Tinjauan Atas Prosedur Simpan Pinjam Pada PRIMKOPPOL SESPIM POLRI

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Perekonomian di Indonesia didukung oleh tiga pilar utama yaitu sektor pemerintah, sektor swasta dan koperasi. Dewasa ini perkembangan dunia perekonomian meningkat dengan pesat. Hal ini ditandai dengan bermunculannya perusahaan-perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.

Koperasi diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1896 oleh seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto yang mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginanmya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Ia dibantu oleh seorang asisten Residen Belanda (Pamong Praja Belanda) Assisten-Residen itu sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang ataupun badan hukum. Pada PSAK No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa


(2)

karakteristik utama koperasi membedakan dengan badan usaha lain yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda disini memiliki arti bahwa anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa.

Dalam suatu usaha, pengelolaan keuangan merupakan kunci utama kegiatan operasional perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan modal kerja, serta tidak terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan kas. Apabila pemakaian dana tidak terkontrol, dapat mengakibatkan kas tidak mencukupi. Kas perusahaan yang tidak mencukupi mengakibatkan terganggunya kegiatan usaha dan akan berpengaruh pada modal kerja yang ada di perusahaan.

Dalam pengelolaan keuangan, koperasi tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain. Hanya saja dalam koperasi terdapat pembagian keuntungan yang biasa disebut dengan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang dihitung berdasarkan andil masing-masing anggota.

Koperasi secara umum dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Sedangkan berdasarkan jenis usahanya yaitu koperasi simpan pinjam yang melayani jasa simpan pinjam anggotanya, koperasi konsumsi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari para anggotanya, dan koperasi produksi yang dimana anggotanya dapat menghasilkan (memproduksi) suatu barang yang dapat menghasilkan uang.

Primkoppol (Primer Koperasi Kepolisian) Sespim Polri merupakan koperasi yang melayani jasa dan konsumsi para anggotanya. Dengan konsep mini


(3)

market, koperasi koperasi ini berkembang dan mampu bersaing walaupun tujuan utama dari koperasi adalah untuk mensejahterakan anggotanya.

Primkoppol Sespim Polri menyediakan kebutuhan konsumen berupa bahan pokok, dan keperluan hari. Selain menyediakan keperluan sehari-hari anggotanya, koperasi Sespim ini menyediakan pula layanan simpan pinjam bagi anggotanya yang membutuhkan.

Layanan simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi Sespim Polri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggotanya. Tingkat kesejahteraan itu dapat ditandai dengan tinggi rendahnya pendapatan riil. Apabila pendapatan riil seseorang meningkat, maka kesejahteraan ekonomi seseorang akan meningkat pula.

Prosedur untuk melakukan simpan pinjam di koperasi Sespim ini cukup mudah, anggota mengajukan permohonan pada bagian simpan pinjam lalu mengisi formulir yang telah disediakan, setelah itu akan dipertimbangkan sesuai dengan kemampuan anggota untuk membayarnya berdasarkan gaji yang diperoleh. Simpanan tersebut berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan pokok anggotanya. Dengan demikian untuk mengetahui cara koperasi tersebut mengolah modalnya untuk memenuhi kecukupan anggotanya, serta pengelolaan simpan pinjam penulis mengambil judul laporan kerja praktek sebagai berikut: “Tinjauan atas Prosedur Simpan Pinjam pada Primkoppol Sespim Polri”.


(4)

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud dari Kerja Praktek ini adalah untuk menambah wawasan dan mencari pengalaman dalam bekerja serta mengaplikasikan ilmu yang telah didapat tidak hanya berupa teori namun dalam praktek yang sebenarnya.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Pada unit simpan pinjam, setiap harinya terdapat kegiatan pembayaran maupun peminjaman. Tujuan kerja praktek untuk penulis adalah untuk mengetahui :

1. Sumber modal pada koperasi Sespim Polri.

2. Prosedur simpanan pada koperasi Sespim Polri.

3. Prosedur pinjaman pada koperasi Sespim Polri.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

1.3.1 Kegunaan Praktis

Data serta informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktek yang berhubungan dengan simpan pinjam yang diterapkan dapat digunakan untuk hal-hal berikut :


(5)

1. Bagi Penulis

Dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan pola pikir ilmiah serta menginterpretasikan ke dalam bentuk karya ilmiah, dapat menambah pengetahuan terutama mengenai simpan pinjam dan pengalaman melakukan kerja praktek yang sangat bermanfaat.

2. Bagi Perusahaan

Dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan masuka positif dan bermanfaat yang berkaitan dengan simpan pinjam, dapat berguna dalam menilai keberhasilan perusahaan serta dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun rencana dan kebijakan yang akan diterapkan di masa yang akan datang.

