FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L) DENGAN BASIS MANNITOL (Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik Tablet)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Penggunaan tanaman obat pada saat ini mengalami peningkatan, baik

untuk menjaga kesehatan maupun mengobati penyakit. Salah satu tanaman yang
telah terbukti berkhasiat sebagai obat tradisional adalah Pegagan (Centella
asiatica L). Pegagan telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam
bentuk segar, kering, maupun dalam bentuk jamu. Di Indonesia, pegagan
dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh pasien pada penderita HIV.
Pegagan juga bermanfaat sebagai penyembuh luka, reumatik, radang, asma,
tuberculosis, lepra, demam dan penambah selera makan. Di China, pegagan
bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi darah, bahkan dianggap lebih
bermanfaat dibandingkan Ginko biloba atau ginseng yang berasal dari Korea.
Pegagan tumbuh liar di padang rumput, tepi selokan, sawah, atau ditanam
sebagai penutup tanah di pekarangan sebagai tanaman sayur. Pegagan berasal dari
Asia tropis, menyukai tanah yang agak basah karena sistem perakarannya yang
dangkal, cukup sinar matahari atau agak terlindung, dapat ditemukan di daerah

dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 2.500 m dpl (Dalimartha, 2000).
Pegagan

mengandung

asiaticoside,

thankuniside,

isothankuniside,

madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid,
hydrocotyline, meso-inositol, centelloside, carotenoids, zat pahit vellarine, tanin,
serta garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi.
Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan
penyembuh luka. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit. Secara umum,
pegagan berkhasiat sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi sel hati dari
berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya (Agoes, 2010).
Pemanfaatan pegagan dengan cara diseduh atau direbus dinilai kurang
praktis dan efisien dalam penggunaanya. Maka dikembangkanlah suatu inovasi

baru yaitu dengan mengolahnya menjadi sediaan tablet hisap, untuk mendapatkan
manfaat tanaman obat yang menarik, praktis, tahan lama, mempunyai rasa

1

2

aromatik yang enak, memberikan rasa nyaman dan bisa melarut secara perlahan
pada mulut sehingga dapat memaksimalkan khasiat dari pegagan.
Tablet hisap atau lozenges merupakan sediaan padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis,
yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut (Mendez &
Bhargava, 2007). Tablet hisap memiliki rasa aromatik yang menyenangkan karena
adanya bahan pemanis. Tablet hisap diharapkan akan lebih disukai karena lebih
mudah dalam penggunaan dan penyimpanannya terutama bagi pemakai yang
memiliki kesulitan dalam menelan, karena cukup dengan mengulum dan
menghisapnya, tidak diperlukan air minum.
Di dalam pembuatan tablet hisap ekstrak pegagan, dibutuhkan eksipien
seperti pengisi, pengikat dan lubrikan. Bahan pengisi tablet hisap dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu gula (sugar vehicles), seperti dekstrosa dan sukrosa ;

serta non gula (sugar free vehicles) seperti sorbitol, manitol, polietilen glikol 4000
dan 6000 (Peter, 1980). Untuk pembuatan tablet hisap ekstrak pegagan, bahan
pengisi yang digunakan adalah manitol, karena memiliki karakteristik aliran dan
kompresi yang baik, inert dan tahan terhadap perubahan warna. Manitol memiliki
rasa manis 50 % dari gula dan memberi sensasi dingin di mulut selama pelarutan
tablet hisap ( Peter, 1980 ).
Bahan

pengikat

yang

digunakan

pada

formula

ini


adalah

Karboksimetilselulosa natrium (CMC Na). CMC-Na termasuk kelompok bahan
pengikat polimer, berfungsi memberi daya adhesi pada massa serbuk. Serta untuk
menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi. Dengan digunakan
pengikat CMC-Na diharapkan tablet mempunyai tingkat kekerasan yang tinggi,
karena CMC-Na memiliki kecenderungan untuk mengeras pada penyimpanan
(Lachman dkk, 1994 ).
Dengan adanya bahan pengikat, diharapkan dapat meningkatkan kekerasan
tablet, mengurangi kerapuhan dan meningkatkan waktu melarut tablet sehingga
dapat menghasilkan tablet hisap yang memenuhi syarat. Rentang konsentrasi
pemakaian CMC Na adalah 1 – 6 % (Rowe dkk, 2009). Pada penelitian ini
digunakan konsentrasi CMC Na 1 %, 2 % dan 3 % dari bobot tablet dan
menggunakan formula 0 % CMC Na sebagai kontrol. Selanjutnya dilakukan

