1. Bagi Penulis
Dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat melatih dan mengembangkan pola pikir ilmiah serta menginterpretasikan ke dalam
bentuk karya ilmiah, dapat menambah pengetahuan terutama mengenai simpan pinjam dan pengalaman melakukan kerja praktek yang sangat
bermanfaat. 2.
Bagi Perusahaan Dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan masuka
positif dan bermanfaat yang berkaitan dengan simpan pinjam, dapat berguna dalam menilai keberhasilan perusahaan serta dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam menyusun rencana dan kebijakan yang akan diterapkan di masa yang akan datang.
1.3.2 Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari kerja praktek ini yaitu bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan informasi baru mengenai simpan pinjam pada
koperasi khususnya bagi program studi akuntansi.
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode Kerja Praktek yang penulis laksanakan menggunakan Blok Release Method, yaitu pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode kuliah Kerja
Praktek tertentu selama 25 hari kerja pada setiap hari kerja. Adapun pelaksanaannya dimulai tanggal 5 Juli-6 agustus 2010.
Selain itu, untuk melengkapi data-data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan dimana bermanfaat untuk membandingkan data dan
informasi yang diperoleh dengan landasan teori yang didapat dari literatur- literatur dan bahan-bahan perkuliahan.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Dalam menyusun laporan kerja praktek ini, penulis mengumpulkan data yang diperlukan baik informasi secara lisan maupun tulisan dengan cara
melakukan Kerja Praktek pada Primkoppol Sespim POLRI yang berlokasi di Jl. Maribaya No. 53 Lembang. Kerja Praktek dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli
sampai dengan 6 Agustus 2010.
Tabel 1.1 Waktu Kerja Praktek
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Primer Koperasi Kepolisian Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian Republik Indonesia atau yang biasa disebut dengan Primkoppol Sespim Polri
didirikan pada 17 Oktober 1998. Anggota koperasi Sespim terdiri dari Polisi dan Pegawai Negeri Sipil. Koperasi Sespim ini bergerak di bidang jasa, konsumsi dan
simpan pinjam. Dengan menggunakan konsep minimarket, koperasi Sespim mampu bersaing dengan usaha-usaha sekitarnya menyediakan keperluan sehari-
hari. Tujuan dibentuknya koperasi ini adalah untuk membantu Kasatminkal
untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota kepolisian beserta keluarganya dengan mempedulikan lingkungan masyarakat sekitarnya dalam
rangka mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Koperasi tidak dikenal istilah ”keuntungan”, karena kegiatan usaha
koperasi tujuan utamanya bukan berorientasi mencari untung non profit oriented melainkan berorientasi pada manfaat benefid oriented. Pada dasarnya koperasi
dikelola dengan tujuan menyejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar keuntungan semata. Sekalipun koperasi tidak
mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan
hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, bukan untuk memupuk kekayaan. Sehingga pada akhir periode usahanya diharapkan dan ditargetkan menghasilkan.
Sisa Hasil Usaha. Usaha koperasi adalah usaha-usaha yang bisa menunjang atau
meningkatkan kepercayaan bagi anggotanya. Dengan usaha yang menunjang kebutuhan anggota itulah, maka koperasi memilih usaha untuk dikelolanya. Oleh
karena itu semua kebutuhan modal membuka dan mengelola usaha koperasi dipikul bersama-sama oleh seluruh anggota, dengan jalan menabung secara teratur
dan tertib. Kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan tertentu dalam
satu tahun buku merupakan kesuksesan koperasi dan kemampuan koperasi dalam menggunakan modal secara efisien. Modal koperasi pada dasarnya dapat berasal
dari modal sendiri dan modal pinjaman. Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para nggotanya. Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup hemat dan juga
meenambah pengetahuan bagi anggota mengenai perkoperasian.
2.2 Struktur Organisasi