1.3.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari kerja praktek ini yaitu bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan informasi baru mengenai simpan pinjam pada koperasi khususnya bagi program studi akuntansi.

1.4 Metode Kerja Praktek

Metode Kerja Praktek yang penulis laksanakan menggunakan Blok Release Method, yaitu pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode kuliah Kerja Praktek tertentu selama 25 hari kerja pada setiap hari kerja. Adapun pelaksanaannya dimulai tanggal 5 Juli-6 agustus 2010.


(6)

Selain itu, untuk melengkapi data-data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan dimana bermanfaat untuk membandingkan data dan informasi yang diperoleh dengan landasan teori yang didapat dari literatur-literatur dan bahan-bahan perkuliahan.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam menyusun laporan kerja praktek ini, penulis mengumpulkan data yang diperlukan baik informasi secara lisan maupun tulisan dengan cara melakukan Kerja Praktek pada Primkoppol Sespim POLRI yang berlokasi di Jl. Maribaya No. 53 Lembang. Kerja Praktek dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli sampai dengan 6 Agustus 2010.

Tabel 1.1 Waktu Kerja Praktek


(7)

7

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Primer Koperasi Kepolisian Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian Republik Indonesia atau yang biasa disebut dengan Primkoppol Sespim Polri didirikan pada 17 Oktober 1998. Anggota koperasi Sespim terdiri dari Polisi dan Pegawai Negeri Sipil. Koperasi Sespim ini bergerak di bidang jasa, konsumsi dan simpan pinjam. Dengan menggunakan konsep minimarket, koperasi Sespim mampu bersaing dengan usaha-usaha sekitarnya menyediakan keperluan sehari-hari.

Tujuan dibentuknya koperasi ini adalah untuk membantu Kasatminkal untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota kepolisian beserta keluarganya dengan mempedulikan lingkungan masyarakat sekitarnya dalam rangka mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Koperasi tidak dikenal istilah ”keuntungan”, karena kegiatan usaha

koperasi tujuan utamanya bukan berorientasi mencari untung (non profitoriented)

melainkan berorientasi pada manfaat (benefid oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan menyejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar keuntungan semata. Sekalipun koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan


(8)

hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, bukan untuk memupuk kekayaan. Sehingga pada akhir periode usahanya diharapkan dan ditargetkan menghasilkan. Sisa Hasil Usaha.

Usaha koperasi adalah usaha-usaha yang bisa menunjang atau meningkatkan kepercayaan bagi anggotanya. Dengan usaha yang menunjang kebutuhan anggota itulah, maka koperasi memilih usaha untuk dikelolanya. Oleh karena itu semua kebutuhan modal membuka dan mengelola usaha koperasi dipikul bersama-sama oleh seluruh anggota, dengan jalan menabung secara teratur dan tertib.

Kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan tertentu (dalam satu tahun buku) merupakan kesuksesan koperasi dan kemampuan koperasi dalam menggunakan modal secara efisien. Modal koperasi pada dasarnya dapat berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman.

Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para nggotanya. Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup hemat dan juga meenambah pengetahuan bagi anggota mengenai perkoperasian.


(9)

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Koperasi Sespim Polri

Dalam suatu perusahaan tentunya ada kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan secara terarah agar memperoleh hasil yang baik. Salah satunya adalah fungsi manajemen dalam pengorganisasian. Pengorganisasian yaitu suatu proses penentuan dan pengelompokan, pengaturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Fungsi dari pengorganisasian adalah

STRUKTUR ORGANISASI

PRIMKOPPOL SESPIM POLRI

RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS

UNIT SALON PENGURUS

UNIT TOKO SEMBAKO ATK & ALSATRI MANAJER

UNIT USAHA LAIN UNIT TOKO

SUMBER ILMU

UNIT SIMPAN PINJAM


(10)

mengusahakan hubungan secara efektif antar orang-orang yang melahirkan kerjasama yang efisien sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan.

Dalam kerja berorganisasi, kita biasa mengenal adanya struktur organisasi. Struktur organisasi ini menggambarkan hirarki tanggung jawab dan pembagian tugas dalam organisasi tersebut. Kemahiran dan potensi setiap orang berbeda. Setiap orang memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri. Dengan adanya positioning yang tepat, keunggulan seseorang dapat menutupi kekurangan orang lain dan demikian sebaliknya sehingga dapat terwujud suatu tim yang solid. Tim yang solid bukan yang beranggotakan orang-orang yang serba bisa, tetapi beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian-keahlian tertentu tiap orangnya dan memiliki positioning yang tepat.

