FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL (Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara penghasil tanaman obat yang cukup

potensial. Salah satu tumbuhan yang telah dikenal luas diseluruh dunia sebagai obat
adalah pegagan. Pegagan atau dalam bahasa latinnya disebut Centella asiatica (L)
merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang
tahun. Pegagan memiliki daerah penyebaran yang sangat luas, terutama di daerah
tropis dan subtropis. Pegagan tumbuh liar di padang rumput, tepi selokan, sawah, atau
ditanam sebagai penutup tanah diperkebunan dan diperkarangan sebagai tanaman
sayur. Pegagan berasal dari Asia tropic, menyukai tanah agak lembab, cukup sinar
matahari, atau agak terlindung, dapat ditemukan didaerah dataran rendah sampai
daerah dengan ketinggian 2.500 m dpl (Dalimartha, 2000).
Diberbagai negara, pegagan sudah secara turun menurun digunakan sebagai
obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Dibeberapa daerah di India, penduduk
sangat senang membuat serbuk dari pegagan yang sudah dikeringkan. Serbuk itu
kemudian diseduh dalam air mendidih dan dicampur susu. Khasiatnya adalah

mempertajam ingatan, menyehatkan badan, dan membuat awet muda. Disana, daun
pegagan dianggap memiliki nilai spiritual yang tinggi dibandingkan dengan simplisia
lainnya. Para ahli ayurveda atau ahli spiritual di India kuno meyakini bahwa pegagan
yang disebut brahmi dapat membangkitkan pusat tenaga dalam yang terdapat di
bagian kepala dan dapat menyeimbangkan kemampuan kerja otak kiri dan otak kanan
(Winarto & Subakti, 2008).
Pegagan merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat.
Seluruh bagian pegagan dapat digunakan sebagai herbal. Dalam keadaan segar,
umumnya pegagan dikonsumsi sebagai lalap atau direbus, lalu diminum airnya
(Permadi, 2008). Tanaman pegagan sering kali dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti
wasir, demam, pembengkakan hati atau lever, bisul, darah tinggi, penambah daya
ingat (Muslisah, 1995), anti inveks, diuretikum, anti lepra, anti sifilis (Brury, 2005).
Pegagan juga memiliki kandungan senyawa Terpenoid khususnya triterpenoid
seperti asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside,
brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin,
1

2
vellarine, tannin, serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium,

dan besi (Agoes, 2010).
Asiatikoside mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan.
Dr Nurliana Bermawie, periset di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik,
menyebutkan bahwa sifat asiatikosida yang terdapat dalam pegagan juga membantu
kelancaran sirkulasi oksigen dan nutrisi serta melindungi kerusakan sel-sel otak. Otak
sangat sensitif terhadap kerusakan oksidatif oleh radikal bebas karena kandungan
asam lemak yang mudah teroksidasi sangat tinggi (Redaksi Trubus, 2010).
Teh yang dibuat dari pegagan segar berkhasiat meningkatkan nafsu makan,
penyegar badan, penenang, meredakan demam, menghentikan batuk kering,
mengeluarkan cacing dari usus, dan menghentikan mimisan (Dalimartha, 2000).
Pegagan biasanya digunakan dengan cara diseduh menjadi teh herbal. Cara ini
dirasa kurang praktis, karena itu dikembangkan sebuah upaya untuk mendapatkan
manfaat dari pegagan ini dengan cara yang lebih praktis, nyaman dan menarik, yaitu
dengan cara mengolahnya menjadi tablet hisap.
Tablet hisap merupakan suatu sediaan padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat
tablet melarut dan hancur perlahan dalam mulut (Mendes & Bhargava, 2007).
Dalam pembuatan tablet hisap ekstrak pegagan dibutuhkan bahan-bahan
tambahan yang umumnya disebut eksipien seperti pengisi, pengikat, lubrikan, perasa
dan zat pewarna. Pengisi tablet hisap dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gula