3

evaluasi pengaruh konsentrasi bahan pengikat CMC Na terhadap mutu fisik tablet
hisap yang meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut.
Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap ini adalah metode

granulasi basah. Metode granulasi basah dipilih karena metode ini dapat
memperbaiki

sifat

alir

dengan

membentuk

granul

dan

meningkatkan

kompaktibilitas bahan sehingga menjadi lebih mudah dicetak menjadi tablet
(Banker and Anderson, 1986).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dibuat suatu sediaan tablet hisap

ekstrak pegagan secara granulasi basah dengan perbedaan konsentrasi bahan
pengikat yang digunakan yaitu CMC-Na yang memenuhi syarat untuk pembuatan
tablet hisap sehingga dihasilkan tablet hisap ekstrak pegagan yang mempunyai
sifat fisik yang baik.

1.2

Rumusan Masalah

1.2.1

Bagaimana pengaruh konsentrasi bahan pengikat CMC Na (1%, 2%, 3%)
terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak pegagan (Centella asiatica) yang
dibuat secara granulasi basah ?

1.2.2

Berapa konsentrasi CMC Na yang optimal untuk menghasilkan tablet
hisap ekstrak pegagan (Centella asiatica), sehingga memenuhi syarat uji
mutu fisik tablet yang meliputi kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut?


1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Menentukan pengaruh konsentrasi bahan pengikat CMC Na (1%, 2%, 3%)
terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak pegagan meliputi kekerasan,
kerapuhan dan waktu melarut tablet.

1.3.2

Mengetahui konsentrasi CMC Na optimal yang dapat menghasilkan tablet
hisap ekstrak pegagan dengan mutu fisik yang memenuhi syarat.

1.4

Hipotesis
Dengan konsentrasi bahan pengikat CMC Na yang berbeda yaitu

1%, 2%, 3% menghasilkan mutu fisik tablet yang berbeda. Konsentrasi
bahan pengikat berbanding lurus dengan kekerasan dan waktu melarut

4

tablet hisap serta berbanding terbalik dengan kerapuhan tablet hisap. Jadi
semakin tinggi konsentrasi bahan pengikat, maka kekerasan dan waktu
melarut semakin tinggi tetapi kerapuhannya akan menjadi semakin kecil.

1.5

Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
pengikat (CMC Na) terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak pegagan serta
mengetahui konsentrasi yang optimal untuk menghasilkan tablet hisap
dengan kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut yang memenuhi syarat.

SKRIPSI
KARTIKA DEWI NASTITI


FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK
PEGAGAN (Centella asiatica L) DENGAN BASIS
MANNITOL
(Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap
Mutu Fisik Tablet)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
i

LEMBAR PENGESAHAN

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN
(Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANNITOL
(Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na terhadap Mutu Fisik
Tablet)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2011

Oleh :

KARTIKA DEWI NASTITI
NIM : 07040010

Disetujui Oleh:
Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Bambang Widjaja, Apt., M. Si.

Drs. Achmad Inoni, Apt

ii


Lembar Pengujian

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK PEGAGAN
(Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANITOL
(Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik
Tablet)

SKRIPSI
Telah di uji dan dipertahankan didepan tim penguji
Pada tanggal 25 Juli 2011

Oleh

KARTIKA DEWI NASTITI
NIM : 07040010

Tim Penguji
Penguji I

Penguji II

Drs. Achmad Inoni, Apt

Drs. Bambang Widjaja, Apt., M.Si

Penguji III

Penguji IV

Dra. Uswatun Chasanah, Apt.
NIP : 114.0704.00448

Dian Ermawati S.Farm., Apt.
NIP : 112.0907.0481

iii

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat,
hidayah dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik –
baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “Formulasi Tablet Hisap
Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L) Dengan Basis Mannitol (Pengaruh
Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap)” ini,
perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Drs. H. Achmad Inoni, Apt., sebagai Pembimbing I dan Drs. Bambang
Widjaja, Apt., M.Si., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi
kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., dan Dian Ermawati, S.Farm.Apt., sebagai Tim
Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun
terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.
3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Tri
Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat., atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan untuk mengikuti program sarjana farmasi.
4. Ketua Program Studi Farmasi, Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.Apt.Sp.FRS
yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, nasehat dan semangat
kepada saya untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.
5. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., sebagai Kepala Laboratorium Teknologi
Sediaan Farmasi, yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan
fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi saya.
6. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm.Apt., sebagai Dosen Wali yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program
Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Para dosen dan seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu
pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.
8. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi : Mas Ferdi dan mbak
Sri.

