dikarenakan kekurangan modal dari para nelayan, maka pabrik – pabrik yang melakukan pengolahan kembali menjadi barang siap pakai.

Daerah Jembrana tepatnya di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Merupakan daerah penghasil ikan terbesar di daerah Propinsi Bali, karena karakteristik daerah yang kurang mempunyai daerah tujuan wisata, dimana Jembrana merupakan kawasan yang kurang mempunyai keindahan alam sebagai daerah wiasata, sehingga masyarakatnya banyak yang melakukan kegiatan sebagai nelayan. Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah Laut kurang lebih 604,24 Km2 merupakan penghasil ikan laut terbesar di Propinsi Bali, pantai yang terbentang di bagian selatan Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan sampai ke wilayah paling barat Kabupaten Jembrana yaitu Gilimanuk. Penduduk yang menetap disepanjang pantai ini mengandalkan mata pencaharian sebagai Nelayan, baik tradisional atau semi modern. Dengan Potensi lestari Sumber Daya Perikanan Laut di perairan Bali Barat atau Jembrana 44.947 ton per tahun (Pemkab jembrana) .

Menurut data lembaga, Indonesia merupakan daerah kepulauan yang cukup besar namun hasil laut yang diperoleh masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan Thailand yang mempunyai perolehan pendapatan hasil laut mencapai 5.6 miliar dollar AS. Norwegia yang memiliki luas laut yang jauh lebih kecil di banding Indonesia bisa meraup nilai ekspor 2 miliar As pertahunnya. Menurut Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia sudah menargetkan ekspor 4 juta ton ikan dengan nilai 2,8 miliar dolar AS,


(23)

4

1.2Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas, Negara Indonesia merupakan Negara maritim dan juga merupakan Negara kepulauan yang sangat kaya akan hasil laut baik yang berupa non hayati maupun hayati, tetapi sangat kurangnya pemanfaatan hasil laut dan keterbatasan alat-alat tangkap, jadi kegiatan nelayan sangat terbatas di dalam pemanfaatan hasil laut yang berdampak pada kemajuan dan ekonomi masyarakat nelayan purse seine. Dengan luas daerah yang cukup besar, Jembrana merupakan daerah penghasil tangkapan komoditas laut terbesar di Bali khususnya di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Kurangnya pengolahan dalam kegiatan nelayan purse seine, sehingga hasil yang diperoleh hanya sebatas penjualan ikan saja, maka dari sini muncul beberapa rumusan masalah, antara lain :

1. Berapa nilai tambah yang dapat diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan minyak ikan.

2. Berapa keuntungan yang diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan minyak ikan.

1.3Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah secara spesifik tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan minyak ikan


(24)

5

2. Untuk menganalisis keuntungan yang diperoleh dengan melakukan

pengolahan menjadi bahan baku tepung ikan dan minyak ikan. 3. Untuk menganalisis efisiensi dari kegiatan yang dilakukan.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Bagi nelayan purse seine

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk nelayan purse seine untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam beraktifitas selain menangkap ikan.

2. Bagi pihak lain

Untuk pembendaharaan perpustakaan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk penelitian berikutnya.

3. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dengan melakukan pengolahan, mana yang lebih menguntungkan dijual langsung atau yang telah melakukan pengolahan kembali.

1.4 Pembatasan Istilah Dan Pengukuran Variabel 1.4.1 Pembatasan Istilah

Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan istilah agar lebih mudah memahaminya. Batasan istilah itu terdiri dari :

1. Minyak ikan : hasil yang diperoleh dari kegiatan perebusan ikan lemuru yang dapat dijual dan dijadikan sebagai bahan baku kosmetik kencantikan.

2. Tepung ikan : hasil yang diperoleh dari perebusan ikan lemuru yaitu sisa yang diperoleh yang berupa daging kering, setelah dilakukan


(25)

6

pengepresan ( penekanan terhadap daging ikan ) yang setelah kering dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak.

3. Ikan sortiran : yaitu ikan ini dipakai karena sudah tidak segar lagi, ikan yang digunakan untuk perebusan merupakan ikan yang sudah tidak layak untuk dijadikan sarden kaleng, karena harga yang ditawarkan juga lebih murah. Sehingga hasil yang diperoleh juga semakin besar.

4. Pengusaha perebusan ikan : orang yang melakukan kegiatan pengolahan

ikan, sehingga diperoleh tepung ikan dan minyak ikan.

5. Terang bulan : adalah istilah tidak adanya ikan sehingga pengusaha perebusan ikan akan libur bekerja dalam proses produksi karena nelayan penagkap ikan juga tidak bekerja dalam menagkap ikan.

6. Alat press : yaitu alat berupa semen yang mempunyai berat ± 20 kg, yang digunakan untuk, menekan ikan yang sudah direbus agar mengeluarkan minyak dan lebih cepat kering waktu dijemur.

