HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. PENDAHULUAN

vii Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

Hasil Penelitian .......................................................................................................33 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................................44

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

Kesimpulan .....................................................................................................48 B. Rekomendasi ...................................................................................................50 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................53 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP viii Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL Tabel 1 Responden Penelitian 34 Tabel 2 Kemampuan Gerakan Siswa 41 vi Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Penelitian 60 Expert Judgement 56 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 58 Pedoman Wawancara 61 Pedoman Observasi 63 Lampiran 2 Display Data 64 Hasil Wawancara 65 Hasil Observasi 72 Catatan Lapangan 74 Display Triangulasi Data 84 Lampiran 3 Dokumentasi 90 Foto Penelitian 91 RPP 94 Lampiran 4 Jadwal Penelitian 118 Lampiran 5 Surat Izin Penelitian 120 Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan membimbing anak untuk mencapai kedewasaannya, yang suatu hari kelak anak akan mampu mandiri, maksudnya mandiri dalam menampilkan individualitasnya, kemampuan sosialitasnya dan moralitasnya. Sebagaimana dikemukakan dalam UUSPN No.20 tahun 2003 dari buku yang ditulis Sagala 2011:3 bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan luar biasa merupakan salah satu bentuk pendidikan yang khusus melayani anak-anak yang mempunyai hambatan dalam penglihatan, pendengaran, intelektual, fisik atau emosi. Secara sadar pendidikan luar biasa ini terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dengan sebaik-baiknya. Pendidikan luar biasa yang diperuntukan bagi anak berkebutuhan khusus membutuhkan pola layanan tersendiri, baik dalam pembelajaran maupun dalam bimbingan perilaku. Layanan khusus diadakan karena adanya karakteristik yang berbeda pada setiap anak yang satu dengan yang lainnya. Pelayanan pendidikan khusus telah mendapat tempat dalam dunia pendidikan. Hak bagi individu dengan kebutuhan khusus selalu diperjuangkan, termasuk hal dalam bidang pendidikan. Undang – Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa “Warga negara yang Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.” Pasal diatas menyatakan bahwa pendidikan adalah hak bagi seluruh warga Indonesia tak terkecuali bagi Anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki hambatan yang beragam salah satunya anak tunagrahita yang memiliki keterbelakangan dalam intelegensi, emosional, dan sosial yang membutuhkan perlakuan khusus agar dapat berkembang pada kemampuan yang maksimal. Maka dari itu siswa tunagrahita tidak hanya mendapatkan materi pelajaran yang sifatnya akademis, tetapi juga siswa mendapatkan latihan keterampilan. Di Indonesia tidak sedikit orang yang menganggap tunagrahita tidak dapat melakukan apa-apa. Dalam mengikuti pertumbuhan dan perkembangan jaman, tunagrahita dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuannya. Salah satu hal yang paling penting adalah bagaimana tunagrahita memiliki keterampilan untuk dapat menumbuhkan kepercayaan diri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka tunagrahita perlu memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk menambah kepercayaan dirinya. Keterampilan-keterampilan atau prestasi yang mereka miliki ketika diajarkan di sekolah merupakan bekal kelak untuk kepercayaan diri anak tersebut. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Pasal 13 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa : 1 Kurikulum untuk SMPMTsSMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMAMASMALB atau bentuk lain yang sederajat, SMKMAK atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. 2 Pendidikan kecakapan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Oleh karena itu anak tunagrahita memerlukan keterampilan yang harus dimiliki. Di sekolah luar biasa, anak tidak hanya diberikan mata pelajaran-mata pelajaran seperti pada umumnya tetapi juga diberikan Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu keterampilan bagi anak sebagai layanan khusus bekal bagi anak tunagrahita. Dan salah satu keterampilan yang ada di SLB C Purnama Asih adalah pembelajaran seni tari jaipong yang sudah melekat di kehidupan siswa-siswa SLB-C Purnama Asih. Kegiatan menari jaipong akan melatih motorik dan konsentrasi pada anak tunagrahita, meskipun dalam melatih gerakannya anak mudah lupa dan perlu banyak pengulangan. Motorik anak tunagrahita ringan lebih rendah dari anak normal. Sedangkan tinggi dan berat badan anak sama. Hasil penelitian Rariek 1980 yang terdapat pada buku Astati 2001:5 menyatakan bahwa „Kematangan motorik anak tunagrahita ringan lebih lemah daripada anak normal yang seusia dengannya.