iv

9. Keluarga, motivasi hidupku, kedua orang tuaku tercinta Bambang Purwoko
dan Rahajeng Suprihatiningsih, yang dengan penuh kasih sayang dan
kesabaran selalu memberikan semangat, nasehat, dukungan moral dan materi,
serta doa sehingga saya dapat menjalani studi saya dengan baik dan
menyelesaikan skripsi ini.
10. Tablet Hisap Ekstrak Pegagan Crew : Fariza, Saschita, Anna befi dan Ucik
atas semangat, saran, masukan, bantuan dan kerjasamanya.
11. Teman-teman Farmasi 2007 terimakasih atas persahabatan yang telah kita
bina selama 4 tahun ini, semoga bisa menjadi awal kesuksesan kita & tetap
bisa dekat walau terpisah oleh jarak.
12. Terima kasih kepada Dian Nur Huda atas kesabarannya serta dukungan dan
semangatnya.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas
bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan
Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.
Amin.

Malang, 25 Juli 2011
Penyusun

Kartika Dewi Nastiti

v

RINGKASAN
FORMULASI TABLET HISAP
EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica L.) DENGAN BASIS MANNITOL
(Pengaruh Kadar Pengikat CMC Na Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap)

Pegagan merupakan salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat
sebagai obat tradisional. Melalui uji klinis, terbukti pegagan dapat meningkatkan
kerja otak dan mempertajam ingatan. Agar dapat diperoleh khasiat pegagan secara
efektif dan efisien, maka dilakukan inovasi yaitu dengan pembuatan tablet hisap,
sehingga pengkonsumsiannya lebih praktis, nyaman, mudah dan menarik, karena
hanya dengan meletakkan tablet hisap ke dalam rongga mulut dan menghisapnya
secara perlahan-lahan, tablet tersebut akan terlarut.
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh peningkatan kadar bahan
pengikat CMC Na terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak pegagan yang dibuat
secara granulasi basah. Komposisi bahan aktif dan bahan tambahan dibuat sama
untuk setiap tablet, yaitu ekstrak pegagan 100 mg, manitol 1100 mg, Mg stearat
12,37 mg, talkum 24,74 mg dan pewarna hijau apel 5 tetes, kecuali bahan
pengikat CMC Na pada F1 0 %, F2 1%, F3 2% dan F4 3 % dari masing-masing
bobot tablet.
Pemeriksaan mutu fisik granul yang dilakukan meliputi kecepatan alir,
sudut diam dan kandungan lengas. Hasil pemeriksaan kandungan lengas untuk F1
sebesar 0,88 ± 0,02 %, F2 sebesar 0,90 ± 0,02 %, F3 sebesar 0,95 ± 0,04 % dan
F4 sebesar 0,79 ± 0,03 %. Pengujian selanjutnya adalah distribusi ukuran granul
dengan menggunakan alat Sieve shaker. Fines yang diperoleh dari F1 sebesar
19,38 %, F2 sebesar 8,84%, F3 sebesar 9,47% dan F4 sebesar 10,97%. Untuk
pemeriksan kecepatan alir diperoleh hasil F1 sebesar 7,51 ± 0,02 g/detik, F2
sebesar 7,94 ± 0,18 g/detik, F3 sebesar 7,26 ± 0,07 g/detik dan F4 sebesar 7,03 ±
0,03 g/detik. Sedangkan untuk sudut diam, diperoleh hasil F1 sebesar 30,14 ±
0,34º, F2 sebesar 25,66 ± 2,16º, F3 sebesar 29,07 ± 3,38º dan F4 sebesar 30,17 ±
0,37º.
Granul kemudian dicetak menjadi tablet. Tablet yang dihasilkan diuji
kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut tablet. Hasil pemeriksaan kekerasan
tablet hisap yang diperoleh dari F1 sebesar (8,76 ± 0,95)kP, F2 sebesar (10,01 ±
0,31)kP, F3 sebesar (10,21 ± 0,11)kP dan F4 sebesar (9,72 ± 0,36)kP. Kekerasan
untuk F1 dan F4 tidak memenuhi persyaratan, sedangkan untuk F2 dan F3 telah
memenuhi persyaratan One Way Anova α < 0,05. Untuk uji kerapuhan, diperoleh
hasil untuk F1 sebesar 1,05 ± 0,08 %, F2 sebesar 0,93 ± 0,12 %, F3 sebesar 0,85 ±
0,04 % dan F4 sebesar 0,89 ± 0,05 %. Dari keempat formula tersebut, F1 belum
memenuhi persyaratan, sedangkan F2, F3 dan F4 telah memenuhi persyaratan
One Way Anova α < 0,05. Sedangkan pemeriksaan waktu melarut tablet hisap
yang diperoleh pada F1 sebesar 588,8 ± 49,55 detik, F2 sebesar 1662,5 ± 52,45
detik, F3 sebesar 1809,5 ± 101,90 detik dan F4 sebesar 1804,2 ± 58,93 detik. Dari