dan non gula. Contoh dari pengisi jenis gula ini yaitu laktosa, dektrosa, dan sukrosa,
sedangkan pengisi non gula contohnya manitol, sorbitol, polietilen glikol 4000 dan
6000 (Peter, 1980).
Tablet hisap biasanya diformulasikan dengan diameter yang besar (> 12,5
mm), permukaan datar, dan beratnya > 700 mg, dan kekerasan yang tinggi yaitu lebih
dari 15 kp (Mendes & Bhargava, 2007). Tablet hisap ini dibuat dengan menggunakan
metode granulasi basah. Metode ini biasanya digunakan untuk bahan obat dengan
dosis yang besar, sifat alir jelek, kompresibilitasnya jelek, bahan obat yang tahan
pemanasan, dan bahan obat dengan dosis kecil yang larut air. Metode granulasi basah
sering digunakan karena dapat memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas,
meningkatkan kohesivitas serbuk dengan penambahan pengikat dan mencegah
segregasi dari komponen casmpuran serbuk yang homogen selama proses,
pemindahan, dan penanganan (Sheth et al, 1980)

3
Manitol digunakan sebagai basis atau pengisi karena mempunyai rasa
menyenangkan, sedikit manis, halus, dan dingin (Siregar, 2010). Manitol mengandung
kelembaban kurang dari 0.3% dan nonhigroskopik. Karakteristik aliran dan
kompresinya baik, inert dan tahan terhadap perubahan warna (Peter, 1980).
Pada formulasi tablet hisap ekstrak pegagan ini digunakan pengikat PVP

(Polivinilpirolidon) yang merupakan pengikat polimer serbaguna. Granulasi yang
menggunakan sistem PVP-alkohol dapat diproses dengan baik, cepat kering, dan sifat
kempa sangat baik. Walaupun PVP sedikit higroskopis, tablet yang dibuat dengan
PVP biasanya tidak menjadi keras seiring dengan bertambahnya waktu (Siregar,
2010).
Penggunaan PVP dalam formulasi tablet dalam konsentrasi 0,5% - 5% (Rowe
dkk, 2006; Wade & Weller, 1994). Sedangkan literatur lain menyebutkan, PVP
digunakan dalam konsentrasi 3% - 15% (Siregar, 2010). Pada penelitian ini digunakan
PVP K-30 dengan beberapa kadar yaitu 1%, 2%, dan 3% dari bobot tablet dan
menggunakan formula 0% PVP K-30 sebagai kontrol. Konsentrasi bahan pengikat
berbanding lurus terhadap kekerasan dan waktu melarut tablet dan berbanding terbalik
dengan kerapuhan tablet hisap, semakin tinggi kadar bahan pengikat, maka akan
semakin mengingkatkan kekerasan tablet, mengurangi kerapuhan tablet, dan
memperpanjang waktu melarut tablet tersebut.

1.2

Rumusan Masalah

1.2.1


Bagaimanakah pengaruh kadar bahan pengikat PVP K-30 terhadap kekerasan,
kerapuhan, dan waktu melarut tablet hisap ekstrak pegagan yang dibuat secara
granulasi basah

1.2.2

Berapa kadar optimal PVP K-30 untuk menghasilkan tablet hisap dengan
kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut sesuai syarat

1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi bahan

pengikat PVP K-30 terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak pegagan dan untuk
mengetahui kadar optimal untuk dapat menghasilkan tablet hisap dengan mutu fisik
yang memenuhi syarat meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet.

4

1.4

Hipotesis
Konsentrasi bahan pengikat berbanding lurus terhadap kekerasan dan waktu

melarut tablet dan berbanding terbalik dengan kerapuhan tablet hisap. Semakin tinggi
kadar bahan pengikat, maka akan semakin mengingkatkan kekerasan tablet,
mengurangi kerapuhan tablet, dan memperpanjang waktu melarut tablet tersebut.