2.3 Uraian Tugas atau Jabatan

Berisi mengenai fungsi kerja dari tiap unit, yang akan mendukung pada indikasi pelaku atau pengguna. Setiap bagian yang terlibat di Primkoppol Sespim Polri mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing, yaitu sebagai berikut :

A. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan suatu wadah aspirasi dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota yang hadir, dan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Sebagai


(11)

pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi,mempunyai kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa dan menjadi sumber dari segala keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat organisasi dan para pengelola usaha koperasi. Segala sesuatu yang telah diputuskan oleh rapat anggota harusditaati dan sifatnya mengikat bagi semua anggota, pengurus, pengawas dan pengelola koperasi. Oleh karena itu segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.

Rapat Anggota Koperasi dilaksanakan untuk menetapkan :

a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Perubahan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga;

b. kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi; c. pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas; d. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta

pengesahan laporan keuangan;

e. pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya dan pelaksanaan tugas Pengawas-bila koperasi mengangkat Pengawas tetap;

f. pembagian sisa hasil usaha;


(12)

Gambar 2.2

Tanggung Jawab dalam Koperasi B. Pengurus

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Idealnya, pengurus koperasi sebagai perwakilan anggota diharapkan mempunyai kemampuan manajerial, teknis, dan berjiwa wirakoperasi, sehingga pengelolaan koperasi mencerminkan suatu ciri yang dilandasi dengan prinsip-prinsip koperasi. Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat dari pemilik koperasi dan mempunyai fungsi dan wewenang sebagai pelaksana keputusan rapat anggota sangat strategis dalam menentukan maju mundurnya koperasi.

Rapat Anggota

Pengawas Pengurus Memilih

& memberh entikan

Memilih & member hentikan


(13)

a. Tugas Pengurus

1. Mengelola Koperasi dan usahanya

2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi

3. Menyelenggarakan Rapat Anggota

4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur

6. Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar anggota dan pengurus serta buku-buku lainnya yang diperlukan

7. Menetapkan tugas / kewajiban anggota pengurus dalam peraturan yang disahkan oleh Rapat Anggota dengan mengindahkan ketentuan dari Kasatminkal.

b. Wewenang Pengurus

1. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan

2. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan serta manfaat Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota


(14)

3. Menggunakan fasilitas, sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan keputusan Rapat Anggota

Adapun susunan anggota dari pengurus :

Gambar 2.3

Susunan Kepengurusan Koperasi Sespim Polri 1. Ketua

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan organisasi.

b. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan.

c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja.

d. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan objek-objek lainnya yang menjadi usaha koperasi.

e. Menandatangani segala bentuk surat bersama-sama sekretaris.

KETUA

WK KETUA

SEKRETARIS

WK SEKRETARIS


(15)

f. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan, pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk organisasi bersama-sama dengan bendahara.

g. Melakukan hubungan kerja dengan badan, lembaga tertentu dalam usaha mencari atau menambah modal kerja.

h. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi, baik di pengadilan maupun diluar pengadilan.

i. Melakukan tugas lainnya sebagaimana kewenangannya.

2. Wakil Ketua

a. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan.

b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi.

c. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan para karyawan dan anggota.

d. Melakukan penelitian dan peninjauan AD/ART dalam rangka penyempurnaan apabila dipandang perlu.

e. Memberikan persetujan terhadap permohonan kredit uang terhadap anggota.


(16)

f. Mengkoordinir, menganalisis, mengawasi unit simpan pinjam secara profesional dan proporsional.

g. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.

3. Sekretaris

a. Memimpin dan bertanggung jawab di dalam penyelenggaraan administrasi atau ketatausahaan organisasi, baik keluar maupun kedalam.

b. Membantu dan mendampingi Ketua, wakil Ketua dalam bidang tugasnya.

c. Melakukan penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan kegiatan karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil guna dan berdaya guna.

d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil, material dan keuangan internal.

e. Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan organisasi.

f. Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat organisasi bersama-sama Ketua.


(17)

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara profesional.

h. Melakukan tugas lainnya sesuai dengan mandat ketuadan kesepakatan pengurus.

4. Wakil Sekretaris

a. Mewakili sekretaris apabila sekretaris berhalangan dalam pelaksanaan tugasnya.

b. Melakukan penataan administrasi / personalia dan penggajian, serta penelitian absensi pengurus dan karyawan.

c. Melakukan penilaian aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, upah lembur, dan insentif lainnya.

d. Menggerakkan, mengembangkan, dan mengawasi, unit usaha secara profesional dan proporsional.

e. Mencatat, menyimpan buku daftar pengurus, buku daftar badan pengawas, buku daftar anggota dan daftar buku tamu.

f. Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil-hasil rapat pengurus maupun rapat-rapat lainnya.

g. Menyusun persiapan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.