vi

hasil uji waktu melarut, hanya F1 (tanpa bahan pengikat) dan F2 yang memenuhi
persyaratan, sedangkan F3 dan F4 waktu melarutnya belum memenuhi
persyaratan One Way Anova α < 0,05.
Dari hasil pengujian mutu fisik tablet hisap, kemudian dilakukan analisis
statistik menggunakan SPSS 17.0 dengan metode One Way Anova untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna antar formula. Kemudian
dilanjutkan dengan uji Tukey HSD untuk mengetahui formula mana saja yang
berbeda makna. Dari hasil perhitungan statistik, diketahui bahwa F hitung untuk
kekerasan dan waktu melarut lebih besar dari F tabel. Hal ini menunjukkan
adanya perbedaan bermakna antar formula, sehingga dilanjutkan dengan uji Tukey
HSD dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05). Sedangkan untuk kerapuhan
tidak terdapat perbedaan bermakna antar formula karena F hitung lebih kecil dari
F tabel. dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05).
Dari uji lanjutan untuk kekerasan menunjukkan bahwa penambahan
pengikat CMC Na memberikan pengaruh yang bermakna terhadap peningkatan
kekerasan tablet jika dibandingkan dengan formula tanpa bahan pengikat (F1),
tetapi peningkatan kadar pengikat CMC Na dari 1 % sampai 3 % tidak
memberikan perbedaan yang bermakna pada kekerasan tablet. Untuk uji waktu
melarut, peningkatan kadar pengikat CMC Na memberikan pengaruh yang
bermakna yaitu terjadi peningkatan waktu melarut kecuali pada peningkatan kadar
CMC Na 2% ke 3%.
Dari hasil pemeriksaan sifat fisik tablet F1, F2, F3 dan F4 dapat
disimpulkan bahwa F2 dengan kadar CMC Na 1% merupakan kadar yang optimal
dari empat formula yang diformulasikan. F2 dengan bahan CMC Na 1 % dapat
menghasilkan tablet hisap ekstrak pegagan dengan mutu fisik tablet yang baik
karena memberikan nilai kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut yang
memenuhi persyaratan.

vii

ABSTRACT
Centella asiatica Extract Lozenges Formulation With a Mannitol Base
(The Impact of CMC Na Binders On The Physical Characteristics of the
Tablet)
Kartika Dewi Nastiti
Centella asiatica is a medicinal plant traditional. By clinical trials,
Centella asiatica can improve the workings of the brain and sharpen memory. To
achieve the effect of Centella asiatica is more effective and efficient, innovation
by making lozenges was conducted so it would be easier, more practical,
comfortable and attractive to use.
The purpose of this study was determine the effect of CMC Na
concentration as tablet binder on physical performance of Centella asiatica
Extract Lozenges. The Lozenges were prepared by wet granulation method with
different concentration of CMC Na (1%, 2%, and 3%). The granules were
compressed with hydraulic press at 1 ton pressure. Physical quality test of
Centella asiatica Extract Lozenges had been evaluated, including hardness,
friability, and dissolving time. From statistical analysis, there were significant
different among the formulas for the hardness and dissolving time, but there were
no significant difference among the formulas for friability. The results showed
that hardness and dissolving time of Centella asiatica Extract Lozenges were
enhanced by increasing CMC Na concentration, except in concentration 3%. From
this observation, it could be concluded that mannitol based Centella asiatica
Extract Lozenges with 1 % concentration of CMC Na was the optimum formula.