1.4.2 Pengukuran Variabel

1. Pendapatan : hasil yang diperoleh dari pengurangan antara biaya produksi dengan hasil produksi yang diperoleh.

2. Biaya produksi : merupakan biaya yang dikeluarkan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti biaya variable (biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya lain-lain) dan biaya tetap (biaya penyusutan peralatan, biaya penyusutan gedung)

3. Pengolahan : yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang berbeda dari hasil sebenarnya dan mempunyai nilai ekonomis yang lebih besar.


(26)

7

4. Pengepresan : penekanan pada ikan lemuru yang telah direbus sehingga lebih lmudah dalam mengambil minyak dan pengeringan lebih cepat


(1)

mata pencaharian hidup yang memanfaatkan sumber daya alam untuk keperluan hidupnya.

Pada masyarakat sekitar pantai, perahu purse seine merupakan salah satu dari puluhan jenis kapal penangkap ikan yang digunakan sebagai alat mencari ikan sebagai mata pencaharian penduduk sekitar pantai. Penangkapan ikan yang menggunakan jenis kapal ini tergolong nelayan tradisional karena masih menggunakan tenaga manusia sebagai alat bekerja di dalamnya atau sering dikenal sebagai ABK (Anak Buah Kapal). Hasil tangkapan ini biasanya dijual langsung di pelelangan ikan yang kemudian diolah oleh pabrik menjadi barang jenis lain seperti pengalengan ikan, tepung ikan, minyak ikan, kemudian dikirim ke distributor – distributor untuk dipasarkan ke berbagai daerah hingga mancanegara.

Hasil tangkapan yang di peroleh oleh nelayan purse seine beraneka ragam jenis ikan, namun yang sering di peroleh merupakan ikan yang berjenis lemuru karena ikan berjenis ini merupakan ikan yang sangat menguntugkan karena memiliki lemak atau minyak yang cukup banyak, jika diolah dengan cara direbus akan mendapatkan dua keuntungan yang pertama berupa tepung ikan yang akan diolah menjadi pakan ternak dan hasil yang kedua mendapatkan minyak ikan yang dapat digunakan menjadi bahan-bahan kosmetik kecantikan. Harga tepung ikan di pasaran cukup tinggi walau pembuatan tepung ikan tidak terpatok hanya satu jenis ikan lemuru saja melainkan beraneka macam jenis ikan. Dalam perkembangannya para nelayan hanya melakukan tindakan penangkapan dan penjualan sehingga hasil yang didapatkan langsung dijual ke pabrik – pabrik dengan cara dilelang, Sedangkan hasil yang diperoleh dengan cara pengolahan kembali dapat memiliki


(2)

nilai tambah yang lebih besar namun dikarenakan kekurangan modal dari para nelayan, maka pabrik – pabrik yang melakukan pengolahan kembali menjadi barang siap pakai.

Daerah Jembrana tepatnya di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Merupakan daerah penghasil ikan terbesar di daerah Propinsi Bali, karena karakteristik daerah yang kurang mempunyai daerah tujuan wisata, dimana Jembrana merupakan kawasan yang kurang mempunyai keindahan alam sebagai daerah wiasata, sehingga masyarakatnya banyak yang melakukan kegiatan sebagai nelayan. Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah Laut kurang lebih 604,24 Km2 merupakan penghasil ikan laut terbesar di Propinsi Bali, pantai yang terbentang di bagian selatan Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan sampai ke wilayah paling barat Kabupaten Jembrana yaitu Gilimanuk. Penduduk yang menetap disepanjang pantai ini mengandalkan mata pencaharian sebagai Nelayan, baik tradisional atau semi modern. Dengan Potensi lestari Sumber Daya Perikanan Laut di perairan Bali Barat atau Jembrana 44.947 ton per tahun (Pemkab jembrana) .

Menurut data lembaga, Indonesia merupakan daerah kepulauan yang cukup besar namun hasil laut yang diperoleh masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan Thailand yang mempunyai perolehan pendapatan hasil laut mencapai 5.6 miliar dollar AS. Norwegia yang memiliki luas laut yang jauh lebih kecil di banding Indonesia bisa meraup nilai ekspor 2 miliar As pertahunnya. Menurut Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia sudah menargetkan ekspor 4 juta ton ikan dengan nilai 2,8 miliar dolar AS,


(3)

1.2Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas, Negara Indonesia merupakan Negara maritim dan juga merupakan Negara kepulauan yang sangat kaya akan hasil laut baik yang berupa non hayati maupun hayati, tetapi sangat kurangnya pemanfaatan hasil laut dan keterbatasan alat-alat tangkap, jadi kegiatan nelayan sangat terbatas di dalam pemanfaatan hasil laut yang berdampak pada kemajuan dan ekonomi masyarakat nelayan purse seine. Dengan luas daerah yang cukup besar, Jembrana merupakan daerah penghasil tangkapan komoditas laut terbesar di Bali khususnya di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Kurangnya pengolahan dalam kegiatan nelayan purse seine, sehingga hasil yang diperoleh hanya sebatas penjualan ikan saja, maka dari sini muncul beberapa rumusan masalah, antara lain :

1. Berapa nilai tambah yang dapat diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan minyak ikan.

2. Berapa keuntungan yang diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan minyak ikan.

1.3Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah secara spesifik tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan minyak ikan


(4)

2. Untuk menganalisis keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pengolahan menjadi bahan baku tepung ikan dan minyak ikan.

