Bagi Peneliti Selanjutnya Kesimpulan

Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK PENGGUNAAN PENDEKATAN LEARNING BY DOING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Yadi Heryadi, NIM. 1005002 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar, hal ini terlihat dalam standar kompentensi yang harus dikuasai oleh siswa yaitu kompentensi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis Depdiknas, 2006:, khususnya keterampilan membaca harus dikuasai oleh siswa karena kemampuan membaca sangat berkaitan dengan seluruh proses belajar mengajar. Pembelajaran membaca untuk anak tunagrahita ringan diperlukan metode-metode khusus yang menarik, agar anak dapat menerima materi dengan mudah, penggunaan Pendekatan Learning by Doing diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan Anak Tunagrahita Ringan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tentang Penggunaan Pendekatan Learning By Doing untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan di SLB Adhitya Soreang Metode Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah penelitian experimen, yaitu melaksanakan pembelajaran membaca permulaan menggunakan pendekatan Learning by doing terhadap anak tunagrahita ringan kelas 3 dan 4, di SLB Adhitya Soreang. Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran dengan pendekatan learning by doing yaitu siswa kerja langsung belajar langsung di sekolah, dimana pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman nyata kepada anak agar mereka bisa bereksplorasi secara bebas dan kreatif. pendekatan ini memudahkan karena anak tunagrahita senang mengikuti pembelajaran praktikal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat hasil dari pretest-posttest menggunakan instrumen test membaca permulaan yang telah di validasi. Hasil Penelitian menunjukan perbandingan antara kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah Pembelajaran Pendekatan Learning by doing, dari tujuh orang yang di jadikan subjek penelitian terdapat peningkatan rata-rata skor 2,88 atau 2,88 yaitu skor awal free test 70,94 atau 70,94 dan skor setelah perlakuan post test 73,82 atau 73,82 , dan seluruh subjek penelitian mengalami peningkatan kemampuan dalam membaca permulaan. Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstract The effect of learning by doing approach in teaching reading skills in student with mild intellectual disability Yadi Heryadi, 1005002 Based on School Based Curriculum, the Indonesian language instruction in special school in primary level focuses on student involvement. It can be seen in the competency standards in which students should mastered listening, speaking, reading and writing skills MoNE, 2006. Specifically, reading skills play an important role as it is associated to the whole teaching and learning process. Stimulating methods are required in teaching reading skills to mild intellectual disability students so they can gain the skills effectively. The use of learning by doing approach presume can improve students with mild intellectual disability’ reading skills. Therefore, the researcher investigate the use of learning by doing approach in improving reading skills for student with mild intellectual disability in Adithya Special School, Soreang. The research design of the study was experimental study, in which the researcher applied learning by doing approach in teaching beginning reading skills to students with mild intellectual disability that enrolled in grade 3 and 4 in Adithya Special School, Soreang. The approach was specifically designed to give real experience to the students in free and creative way of exploration. This approach is appropriate for the students since students with mild intellectual disability enjoy practical learning methods. Data w ere gathered by comparing pretest and posttest result using a validated test instrument. The result of the study showed that the comparison between pretest and posttest of the student’ reading skills by using learning by doing approach are: the average improvement of reading skills scores from 7 student participants was 2. 88 or 2, 88, in which the pretest was 70.94 or 70.94 and the posttest was 73.82 0r 73.82; and all the student participants experienced improvement in reading skills. 1 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar, hal ini terlihat dalam standar kompentensi yang harus dikuasai oleh siswa yaitu kompentensi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis Depdiknas, 2006:, khususnya keterampilan membaca harus dikuasai oleh siswa karena kemampuan membaca sangat berkaitan dengan seluruh proses belajar mengajar. Dalam kurikulum sekolah dasar, anak diharuskan belajar membaca dan berhitung. Belajar membaca dan berhitung diperlukan untuk semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus karena kemampuan membaca dan berhitung sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Membaca adalah bagian penting dalam proses pendidikan. Karena Membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Seorang anak yang tidak bisa membaca akan mengalami banyak hambatan dalam mengikuti segala macam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Oleh karena itu anak sejak awal harus banyak berlatih membaca sehingga pada akhirnya anak benar-benar mampu memahami kata, kalimat dan bacaan secara umum. Pembelajaran membaca mutlak dilakukan karena memiliki manfaat yang dapat berguna bagi siswa dalam mengembangkan diri. Hal ini diperlukan 2 Yadi Heryadi, 2014 Penggunaan Pendekatan Learning By Doing Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran membaca sejak usia dini. Melalui pembelajaran membaca, guru dapat berbuat dalam proses pengindonesiaan anak-anak Indonesia, menurut Aziz dan Akhaida Zuchdi dan Budiarsi, 1992: 29 bahwa: Dalam membaca permulaan guru dapat memilih wacana-wacana yang memudahkan penanaman nilai-nilai ke Indonesiaan pada anak-anak didik, selain itu melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai- nilai moral kemampuan bernalar dan kreatifitas anak didik. Dalam proses membaca terdapat aspek-aspek berfikir seperti mengingat, memahami, membandingkan, membedakan, menemukan, menganalisis, mengorganisasi dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan. Hal ini sulit dilakukan oleh anak tunagrahita ringan sehingga, pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran membaca untuk anak tunagrahita ringan diperlukan metode-metode khusus yang menarik, agar anak dapat menerima materi dengan mudah, tidak mudah bosan dan metode tersebut dapat meningkatkan kemampuan membaca. Hal tersebut di atas senada dengan pendapat Sugiarto 2002 yang menyatakan bahwa: Membaca bukanlah suatu kegiatan pembelajaran yang mudah. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam membaca. Secara umum, faktor – faktor tersebut datang dari guru, anak, kondisi lingkungan, materi pelajaran, serta metode pelajaran. Penggunan metode yang sesuai dalam mengajarkan membaca pada anak tunagrahita disekolah luar biasa harusnya tidak hanya dengan menggunakan metode klasikal seperti menerangkan di papan tulis, ceramah, dan ataupun menggunakan kartu bergambar, karena apabila metode seperti yang di atas dilakukan secara terus-menerus akan berdampak terhadap menurunnya minat anak