‟ Anak tunagrahita mempunyai gerak motorik yang kurang terkoordinir dan terlihat kaku, meskipun keadaan motorik anak tunagrahita ringan tampak tidak berbeda dengan anak normal lainnya, hanya saat melakukan kegiatan motorik jelas nampak keterlambatan kemampuan motoriknya. Maka dalam mengajarkannya harus banyak memberikan latihan-latihan motorik dengan banyak bergerak melalui permainan atau latihan tari. Selain bermasalah dalam motorik, anak tunagrahita juga memiliki hambatan mengenai konsentrasi. Konsentrasi adalah bagaimana seseorang mampu fokus dalam mengerjakan sesuatu, hingga pekerjaan itu selesai dalam waktu tertentu dan yang bersangkutan dapat mengingat dengan baik segala hal tentang pekerjaan tersebut. Rusydie, 2012:94 Hambatan konsentrasi pada anak tunagrahita ditandai dengan adanya tingkah laku seperti tidak mendengarkan dengan baik, tidak mampu mengikuti instruksi, mudah teralihkan perhatian dan mudah lupa dengan aktivitas sehari- hari. “Mereka menunjukkan keterbatasan lingkup perhatian, mudah terganggu perhatian, hiperaktif dan pasif diam berjam- jam” Astati,2001:6. Anak tunagrahita tidak tahan lama untuk memperhatikan sesuatu. Mereka sangat mudah beralih perhatian. Masalah konsentrasi ini menyebabkan anak menjadi cepat lupa terhadap atensi yang diberikan. Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dari hambatan motorik dan konsentrasi anak tunagrahita ringan tersebut maka diperlukan latihan yang dapat membantu meminimalisir hambatan anak tersebut. Salah satu latihan yang dapat melatih motorik dan konsentrasi anak adalah melalui tari jaipong. Dengan tari jaipong yang diiringi musik akan meningkatkan rasa senang dan secara tidak langsung anak akan mengikuti apa yang didengarnya sekaligus akan menggerakan badan mengikuti irama. Kegiatan pembelajaran seni tari di SLB-C Purnama Asih tujuannya lebih dikhususkan agar anak sempat mengalami belajar menari yang sesuai dengan tingkat kemampuannya, sehingga secara kreatif dimana tubuh sebagai alat ekspresinya itu mampu mengungkapkan kembali segala imajinasinya. Keterampilan menari jaipong pada siswa tunagrahita ringan merupakan salah satu keterampilan yang penting diberikan di SLB C Purnama Asih. Karena dengan adanya pembelajaran menari jaipong ini, siswa tunagrahita ringan akan senang menonton pertunjukkan-pertunjukkan tari jaipong, bahkan lambat laun mereka tidak merasa malu lagi apabila melakukan kegiatan menari. Anak tunagrahita dapat memiliki kemampuan yang ditonjolkan sehingga menjadi bekal kepercayaan diri bagi anak dan dengan belajar tarian jaipong sama dengan melestarikan kebudayaan Indonesia. Dalam melaksanakan tari jaipong diperlukan sekali motorik yang kuat, konsentrasi dan ingatan untuk mengingat langkah-langkah jaipongan dan gerakan yang satu dengan gerakan yang lain sesudahnya. Namun telah kita sadari bahwa karakteristik anak tunagrahita ringan dalam kecerdasan adalah dibawah rata-rata yang mengalami kesulitan dalam berpikir, mudah terganggu perhatian dan cepat lupa serta motorik yang lebih lemah dari anak normal. Anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam motorik dan konsentrasi sedangkan dalam menari sangat dibutuhkan gerak yang kuat, konsentrasi dan Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ingatan pada setiap gerakan-gerakan pada suatu tarian. Ini menjadi tantangan besar dalam kegiatan pembelajaran menari pada anak tunagrahita. Berdasarkan fenomena diatas muncul permasalahan bagaimana pelaksanaan pembelajaran tari jaipong bagi siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih. B. FOKUS MASALAH PENELITIAN Pada penelitian ini, masalah berfokus pada bagaimana pelaksanaan pembelajaran tari jaipong bagi siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih, yang secara rinci dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan pelaksanaan kegiatan tari jaipong pada siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih? 2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran kegiatan tari jaipong pada siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih? 3. Gerakan apa saja yang dapat dilakukan oleh siswa tunagrahita ringan dalam menari jaipong di SLB C Purnama Asih ? 