1.5

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi

tentang pengaruh konsentrasi kadar pengikat PVP K-30 dalam formulasi tablet hisap
ekstrak pegagan untuk menghasilkan tablet yang memenuhi ketentuan.

SKRIPSI
FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK

PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN BASIS
MANITOL
(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap
Mutu Fisik Tablet)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

Lembar Pengesahan
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L.)
DENGAN BASIS MANITOL
(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi
pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

2011

Oleh
FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS
NIM : 07040009
Disetujui Oleh :
Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Achmad Inoni, Apt

Drs. Bambang Widjaja, Apt., M.Si

ii

Lembar Pengujian

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN
(Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL

(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik
Tablet)

SKRIPSI
Telah di uji dan dipertahankan didepan tim penguji
Pada tanggal 25 Juli 2011

Oleh

FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS
NIM : 07040009
Tim Penguji
Penguji I

Penguji II

Drs. Achmad Inoni, Apt.

Drs. Bambang Widjaja, Apt., M.Si


Penguji III

Penguji IV

Dra. Uswatun Chasanah, Apt.
NIP : 114.0704.00448

Dian Ermawati S.Farm., Apt.
NIP : 112.0907.0481

iii

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat,
hdayah dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaikbaiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “Formulasi Tablet Hisap
Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) Dengan Basis Manitol (Pengaruh
Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)” ini, perkenankanlah
saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.


Drs. H. Achmad Inoni, Apt., sebagai Pembimbing I dan Drs. Bambang
Widjaja, Apt., M.Si., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran, membimbing, dan memberi dorongan moral maupun
materi kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2.

Dra. Uswatun Chasanah, Apt., dan Dian Ernawati S.Farm., Apt., sebagai
Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang
membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Tri
Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat., atas kesempatan yang diberikan
untuk mengikuti program sarjana.

4.

Ketua Program Studi Farmasi, Hidajah Rahmawati S.Si., Apt., Sp.FRS.,
yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, nasihat dan
semangat untuk lebih baik dalam menuntut ilmu.

5.

Sovia Aprina B. S.Farm., Apt., sebagai dosen Wali yang telah memberikan
bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6.

Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Unversitas Muhammadiyah
Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga
saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

7.

Para laboran Laboratorium yang telah memberikan bantuan dan arahan.

8.

Keluargaku, kedua orang tuaku tercinta Drs. Basirun R. MM., dan
M.Setyowati,

S.Pd.,

M.Pd.,

dan

saudara-saudaraku

yang

selalu

mendukung segala sesuatu yang saya lakukan dan selalu memberikan

iv

semangat, nasehat, dorongan, bantuan materi, dan doa sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9.

Teman-teman skipsi Tablet hisap : Tika, Ana, Cita, Ucik atas semangat,
saran, masukan, dan kerjasamanya hingga skripsi ini selesai.

10.

Teman-teman terbaikku selama 4 tahun di farmasi Lia, Diah, Tika, Rosa,
Lisa, Chessa, Nilam, Ina, Mbak Dian, dan semua yang tak bisa disebutkan
satu persatu, terimakasih telah menjadi teman-teman terbaik.

11.

Teman-teman Farmasi Angakatan 2007 atas kerja sama, kekompakan, dan
kenangan yang diberikan.

12.

Teman-teman KKN-T Kelompok 30 Tahun 2011, desa sempol, pagak, atas
semangat, dorongan, dan bantuan doanya.

13.

Teman terbaikku Yuri, Silvi, dan Feni atas dukungan semangat dan
terimakasih selama ini sudah menjadi sahabat terbaik yang selalu ada saat
suka maupun duka.

14.

Teman-teman terbaikku dari SD, SMP, SMA yang selalu memberikan
dukungan dari dulu hingga sekarang.