(18)

5. Bendahara

a. Membantu dan mendampingi Ketua dalam upaya menata penyelenggaraan administrasi keuangan.

b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada Bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus.

c. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau bulan.

d. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan bukti-bukti keabsahan suatu pembayaran, sebelum bukti-bukti pembayaran ditandatangani oleh Ketua.

e. Melakukan kas Opname pada semua kasir, setiap minggu / bulan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.

f. Melaporkan setiap minggu atau bulan mengenai keuangan atau kas posisi keuangan kepada ketua.

g. Menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus, setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.

h. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan ketuan atau pengurus.

i. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Primkoppol Sespim Polri.


(19)

j. Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian keuangan, agar selalu terjaga.

k. Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT).

l. Melakukan tugas lainnya sesuai dengan mandat ketua dan kesepakatan pengurus.

C. Pengawas

Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Pengawas organisasi koperasi merupakan suatu lembaga atau badan struktural organisasi koperasi. Pengawas mengemban amanat anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi, keputusan Pengurus, serta peraturan lainnya yang berlaku di dalam koperasi.

a. Tugas pengawas

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan, dan disampaikan kepada Pengurus, Anggota, dan Kasatminkal serta pemerintah.


(20)

b. Wewenang Pengawas

1. Meneliti catatan, berkas, barang-barang, uang serta bukti-bukti lainnya yang ada pada koperasi.

2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

3. Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada Pengurus.

4. Menggunakan fasilitas,sarana dan uang yang tersedia untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya.

Untuk kepentingan koperasi, pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik atau Koperasi Jasa Audit. Biaya jasa audit ditanggung oleh koperasi dan dianggarkan dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

D. Manajer ( Pengelola )

Pengelola Koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan profesional. Kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa atau wewenang oleh pengurus. Jumlah Pengelola dan ukuran struktur organisasinya sangat tergantung pada besarnya usaha yang dikelola.


(21)

a. Tugas Manajer :

1. Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada pengurus dan pengawas.

2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi :

a. Sebagai pemimpin tingkat pengelola;

b. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian, dan keuangan;

c. Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat teknis maupun administratif.

b. Wewenang Manajer

Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pengurus serta bertanggung jawab kepada pengurus melalui ketua.

Pada primkoppol Sespim Polri, manajer membawahi beberapa unit usaha diantaranya adalah unit toko, unit simpan pinjam, dan unit jasa lainnya. Dimana setiap unit tersebut bertanggung jawab atas kegiatannya tersebut.


(22)

E. Anggota

Anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda disini artinya anggota selain menjadi pemilik sekaligus juga pengguna jasa. Anggota koperasi Sespim terdiri dari Polisi, Pegawai Negeri Sipil Organik Kepolisian yang terdapat dalam lingkungan Satminkal.

Dalam melaksanakan kegiatannya, anggota koperasi memiliki hak dan kewajiban. Adapun hak dan kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut :

a. Kewajiban Anggota Koperasi

1. Mematuhi anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.

2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan Koperasi.

3. Mengembangkan dan memeihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.

4. Membayar simpanan-simpanan yang telah diputuskan oleh Rapat Anggota.

b. Hak Anggota Koperasi

1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.

2. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas selama tidak ada ketentuan lain dari Kasatminkal.


(23)

3. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan yang diatur dalam Anggaran dasar.

4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.

5. Mendapatkan pelayanan/perlakuan dari koperasi yang sama antara sesama anggota.

6. Mendapatketerangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar.

7. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap koperasi.

8. Mendapatkan bagian sisa hasil penyelesaian apabila koperasi dibubarkan.

2.3 Aspek Kegiatan Perusahaan

Dalam melakukan kegiatan usahanya, koperasi Sespim memiliki beberapa unit usaha. Adapun jenis-jenis usaha yang terdapat di koperasi Sespim adalah :

1. Unit Jasa

Pada unit ini koperasi memberikan fasilitas bagi para anggota yang memerlukan suatu barang dengan spesifikasi yang di inginkan. Jika anggota menginginkan barang yang diinginkan namun tidak terdapat di koperasi, maka koperasi akan menyediakannya. Dalam pembayarannya


(24)

dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit dengan cara memotong gaji anggotanya.

2. Unit Toko

Unit ini melaksanakan kegiatan penjualan barang baik secara kredit ataupun tunai kepada para anggota. Adapun barang yang diperdagangkan berupa kebutuhan sehari-hari, keperluan sekolah, serta alat rumah tangga yang diperlukan oleh anggota.