Keywords : Centella asiatica Extract, CMC Na binder, lozenges, wet granulation.

viii

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................3
1.4 Hipotesis ...........................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................5
2.1 Tinjauan Tentang Pegagan (Centella asiatica L.) ............................5
2.1.1

Klasifikasi Pegagan ..............................................................5

2.1.2

Kandungan dan Manfaat Pegagan ........................................6

2.2 Tinjauan Tentang Bahan Penelitian..................................................8
2.2.1

Ekstrak..................................................................................8

2.2.2

Metode Ekstraksi ..................................................................9

2.3 Tinjauan Tentang Tablet.................................................................10

ix

2.3.1

Tablet Hisap .......................................................................10

2.3.2

Metode Pembuatan Tablet Hisap .......................................11

2.4 Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Tablet Hisap ........................12
2.4.1

Bahan Pengisi .....................................................................12

2.4.2

Bahan Pengikat...................................................................13

2.4.3

Bahan Pelicin .....................................................................14

2.5 Tinjauan Karakteristik Granul ........................................................15
2.5.1

Kecepatan Alir Granul dan Sudut Diam ............................15

2.5.2

Moisture Content................................................................15

2.5.3

Distribusi Ukuran Granul ...................................................16

2.6 Tinjauan Mutu Fisik Tablet Hisap ..................................................16
2.6.1

Kekerasan Tablet ................................................................16

2.6.2

Kerapuhan Tablet ...............................................................16

2.6.3

Waktu Melarut Tablet ........................................................17

2.7 Monografi Bahan Tambahan ..........................................................17
2.7.1

Mannitol .............................................................................17

2.7.2

Karboksimetilselulosa Natrium..........................................18

2.7.3

Magnesium Stearat .............................................................19

2.7.4

Talkum ...............................................................................19

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................................20
3.1 Uraian Kerangka Konseptual .........................................................20
3.2 Alur Kerangka Konseptual .............................................................22
BAB 4 BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN .....................................23
4.1

Bahan Penelitian .............................................................................23

4.2

Alat ................................................................................................23

4.3

Metode Penelitian ...........................................................................23

x

4.3.1 Rancangan Formula Sediaan ..............................................23
4.3.2 Pembuatan Tablet Hisap .....................................................24
4.3.3 Pemeriksaan Karakteristik Campuran Serbuk ....................26
4.3.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap ................................27
4.4

Analisis Data ..................................................................................28

BAB 5 HASIL PENELITIAN ...............................................................................29
5.1

Pemeriksaan Mutu Fisik Granul .....................................................29

5.2

Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap ...........................................30

5.3

Analisis Statistik Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet..........................34
5.3.1 Analisis Statistik Kekerasan Tablet Hisap ..........................34
5.3.2 Analisis Statistik Waktu Melarut Tablet Hisap ..................35

BAB 6 PEMBAHASAN ........................................................................................37
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................42
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................43
LAMPIRAN...........................................................................................................45

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1 Fungsi CMC Na dan Konsentrasi Yang Digunakan .....................................18
IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Pegagan .....................................24
V.1 Hasil Uji Mutu Fisik Granul .........................................................................29
V.2 Hasil Uji Distribusi Ukuran Granul ..............................................................30
V.3 Hasil Uji Mutu Fisik Tablet Hisap................................................................31
V.4 Hasil Uji Organoleptis ..................................................................................33
V.5 Perbandingan Harga F Hitung dengan F Tabel ............................................34
V.6 Hasil Uji Tukey’s HSD Kekerasan Tablet Hisap ..........................................35
V.7 Hasil Uji Tukey’s HSD Waktu Melarut Tablet Hisap ...................................36

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Pegagan (Centella asiatica L.) .....................................................................5

2.2

Rumus struktur Asiaticoside.........................................................................7

2.3

Struktur Mannitol .......................................................................................17

