Hasil Pengujian Slump Hasil Pengujian Kuat Tekan

commit to user 51

4.3. Hasil Pengujian

4.3.1 Hasil Pengujian Slump

Pengujian nilai slump menggunakan kerucut Abrams dengan ukuran diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan tinggi 30 cm. Dari pengujian nilai slump tampak bahwa penambahan bahan tambah berbasis gula akan mempengaruhi workability, yang diperlukan untuk memudahkan proses pengadukan, pengangkutan, penuangan, dan pemadatan Hasil dari pengujian nilai slump disajikan dalam Tabel 4.7 dan Gambar 4.3. Tabel 4.7 Nilai slump dari berbagai variasi bahan tambah berbasis gula Benda uji Kode sampel Nilai slump cm Jenis benda uji Bahan tambah berbasis gula Beton normal Tidak ada BN 10 Bahan tambah 0.015 BBG – 15 8 Bahan tambah 0.030 BBG – 30 8 Bahan tambah 0.045 BBG – 45 7 Gambar 4.3 Hubungan nilai slump dengan variasi bahan tambah berbasis gula commit to user 52

4.3.2. Hasil Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan dilakukan pada saat benda uji berumur 3 hari, 14 hari, dan dan 28 hari dengan menggunakan Compression Testing Machine untuk mendapatkan beban maksimum yaitu beban pada saat beton hancur ketika menerima beban tersebut P max . Dari data pengujian kuat desak dapat diperoleh kuat desak maksimum beton. Sebagai contoh perhitungan kuat tekan diambil data dari benda uji BBG-30-1 pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian didapat : P max = 830 kN = 830000 N A = 0. 25 x π x D 2 = 0. 25 x π x 150 2 mm 2 = 17671.46 mm 2 Maka f’c MPa 97 . 46 mm 17671.46 30000N 8 2 = = Hasil pengujian kuat tekan beton pada benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari selengkapnya disajikan pada Tabel 4.8 hingga 4.10. commit to user 53 Tabel 4.8. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 3 hari No. Kode Pmax f’c f’c rata-rata 3 hari benda uji kN MPa MPa 1 BN-1 300 16.98 BN-2 300 16.98 16.98 BN-3 300 16.98 2 BBG-15-1 370 20.94 BBG-15-2 390 22.07 22.45 BBG-15-3 430 24.33 3 BBG-30-1 430 24.33 BBG-30-2 480 27.16 26.41 BBG-30-3 490 27.73 4 BBG-45-1 400 22.64 BBG-45-2 390 22.07 24.14 BBG-45-3 490 27.73 Tabel 4.9. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 14 hari No. Kode Pmax f’c f’c rata-rata 14 hari benda uji kN MPa MPa 1 BN-1 660 37.35 BN-2 745 42.16 40.84 BN-3 760 43.01 2 BBG-15-1 460 26.03 BBG-15-2 590 33.39 28.86 BBG-15-3 480 27.16 3 BBG-30-1 730 41.31 BBG-30-2 780 44.14 43.95 BBG-30-3 820 46.40 4 BBG-45-1 660 37.35 BBG-45-2 610 34.52 35.65 BBG-45-3 620 35.08 commit to user 54 Tabel 4.10. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 28 hari No. Kode Pmax f’c f’c rata-rata 28 hari benda uji kN MPa MPa 1 BN-1 800 45.27 BN-2 740 41.88 43.38 BN-3 760 43.01 2 BBG-15-1 695 39.33 BBG-15-2 620 35.08 38.48 BBG-15-3 725 41.03 3 BBG-30-1 830 46.97 BBG-30-2 760 43.01 45.84 BBG-30-3 840 47.53 4 BBG-45-1 685 38.76 BBG-45-2 670 37.91 37.91 BBG-45-3 655 37.07 Dari Tabel 4.8, Tabel 4.9, dan Tabel 4.10 diperoleh grafik yang menggambarkan hubungan pengaruh penggunaan bahan tambah berbasis gula beton normal atau beton dengan kadar bahan tambah berbasis gula 0 , bahan tambah 0.015, 0.030, dan 0.045 serta umur benda uji 3 hari, 14 hari, dan 28 hari pada beton terhadap kinerja kuat tekan yang dapat dilihat pada Gambar 4.4. commit to user 55 Gambar 4.4. Hasil pengujian kuat tekan beton pada benda uji dengan berbagai variasi kadar bahan tambah berbasis gula dan umur beton Hasil Pengujian kuat tekan beton pada benda uji di umur awal sampai dengan umur 28 hari terlihat pada grafik di Gambar 4.5. Gambar 4.5. Peningkatan kuat tekan beton mulai dari umur awal sampai 28 hari 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 5 10 15 20 25 30 K u at t ek an M P a Waktu hari Beton normal BBG-0.015 BBG-0.030 BBG-0.045 commit to user 56 Dari grafik beton dengan kadar bahan tambah berbasis gula 0.015, terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat ditelusuri lebih dalam pada penelitian selanjutnya.

4.3.3. Hasil Pengujian Modulus Elastisitas