15.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas
bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan kebaikan kepada Bapak, Ibu,

dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian dan memberikan
manfaat pada kita semua. Amin.
Malang, 20 Juli 2011
Penyusun

Fariza Noor Laily Widyaningtyas

v

RINGKASAN

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN
(Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL
(Pengaruh Kadar Pengikat PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet)

FARIZA NOOR LAILY WIDYANINGTYAS

Pegagan merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak
manfaat. Seluruh bagian pegagan dapat digunakan sebagai obat. Pegagan
memiliki kandungan senyawa Terpenoid khususnya triterpenoid seperti
asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic
acid, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin,
vellarine, tannin, serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium,
kalsium, dan besi. Asiatikoside mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan
kewaspadaan.
Pegagan biasanya digunakan dengan cara diseduh menjadi teh herbal.
Tetapi cara ini dirasa kurang praktis, karena itu dikembangkan sebuah upaya
untuk mendapatkan manfaat dari pegagan ini dengan cara yang lebih praktis,
nyaman dan menarik, yaitu dengan cara mengolahnya menjadi tablet hisap.
Tablet hisap diformulasikan dengan pengikat PVP K-30 karena sebagai bahan
pengikat PVP memiliki keuntungan dapat menghasilkan granul dengan sifat alir
yang baik, sudut diam minimum, menghasilkan fines lebih sedikit dan daya
kompaktibilitas lebih baik. Penelitian dilakukan dengan membandingkan
konsentrasi pengikat F1 0%, F2 1%, F3 2%, dan F4 3% terhadap mutu fisik tablet
hisap.
Komposisi bahan aktif yang ditambahkan dibuat sama untuk setiap
tabletnya, yaitu 100 mg ekstrak pegagan, 1100 mg manitol, 24 tetes pewarna
makanan, 12,37 mg Mg stearat, dan 24,75 mg talk, kecuali bahan pengikat PVP
K-30. Pada formula 1 yang digunakan sebagai kontrol tidak dimasukkan bahan
pengikat, pada formula 2 di tambahkan 12,5 mg PVP K-30, pada formula 3 di
tambahkan 25,24 mg PVP K-30, pada formula 4 di tambahkan 38,25 mg PVP K30.

vi

Proses pembuatan tablet hisap dimulai dari mencampurkan ekstrak,
manitol, pewarna, dan pengikat dalam mortir ad homogen dan kalis, diayak, dan
dioven selama 4 jam. Kemudian dilanjutkan dengan uji mutu fisik granul yang
meliputi moisture content, distribusi ukuran partikel, sifat alir, dan sudut diam.
Hasil penelitian mutu fisik granul menunjukkan bahwa granul memiliki
kandungan lengas yang cukup kecuali formula 1, uji sudut diam dan persen fines
untuk semua formula telah memenuhi persyaratan, sedangkan untuk uji kecepatan
alir belum memenuhi persyaratan.
Setelah itu, tablet dicetak dengan mengunakan hidrolic press dengan
tekanan 1 ton dan dilanjutkan dengan uji mutu fisik tablet yang meliputi
kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet. Dari hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa formula 2, 3, dan 4 memenuhi persyaratan kekerasan tablet
hisap yaitu > 15 kp. Pada uji kerapuhan tablet untuk semua formula memenuhi
persyaratan yang ditentukan yaitu kurang dari 1%. Pada uji waktu melarut tablet
untuk semua formula juga telah memenuhi syarat waktu melarut yaitu kurang dari
30 menit. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar pengikat
PVP K-30 memberikan pengaruh terhadap meningkatnya kekerasan tablet,
menurunnya kerapuhan tablet, dan waktu melarut semakin panjang.
Dari hasil pengujian mutu fisik tablet hisap tersebut kemudian dilakukan
analisa statistik dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan metode One Way Anova
pada batas kepercayaan α = 0,05. Hasil pemeriksaan kekerasan, kerapuhan, dan
waktu melarut tablet menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada keempat
formula. Dengan menggunakan metode analisis lanjut didapatkan bahwa
peningkatan kadar pengikat PVP K-30 0%, 1%, 2%, dan 3% memberikan
pengaruh pada peningkatan kekerasan tablet hisap, dan memberikan pengaruh
pada penurunan kerapuhan tablet hisap, tetapi tidak memberikan pengaruh
terhadap peningkatan waktu melarut tablet hisap.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar pengikat
PVP K-30 0%, 1%, 2%, dan 3% dapat meningkatkan kekerasan dan menurunkan
kerapuhan, tetapi tidak berpengaruh terhadap waktu melarut tablet hisap ekstrak
pegagan. Penggunaan pengikat PVP K-30 dengan kadar 2% pada tablet hisap
ekstrak pegagan merupakan kadar optimal karena telah dapat memenuhi
persyaratan kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet hisap.