3. Unit Simpan Pinjam

Unit ini melayani permohonan kredit para anggota dengan syarat yang cukup mudah dan bunga yang relatif rendah.


(25)

25

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Simpan pinjam merupakan salah satu usaha yang diselenggarakan oleh koperasi Sespim di bidang jasa keuangan yang pengelolaannya harus dipisahkan dari unit usaha lainnya.

Simpan Pinjam sangat berguna bagi para anggota yang memerlukan kredit dengan mudah dan bunga yang cukup rendah. Unit simpan pinjam dapat pula menerima simpanan berjangka dan tabungan dari anggota, calon anggota, dan koperasi lain. Selain itu dapat pula memberikan pinjaman uang kepada anggota serta melakukan kerjasama dan kemitraan dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan pelayanannya.

Bagian (divisi) / unit yang ditempatkan kepada penulis di koperasi Sespim Polri pada saat melakukan kerja praktek adalah unit simpan pinjam.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Ruang lingkup yang dikaji oleh penulis adalah mengeni simpan pinjam. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama kerja praktek adalah :

1. Membantu menyediakan formulir bagi anggota yang akan mengajukan simpan pinjam.


(26)

2. Membantu memeriksa kwitansi pembayaran yang dilakukan oleh anggota atas kegiatan jual beli barang secara kredit maupun tunai.

3. Memeriksa faktur penjualan.

4. Menginput penerimaan dan pengeluaran kas.

5. Mengisi buku simpanan para anggota.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Simpan Pinjam merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan. Namun sebelum lebih lanjut membahas mengenai prosedur simpan pinjam, akan terlebih dahulu dibahas mengenai permodalan koperasi sehingga koperasi dapat mengolah modalnya secara maksimal dengan melakukan simpan pinjam tersebut.

3.3.1 Permodalan Koperasi

Anggota adalah pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan. Simpanan yang disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan digunakan koperasi untuk melayani anggota, termasuk dirinya sendiri. Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas modal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi terhadapnya. Dengan demikian, tujuan berkoperasi untuk meningkatkan efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi bersama tidak akan tercapai.


(27)

Modal adalah salah satu faktor produksi yang merupakan sarana untuk melaksanakan usaha-usaha, namun modal dapat juga diartikan sebagai hasil produksi yang digunakan untuk produksi lebih lanjut dari data laporan keuangan pada Rapat Anggota Tahunan.

Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya, dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu, diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dan selisih antara biaya pelayanan dan pendapatan. Karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota ataupun sebaliknya juga terbatas, tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah pemberian balas jasa atau modal yang ditanamkan pada koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh koperasi.

Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal kerja.

a. Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan untuk pengadaan sarana operasional suatu perusahaan yang bersifat tidak mudah diuangkan (unliquid) seperti tanah, mesin, bangunan, peralatan kantor, dan lain-lain.

b. Modal kerja adalah sejumlah uang yag tertanam dalam aktiva lancar perusahaan atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja, pajak, biaya listrik, dan lain-lain.


(28)

Menurut UU No. 25 / 992 pasal 41, bab VII tentang perkoperasian, disebutkan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

Gambar 3.1

Mekanisme permodalan koperasi A. Modal sendiri bersumber dari :

a. Simpanan pokok anggota, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok ini sifatnya permanen,

Modal

Koperasi

Modal sendiri :

1. Simpanan Pokok

2. Simpanan Wajib

3. Dana Cadangan

4. Hibah

Modal Pinjaman :

1. Anggota

2. Koperasi

3. Bank & LK lain

4. Penerbitan

obligasi

5. Sumber lain

Modal

Kerja

Investasi

SHU


(29)

artinya tidak ddapat diambil selama yang bersangkutan masih jadi anggota.

b. Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi apabila diperlukan.

d. Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban untuk mengembalikannya.

B. Modal pinjaman bersumber dari :

a. Anggota, yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota koperasi yang bersangkutan.

b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya, pinjaman dari koperasi lainnya dan atau anggotanya didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya, yaitu pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(30)

d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya, yaitu dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat utang lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. Sumber lain yang sah, pinjaman yang diperoleh dari bukan anggota yang dilakukan tanpa melalui penawaran secara umum.

3.3.2 Simpan Pinjam

Pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota kepada koperasi dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib dan tabungan. Sedangkan pinjaman adalah penyediaan uang kepada anggota berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam, yang mewajibkan kepada peminjam melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu, disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan yang dapat berbentuk bunga atau bagi hasil.

Simpan pinjam adalah penyediaan yang dapat dipersamakan dengan berdasarkan atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu dengan pembayaran sejumlah imbalan.