3. Untuk menganalisis efisiensi dari kegiatan yang dilakukan.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Bagi nelayan purse seine

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk nelayan purse seine untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam beraktifitas selain menangkap ikan.

2. Bagi pihak lain

Untuk pembendaharaan perpustakaan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk penelitian berikutnya.

3. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dengan melakukan pengolahan, mana yang lebih menguntungkan dijual langsung atau yang telah melakukan pengolahan kembali.

1.4 Pembatasan Istilah Dan Pengukuran Variabel

1.4.1 Pembatasan Istilah

Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan istilah agar lebih mudah memahaminya. Batasan istilah itu terdiri dari :

1. Minyak ikan : hasil yang diperoleh dari kegiatan perebusan ikan lemuru yang dapat dijual dan dijadikan sebagai bahan baku kosmetik kencantikan.

2. Tepung ikan : hasil yang diperoleh dari perebusan ikan lemuru yaitu sisa yang diperoleh yang berupa daging kering, setelah dilakukan


(5)

pengepresan ( penekanan terhadap daging ikan ) yang setelah kering dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak.

3. Ikan sortiran : yaitu ikan ini dipakai karena sudah tidak segar lagi, ikan yang digunakan untuk perebusan merupakan ikan yang sudah tidak layak untuk dijadikan sarden kaleng, karena harga yang ditawarkan juga lebih murah. Sehingga hasil yang diperoleh juga semakin besar.

4. Pengusaha perebusan ikan : orang yang melakukan kegiatan pengolahan ikan, sehingga diperoleh tepung ikan dan minyak ikan.

5. Terang bulan : adalah istilah tidak adanya ikan sehingga pengusaha perebusan ikan akan libur bekerja dalam proses produksi karena nelayan penagkap ikan juga tidak bekerja dalam menagkap ikan.

6. Alat press : yaitu alat berupa semen yang mempunyai berat ± 20 kg, yang digunakan untuk, menekan ikan yang sudah direbus agar mengeluarkan minyak dan lebih cepat kering waktu dijemur.

1.4.2 Pengukuran Variabel

1. Pendapatan : hasil yang diperoleh dari pengurangan antara biaya produksi dengan hasil produksi yang diperoleh.

2. Biaya produksi : merupakan biaya yang dikeluarkan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti biaya variable (biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya lain-lain) dan biaya tetap (biaya penyusutan peralatan, biaya penyusutan gedung)

3. Pengolahan : yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang berbeda dari hasil sebenarnya dan mempunyai nilai ekonomis yang lebih besar.


(6)

4. Pengepresan : penekanan pada ikan lemuru yang telah direbus sehingga lebih lmudah dalam mengambil minyak dan pengeringan lebih cepat


Dokumen yang terkait

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila (Studi Kasus: Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

2 71 104

Strategi Pemasaran Ikan Nila Hasil Budidaya Keramba Jaring Apung (Floating Net) (Studi Kasus : Desa Tongging Dan Desa Sibolangit Kecamatan Merek, Kabupaten Karo)

28 234 101

Analisis Perbedaan Usaha Penangkapan Ikan Menggunakan Perahu Motor Dan Perahu Tanpa Motor di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus: Desa Pesisir, Kec. Tanjung Beringin)

5 86 58

Analisis Perbandingan Pemasaran Ikan Melalui Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Dengan Sistempemasaran Tradisional (Studi Kasus : Desa Pantai Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

9 88 109

Sistem Usaha Tani Mina Padi Ikan Mas Studi Kasus Di Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun

0 43 109

ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (studi Kasus pada Masyarakat Desa. Cupel, Kecamatan, Negara, Kabupaten Jembrana, Bali)

1 19 2

ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (studi Kasus pada Masyarakat Desa. Cupel, Kecamatan. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali)

0 21 2

ANALISIS AKTIVITAS DAN PENDAPATAN NELAYAN TANGKAP PURSE SEINE (Studi pada Masyarakat Nelayan purse seine Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana Bali)

0 5 3

Analisis Nilai Tambah Usaha Olahan Ikan (Kasus pada Kelompok Pengolah dan Pemasar Dwi Tunggal di Banjar Penganggahan, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan).

0 0 14

CPUE Ikan Lemuru di Selat Bali

0 0 9