vii

ABSTRACT

LOZENGES FORMULATION OF PEGAGAN’S EXTRACT
(Centella asiatica L.) WITH MANNITOL BASE
(Effect of PVP K-30 Concentration on Physical Quality of Lozenges)

The purpose of this study was determining the effect of PVP K-30
concentration as tablet binder on physical performance of pegagan extract
lozenges. The lozenges were prepared by wet granulation method with difference
concentration of PVP K-30 (1%, 2%, and 3%). The granules were compressed
with hydraulic press at 1 ton pressure. Physically quality test of pegagan extract
lozenges had been evaluated, including hardness, friability, and dissolving time.
The result show that hardness of pegagan extract lozenges were enhanced by
increasing PVP K-30 concentration and the friability was reduced by increasing
PVP K-30 concentration, but the dissolving time not enhanced by increasing PVP
K-30 concentration. From this observation, it could be concluded that mannitol
based pegagan extract lozenges with 2 % concentration of PVP K-30 was the
optimum formula.

Keywords : Pegagan extract, lozenges, mannitol, PVP K-30, wet granulation

viii

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan..............................................................................

ii

Lembar Pengujian................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ........................................................................

iv

RINGKASAN.....................................................................................

vi

ABSTRACT.........................................................................................

viii

DAFTAR ISI.......................................................................................

ix

DAFTAR TABEL...............................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................

xiv

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................

1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................

4

1.4 Hipotesis...........................................................................

4

1.5 Manfaat Penelitian............................................................

4

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pegagan ............................................................................
2.1.1Klasifikasi Tumbuhan.................................. .............

5
5

2.1.2 Nama Daerah............................................................

5

2.1.3 Uraian Tumbuhan.....................................................

6

2.1.4 Kandungan Kimia dan Khasiat Pegagan...................

7

2.2 Tablet Hisap......................................................................

9

2.3 Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Tablet Hisap............

11

2.2.1 Bahan Pengisi (Diluent)...........................................

11

2.2.2 Bahan Pengikat........................................................

12

2.2.3 Bahan Pelicin (Lubricant / Glidants)........................

12

2.2.4 Zat Pewarna.............................................................

13

2.2.5 Perasa (Flavor)........................................................

14

ix

2.4 Tinjauan Tentang Granul dan Granulasi ...........................

14

2.3.1 Granulasi Basah......................................................

15

2.3.2 Granulasi Kering.....................................................

15

2.5 Tinjauan Mutu Fisik Granul dan Tablet Hisap..................

16

2.5.1 Uji Organoleptis.. ....................................................

16

2.5.2 Kecepatan Alir Granul dan Sudut Diam…………...

16

2.5.3 Moisture Content (Kandungan Lengas)……………

17

2.5.4 Distribusi Ukuran Partikel………………………….

17

2.5.5 Kekerasan Tablet…………………………………...

18

2.5.6 Kerapuhan Tablet…………………………………..

18

2.5.7 Waktu Melarut Tablet..............................................

18

2.6 Ekstrak...............................................................................

19

2.6.1 Metode Ekstraksi......................................................

20

2.6.1.1 Maserasi.......................................................

20

2.6.1.2 Perkolasi......................................................

20

2.6.1.3 Soxhletasi....................................................

21

2.7 Tinjauan Tentang Bahan Penelitian..................................

21

2.7.1 Manitol....................................................................

21

2.7.2 Polivinilpirolidon.....................................................

22

2.7.3 Magnesium Stearat...................................................

24

2.7.4 Talk .........................................................................

25

BAB III.