4. Hambatan apa saja yang dihadapi siswa tunagrahita ringan dalam pelaksanaan pembelajaran tari jaipong di SLB C Purnama Asih? 5. Bagaimana cara mengatasi hambatan yang dialami siswa tunagrahita ringan selama pelaksanaan pembelajaran tari jaipong di SLB C Purnama Asih? 6. Bagaimana evaluasi pembelajaran menari jaipong pada siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih? Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1. TUJUAN a. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran tari jaipong siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih. b. Secara khusus tujuannya adalah: 1 Untuk memperoleh data, pemahaman dan wawasan mengenai perencanaan pelaksanaan kegiatan tari jaipong pada siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih 2 Untuk memperoleh data, pemahaman dan wawasan mengenai proses pelaksanaan pembelajaran kegiatan tari jaipong pada siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih 3 Untuk memperoleh data, pemahaman dan wawasan mengenai kemampuan menari jaipong pada siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih 4 Untuk memperoleh data, pemahaman dan wawasan mengenai hambatan apa saja yang dihadapi siswa tunagrahita ringan dalam pelaksanaan pembelajaran tari jaipong di SLB C Purnama Asih 5 Untuk memperoleh data, pemahaman dan wawasan mengenai cara mengatasi hambatan yang dihadapi siswa tunagrahita ringan selama pelaksanaan pembelajaran tari jaipong di SLB C Purnama Asih 6 Untuk memperoleh data, pemahaman dan wawasan mengenai evaluasi pembelajaran menari jaipong pada siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. KEGUNAAN Kegunaan penelitian ini dibagi secara teoritis dan praktis. a. Manfaat Teoritis : 1 Sebagai karya ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi lembaga pendidikan luar biasa pada khususnya 2 Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan menari jaipong pada siswa tunagrahita ringan b. Manfaat Praktis : 1 Bagi Penulis Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan keterampilan menari jaipong siswa tunagrahita ringan di SLB C Purnama Asih. 2 Bagi Guru Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai perkembangan menari jaipong siswa tunagrahita ringan, juga sebagai masukan dalam memfasilitasi aspek perkembangan kemampuan menari siswa. 3 Bagi Orang tua Sebagai referensi untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang perkembangan kemampuan menari jaipong anak dan mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan menari anak. Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4 Bagi Sekolah Sebagai pertimbangan untuk memperhatikan pelayanan dan fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tari jaipong siswa tunagrahita di SLB C Purnama Asih agar lebih baik lagi Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Utari Dwi Agustina, 2013 Pelaksanaan Pembelajaran Tari Jaipong Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Di SLB C Purnama Asih Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENGGANTI OLI MOTOR PADA SISWA SMALB TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH (Single Subject Research Pada Siswa SMALB di SLB Purnama Asih).

1 3 40

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR-TANGKAP BOLA BASKET TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI VISUAL MOTORIK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH.

0 6 54

PENERAPAN METODE DRILLDALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PERAWATAN TANAMAN HIAS PADAANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII SMPLB DI SLB PURNAMA ASIH.

3 10 40

PEMBELAJARAN TARI JAIPONG PADA SISWA TUNARUNGU TINGKAT SMALB DALAM EKSTRAKURIKULER SENI TARI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.

1 2 33

PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS IX SMPLB DI SLB PURNAMA ASIH BANDUNG.

7 57 34

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MERANGKAI BUNGA HIAS DARI BAHAN DAUR ULANG PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C PURNAMA ASIH BANDUNG.

1 17 27

PENGGUNAAN METODE FONIK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN: Single Subject Research Pada Siswa Kelas III SDLB di SLB Purnama Asih Bandung.

10 36 36

MODEL PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Peneltian Tindakan Kelas di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Sukapura Bandung).

1 8 128

PENGARUH METODE VAKT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH - repositoryUPI S PRS 1101101 Title

0 0 2

PENGARUH METODE VAKT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH Penelitian Subjek Tunggal Anak Tunagrahita Ringan) - repository UPI S PLB 1105216 Title

0 2 3