Pengelolaan unit simpan pinjam dilakukan oleh pengurus, akan tetapi pengurus dapat mengangkat pengelola atau manajer unit simpan pinjam. pengelola unit simpan pinjam dapat berupa perorangan atau badan usaha. Apabila pengelola lebih dari satu orang, maka sekurang-kurangnya 50% dari jumlah


(31)

pengelola wajib mempunyai keahlian di bidang keuangan atau paling tidak pernah mengikuti pelatihan simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.

Pendapatan unit simpan pinjam setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan, dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut :

a. 40% dibagikan kepada anggota yang bertransaksi

b. 20% untuk pemupukan modal unit simpan pinjam

c. 10% untuk cadangan resiko

d. 5% untuk insentif manajer dan karyawan

e. 5% untuk biaya lainnya yang menunjang unit simpan pinjam

f. 20% untuk koperasinya

3.3.3 Prosedur Simpanan Anggota

1. Anggota mengisi slip setoran simpanan.

2. Kemudian slip setoran yang telah diisi beserta uang yang akan disimpan diserahkan pada bagian simpanan.

3. Bagian simpanan mencatat dalam buku simpanan, dan menandatangani slip setoran yang telah diisi.

4. Oleh bendahara kemudian dibuat laporan simpanan anggota dan laporan keuangan untuk kemudian diserahkan pada ketua.


(32)

Selain simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, di koperasi Sespim ini terdapat tabungan untuk anggota. Setiap bulannya akan mendapatkan bunga sebesar 1% tanpa potongan administrasi dan dapat diambil kapan saja.

3.3.4 Prosedur Pinjaman Anggota

Gambar 3.2

Skema Prosedur Simpan Pinjam

1. Anggota yang ingin melakukan simpan pinjam sebaiknya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan bagian pinjaman (SIPA).

2. Anggota yang berkepentingan mengisi formulir dengan menguraikan jumlah pinjaman, tujan pinjaman, serta jabatan.

3. Bagian pinjaman menyesuaikan gaji anggota yang melakukan simpan pinjam kepada Bensatker (Bendahara Satuan Kerja) agar dapat disesuaikan dengan pinjaman yang telah diajukan.

Anggota

Unit Simpan Pinjam

Bensatker


(33)

4. Setelah melakukan koordinasi, Bensatker mengeluarkan draft yang langsung masuk pada ketua.

5. Besarnya pinjaman tergantung kepada kebijakan ketua merujuk kepada kebijakan yang disesuaikan berdasarkan analisa dan informasi-informasi yang menyangkut anggota tersebut.

6. Setelah diperoleh data-data yang kongkrit mengenai anggota tersebut, draft lalu masuk ke daftar tunggu.

7. Setiap tanggal 5, koperasi menerima potongan-potongan gaji anggota secara kumulatif dari Bensatker.

8. Setelah tanggal 5 tersebut pencairan mulai dilakukan berdasarkan daftar tunggu.

9. Bunga yang diberlakukan 1% dan provisi 1%.

10. Lamanya pinjaman berdasarkan kemampuan anggota yang bersangkutan.

Apabila gaji anggota tidak memungkinkan untuk diberikan pinjaman kembali, maka ketua akan mempertimbangkan apakah anggota tersebut diberikan pinjaman atau ditangguhkan untuk bulan selanjutnya.

3.3.5 Prosedur Pembayaran Pinjaman

Peminjam wajib membayar pinjaman beserta bunganya pada koperasi setiap bulannya. Proses pembayaran adalah dengan cara memotong gaji peminjam secara langsung, maka tidak ada istilah terlambat membayar pinjaman. Bukti


(34)

bahwa peminjam telah membayar pinjamannya adalah terdapat dalam struk gaji peminjam.

Namun apabila pegawai tidak ingin menggunakan cara pemotongan gaji, anggota dapat datang langsung untuk membayar cicilan kredit pinjamannya pada bagian simpan pinjam setiap bulannya lalu diberikan bukti pembayaran agar tidak ada kesalahan dan tidak dilakukan pemotongan gaji.


(35)

35 4.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek yang dilakukan selama satu bulan dan setelah penyusunan laporan ini, penulis menyimpulkan bahwa koperasi Sespim Polri merupakan suatu badan usaha yang bergerak pada bidang konsumsi, jasa dan simpan pinjam. Koperasi Sespim Polri memiliki tujuan untuk membantu Kasatminkal untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota kepolisian beserta keluarganya.

Modal adalah kepentingan pemilik equity yang merupakan perbedaan antara aktiva dengan kewajiban-kewajiban. Sumber permodalan koperasi Sespim Polri berasal dari modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah, serta modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat berharga lainnya serta sumber yang sah lainnya.