KERANGAKA KONSEPTUAL

3.1 Uraian Kerangka Konseptual.............................................

26

3.2 Bagan Kerangka Konseptual..............................................

29

BAB IV. ALAT, BAHAN, DAN METODE PENELITIAN
4.1 Bahan................................................................................

30

4.2 Alat....................................................................................

30

4.3 Metode Penelitian..............................................................

30

4.3.1 Populasi dan Sampel................................................

30

4.3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..............................

30

4.3.3 Variabel..................................................................

31

x

4.4 Rancangan Formula...........................................................

31

4.5 Pembuatan Tablet..............................................................

31

4.6 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul.........................................

32

4.6.1 Kecepatan Alir dan Sudut Diam…………………….

32

4.6.2 Kandungan Lengas (Moisture Content)…………….

33

4.6.3 Distribusi Ukuran Partikel…………………………..

34

4.7 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet...........................................

34

4.7.1 Kekerasan Tablet.......................................................

34

4.7.2 Kerapuhan Tablet.......................................................

34

4.7.3 Waktu Melarut Tablet................................................

35

4.7.4 Uji Organoleptis ......................................................

35

4.8 Analisis Data.......................................................................

35

BAB V.

HASIL PENELITIAN

5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul .........................................

36

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ..........................................

37

5.3 Analisis Data .......................................................................

39

BAB VI.

PEMBAHASAN .................................................................

42

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan...........................................................................

47

7.2 Saran.....................................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..

48

LAMPIRAN…………………………………………………………….

51

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1

Nilai K dan Berat Molekul Rata-rata dari Beberapa Jenis PVP….

22

2.2

Macam-macam Fungsi PVP dan Konsentrasi yang Digunakan….

23

4.1

Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Pegagan………………

31

5.1

Hasil Uji Mutu Fisik Granul………………………………………

36

5.2

Distrbusi Ukuran Granul…………………………………………..

36

5.3

Hasil Uji Mutu Fisik Tablet……………………………………….

37

5.4

Uji Tanggap Rasa………………………………………………….

39

5.5

Hasil One Way Anova untuk Harga F……………………………...

39

5.6

Hasil Uji Tukey HSD Kekerasan Tablet…………………………... 40

5.7

Hasil Uji Tukey HSD Kerapuhan Tablet…………………………... 40

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Tanaman Pegagan ...................................................................................

14

2.2 Rumus Bangun Asiaticoside....................................................................

16

2.3 Rumus Bangun Manitol...........................................................................

21

2.4 Rumus Bangun PVP.................................................................................

22

3.1 Skema Kerangka Konseptual...................................................................

29

5.1 Hubungan kadar PVP K-30 0%, 1%, 2%, 3% terhadap kekerasan tablet

38

5.2 Hubungan kadar PVP K-30 0%, 1%, 2%, 3% terhadap kerapuhan tablet

39

5.3 Hubungan kadar PVP K-30 0%, 1%, 2%, 3% terhadap waktu melarut...

39

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Daftar Riwayat Hidup…………………………………………….

51

2.

Surat Pernyataan………………………………………………….

52

3.

Sertifikat Bahan Penelitian……………………………………….

53

4.

Penimbangan Bahan………………………………………………

55

5.

Perhitungan Mutu Fisik Granul Distribusi Ukuran Partikel………

57

6.

Uji Mutu Fisik Granul……………………………………………..

61

7.

Uji Mutu Fisik Tablet......................................................................

62

8.

Uji Kekerasan Tablet.......................................................................

63

9.

Uji Kerapuhan Tablet……………………………………………… 67

10.

Hasil Analisis Statistik Dengan SPSS……………………………... 68

11.