2.4

Struktur Magnesium Stearat .......................................................................19

3.1

Skema Kerangka Konseptual .....................................................................22

5.1

Kadar CMC Na terhadap kekerasan tablet .................................................32

5.2

Kadar CMC Na terhadap kerapuhan tablet ................................................32

5.3

Kadar CMC Na terhadap waktu melarut tablet ..........................................33

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... 45

2

Surat Pernyataan ............................................................................................ 46

3

Determinasi Tanaman .................................................................................... 47

4

Perhitungan Penimbangan Bahan .................................................................. 48

5

Perhitungan MC ............................................................................................. 50

6

Perhitungan Laju alir dan Sudut Diam........................................................... 51

7

Perhitungan Distribusi Ukuran Granul .......................................................... 52

8

Perhitungan Hasil Uji Granul ........................................................................ 56

9

Perhitungan Hasil Uji Tablet ......................................................................... 57

10 Perhitungan Kekerasan .................................................................................. 58
11 Perhitungan Kerapuhan .................................................................................. 62
12 Perhitungan Waktu Melarut ........................................................................... 63
13 Analisis Statistik ............................................................................................ 64
14 Tabel Harga F ................................................................................................ 73

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia, buku 1. Jakarta: Salemba
Medika. p. 65-68
Rborn, Goran. 2002. Tablet and Compaction, in: Aulton, Michael E.
Pharmaceutics The science of Dosage Form Design, Second Edition.
London: Churchill Livingstone p. 405, 408.
Ansel H.C.,1989. Introduction to Pharmaceutical dosage Form, Terjemahan :
Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat,
Edisi Keempat, Universitas Indonesia Press : Jakarta, Hal 244-272.
Banker,G.S., Anderson,N.R.. 2008. Tablet, dalam : Lachman L., Lieberman H.A.,
dan Kanig J.L.,Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Ketiga,
Volume 2., Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hal 684-685; 697-704;
713-714.
Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New
York: John Wiley & Sons.
Dalimartha, Setiawan. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta:
Trubus Agriwidya. P: 149-156.
Depkes. RI.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Hal : 7,37
Depkes.RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional, 2000, Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan RI, Jakarta hal 3,5,711.
Hamed, E., Moe, D., Khankari, R., and Hontz, J. 2005. Binders and Solvent, in:
Parikh, Dilip M. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology,
Second Edition. North Carolina: Taylor & Francis Group. p. 110-111.
Kibbe. Arthur.H. Ph.D., 2000, Handbook of Pharmaceutical Exipients, Third
Edition, The Pharmaceutical Press And The American Pharmaceutical
Association : London, P. 163-164, 305-306, 324-327, 433-439.

xv

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D.,
Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E.,
Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical
Sciences 16th Edition, Volume 2. Easton: Mack Publishing Company. p.
1563.
Martin, A. 1993, Farmasi Fisik 2, Edisi ketiga. Jakarta : Universitas Indonesia,
p:1069
Mendez, R. W., and Bhargava H. 2007. Lozenges, in: Swarbrick, James.
Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition, Volume 4.
New York: Marcel Dekker Inc. P: 82, 2231-2235
Parrot. E.L.,1971. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3
Rd Edition, Mineapolis : Burgess Publishing Company, P. 73-86.
Peters, D., 1980, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And
Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Vol 1,2 nd Ed
Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, P : 113-115;
339; 431-442
Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And
Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1,2 nd Ed
Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, P : 405,419,
543-545, 550, 556-557.
Rowe. R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The
American Pharmaceutical Association.
Sheth, B.B., Bandelin F.J., Shangraw R.F., 1980, Compressed Tablet, In Lachman
L., Lieberman H.A., Kanig J.L., (editor), Pharmaceutical Dosage Forms,
Tablets. Vol. I. 100-115, Marcel Dekker Inc, New York.
Siregar, Charles, J.P., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. P: 13-42, 193-222.
Voight, R., 1994, Buku Ajar Teknologi Farmasi Ed V, 167-168, 199-200, 579580, diterjemahkan oleh Soendani Noerno Soewandi, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Wells, J.L., Aulton, M. E. 1988. Preformulation, in: Aulton, M. E.
Pharmaceuticals The Sciences of Dosage Form Design. London:
Churchill Livingstone, p. 365-413; 247-248

xvi

xvii