Prosedur simpanan yang ada di koperasi Sespim Polri dilakukan dengan cara mengisi slip setoran simpanan lalu kemudian slip tersebut diserahkan kepada bagian simpanan, setelah itu bagian simpanan membuat laporan keuangan. Selain simpanan anggota, terdapat pula tabungan bagi anggota yang dimana setiap bulannya mendapatkan bunga sebesar 1% tanpa biaya administrasi.


(36)

Prosedur pinjaman yang terdapat di koperasi Sespim Polri dimulai dari anggota yang berkoordinasi dengan bagian simpan pinjam, lalu mengisi formulir dan dilimpahkan pada Bensatker yang menilai dan mengukur seberapa besar kemampuan peminjam dilihat dari gaji setiap bulannya. Setelah dari Bensatker dikemblikan kepada ketua, ketua berhak untuk memutuskan memberikan pinjaman berdasarkan kemampuan peminjam terssebut.

Selain itu, dengan pengamatan selama satu bulan, kegiatan simpan pinjamlah yang setiap harinya cukup banyak dilakukan. Mulai dari permohonan untuk mengajukan pinjaman sampai pembayaran yang dilakukan oleh anggota koperasi.

4.2 Saran

Secara umum prosedur simpan pinjam di koperasi Sespim sudah berjalan cukup baik karena pengurus berusaha bekerja semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk anggotanya. Agar prosedur simpan pinjam di koperasi Sespim Polri berjalan lebih baik untuk kedepannya, penulis memberikan saran-saran yang mungkin dapat dipertimbangkan bagi pihak perusahaan. Adapun saran-saran yang dapat diberikan :

1. Dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan simpan pinjam sebaiknya lebih terkoordinasi dengan baik untuk meminimalisir kesalahan yang akan terjadi.


(37)

2. Untuk kedepannya dalam melakukan kegiatan simpan pinjam menggunakan sistem informasi agar dapat menghemat waktu dan tenaga. Selain itu untuk ketepatan dalam perhitungan, tidak secara manual yang memiliki resiko cukup besar akan adanya kesalahan.

3. Adanya koordinasi yang baik antara pengurus, manajer dan karyawan agar tercipta harmonisasi dalam bekerja.


(38)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Strata I Program Studi Akuntansi

Oleh : ERNI NURAENI

21107144

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2010


(39)

v

LEMBAR PENGESAHAN ………....………….. i

KATA PENGANTAR ………....……ii

DAFTAR ISI ………....…………..iv

DAFTAR TABEL ………....……viii

DAFTAR GAMBAR ………...………...………...…... ix

DAFTAR LAMPIRAN ………...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ……….………...…..1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ……….…...…... 4

1.2.1 Maksud Kerja Praktek ………...……..4

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek ………...…...4

1.3Kegunaan Kerja Praktek ……….…...4

1.3.1 Kegunaaan Praktis...4

1.3.2 Kegunaan Akademis...5

1.4Metode Kerja Praktek ………...……..5


(40)

vi

2.1 Sejarah Singkat Primkoppol Sespim Polri………...….……...7

2.2 Struktur Organisasi Primkoppol Sespim Polri…….…...………...9

2.3 Uraian Tugas atau Jabatan………...………....10

2.4 Aspek Kegiatan perusahaan ………...……....23

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ...25

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ………...25

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ………...……...25

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ………...…...26

3.3.1 Permodalan Koperasi...26

3.3.2 Simpan Pinjam...………...…..30

3.3.3 Prosedur Simpanan Anggota...31

3.3.4 Prosedur Pinjaman Anggota ...32

3.3.5 Prosedur Pembayaran Pinjaman ...33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...35

4.1 Kesimpulan ...………...…...35


(41)

vii


(42)

x

Lampiran 2 Surat Balasan dari Perusahaan ...40

Lampiran 3 Daftar Hadir Mahasiswa/i Unikom ...41

Lampiran 4 Form Permohonan Pinjaman ...42

Lampiran 5 Form Bukti Pengeluaran Kas ...43

Lampiran 6 Form Bukti Penerimaan Kas ...44

Lampiran 7 Penilaian dari Perusahaan ...45

Lampiran 8 Berita Acara Bimbingan ...46


(43)

38

Ilmu.

Hendrajogi. 1997. Koperasi : Asas, Teori, dan Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Arifin Sitio. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga. Hanel Alfred. 2005. Organisasi Koperasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.