Harga F Tabel……………………………………………………… 77

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia, buku 1. Jakarta: Salemba
Medika. p. 65-68
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat.
Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 244; 300; 606-608
Aulton, Michael. 2002. Drying, in : Aulton, Michael E. Pharmaceutics The
Science of dosage Form Design, Second Edition. London: Churchill
Livingstone. P. 381, 382
Banker, G.S., and Anderson N. R. 2008. Tablet, dalam Lachman L, Lieberman
H.A., dan Kanig J.L. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga,
volume 2., Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 684-714
Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New
York: John Wiley & Sons
Dalimartha, Setiawan. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta:
Trubus Agriwidya. p. 149-155
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, edisi
IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. p. 7; 519; 529; 999-1000; 1087
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standart Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat . Jakarta: Departemen Kesehatan RI. p. 6-11
Hamed, E, Moe, D., Khankari, R., and Hontz, J. 2005. Binder and Solvent, in
Parikh, Dilip M. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technologi,
Second Edition. North Carolina: Taylor & Francis Group. p. 110-111.
King, Robert E. 1980. Tablets, Capsule, and Pills, in Osol A., Chas G. D.,
Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R.E.,
Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington Pharmaceutical
Sciences 16 th Edition, Volume 2. Easton: Mack Publishing Company.
Martin, A., Swabrick, J., Cammarata, A. 1993. Mikromeritik, dalam : Farmasi
Fisika 2Dasar – Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik, Edisi
ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 1067-1069
Mendes, R., W., and Bhargava H. 2007. Lozanges, in : Encyclopedia of
Pharmaceutical Technology Third Edition, Volume 4. New York: Marcel
Dekker Inc. p. 82, 2231-2235
Parrot,

Eugene L. 1970. Pharmaceutical Technologi Fundamental
Pharmaceutics. Minnepolis: Burgess Publishing Company. p. 72-73

xv

Parrot, Eugene L. 2007. Penggerusan, dalam : Lachman L., Lieberman H.A., dan
Kanig J.L. Teori dan Ptaktik Farmasi Industri, Volume 1, Edisi ketiga.
Jakarta: Universitas Indonesia Press. p. 54-57
Permadi, Adi. 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Jakarta: Pustaka Bunda
(Grup Puspaswara)
Peter, D. 1980. Medication Lozanges, dalam : Lachman L., Lieberman H.A., dan
Kanig J.L. Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Volume 1. New York:
Marcel Dekker Inc. p. 113-115; 339; 431-442
Redaksi Trubus. 2010. Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah dan Cara
Racik Vol. 08. Depok : PT. Trubus Swadaya. p. 393-396
Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Weller, P. J. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Exipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The
American Pharmaceutical Association
Sheth, B. B., Banderlia, F. J., and Shangraw, R. F. 1986. Compressed Tablet,
dalam: Lieberman, H. A., Lachman L., and Schwart, L. B.
Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Volume 1. New York: Marcel
Dekker Inc.
Siregar, Charles JP. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar
Praktis. Jakarta: EGC. p. 145-147; 159-166; 172-173; 178-179; 183-184;
193; 198; 223-224; 235-238; 505-507; 512; 516-517; 542;
Sunanto, Hardi. 2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, dan
Obesitas. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Swabrick, J., Boylan, J. C. 1997. Wet granulation, in: Encyclopedia of
Pharmaceutical Technology Vol. XVI. New York: Marcell Dekker Inc. p.
65-67 ; 79-83
Voight, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Oleh Dr. Rer nat. Soendari
Noerono Soewandi., Apt., dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadi
Prodjo, Apt. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. p. 159; 165-173;
199-206; 565-586; 965
Wade, A., Weller, P. J. 1994. Handbook of Pharmaceutical Excipient, Second
Edition. London : American Pharmaceutical Association and Royal
Pharmaceutical Society of Great Britain. p. 234-239
Winarto, W.P., and Subakti, Maria. 2005. Khasiat dan Manfaat Pegagan.
Jakarta: Agromedia Pustaka. p. 1-10.

xvi