(44)

48

TTL : BANDUNG, 24 MEI 1989

E-MAIL : rheefun_nie@yahoo.co.id

ALAMAT : KOMPLEK SESPIM POLRI UT NO. 100

HOBBY : BACA NOVEL

PENDIDIKAN FORMAL :

1. TK KEMALA BHAYANGKARI 48 1994 – 1995 2. SD NEGERI KAYUAMBON I 1995 – 2001 3. SMP NEGERI I LEMBANG 2001 – 2004 4. SMA NEGERI I LEMBANG 2004 – 2007

5. UNIKOM 2007

PENGALAMAN ORGANISASI : 1. OSIS


(45)

ii

Puji syukur penulis panjatkan Allah SWT, Raja seluruh alam semesta yang selaku mencurahkan nikmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kerja Praktek

yang berjudul “Tinjauan atas Prosedur Simpan Pinjam pada Primkoppol Sespim

Polri” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyelesaian laporan ini. Untuk kedua orang tua yang banyak membantu, mama papa terima kasih atas doa dan dukungannya. Selain itu, penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si. selaku ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si. selaku sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu dalam menyusun laporan kerja praktek ini.


(46)

iii

memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek.

8. Bapak Mulyadi, S.E. selaku pembina perusahaan yang telah banyak membantu selama pelaksanaan kerja praktek hingga penulisan laporan. 9. Ibu Seskowati dan ibu Widiarti selaku pengurus Primkoppol Sespim Polri. 10. Buat aa, teteh, om dan ibu yang telah membantu selama berada di tempat

kerja praktek.

11. Staf dosen Program Studi Akuntansi dan staf perpustakaan UNIKOM Bandung.

12. Untuk adikku, yang telah memberikan doa dan motivasi dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan.

13. Risma, Tri, Shela, dan Fera terima kasih atas persahabatan yang terjalin selama ini.

14. Rekan-rekan ak4, atas kerjasama dan persahabatan yang selama ini terjalin dengan indah

15. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.


(47)

iv

Bandung, Desember 2010 Penulis

Erni Nuraeni NIM : 21107144


(48)

(1)

38

DAFTAR PUSTAKA

Sonny Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi Teori & Praktek. Jakarta: Graha Ilmu.

Hendrajogi. 1997. Koperasi : Asas, Teori, dan Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Arifin Sitio. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga. Hanel Alfred. 2005. Organisasi Koperasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.


(2)

48

RIWAYAT HIDUP

NAMA : ERNI NURAENI

TTL : BANDUNG, 24 MEI 1989

E-MAIL : rheefun_nie@yahoo.co.id

ALAMAT : KOMPLEK SESPIM POLRI UT NO. 100

HOBBY : BACA NOVEL

PENDIDIKAN FORMAL :

1. TK KEMALA BHAYANGKARI 48 1994 – 1995 2. SD NEGERI KAYUAMBON I 1995 – 2001 3. SMP NEGERI I LEMBANG 2001 – 2004 4. SMA NEGERI I LEMBANG 2004 – 2007

5. UNIKOM 2007

PENGALAMAN ORGANISASI : 1. OSIS


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan Allah SWT, Raja seluruh alam semesta yang selaku mencurahkan nikmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kerja Praktek

yang berjudul “Tinjauan atas Prosedur Simpan Pinjam pada Primkoppol Sespim

Polri” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyelesaian laporan ini. Untuk kedua orang tua yang banyak membantu, mama papa terima kasih atas doa dan dukungannya. Selain itu, penulis menyampaikan terima kasih terutama kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si. selaku ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si. selaku sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu dalam menyusun laporan kerja praktek ini.


(4)

iii

6. Surikanti, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali ak4 di Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak Hasan Basri selaku ketua Primkoppol Sespim Polri yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek.

8. Bapak Mulyadi, S.E. selaku pembina perusahaan yang telah banyak membantu selama pelaksanaan kerja praktek hingga penulisan laporan. 9. Ibu Seskowati dan ibu Widiarti selaku pengurus Primkoppol Sespim Polri. 10. Buat aa, teteh, om dan ibu yang telah membantu selama berada di tempat

kerja praktek.

11. Staf dosen Program Studi Akuntansi dan staf perpustakaan UNIKOM Bandung.

12. Untuk adikku, yang telah memberikan doa dan motivasi dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan.

13. Risma, Tri, Shela, dan Fera terima kasih atas persahabatan yang terjalin selama ini.

14. Rekan-rekan ak4, atas kerjasama dan persahabatan yang selama ini terjalin dengan indah

15. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.


(5)

iv

Akhir kata semoga dengan adanya laporan ini bisa memperkaya informasi yang sedikit banyak dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Desember 2010 Penulis

Erni Nuraeni NIM : 21107144


(6)